Selain alat produktivitas seperti laptop atau alat tulis, perkantoran sering memiliki kebutuhan lain, misalnya ID card dan lanyard untuk karyawan. Melihat potensi itu, layanan Printera hadir menawarkan beragam produk cetakan. Platform ini secara khusus didesain untuk kebutuhan bisnis (B2B), sehingga banyak penyesuaian terkait pengalaman pengguna yang dibubuhkan oleh pengembang.
Di katalog Printera sudah ada beberapa varian produk, mulai dari flyer, lanyard, mug decal, banner, kartu nama, hingga brosur. Saat ini layanannya sudah bisa diakses dalam versi beta dan mulai diperkenalkan secara luas pada pertengahan November 2018 mendatang. Printera diinisiasi dua co-founder, yakni Agus Mulyono (CEO Kartunama.net) dan Heriyadi Janwar (Director of Corporate Sales Bhinneka).
Kami mendapatkan akses untuk mencoba dan memesan di Printera. Setelah login, pengguna akan disuguhi sebuah dasbor. Tidak seperti layanan berbasis konsumen pada umumnya, ketika pengguna sudah memilih jenis produk dan jumlah, tim akan memberikan penawaran secara manual. Di dasbor produk sudah ada harga yang ditampilkan, kendati demikian masih bisa ditawar menyesuaikan pemesanan.
“Menurut kami, pengguna lebih suka nego langsung dengan manusia, bukan sistem. Manusia lebih fleksibel dalam memberikan harga. Proses nego juga lebih gampang lewat kanal seperti chat atau email, karena penjelasan spesifikasi barang lebih detail, jadi penawaran yang dibuat bisa lebih pas. Cetakan adalah barang yang rada complicated spesifikasinya,” ujar Agus kepada DailySocial.
Entitas terpisah dari Kartunama.net, namun masih terkait
Agus sendiri adalah pendiri Kartunama.net, sebuah startup yang menyediakan layanan cetak kartu nama secara online. Kartunama.net dan Printera bernaung dalam entitas bisnis (PT) terpisah, namun Agus memastikan masih ada kolaborasi dalam proses bisnis di dalamnya.
“Secara legal terpisah. Secara operasional kami di gedung yang sama dan titik singgung SDM-nya banyak. Kerja sama pemasaran tentu ada, karena nantinya Printera akan menggunakan basis data pelanggan Kartunama.net yang saat ini [berjumlah] kurang lebih 6.000-an bisnis,” jelas Agus.
Agus melanjutkan, pengembangan Printera sebenarnya karena banyak permintaan dari pelanggan Kartunama.net agar pihaknya membuat produk cetakan lain. Di samping itu, Printera hadir juga untuk memaksimalkan penggunaan mesin cetak yang dimiliki perusahaan. Dasbor bisnis menjadi salah satu komponen penting di Printera. Kendati negosiasi bisa terjadi secara manual, namun transaksi akan tercatat rapi untuk keperluan pelaporan.
Untuk memulai debutnya, Printera saat ini telah mengantongi pendanaan awal dari angel investor yang tidak disebutkan. Agus mengutarakan, ada kemungkinan Printera segera melakukan fundraising untuk pendanaan lanjutan tahun depan.
“Yang mau kita kejar itu adalah solusi kita buat corporate printing-nya. Kami menawarkan sistem cetak yang lebih praktis, fleksibel dalam pembayaran, dan transparan. Semua transaksi tercetak rapi,” tutup Agus