Tag Archives: adapter

Adaptor Keyboard dan Mouse Gamo G+ Siap Bantu Anda Jadi Raja Game Mobile

Sejujurnya saya tak pernah membenci game mobile. Sebaliknya, saya sangat mengapresisasinya karena mereka-lah yang membuat video game jadi mudah diakses dan kian merakyat. Saya hanya kurang suka menikmati permainan di layar kecil. Indra penglihatan ini sudah tidak lagi berada di kondisi prima, ditambah lagi sistem kendali berbasis layar sentuh yang bagi saya kurang intuitif.

Kini memang tersedia banyak aksesori tambahan smartphone yang dirancang untuk membuat gaming di layar kecil jadi lebih nyaman. Beberapa dari mereka sengaja didesain menyerupai gamepad. Pendekatan tersebut cukup fleksibel buat menangani sejumlah genre permainan, tetapi gamer hardcore mungkin punya pendapat berbeda: untuk mereka, keyboard dan mouse masih merupakan periferal kontrol paling akurat dan responsif.

Itu alasannya mengapa tim GamoHub tidak mencoba menawarkan suatu aksesori berdesain ‘inovatif’. Mereka malah menyodorkan solusi berupa opsi konektivitas yang memungkinkan kita untuk menyambungkan keyboard dan mouse favorit ke smartphone tempat Anda bermain. Sambungan itu dihadirkan melalui perangkat bernama Gamo G+ yang mereka presentasikan via Kickstarter.

Gamo G+ merupakan adaptor Bluetooth untuk keyboard dan mouse agar bisa dihubungkan ke perangkat berbasis iOS maupun Android. GamoHub menjanjikan koneksi Bluetooth bebas lag, memungkinkan kita mengakses permainan-permainan shooter, real-time strategy dan role-playing secara leluasa. Gamo G+ diklaim mendukung hampir semua game mobile (misalnya Fortnite, Creative Destruction, Rules of Survival, PUBG Mobile, Hearthstone), dan Anda dibebaskan buat mengonfigurasi shortcut hingga kombinasi beberapa tombol.

Adaptor ini mengusung tipe sambungan Bluetooth versi 4.0. Ia bekerja secara universal, tanpa membutuhkan root atau sistem emulasi, jadi kemenangan Anda di game tetap terhitung legal. Dengannya, Anda dapat memasangkan beragam jenis papan ketik – baik full-size maupun varian one-hand – serta mouse. Meski begitu, GamoHub menyarankan agar Anda menggunakan jenis berkabel/wired agar pengalaman bermainnya optimal.

Gamo G+ Game Adapter ialah aksesori berukuran kecil. Dimensinya hanya 94x31x16-milimeter dan mempunyai bobot 41,5-gram. Ia kompatibel dengan perangkat ber-OS Android 4.4 dan iOS 10, atau versi lebih baru. Mengulik lebih jauh, sepertinya Gamo G+ belum siap menopang smartphone-smartphone yang mengusung system-on-chip MediaTek.

Dengan kemampuannya ini, tentu saja Gamo G+ tak hanya siap menunjang kegiatan bermain, namun juga bisa membantu Anda bekerja layaknya membawa laptop.

GamoHub sudah mulai menawarkan produk tersebut melalui Kickstarter. Di situs crowdfunding tersebut, produsen menjajakannya seharga mulai dari US$ 40 (harga retail-nya adalah US$ 60). Proses distribusi rencananya akan dilakukan pada bulan Agustus 2019.

Flip Grip Persilakan Anda Menikmati Game Arcade di Nintendo Switch Secara Vertikal

Karena bisa dinikmati sebagai handheld atau home console, Nintendo Switch boleh disebut sebagai perangkat game paling fleksibel yang tersedia saat ini. Salah satu faktor pendorong kesuksesannya adalah ketersediaan aksesori pendukung Switch, baik resmi dari Nintendo ataupun third-party, yang membuat kegiatan gaming di sana jadi lebih nikmat.

Selain game-game eksklusif dan judul-judul blockbuster multi-platform, Nintendo juga sudah menghadirkan permainan-permainan arcade klasik seperti Ikaruga, Pac-Man serta port resmi Donkey Kong. Dalam memanjakan konsumennya, sang perusahaan hiburan Jepang itu memang patut diacungi jempol. Namun ada satu masalah: bagian kickstand dan slot Joy-Con sejauh ini belum mendukung format vertikal game arcade.

Flip Grip 1

Solusi atas kendala ini diajukan oleh tim Fangamer. Lewat Kickstarter, mereka memperkenalkan Flip Grip, yaitu aksesori tambahan yang memungkinkan tablet Switch diposisikan secara vertikal di tengah-tengah controller. Jalan keluar dari Fangamer tersebut sederhana sekaligus brilian. Dengannya, tidak ada pixel di layar yang terbuang sia-sia.

Flip Grip hadir berupa adaptor. Di sisi kiri dan kanan terdapat slot untuk mencantumkan Joy-Con. Selanjutnya, tablet Switch dimasukkan ke celah secara vertikal. Ukuran Flip Grip telah disesuaikan dengan dimensi Switch sehingga ia tetap mengekspos port audio, slot kartu microSD serta game card. Aksesori ini juga tidak menutup console secara erat, memastikan sirkulasi udaranya tetap optimal.

Flip Grip 5

Dalam uji coba yang Fangamer lakukan, tidak ada peningkatan temperatur di Switch ketika dipasangkan ke Flip Grip, meskipun console hybrid itu digunakan secara intensif buat menjalankan game bergrafis berat seperti The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Fangamer merancang Flip Grip agar hanya bisa beroperasi di mode baterai. Ketika terpasang, Anda tidak dapat men-charge-nya. Dengan begini, Switch tidak bekerja secara ‘maksimal’, dimaksudkan agar tidak menghasilkan panas terlalu tinggi dan sistem pendingin beroperasi secara wajar.

Flip Grip 3

Anda juga tak perlu mencemaskan daya tahannya. Flip Grip terbuat dari plastik PC/ABS molded injection. Material ini ekonomis, serta lebih kuat dan lentur dari plastik 3D printer standar. Fangamer menjamin Flip Grip mampu ‘menahan tumpahan emosi yang mungkin Anda keluarkan saat bermain’, dan mengunci masing-masing komponen Switch (tablet serta Joy-Con) dengan mantap.

Selain judul-judul yang saya sebutkan di atas, ada cukup banyak game yang lebih optimal dimainkan secara vertikal, di antaranya: Terra Cresta, Danmaku Unlimited 3, Gunbarich, Gunbird 1 dan 2, Dig-Dug, Galaga serta Galaga ’88, Strikers 1945 dan sekuelnya, hingga Samurai Aces.

Flip Grip 2

Tidak ada dampak negatif dari membeli Flip Grip. Harganya murah, mudah dipasang, dan ia merupakan investasi berharga bagi pemilik Switch yang mencintai game-game arcade lawas. Aksesori ini bisa Anda pesan di Kickstarter, dijajakan seharga US$ 12 dan akan mulai didistribusikan pada bulan November 2018.

Adapter Ini Bisa Sulap Smartphone Jadi Kamera DSLR

Saat ini ada banyak klaim yang menyatakan bahwa kinerja fotografi di smartphone mulai menyaingi kamera DSLR atau mirrorless, tapi tentu saja para fotografer berpengalaman akan menyanggahnya. Meski mungkin megapixel kedua device setara, pemanfaatan sensor berukuran lebih besar memungkinkan perangkat spesialis fotografi menghasilkan gambar yang jauh lebih baik.

Terlepas dari kemampuan kedua perangkat itu dalam mengambil foto, sejumlah pakar yakin smartphone tak akan menggantikan peran kamera DSLR atau mirrorless. Menariknya, ada satu langkah tak terduga yang dilakukan oleh Cinematic International Company Limited. Perusahaan asal Tiongkok ini menciptkan sebuah adapter universal yang memperkenankan kita memasangkan lensa jenis apapun di smartphone.

Cinematic International Company Limited DOF Adapter 1

Eksistensi dari produk bernama ‘DOF Adapter’ itu ditemukan oleh tim No Film School di acara National Association of Broadcasters Show yang dilangsungkan di kota Las Vegas minggu ini. Perangkat unik tersebut terdiri dari dua bagian utama: frame untuk mencantumkan smartphone, dan adapter tempat lensa didudukkan. CICL menjelaskan bahwa DOF Adapter mendukung hampir semua jenis lensa dari produsen berbeda, termasuk Canon, Nikon, Sony sampai Leica.

Dengan menyambungkan lensa dan handset ke adapter ini, mayoritas kendali dilakukan sepenuhnya dari layar perangkat bergerak Anda. Tentu saja, fungsi zoom in/out serta pengaturan fokus dapat diakses secara normal via memutar ring. Namun dengan absennya koneksi elektronik dari smartphone ke lensa (via adapter), kemungkinan besar ada fitur-fitur yang tidak berfungsi.

Dalam video No Film School, adapter buatan Cinematic International Company Limited itu menggabungkan lensa CT.Pro 28-70 dengan iPhone 7 (representatif CICL juga bilang DOF Adapter kompatibel ke smartphone Samsung), dan penampilan keseluruhannya memang ‘eksentrik’. Saat menggunakannya pertama kali, mungkin Anda akan bingung bagian mana yang harus dipegang agar semuanya tetap aman? Apakah lensa, ujung adapter ataukah grip?

Gagasan memasangkan lensa high-end ke sensor berukuran kecil di kamera smartphone juga tidak biasa. Kemampuan sensor di perangkat bergerak telah disesuaikan agar pas dengan lensa yang tidak terlalu besar.

Cinematic International Company Limited belum mengungkap harga dan kapan DOF Adapter akan tersedia. Pertanyaan saya kini adalah, untuk siapa kira-kira produk ini ditujukan? Saat smartphone serta kamera point-and-shoot didesain buat pemakaian handheld yang simpel, kemudian kamera DLSR dan mirrorless lebih pas untuk user yang ‘serius’, jenis konsumen apa yang akan tertarik pada pendekatan seperti ini?

Via PetaPixel.