Bertambah banyak dan populernya situs e-commerce tentu sangat memudahkan aktivitas berbelanja para konsumen. Namun di sisi lain, hal ini juga berdampak pada kemudahan distribusi produk palsu, atau yang sering kita sebut dengan istilah “KW” di tanah air. Pada kenyataannya, di tahun 2016 diestimasikan total transaksi produk palsu dalam skala global mencapai angka nyaris setengah triliun dolar.
Sebuah startup asal Amerika Serikat bernama Blue Bite melihat adanya peluang pemanfaatan teknologi guna membantu mengatasi permasalahan seperti ini. Mereka merancang sistem berbasis NFC (near-field communication) yang dapat dipakai untuk memeriksa keaslian suatu produk.
Jadi semisal Anda hendak membeli bola Adidas Telstar 18 yang merupakan bola resmi Piala Dunia 2018, Anda hanya perlu menempelkan ponsel ke bola tersebut, mengklik tombol di aplikasi, dan membiarkan proses otentikasinya berlangsung. Semuanya selesai dalam hitungan detik, tanpa ada bagian produk yang perlu dibuka dan diteliti.
Itu dikarenakan di dalam bola Telstar 18 telah tertanam chip NFC, yang sebenarnya berfungsi untuk membuka portal konten ekstra bagi konsumen. Blue Bite pada dasarnya hanya menyisipkan elemen ekstra di mana kode identifikasi unik yang dimiliki setiap bola pada akhirnya bisa dijadikan metode otentikasi.
Industri retail sendiri sebenarnya sudah cukup lama memanfaatkan NFC, meski bukan untuk keperluan otentikasi, melainkan untuk memudahkan proses inventaris maupun pembayaran. Blue Bite tentu tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendirian. Mereka butuh dukungan penuh dari brand yang tertarik mengadopsi sistemnya.
Sejauh ini mereka sudah punya setidaknya 15 klien dari berbagai industri, mulai dari Bulgari sampai brand fashion Pinko. Harapan ke depannya, sistem semacam ini bisa membantu menekan angka penjualan produk palsu, yang sejatinya tidak memberikan efek positif terkecuali bagi para produsen dan penjualnya saja.
Sumber: Engadget.