Tag Archives: Ady F. Pangerang

Ady F Pangerang (Bareksa), William Tanuwijaya(Tokopedia), Sujanti (OJK) with all participants in the grand launching / DailySocial

Bareksa Partners with Tokopedia to Launch the Same-Day Disbursement Mutual Fund

Today (4/23), in order to acquire more customers and to increase public’s financial literation, Bareksa, a mutual fund marketplace partners with Tokopedia and Syailendra Capital in introducing an online liquid mutual fund, to be disbursed and sent to their accounts on the same day (T+0) through Tokopedia.

William Tanuwijaya, CEO of Tokopedia, also presents in the grand launching. He said to the media that the company has around 40 million unique users and this strategic partnership is expected to add more services in Tokopedia.

“We, in Tokopedia, want to invite public to buy the fast and affordable mutual funds. Furthermore, Indonesia’s population can all be the investors start from Tokopedia,” he added.

The only online mutual fund initiated by Bareksa and e-commerce are targeted to acquire a million customers with billion rupiahs of managed funds during the first year.

Bareksa alone has paired with Tokopedia selling mutual funds since the late February 2018.

Regarding some investment of Bareksa and Tokopedia, Ady F Pangerang, the CEO of Bareksa, confirmed it as the joint venture, but the value is still undisclosed.

“Later, the existing investment will be used for marketing, operational, legal, and educational activities to all Tokopedia users,” he said.

Simple process

On the occasion, there’s an information of how Bareksa mutual funds work in Tokopedia app. By using the Tokopedia app, users can register as mutual fund’s customer with the minimum purchase of Rp10 thousand.

“Moreover, using E-Wallet in Tokopedia, users can top-up balance via bank transfer, to be saved in E-Wallet. The nominal purchasing of mutual funds can be directly transferred from Tokopedia E-Wallet,” he said.

Benefits for those purchasing mutual funds in Tokopedia are inclusive, safety, convenient within 5 minutes process, investors can directly sell investment and get a return up to 7%.

“Another privilege is the instant redemption, it’s a saving in the mutual fund to be used for shopping in Tokopedia or auto sweep, where the users will automatically enter the mutual fund account,” he added.

Currently, Bareksa has around 110 thousand investors, the number is increasing by 60% compared to Desember 2017. They also scored the increase of customer’s funding to Rp850 billion per 9 April 2018.

Supported by OJK

Sujanto, Managing Director of OJK, also presents to support the partnership of Bareksa and Tokopedia in launching the online mutual fund. Eyeing the current trend, he revealed the most purchased mutual funds are online-based.

“It’s probably because the fast and easy process that makes Indonesia’s population prefer the online mutual fund.”

However, seen from the number of population that really understand the mutual fund’s product, it is only 23% according to OJK. Therefore, it’s rather important for Bareksa and Tokopedia to improve education for the public regarding the mutual fund.

As the regulator, OJK fully supports the online mutual fund initiated by Tokopedia and Bareksa.

“If Tokopedia has claimed 40 million unique visitors, it’s obviously easier to educate people about the mutual fund. I also expected not only a million new customers but all Tokopedia users.” Sujanto explained.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Ady F Pangerang (Bareksa), William Tanuwijaya (Tokopedia), Sujanto (OJK) bersama tamu undangan saat peluncuran reksa dana / DailySocial

Bareksa dan Tokopedia Luncurkan Reksa Dana yang Bisa Cair di Hari yang Sama

Bertujuan menambah jumlah nasabah sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat, hari ini (23/4), marketplace reksa dana BareksaTokopedia, dan Syailendra Capital meluncurkan layanan reksa dana online yang likuid, bisa dicairkan dan diterima di rekening nasabah di hari yang sama (T+0) melalui aplikasi Tokopedia.

Turut hadir dalam acara peluncuran tersebut CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Kepada media William mengungkapkan saat ini Tokopedia memliki sekitar 40 juta pengguna unik, melalui kerja sama strategis ini diharapkan bisa menambah layanan yang ada di Tokopedia kepada pengguna.

“Kami di Tokopedia ingin mengajak lebih banyak masyarakat umum untuk membeli reksa dana secara cepat dan terjangkau. Agar selanjutnya masyarakat Indonesia bisa menjadi investor di mulai dengan Tokopedia,” kata William.

Layanan reksa dana online yang diklaim satu-satunya yang diinisiasi Bareksa dan layanan e-commerce menargetkan satu tahun pertama bisa mendapatkan satu juta nasabah dengan dana yang dikelola hingga miliaran rupiah.

Bareksa sendiri telah menggandeng Tokopedia berjualan reksa dana sejak akhir Februari 2018.

Disinggung berapa investasi yang digelontorkan Bareksa dan Tokopedia, CEO Bareksa Ady F Pangerang menegaskan, investasi yang diberikan merupakan patungan antara Tokopedia dan Bareksa, namun enggan menyebutkan nilai investasi tersebut.

“Nantinya investasi yang ada akan kami gunakan untuk kegiatan pemasaran, oprasional, legal dan edukasi kepada pengguna Tokopedia,” kata Ady.

Dipilihnya Syailendra Capital sebagai mitra Bareksa karena kemampuan Syailendra Capital untuk melakukan redemption dalam jumlah kecil hingga besar dan kapabilitas Syailendra mengelola ribuan transaksi per hari.

Proses mudah

Dalam kesempatan tersebut turut diinformasikan bagaimana cara kerja layanan reksa dana Bareksa di aplikasi Tokopedia. Hanya dengan memanfaatkan akun Tokopedia, pengguna kemudian bisa mendaftarkan diri menjadi nasabah reksa dana. Produk reksa dana Tokopedia menawarkan minimum pembelian Rp10 ribu.

“Nantinya memanfaatkan E-Wallet di Tokopedia, pengguna bisa melakukan Top Up via bank transfer, untuk kemudian disimpan di E-Wallet. Sesuai dengan jumlah yang ingin dibeli untuk reksa dana, semua bisa dipotong langsung dari dana yang tersimpan di E-Wallet Tokopedia,” kata Ady.

Keuntungan lain yang bakal didapatkan oleh nasabah jika membeli reksa dana di Tokopedia adalah, inklusif, keamanan, kenyamanan dengan proses yang hanya 5 menit saja, investor bisa menjual investasi secara langsung, dan bisa mendapatkan return hingga 7%.

“Keunggulan lainnya adalah instant redemption yaitu dana yang tersimpan di reksa dana bisa digunakan untuk belanja di Tokopedia dan auto sweep, di mana dana pengguna Tokopedia akan secara otomatis masuk ke akun reksa dana,” kata Ady.

Bareksa saat ini telah memiliki sekitar 110 ribu investor reksa dana, angka yang diklaim melonjak lebih dari 60% dibandingkan Desember 2017. Bareksa juga telah membukukan kenaikan jumlah dana yang diinvestasikan nasabah menjadi Rp850 miliar per 9 April 2018.

Didukung OJK

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan Sujanto yang mendukung kerja sama antara Bareksa dengan Tokopedia meluncurkan layanan reksa dana online. Dilihat dari tren saat ini, Sujanto menyebutkan pembelian terbanyak reksa dana mulai didominasi secara online.

“Mungkin karena kemudahan dan kecepatan tersebut yang pada akhirnya banyak dipilih oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.”

Namun demikian dilihat dari jumlah masyarakat yang memahami benar produk reksa dana, menurut OJK saat ini jumlahnya hanya mencapai 23%. Untuk itu penting bagi Bareksa dan Tokopedia meningkatkan kegiatan edukasi kepada masyarakat umum terkait reksa dana.

Sebagai regulator, OJK mendukung sepenuhnya reksa dana online yang di inisiasi oleh Tokopedia dan Bareksa.

“Jika Tokopedia saja saat ini mengklaim sudah memiliki 40 juta pengunjung unik artinya akan lebih mudah edukasi yang dilakukan Tokopedia terkait dengan reksa dana. Saya harap juga bukan satu juta nasabah baru target dari produk ini, tapi semua pengguna yang ada di Tokopedia,” kata Sujanto.

Application Information Will Show Up Here
Bareksa targets to acquire 250 thousand Mutual Fund Investors this year / Bareksa

Bareksa Aims to Acquire 250 Thousand Mutual Fund Investors This Year

Bareksa, an online investment product markeplace, targets to acquire up to 250 thousand investors by this year, or up nearly three times of the previous year. By this month, Bareksa claims to acquire 100 thousand investors worth over Rp850 billion.

Based on the total investors, Bareksa is considered leading the mutual fund market with 16% (of total market). According to Indonesia’s Central Securities Depository (KSEI), total investors of mutual fund has reached 619.380 per last year.

“By this year, we target 250 thousand customers with 30% penetration for the mutual fund,” Ady F Pangerang, Bareksa’s President Director, said to DailySocial.

The company will expand partnership and rely on SBN online retail held on 14-25 May 2018. Bareksa is appointed as SBN 003 distribution partner.

There are six other banks acquired the license, two security companies, and a fintech player. The banks are Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, and DBS. The security companies are Trimegah and Bareksa. The only fintech company partner is Investree.

SBN 003 is very affordable for millennials, the price starts from Rp1 million. The maximum number of SBN 003 ownership is Rp3 billion with the yield higher than the deposit interest.

“We’ll be participating in it, the registration procedure is similar to becoming a mutual fund investor, only the candidates have to input NPWP (Tax Independent Number).”

The company will actively educate public and community related to SBN retail and mutual funds to acquire more investors. Unlike SBN retail that has a certain period, mutual funds are highly flexible to be exchanged at any time. In addition, the coupon is considered to be higher than deposits and guaranteed by the government.

To date, Bareksa has partnered with Bukalapak, Tokopedia, Doku, and Mandiri e-Cash. The company facilitates mutual funds payment or purchase using Mandiri e-cash.

The partnership is open for other companies to facilitate public to access mutual funds besides downloading Bareksa app.

“Our next homework is to increase penetration, along with service improvement. How to make public to invest easily, how to educate them when they lose the money,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Bareksa Incar 250 Ribu Investor Reksa Dana

Marketplace reksa dana Bareksa targetkan dapat menggaet hingga 250 ribu investor sepanjang tahun ini, atau naik hampir tiga kali lipat dari capaian di tahun sebelumnya, yakni sebanyak 63 ribu investor. Hingga awal April 2018, diklaim Bareksa telah mencapai 100 ribu investor dengan dana kelolaan mencapai lebih dari Rp850 miliar.

Dari pencapaian tersebut Bareksa disebut menguasi pangsa pasar reksa dana sekitar 16% berdasarkan jumlah investor. Bila dilihat dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah total investor reksa dana tercatat sebanyak 619.380 investor per tahun lalu.

“Paling tidak tahun ini kami ingin incar 250 ribu nasabah dengan penetrasi sekitar 30% untuk industri reksa dana,” terang Presiden Direktur Bareksa Ady F Pangerang kepada DailySocial.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan memperluas kemitraan dan mengandalkan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel online yang bakal diselenggarakan pada 14-25 Mei 2018. Bareksa terpilih sebagai salah satu mitra distribusi SBN 003.

Selain Bareksa, yang mendapatkan izin tersebut ada enam bank, dua perusahaan efek, dan satu fintech. Enam bank tersebut adalah Mandiri, BNI, BRI, BCA, Bank Permata, dan DBS. Sedangkan mitra perusahaan efek adalah Tri Megah dan Bareksa. Adapun mitra fintech adalah Investree.

Untuk membeli SBN 003 sangat terjangkau bagi generasi milennial karena dapat dimiliki mulai dari Rp1 juta. Batas maksimal kepemilikan SBR 003 adalah Rp3 miliar dengan yield di atas rata-rata bunga deposito bank BUMN.

“Kami akan berpartisipasi di situ. Prosedur pendaftarannya hampir sama ketika ingin daftar jadi investor reksa dana di Bareksa, hanya saja calon investor harus memasukkan data NPWP.”

Agar dapat mendongkrak investor SBN, perusahaan bakal giat melakukan edukasi kepada masyarakat dan komunitas terkait perbedaan SBN ritel dengan reksa dana. Reksa dana dari sisi redemption memiliki fleksibilitas karena dapat ditukar kapan saja.

Sementara SBN ritel tidak bisa ditukar kapan saja karena memiliki periode waktu tertentu. Di samping itu, kuponnya dinilai lebih tinggi dari deposito dan dijamin langsung oleh pemerintah.

Sejauh ini Bareksa baru bekerja sama dengan Bukalapak, Tokopedia, Doku, dan Mandiri e-Cash. Dengan Mandiri e-Cash perusahaan permudah pembayaran atau pembelian reksa dana.

Pihaknya terus membuka kerja sama dengan perusahaan lainnya untuk permudah masyarakat dalam mengakses reksa dana, selain harus mengunduh aplikasi Bareksa yang sudah dirilis pada beberapa waktu belakangan.

“Pekerjaan rumah kami berikutnya adalah meningkatkan penetrasi, seiring meningkatkan pelayanan. Bagaimana orang bisa lebih mudah untuk investasi, bagaimana mengedukasinya ketika mereka merugi, dan sebagainya,” tandas Ady.

Application Information Will Show Up Here
Bareksa Rilis Aplikasi Mobile dan Hadir dalam Platform Tokopedia / Bareksa

Bareksa Rilis Aplikasi Mobile dan Dukung Tokopedia Reksa Dana

Bareksa akhirnya ini merilis aplikasi mobile setelah cukup lama fokus mengembangkan versi desktop sejak pertama kali diluncurkan pada 2013. Cukup berbeda, UI/UX versi mobile terlihat lebih ramah, baik dari pemilihan ukuran huruf, ada proyeksi keuntungan, dan grafik NAB yang diilustrasikan dengan simpel.

Alur registrasi dan transaksinya pun juga dibuat lebih simpel dan mudah diisi, tanpa harus keluar dari ekosistem aplikasi. Ini dimaksudkan sebagai strategi mencegah churn rate yang rentan terjadi dalam bisnis aplikasi. UI/UX Bareksa dalam versi desktop cukup jauh berbeda karena terkesan cukup njelimet bagi orang awam.

“Kita sengaja desain lebih simpel agar pengguna baru tidak merasa terintimidasi. Ada filter yang bisa disesuaikan untuk pencarian. Flow untuk register pun dibuat sangat singkat sampai tiga step saja,” terang Presiden Direktur Bareksa Ady F. Pangerang kepada DailySocial, Kamis (22/2).

Dengan tampilan yang lebih user friendly, sambung Ady, secara perlahan-lahan mampu mendongkrak nasabah baru. Diklaim Bareksa mendapat 200 nasabah baru setiap harinya. Ady pun menargetkan sampai akhir tahun ini dapat menggaet sekitar 500 ribu nasabah.

Cari solusi pembayaran

Sementara ini soal pembayaran di Bareksa masih “kurang digital” karena nasabah harus transfer ke rekening bank kustodian dan mengirimkan buktinya lewat email atau WhatsApp. Ady mengaku masalah ini jadi salah satu alasan nasabah, terutama dari kalangan millennial, agak enggan untuk membeli reksa dana.

Untuk itu, pihaknya sedang berdiskusi dengan OJK mencari solusinya namun tidak menyalahi aturan. Salah satu opsi yang ditawarkan Bareksa ke OJK adalah menghadirkan fitur payment gateway, sehingga pembayarannya cukup dengan menggunakan virtual account (VA).

“Untuk solusi pembayaran, kami masih cari solusi karena sistem reksa dana ini agak ribet dibandingkan [layanan] e-commerce karena harus lewat bank kustodian. Masih kita didiskusikan dengan OJK karena ini berkaitan dengan regulasi.”

Tambah rekanan dengan Tokopedia

Tak hanya dengan Bukalapak, kini Bareksa juga resmi bermitra dengan Tokopedia untuk menghadirkan produk reksa dana.

Yang berbeda dengan kerja sama dengan Bukalapak, semangat Tokopedia adalah memanfaatkan dana yang mengendap di TokoCash dapat dialihkan secara otomatis (auto switch) ke reksa dana. Para pengguna dapat merasakan imbal hasil yang diberikan reksa dana, sekaligus dapat mencairkannya secara langsung untuk membayar transaksi di sana (auto redemption). Fitur tersebut belum ada dalam BukaReksa.

“Tokopedia punya filosofi yang beda. Mereka ingin mengoptimasi idle cash di TokoCash untuk diinvestasikan ke reksa dana dengan mudah, namun bisa dicairkan dengan mudah pula saat ingin dipakai [dananya],” kata Ady.

Hal ini berbeda dengan BukaReksa yang semangat awalnya adalah menjadi marketplace reksa dana. Di dalamnya terdapat berbagai produk reksa dana terkurasi yang bisa dipilih para penggunanya.

Bukalapak juga menggandeng CIMB Principal Asset Management untuk menghadirkan produk sendiri, CIMB-PRINCIPAL Bukareksa Pasar Uang. Langkah tersebut tidak ambil Tokopedia sebagai diferensiasinya. Tokopedia baru bekerja sama dengan Syailendra Capital untuk produk reksa dana pasar uang Syailendra Dana Cash.

Untuk model bisnisnya, Bareksa mendapat management fee dari setiap transaksi dalam Tokopedia. Cara berinvestasi di Tokopedia cukup simpel, pengguna hanya cukup menyiapkan foto KTP saja. Nominal investasinya minimal Rp10 ribu.

Ady mengungkapkan pihaknya menargetkan dapat menggaet tambahan sekitar dua pemain e-commerce lainnya untuk menjadi mitra.

“Ini kerja samanya [dengan Tokopedia] tidak eksklusif, kami ingin demokratisasi pasar dengan membuka akses pasar modal ke siapa pun sebanyak mungkin. Sebagai APERD, kami dimungkinkan untuk buka gerai [penjualan] lebih banyak lagi,” pungkas Ady.

Mantan Petinggi Grup Viva Hadirkan Portal Investasi Bareksa

Dua mantan petinggi grup media Viva, Karaniya Dharmasaputra dan Ady F. Pangerang, menghadirkan portal investasi Bareksa yang diharapkan bisa menjadi Bloomberg-nya Indonesia dalam memberikan informasi instrumen keuangan terlengkap. Bareksa sudah bisa diakses (dalam bentuk soft launch), baik melalui desktop maupun mobile web. Tersedia paket berlangganan secara premium untuk memperoleh informasi paripurna.

Continue reading Mantan Petinggi Grup Viva Hadirkan Portal Investasi Bareksa