Tag Archives: adamas belva davara

Ruangguru kini beroperasi di Indonesia, Vietnam, dan Thailand / Ruangguru

Ruangguru Catat Profit Bisnis di Tahun 2021

Startup edtech Ruangguru mencapai profitabilitas pertamanya dengan meraup laba sebesar $3,7 juta (sekitar Rp55 miliar) pada 2021, dari rugi yang diderita sebesar $1,2 juta (sekitar Rp18,6 miliar) pada 2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang kami akses melalui platform Venture Cap, Ruangguru mengantongi pendapatan $102,6 juta (sekitar Rp1,52 triliun). Sementara tahun sebelumnya berkisar $63 juta (sekitar Rp940 miliar).

Per Desember 2021, Ruangguru menyimpan kas tunai yang disimpan di bank sebesar $129 juta. Diketahui, perusahaan memperoleh pendanaan lanjutan seri C sebesar $55 juta dipimpin oleh Tiger Global Management pada pertengahan 2021.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Ruangguru mengklaim telah mencapai Net Promoter Score (NPS) tertinggi di semua kategori produknya dengan mengantongi pertumbuhan pendapatan berlipat. Ruangguru menandai 2021 sebagai tahun pertamanya di titik profitabilitas.

Per 2020, Ruangguru tercatat memiliki total juta pengguna dari tiga negara operasionalnya, yakni Indonesia, Vietnam (KienGuru), dan Thailand (StartDee). Adapun, ekspansi perusahaan telah dilakukan sejak 2019 melalui aksi akuisisi.

Efisiensi efek winter

Usai mengantongi laba, Ruangguru kemudian memangkas ratusan karyawan menjelang akhir 2022. Tidak disebutkan jumlah karyawan yang terdampak.

Para pendiri Ruangguru, Adamas Belva Devara dan Iman Usman, saat itu menyatakan saat itu bahwa aksi PHK ini adalah dampak peningkatan permintaan yang besar pada awal pandemi. Perusahaan mengalami pertumbuhan tinggi dalam dua tahun terakhir dan berujung pada rekrutmen masif.

Tak hanya Ruangguru, startup di segmen yang sama, Zenius, juga melakukan perampingan karyawan lewat tiga gelombang. Di 2020, Zenius mengumumkan dua kali PHK, pertama pada Mei dengan memangkas 200 orang, dan kedua awal Agustus dengan 600 karyawan terdampak.

Gelombang ketiga terjadi pada awal Februari 2023. Manajemen Zenius menyebut situasi ekonomi memaksa perusahaan untuk melakukan restrukturisasi organisasi demi memastikan pertumbuhan jangka panjang.

Application Information Will Show Up Here
Ruangguru Layoff 2022

Ruangguru Lakukan Efisiensi Bisnis, Fokus Perdalam Model “Hybrid Learning”

Ruangguru telah melakukan layoff terhadap ratusan karyawannya. Tanpa menyebut angka pasti, pihak perusahaan telah mengonfirmasi kabar ini pada akhir pekan lalu. Tentu ini menambah daftar panjang startup teknologi lokal yang melakukan PHK dengan dalih efisiensi bisnis (menuju profitabilitas).

Sebagai platform edtech dengan layanan terlengkap, Ruangguru menjadi startup yang cukup disorot selama pandemi. Layanannya dinilai efektif untuk pembelajaran daring, terbukti mereka berhasil membukukan 22 juta pengguna pada tahun 2020 lalu.

Perusahaan juga mengatakan, tahun 2021 mereka mencapai Net Promoter Score (NPS) tertinggi di semua kategori produk dan pertumbuhan pendapatan berlipat ganda, menandai tahun pertamanya di titik profitabilitas. Anak usaha Ruangguru, yakni Skill Academy juga menjadi platform yang paling laris memfasilitasi program peningkatan kompetensi dari pemerintah dalam Kartu Pra-Kerja.

Dari tren pertumbuhan tersebut, akhirnya Ruangguru melakukan perekrutan besar-besaran, dengan harapan tetap bisa mempertahankan dan meningkatkan growth. Namun kondisi sosial dan ekonomi yang sangat dinamis pasca-pandemi, justru memberikan dampak yang kurang baik untuk “kesehatan” perusahaan.

Dua co-founder Ruangguru (Belva dan Iman) dalam keterangan resminya mengatakan:

“Di awal pandemi, layanan Ruangguru mengalami peningkatan permintaan yang besar yang berujung pada rekrutmen yang terlalu banyak dan terlalu cepat dalam dua tahun terakhir. Ditambah lagi, situasi ekonomi global belakangan ini memburuk secara drastis dan berada pada titik terendah dalam puluhan tahun terakhir, terlihat dari tingginya angka inflasi dan kenaikan suku bunga yang membuat iklim investasi dunia memburuk secara signifikan. Hal ini berdampak luas kepada komunitas startup teknologi global, termasuk kami di Ruangguru.”

“Teman-teman yang terdampak memperoleh pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak sesuai UU, perpanjangan asuransi dan gaji bulan terakhir bekerja dibayarkan penuh. Kami pun mengalokasikan tim rekruter Ruangguru khusus untuk memberikan dukungan pencarian perkerjaan, konsultasi psikologis, dan akses kelas pengembangan karier jika dibutuhkan.”

Baru peroleh pendanaan 800 miliar Rupiah

Menyusul pertumbuhan positif yang didapat satu tahun sebelumnya, pada pertengahan tahun 2021 lalu Ruangguru mengantongi pendanaan senilai $55 juta (lebih dari 800 miliar Rupiah) dipimpin Tiger Global Management. Putaran ini adalah lanjutan dari seri C yang diumumkan pada 2019 lalu, dipimpin oleh General Atlantic dan GGV Capital.

Secara valuasi, menurut sumber data yang kami dapat, saat ini kisarannya sudah mendekati status “unicorn”. Menjadikan Ruangguru startup pendidikan paling bernilai di negara ini.

Disampaikan lebih jauh dalam rilis pendanaan yang kami terima, dengan dengan peningkatan adopsi pembelajaran online yang dipercepat oleh pandemi Covid-19 global, Ruangguru telah mendorong pertumbuhan volume pengguna yang signifikan sepanjang tahun 2020.

Gerak lincah Ruangguru juga dimaksimalkan dengan ekspansi. Mereka masuk ke Thailand dengan memakai brand StartDee pada 2020, setelah hadir di Vietnam dengan brand KienGuru pada setahun sebelumnya.

Sesuaikan layanan

Turut disampaikan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan Ruangguru adalah menggencarkan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen pasca-pandemi. Salah satunya dengan fokus menyajikan hybrid learning memanfaatkan layanan aplikasi dan ruang belajar offline di Ruangguru Learning Centers. Saat ini tempat pembelajaran tersebut sudah memiliki 100+ cabang d berbagai kota.

Strategi serupa juga diterapkan rival Ruangguru, yakni Zenius. Setelah sempat melakukan layoff yang cukup masih pada Mei 2022 lalu, perusahaan mengatakan komitmennya untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih sesuai dengan tren masyarakat saat ini. Salah satunya dengan mengoptimalkan jaringan Primagama yang tersebar di berbagai lapis kota.

Edtech memang cukup terakselerasi akibat pandemi. Namun adaptasi cepat yang dilakukan masyarakat kadang masih bersifat “prematur”. Transformasi yang harusnya dilakukan secara bertahap, dipaksa untuk diadopsi secara penuh. Akibatnya ada pengalaman belajar yang dirasa kurang, akibat gap yang belum bisa dijembatani — misalnya terkait kebiasaan belajar sampai terkait hal-hal teknis.

Di titik ini bukan berarti edtech dianggap tidak relevan lagi, melainkan harus mencari cara baru untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. Persis apa yang diyakini Belva dan Iman:

“Kami tetap sangat optimis dengan prospek dan posisi unik yang dimiliki oleh Ruangguru di sektor teknologi pendidikan di Indonesia […] Kami yakin dengan terus bekerja secara efektif dan efisien, kita akan keluar dari tantangan ekonomi global ini lebih kuat dan tangguh dari sebelumnya.”

Acara peluncuran platform Ruangpeduli

Ruangpeduli Diluncurkan, Mengakomodasi Bantuan Sosial untuk Pendidikan

Setelah Mendikbud menyatakan kondisi akibat pandemi belum memungkinkan kegiatan belajar-mengajar berlangsung secara normal, terdapat ratusan ribu sekolah ditutup sementara untuk mencegah penyebaran Covid-19. Puluhan juta siswa kini melakukan kegiatan belajar dari rumah dan kurang lebih empat juta guru melakukan kegiatan mengajar jarak jauh. Sayangnya, berbagai keterbatasan banyak ditemui, sehingga membuat agenda belajar daring tersebut kurang optimal.

Melihat kondisi tersebut, Ruangguru meluncurkan inovasi barunya yang diberi nama Ruangpeduli. Melalui platform ini, mereka ingin menghubungkan seluruh stakeholder dalam dunia pendidikan seperti pelajar, guru, sekolah, dan lainnya dengan berbagai pihak yang memiliki kapasitas untuk membantu. Ruangguru akan memusatkan dan melaksanakan seluruh kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang selama ini sudah berjalan dan yang akan datang, di dalam Ruangpeduli.

Co-Founder & CEO Ruangguru Belva Devara mengungkapkan, “Kondisi pandemi yang kita hadapi saat ini makin memperbesar berbagai tantangan pendidikan. Kami meluncurkan Ruangpeduli karena percaya bahwa gerakan peduli pendidikan bisa dibuat lebih terstruktur dan kolaboratif. Harapannya, lewat Ruangpeduli, akan ada lebih banyak individu dan lembaga yang terpanggil untuk berkontribusi untuk pendidikan Indonesia.”

Dalam platform ini, individu maupun lembaga dapat mengajukan program sosial pendidikan yang membutuhkan bantuan. Beberapa program pendidikan telah berlangsung melalui kerja sama dengan para mitra, seperti beasiswa pelatihan guru, beasiswa pendampingan siswa, pembelajaran intensif untuk siswa putus sekolah, dan akses gratis ke konten pendidikan.

“Adaro Foundation telah menjalin kerja sama dengan Ruangguru beberapa tahun terakhir. Visi dan misi kami beriringan, yakni meningkatkan kualitas pendidikan melalui sumber daya manusia yang mumpuni. Pelatihan guru dan beasiswa bagi pelajar telah kami berikan dan juga turut menyasar daerah 3T di Indonesia,” ujar Ketua Umum Adaro Foundation Okty Dayamanti.

Sebagai platform edtech, Ruangguru memiliki jaringan serta kapasitas dalam lingkup pendidikan Indonesia. Ruangguru juga bermitra dengan Kitabisa dan Benih Baik dalam urusan penggalangan dana. Seluruh proses akan dikelola oleh tim Ruangguru dan mitra terkait, timnya mengaku tidak mengambil komisi atau menerima dana dalam bentuk apapun.

“Kitabisa memiliki semangat yang sama dengan Ruangguru untuk menghubungkan jutaan kebaikan termasuk kebaikan di dunia pendidikan. Kemitraan ini menjadi awal yang baik dalam memudahkan para orang baik menyalurkan bantuan bagi para guru, siswa, dan pihak lain yang membutuhkan
bantuan pendidikan”, ujar Co-Founder & CEO Kitabisa.com Muhammad Alfatih Timur.

Terkait jenis kerja sama yang akan dilakukan bersama para mitra, Firdaus Juli,
Co-founder Benih Baik turut menyampaikan bahwa segala hal yang terkait pendidikan akan dilancarkan, karena hal itu merupakan root atau akar. “Kami menyambut positif kerja sama dengan Ruangguru untuk memperluas akses bantuan di sektor pendidikan. Kita harus menggandeng banyak mitra dalam menjangkau pihak-pihak yang berhak memperoleh bantuan pendidikan, agar dampak yang dihasilkan semakin luas,” tambahnya.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Ruangguru Tambah Produk Edukasi Premium “Ruangbelajar”

Startup edutech Ruangguru meluncurkan tambahan produk edukasi premium Ruangbelajar. Langkah tersebut menjadi strategi perusahaan untuk mendongkrak pendapatan bisnis yang berasal dari produk B2C.

Ruangbelajar adalah sarana belajar mandiri online melalui learning journey per sub topik yang terdiri dari video, kuis, rangkuman, latihan topik, dan catatan yang dapat diakses melalui aplikasi.

Selain mengumumkan produk baru, Ruangguru juga menghadirkan Ruangguru On-The-Go yang merupakan USB OTG berisi berbagai video untuk digunakan siswa tanpa kuota internet. Produk ini dijual secara bundling, rencananya akan hadir November 2017.

Untuk paket reguler, siswa perlu berlangganan produk Ruangbelajar secara tahunan. Sedangkan paket ekstra, merupakan gabungan dari USB dengan Digitalbootcamp, produk Ruangguru lainnya. Digitalbootcamp adalah grup belajar online se-Indonesia, maksimal dalam grup chat berisi 20 murid, satu tutor, dan satu konsultan.

“Ruangguru On-The-Go tidak bisa dibajak karena untuk mengaksesnya memerlukan akun pengguna yang sudah berlangganan secara setahun. Tinggal colok saja ke handphone, nanti bisa langsung digunakan siswa secara offline tanpa kuota,” Co-Founder dan CEO Ruangguru Belva Devara, Selasa (24/10).

Produk Ruangbelajar turut melengkapi layanan belajar Ruangguru lainnya, yaitu jasa pencarian guru privat, Ruangles; jasa konsultasi belajar privat online, Ruanglesonline; fasilitas tryout ujian, Ruanguji; dan grup belajar online se-Indonesia, Ruangguru Digitalbootcamp.

Co-Founder dan CPO Ruangguru Iman Usman melanjutkan peluncuran berbagai produk premium yang bersifat B2C ini adalah tindak lanjut  perusahaan dalam mendongkrak pendapatan bisnis. Kendati demikian, Iman enggan mengungkapkan pendapatan yang sudah diraup Ruangguru lewat produk premium.

Sejak tiga tahun berdiri, awalnya Ruangguru fokus membangun ekosistem yang diperuntukkan ke arah B2B dengan menggandeng pemerintah baik dari provinsi, maupun kabupaten dan kota. Tujuannya, Ruangguru ingin mengumpulkan data pendidikan sebanyak-banyaknya secara digital yang dapat digunakan pemerintah agar setiap keputusan yang diambil dapat tepat sasaran.

Ada tiga produk B2G yang dihadirkan Ruangguru khusus untuk pemerintah, yakni ruanguji, manajemen kelas yand dilengkapi bank soal, dan dashboard yang telah terintegrasi antara pemerintah dengan sekolah.

“Kami sediakan layanan gratis untuk pemerintah, tapi dari segi bisnis mengeluarkan produk premium untuk menghasilkan revenue. Kami tidak hanya menyampaikan impact tapi juga menghasilkan revenue yang membuat kami sustainable,” kata Usman.

Saat ini Ruangguru telah bermitra dengan 33 dari 34 pemerintah provinsi dan lebih dari 326 pemerintah kota dan kabupaten. Aplikasi Ruangguru telah digunakan lebih dari 4 juta orang. Satu-satunya provinsi yang belum bergabung adalah DKI Jakarta.

Ruangguru Hadirkan Smart School, Penerapan Teknologi Pendidikan Berbasis Data

Tidak ingin sekedar dikenal sebagai platform tutoring antara siswa dan guru privat, Ruangguru kembali menghadirkan inovasi terbaru dan kali ini melibatkan pemerintah daerah. Smart School, sebuah konsep belajar online yang dilancarkan Ruangguru, memberikan fasilitas lebih kepada siswa SMA dan SMK memanfaatkan teknologi. Provinsi Sumatera Selatan menjadi pilot project untuk Smart School dan diklaim mendapat sambutan baik dari pemerintah, sekolah, guru dan siswa.

“Dari awal kami memang melihat bahwa salah satu tantangan pendidikan di Indonesia adalah minimnya ketersediaan data. Tidak cuma sebatas data statistik jumlah siswa, guru, maupun sekolah, tetapi juga data pencapaian dan perkembangan capaian siswa dan kualitas guru, kata CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara.

Smart School merupakan penerapan teknologi pendidikan yang berbasiskan data yang merangkul semua stakeholder pendidikan, mulai dari guru, siswa, sekolah, pemerintah, dan orang tua murid. Melalui sistem ini siswa dan guru yang telah terdaftar dalam Smart School dapat mengikuti program ujian pemetaan kemampuan, yang berupa Tryout UN, UTS, UAS bagi siswa dan Tryout Uji Kompetensi Guru bagi guru.

“Setelah mengerjakan tryout tersebut, guru dan siswa tidak hanya mendapatkan hasil nilai keseluruhan, tetapi juga analisis kemampuan berdasarkan manajemen waktu dan ketepatan pengerjaan topik-topik, sehingga mempermudah perencanaan pemantapan materi ke depannya,” kata Co-Founder & CPO Ruangguru Iman Usman.

Hasil ujian siswa dan guru ini nantinya juga akan dimonitor oleh sekolah dan aparatur pemerintah terkait melalui dasbor pemerintah. Sementara untuk orang tua siswa melalui Aplikasi Ruangguru – Orang Tua.

“Kami berharap inisiatif Smart School ini dapat menjadi masa depan pengembangan pendidikan di Indonesia yang lebih berbasiskan data, sehingga setiap kebijakan yang diambil memiliki dasar yang kuat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan riil di lapangan. Selain itu, ini juga menjadi bukti bahwa sektor swasta juga memiliki peranan penting di bidang pendidikan, khususnya pada penerapan teknologi. Ruangguru dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Belva.

Rencana Ruangguru di tahun 2017

Selama ini Ruangguru telah menghadirkan sebuah platform terpadu yang bisa dimanfaatkan oleh siswa, guru privat sekaligus orang tua siswa untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa sekolah di Indonesia. Langkah terbaru yang diambil oleh Ruangguru tentunya diharapkan bisa merangkul lebih banyak lagi siswa di tanah air, sekaligus peningkatan kualitas para guru, dengan memanfaatkan teknologi terkini dalam hal penerapan Sistem Manajemen Belajar online.

Meskipun masih terbilang baru proyek yang dilancarkan oleh Ruangguru, jika diterapkan dengan benar dan konsisten, bisa membantu siswa SMA dan SMK melakukan kegiatan yang biasanya dilakukan secara konvensional dengan mengadopsi teknologi. Hal ini ternyata senada dengan rencana dari Ruangguru untuk tahun 2017, yaitu untuk menciptakan ekosistem teknologi pendidikan yang mendukung kebutuhan semua stakeholder yang terlibat.

“Dalam waktu dekat, akan hadir produk terbaru dari Ruangguru.com yang dapat melengkapi kebutuhan murid dan guru akan konten pendidikan yang menarik sebagai sarana pendukung pembelajaran. Selain itu, kami juga terus meningkatkan kepuasan konsumen dalam menggunakan produk dan layanan Ruangguru, baik pada situs atau pun aplikasi mobile,” pungkas Belva.

Application Information Will Show Up Here

Permudah Orangtua Monitor Aktivitas Belajar, Ruangguru Luncurkan Aplikasi “Orangtua”

Startup penyedia layanan jasa dan konten pendidikan berbasis teknologi Ruangguru hari ini mengumumkan peluncuran aplikasi Orangtua untuk platform Android yang masih dalam versi Beta. Aplikasi ini nantinya bisa digunakan untuk orang tua memonitor aktivitas belajar antara murid dengan guru melalui aplikasi. Ruangguru mengklaim aplikasi ini bisa mempermudah orangtua melihat kegiatan setiap saat hanya melalui aplikasi.

“Aplikasi Ruangguru – Orangtua dibuat khusus untuk para orang tua guna memonitor kegiatan privat anaknya, mengisi rating dan feedback untuk guru privat anaknya, memesan guru privat untuk datang ke rumah, serta membeli token aplikasi Ruangguru yang digunakan anaknya,” kata Co-Founder & CPO Ruangguru Iman Usman kepada DailySocial.

Dilengkapi dengan notifikasi hingga laporan terkini dalam aplikasi

Tampilan aplikasi Orangtua
Tampilan aplikasi Orangtua

Pada saat menggunakan aplikasi Ruangguru – Orangtua, pengguna (orangtua) diminta melengkapi data diri guna mempermudah pelayanan dari Ruangguru.com. Integrasi akun antara aplikasi Ruangguru – Orangtua dengan akun Ruangguru milik anak, dilakukan dengan parental code yang dimiliki sang anak. Parental code dapat dilihat di bawah foto profil anak di dasbor akun Ruangguru. Apabila anak tidak memiliki akun Ruangguru, maka orangtua dapat membuatkan akunnya terlebih dahulu, melalui aplikasi Ruangguru – Orangtua.

“Jika akun anak sudah ditambahkan, maka data anak terkait kegiatan privat Ruangguru dapat diakses orangtua, seperti jadwal privat anak, nama dan foto guru privat anak, perencanaan belajar privat anak, serta dokumen evaluasi belajar privat anak yang diberikan guru,” kata Iman.

Melalui aplikasi proses pemesanan guru privat bisa dilakukan dengan fitur pesan instan yang terhubung dengan web Ruangguru (untuk saat ini pencarian guru privat atau marketplace belum terdapat di aplikasi tersebut). Aplikasi Ruangguru Orangtua juga dilengkapi dengan notifikasi berupa email kepada orang tua, misalnya pada saat menambahkan akun anak, memesan guru privat, menantikan pembayaran guru privat/token belajar aplikasi Ruangguru.

“Untuk monitor kegiatan privat anak dan memberikan rating dan feedback guru, dilakukan melalui aplikasi Ruangguru – Orangtua. Hal tersebut tentu saja mempermudah orang tua, karena semua data terekam di aplikasi Ruangguru – Orangtua,” kata Iman.

Strategi monetisasi

Menjadi hal yang menarik untuk dicermati apakah nantinya aplikasi ini bisa menjadi monetisasi yang cukup ampuh untuk Ruangguru dengan melakukan pendekatan kepada orangtua. Layanan tambahan yang akan dikenakan biaya ini diharapkan bisa menjadi langkah awal untuk mendapatkan pendapatan.

Target dari Ruangguru sendiri dengan diluncurkannya aplikasi ini adalah mendapatkan 1 juta pengguna (murid) hingga akhir tahun 2016.

“Tidak dipungkiri, penggunaan layanan atau produk teknologi pendidikan pada anak-anak (murid) melibatkan para orangtua sebagai pengambil keputusan dalam hal pembelanjaan. Hal ini juga mematahkan kekhawatiran para orangtua terhadap penggunaan layanan teknologi pada anak-anak mereka. Misalnya saja, pada aplikasi Ruangguru – Orangtua, pengguna (orang tua) dapat melihat sisa token belajar aplikasi Ruangguru yang dipakai anak mereka. Sehingga, pada saat dilihat token tersebut 0 (habis), orangtua dapat langsung melakukan pembelian,” kata Co-Founder & CEO Ruangguru Belva Devara.

Application Information Will Show Up Here

Ruangguru Umumkan Pergantian CEO dan Pembaruan Situs

Startup teknologi edukasi Ruangguru hari ini mengumumkan perubahan kepemimpinan perusahaan. Posisi CEO yang sebelumnya dipegang Iman Usman kini diganti oleh Adamas Belva Syah Devara. Keduanya adalah Co-Founder Ruangguru. Perubahan ini dilakukan setelah Belva, yang sebelumnya studi di Amerika Serikat, kembali ke tanah air dan setelah melihat potensi serta peluang yang dimiliki oleh masing-masing. Iman sendiri saat ini menjabat sebagai Chief Product Officer (CPO).

“Manajemen sepakat dengan semakin intensif kerja sama strategis dengan berbagai pihak dan variatifnya produk Ruangguru.com saat ini, dibutuhkan C-level yang secara khusus mengkomandoi pengembangan dan iterasi produk, maupun kerjasama dengan mitra strategis. Dengan latar belakang dan kapasitas Iman, manajemen merasa Iman akan jauh lebih tepat untuk mengkomandoi kedua hal ini dan saya mengambil alih kepemimpinan perusahaan,” kata Belva kepada DailySocial.

Belva sebelumnya bekerja sebagai konsultan di McKinsey Indonesia dan kemudian melanjutkan studi pascasarjana di Stanford Graduate School of Business (MBA) dan Harvard Kennedy School (MPA). Sementara Iman Usman sebelumnya aktif berkecimpung di sektor pembangunan dan non-profit di Indonesia dan kemudian melanjutkan studi pascasarjana di bidang Perencanaan Pendidikan di Columbia University.

“Penekanan pada kualitas produk tercermin pada perubahan manajemen. Kami ingin membangun pendidikan yang lebih baik, yang menawarkan pengajaran dan konten berkualitas, yang memungkinkan komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik antara guru, orangtua, dan murid,” ujar Belva.

Pembaruan fitur dan peluncuran aplikasi mobile di iOS

Selain mengumumkan perubahan kepemimpinan, Ruangguru juga menyampaikan inovasi terbaru terkait dengan aplikasi mobile dan fitur-fitur lainnya. Diantaranya adalah fitur pencarian guru privat, fitur pesan instan dan rating serta review terhadap performa guru setelah proses beljar dilakukan. Inovasi lain yang juga diluncurkan oleh Ruangguru adalah aplikasi mobile platform iOS, sebelumnya Ruangguru telah merilis aplikasi mobile platform Android dalam versi Beta dan telah diunduh oleh lebih dari 20 ribu pengguna.

“Ruangguru mengintegrasikan berbagai layanan yang sebelumnya terpisah menjadi satu, sehingga pengguna bisa memperoleh berbagai benefit hanya dengan melakukan sekali pendaftaran dan sign-in. Aplikasi mobile untuk on-demand tutoring yang sebelumnya hanya tersedia untuk Android, kini juga tersedia bagi pengguna iOS,” kata Belva.

Target satu juta pengguna akhir tahun 2016

Saat ini Ruangguru mengklaim telah memiliki sekitar 45 ribu guru privat yang telah terdaftar di Ruangguru. Sementara untuk jumlah pengguna dipastikan mengalami peningkatan yang cukup besar, meskipun enggan disebutkan oleh Ruangguru berapa jumlah pengguna aktif hingga saat ini.

Namun demikian diharapkan pada akhir tahun 2016 ini Ruangguru bisa mendapatkan satu juta pengguna aktif di Indonesia. Sementara itu Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, dan Medan masih merupakan kota-kota besar dengan jumlah pengguna terbanyak saat ini.

“Kami yakin dengan semakin eratnya kemitraan kami dengan pihak pemerintah, kami dapat masuk ke kota-kota lain secara lebih intensif,” kata Belva Davara.

Pengukur keberhasilan les privat online

Sebagai layanan les privat berbasis teknologi, Ruangguru senantiasa menghadirkan kemudahan layanan yang sarat dengan informasi dan pelajaran yang dibutuhkan oleh pengguna. Saat ini Ruangguru mencatat pelajaran matematika, fisika dan kimia yang paling banyak diakses oleh pengguna, membuktikan bahwa masih kurangnya informasi serta pembelajaran yang dibutuhkan oleh para siswa terhadap tiga mata pelajaran tersebut.

Menjawab hal tersebut Ruangguru menerapkan sistem rating dan review kepada para pengajar yang nantinya diberikan kepada pengguna usai proses belajar dilakukan, hal ini diklaim merupakan pengukuran keberhasilan proses pembelajaran yang cukup efektif.

“Untuk keberhasilan dan kesuksesan online tutoring menggunakan aplikasi mobile Ruangguru, dapat terlihat dari rating dan review yang diberikan oleh murid, saat mengakhiri proses belajar dengan guru yang menjawab soal kirimannya. Guru tidak akan mengakhiri online tutoring hingga murid menyatakan mengerti dan selesai belajar,” kata Belva.

Masih mengedepankan pelajaran dan konten yang dibutuhkan oleh pelajar SD, SMP, SMA, Ruangguru berupaya untuk memberikan layanan yang terbaik dari sisi pengajar hingga materi yang diberikan.

“Sejumlah produk dan layanan baru untuk memperkaya konten yang ada, serta menguatkan dampak Ruangguru di sektor formal akan dirilis pada kuartal 3 dan 4 tahun ini. Saat ini kami belum bisa memberikan penjelasan mendetail,” tutup Belva.

Application Information Will Show Up Here