Tag Archives: AirDrop

DSX Airdrop Event 2022: Let’s Go To The Moon 🚀🌑

Seiring maraknya rilisan token kripto karya anak bangsa belakangan ini, sebagai sebuah digital media company yang menjunjung tinggi kreativitas dan inovasi talenta teknologi lokal, DailySocial (selanjutnya disebut DS) menyadari betul euforia semacam ini patut diapresiasi. Setelah hampir 3 (tiga) tahun lalu DS resmi merilis token kripto DSX, kami ingin berbagi kabar menarik yang pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh crypto dan blockchain enthusiast, apa lagi kalau bukan DSX Airdrop Event!

Sebagai penyegar ingatan Anda, airdrop adalah istilah yang tak asing bagi komunitas crypto di belahan dunia mana pun. Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, airdrop adalah pemberian aset kripto (crypto asset) pada sebagian orang atau komunitas yang diberikan secara cuma-cuma. Karena airdrop diberikan secara cuma-cuma, kegiatan ini biasanya menjadi salah satu aktivitas promosi dalam marketing. Biasanya dilakukan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk aset kripto baru. Dapat pula dimanfaatkan untuk meningkatkan volume trading di platform exchange ketika pertama kali meluncur ke bursa (ICO). Alhasil, perhatian pada aset kripto tersebut akan bertumbuh.

Pada 2019 lalu, DSX token sebetulnya pernah melangsungkan hal serupa, dengan mekanisme DSX token akan dibagikan secara gratis kepada setiap pengguna yang membaca artikel DS secara utuh. Untuk artikel biasa akan mendapatkan 0,0000001 DSX per selesai membaca. Sementara untuk longform dan research akan mendapatkan 0,0000002 DSX per selesai membaca.

Nah bagaimana dengan tahun ini? Sudah siap ingin segera mengoleksi DSX token dan bersama-sama go to the moon? Langsung saja scroll halaman ini untuk temukan caranya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tunggu dulu, sebelum kita terbang ke bulan bersama-sama, kami ingin Anda mendalami informasi seputar dunia blockchain melalui artikel-artikel di bawah ini.

Bagi Anda yang ingin mengenal cryptocurrency, bitcoin, blockchain dan sejenisnya, bisa sowan ke artikel berikut ini:

Memahami Kembali Perbedaan Bitcoin dan Blockchain

Menerka Masa Depan Bitcoin

Laporan DailySocial.id: Cryptocurrency di Indonesia

Menelusuri Lebih Dalam Blockchain untuk Bisnis

Mengenal Cryptocurrency dan Mekanisme Transaksinya

Mengeksplorasi Potensi Pemanfaatan Blockchain di Indonesia

Pentingnya Mempelajari Seluk Beluk Kripto Sebagai Aset Digital

Tren Aset Digital Kian Meningkat, Ada Peluang Bangun Startup Berekosistem Blockchain

Buat Anda yang ingin tahu soal risiko berinvestasi di proyek blockchain, artikel ini mungkin bisa membantu Anda membuka cakrawala soal investasi di dunia kripto.

Tips Memahami Risiko Berinvestasi di Proyek Blockchain

Ada pula istilah baru dari komunitas blockchain yang dikenal dengan decentralized-finance (DeFi) bagi industri keuangan. Info lengkapnya bisa Anda baca di bawah ini.

Mengenal DeFi, Tren Baru dari Komunitas Blockchain dan Industri Keuangan

Mengenal DeFi, Tren Blockchain Baru yang Menarik dan Populer

Penasaran dengan NFT yang belakangan sering diperbincangkan? Kami punya artikel-artikel menarik yang membahasnya di sini.

Memahami Non-Fungible Token (NFT), Mempercepat Adopsi di Indonesia

Metaverse Bakal Banyak Dilibatkan di Dunia Gaming, Demikian Pula NFT dan Cryptocurrency

Main Game Dapat Uang? Inilah 10 Game NFT dan Cryptocurrency Populer yang Bisa Dicoba

Sebuah Aset NFT Super-Langka untuk The Sandbox Berhasil Terjual Seharga $650.000

Kolektor NFT: Impian Lama Mendukung Kreator Secara Langsung

[Seri NFT] Memahami Alasan NFT Lahir dan Kenapa Ia Dibutuhkan

NFT Sebagai Gerbang Awal Ekonomi Kreator

[Seri NFT] Rarity, Utility, Community: Mempelajari Tiga Pilar Terpenting NFT

Lalu bagaimana dengan DSX Airdrop Event?? Dengan berat hati kami harus ungkapkan bahwa event airdrop yang kami gaungkan di atas sesungguhnya adalah bagian dari semangat menyemarakkan April Mop! Tak perlu kecewa, Anda masih tetap bisa pantau informasi seputar dunia blockchain, crypto, NFT dan sebagainya di DailySocial.id. Siapa tahu Anda bisa dapat kabar event airdrop teranyar yang bisa diikuti di masa mendatang.

Xiaomi, OPPO dan Vivo Berkolaborasi Kembangkan Fitur Transfer File ala AirDrop

Android Q yang akan dirilis bersama Google Pixel 4 beberapa bulan lagi sudah pasti menyimpan banyak fitur baru. Kendati demikian, versi terbaru Android ini rupanya juga bakal menghapuskan salah satu fitur lamanya, yakni Android Beam, seperti dilaporkan oleh TechRadar.

Sekadar mengingatkan, Android Beam adalah fitur untuk berbagi file antar perangkat. Fungsinya kurang lebih mirip seperti fitur AirDrop di platform iOS. Namun yang membedakan adalah, AirDrop mengandalkan perpaduan Bluetooth dan Wi-Fi, sedangkan Android Beam menggunakan NFC.

Tren terkini menunjukkan bahwa NFC lebih cocok dipakai untuk fungsi pembayaran. Itulah mengapa Google memutuskan untuk mengeliminasi Android Beam. Kabar baiknya, Android Q disebut sudah menyiapkan penggantinya, yakni Fast Share, yang kalau berdasarkan pengujian 9to5Google, jauh lebih mirip dengan AirDrop ketimbang Android Beam.

Masalahnya, Fast Share disebut membutuhkan Google Play Services, dan kemungkinan besar ini yang menjadi alasan mengapa Xiaomi, OPPO, dan Vivo baru-baru ini memutuskan untuk bekerja sama mengembangkan fitur serupa versi mereka sendiri, berdasarkan info yang dirilis akun resmi MIUI (Xiaomi) di WeChat.

Fitur ini kabarnya bakal terintegrasi pada MIUI (Xiaomi), ColorOS (OPPO), dan FunTouchOS (Vivo). Seperti halnya AirDrop, kreasi trio brand Tiongkok ini menawarkan kecepatan transfer hingga 20 MB per detik, dan ini mengindikasikan keterlibatan Wi-Fi di belakang layar, di samping Bluetooth yang berperan menjadi perantara tiap perangkat.

Versi beta dari fitur ini disebut bakal dirilis pada akhir bulan ini juga. Aliansi Tiongkok ini mempersilakan pabrikan smartphone lain untuk mendaftar apabila mereka tertarik mengintegrasikan fitur transfer file ini pada perangkat bikinannya masing-masing.

Sumber: The Verge.

Snapdrop Adalah Alternatif AirDrop yang Bisa Diakses Lewat Browser

Pengguna produk Apple pasti sudah tidak asing dengan fitur AirDrop. Fitur ini pada dasarnya dirancang untuk mempermudah proses berbagi file dari satu perangkat ke yang lainnya. Kendati demikian, prakteknya bukanlah tanpa masalah.

Masalah yang kerap dijumpai adalah perihal koneksi. Di sisi lain, terkadang pengguna baru yang saya temui merasa bingung dengan cara mengaktifkan fitur AirDrop. Kalau itu masalahnya, Anda bisa mencoba alternatif lain bernama Snapdrop.

Snapdrop bukan sebuah aplikasi. Cara kerjanya amat sederhana: buka situs Snapdrop di dua perangkat yang tersambung ke jaringan Wi-Fi yang sama (misalnya Mac dan iPhone), kemudian Anda tinggal memilih file yang ingin dibagikan.

Snapdrop

Dalam setiap proses transfer, Snapdrop hanya bisa meneruskan satu file saja. Berdasarkan percobaan pribadi, prosesnya berjalan cepat. Setelah sebuah file dari iPhone berhasil diteruskan ke Mac, file tersebut akan dibuka di tab browser baru untuk kemudian kita simpan, begitu juga sebaliknya.

Sayangnya tidak ada keterangan apakah Snapdrop bisa digunakan oleh perangkat yang tidak mendukung fitur AirDrop. Namun yang cukup menarik, kita tidak harus menggunakan browser yang sama di kedua perangkat – bisa Safari di iPhone dan Chrome di Mac.

Terlepas dari itu, Snapdrop tetap merupakan alternatif yang menarik untuk AirDrop, apalagi mengingat kita bisa menggunakannya secara cuma-cuma.

Sumber: TheNextWeb.

[WWDC] iOS 7 Resmi Dirilis, Tampil dengan Desain Baru

Ditempatkan di penghujung pemaparan keynote WWDC dini hari tadi, iOS 7 bisa dikatakan sebagai bintang acara yang paling ditunggu-tunggu menjelang WWDC ini. Beberapa pekan menjelang WWDC, berbagai rumor sudah bermunculan mengenai kemungkinan perubahan signifikan terhadap gaya antarmuka sistem operasi iOS 7.

Sistem operasi iOS 7 disebut-sebut akan meninggalkan gaya desain skeumorphism yang digunakan di versi-versi sebelumnya. Dikatakan pula bahwa iOS 7 akan menggunakan gaya flat design yang belakangan ini dipopulerkan oleh Microsoft pada sistem operasi Windows 8 dan Windows Phone 8.

Seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, iOS 7 memang akhirnya menggunakan gaya desain yang cukup berbeda dari versi-versi iOS sebelumnya. Meski terbukti menggunakan gaya flat design, dalam pandangan saya Apple masih mempertahankan ciri desainnya dan mampu hadir dengan gaya flat design yang cukup berbeda dengan gaya yang dikembangkan oleh Microsoft sejauh ini. Secara pribadi, saya memandang desain baru iOS ini terlihat cantik.

Tidak hanya gaya desain yang baru, iOS 7 juga hadir dengan beberapa fitur dan aplikasi baru. Salah satu fitur baru pada iOS 7 ini adalah Control Center. Bisa dibilang Control Center cukup mirip dengan fitur Notification Center pada sistem operasi Android. Control Center memungkinkan pengguna untuk mengubah beberapa pengaturan perangkatnya cukup dari menu yang bisa diakses dengan melakukan gestur swipe dari bagian bawah halaman home screen.

iOS 7 juga menghadirkan tampilan baru untuk menampilkan aplikasi-aplikasi yang berjalan secara multitasking. Dengan menekan tombol Home pada perangkat dua kali, pengguna bisa melihat aplikasi-aplikasi apa saja yang saat ini sedang berjalan.

Aplikasi baru yang dirilis pada iOS 7 diantaranya adalah AirDrop. Aplikasi AirDrop memungkinkan pengguna untuk berbagi file antar perangkat berbasis iOS dan OS X dengan menggunakan peer-to-peer WiFi dari perangkat-perangkat tersebut. Menyindir fitur S-Beam milik Samsung, Craig Federighi, SVP Software Engineering Apple, mengatakan, “[Anda] tidak perlu lagi berkeliling dan saling membenturkan ponsel Anda”.

Pembaruan juga didapatkan oleh aplikasi Siri dan App Store. Kini, lebih banyak tugas yang bisa diperintahkan kepada Siri seperti memperdengarkan voicemail, menyalakan atau mematikan bluetooth, hingga mengatur tingkat kecerahan layar perangkat. Siri kini juga terintegrasi dengan Wikipedia dan mesin pencari milik Microsoft, Bing. Sementara App Store kini bisa melakukan pembaruan terhadap aplikasi-aplikasi yang sudah ter-install di perangkat pengguna secara otomatis.

Layanan iTunes Radio juga diumumkan oleh Apple pada keynote WWDC dini hari tadi. Ditanamkan langsung ke aplikasi pemutar musik di iOS, dengan iTunes Radio pengguna bisa mendengarkan lagu dengan cara streaming. Pengguna juga bisa membuat stasiun berisi lagu-lagu favoritnya sendiri. Layanan iTunes Radio tersedia secara gratis dengan menampilkan iklan. Bagi pengguna yang berlangganan layanan iTunes Match, iTunes Radio bisa dinikmati tanpa harus terganggu dengan iklan. Sayangnya, sementara waktu iTunes Radio baru bisa dinikmati pengguna dari Amerika Serikat saja.

Sistem operasi iOS 7 tersedia untuk perangkat iPhone seri 4 ke atas, iPad seri 2 ke atas, serta iPod Touch generasi 5. Saat ini iOS 7 hanya tersedia untuk pengembang aplikasi saja dan, sebagaimana OS X Mavericks, baru akan tersedia untuk publik pada kisaran bulan September hingga November nanti.