Tag Archives: aksesori drone

Moment Air Adalah Lensa Anamorphic untuk Drone DJI Mavic 2

Tahun demi tahun, penggunaan drone di kalangan sineas terus bertambah mainstream. Ini secara tak langsung memunculkan tantangan baru bagi para kreator konten; mereka harus memikirkan cara supaya karyanya bisa memiliki daya tarik lebih, dan ini bukan pekerjaan mudah mengingat drone yang mereka gunakan kemungkinan besar sama persis satu dengan yang lainnya.

Moment, produsen lensa smartphone yang memulai kiprahnya lima tahun lalu melalui Kickstarter, ingin mencoba menawarkan solusi dalam wujud lensa anamorphic untuk drone. Lensa anamorphic, bagi yang tidak tahu, sangat populer di kalangan sineas profesional berkat kemampuannya menciptakan kesan yang sinematik; sudut pandangnya lebar, tapi perspektifnya mengarah ke lensa telephoto, lengkap beserta tampilan lens flare horizontal yang memukau.

Tahun lalu, Moment menghadirkan lensa anamorphic pertamanya untuk smartphone, dan sekarang target mereka sudah berpindah ke drone, spesifiknya DJI Mavic 2, baik untuk varian Pro maupun Zoom. Lensa anamorphic untuk drone ini mereka juluki dengan nama Moment Air.

Moment Air

Mekanisme yang ditawarkan tidak jauh berbeda dari lensa smartphone-nya. Cukup tambatkan Moment Air tepat di depan lensa kamera bawaan Mavic 2, maka Anda siap merekam dalam format anamorphic yang memiliki aspect ratio 2.40:1. Kedengarannya begitu simpel, tapi ternyata Moment harus memutar otak terkait mekanisme pemasangan lensa tambahan untuk drone semacam ini.

Ini dikarenakan kamera drone duduk di atas gimbal yang berfungsi untuk menstabilkan gambar, dan gimbal itu tak akan bisa bekerja secara maksimal apabila beban yang digotongnya terlampau berat. Untuk mengantisipasinya, Moment menggunakan material plastik komposit sebagai rangka lensa Moment Air, sehingga pada akhirnya bobotnya bisa ditekan sampai di bawah angka 50 gram.

Bukan cuma itu saja, Moment juga merancang sistem mounting yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama tentu adalah lensa itu sendiri, sedangkan bagian kedua adalah semacam counterweight yang diposisikan di belakang kamera. Kedua bagian itu lalu saling menjepit dan membungkus kamera drone secara menyeluruh, dan ini diyakini tak berpengaruh terhadap kinerja gimbal Mavic 2.

Moment Air ND Filter

Di samping lensa anamorphic, Moment juga menawarkan ND filter yang bisa dipasangkan langsung ke lensa kamera bawaan Mavic 2, atau ke lensa anamorphic-nya itu tadi. Juga merupakan bagian bundel lengkapnya adalah sebuah casing iPhone super-tipis, yang memungkinkan ponsel untuk dipasangkan ke controller Mavic 2 tanpa harus ditelanjangi terlebih dulu, dan yang masih bisa dipasangi lensa smartphone bikinan Moment.

Di Kickstarter, lensa anamorphic Moment Air saat ini sudah bisa dipesan dengan harga paling murah $199 (retail-nya $300), sedangkan bundel lengkapnya yang mencakup lensa anamorphic, ND filter beserta casing tipis itu dihargai paling murah $299.

Sumber: The Verge.

PolarPro Luncurkan Mount Handheld untuk DJI Mavic Air Beserta Sejumlah Aksesori Lainnya

DJI boleh dianggap sebagai Apple-nya industri drone. Setiap produk baru yang dirilisnya tak hanya menerima sorotan dari banyak pihak, tapi juga membuka peluang bagi produsen aksesori. Salah satu aksesori drone yang paling unik menurut saya adalah PolarPro Katana, yang berfungsi mengubah Mavic Pro menjadi kamera handheld.

Mengingat DJI baru saja meluncurkan Mavic Air – yang ternyata lebih mungil lagi ketimbang kakaknya – kita tak perlu terkejut apabila PolarPro kembali merilis produk serupa. Yup, Katana sekarang juga tersedia buat Mavic Air, dengan cara kerja yang sama persis seperti versi untuk Mavic Pro.

PolarPro Katana Pro untuk Mavic Air

Yang sedikit berbeda, kali ini PolarPro juga menghadirkan Katana Pro, yang memadukan tray untuk Mavic Air dengan aksesori lain bernama T-Grip. T-Grip yang duduk di atas tray-nya ini bisa dijadikan gagang untuk menggotong Mavic Air dengan satu tangan, berguna saat hendak mengambil gambar dari angle yang rendah.

Soal harga, PolarPro memasang banderol $50 untuk Katana dan $80 untuk Katana Pro.

PolarPro carrying case untuk Mavic Air

Selain Katana, PolarPro masih punya sejumlah aksesori lain untuk Mavic Air. Yang pertama adalah ND filter dengan beragam intensitas sekaligus opsi untuk menambahkan polarizer. Sama seperti di kamera, ND filter di sini akan sangat bermanfaat ketika sinar matahari sedang terang-terangnya, sedangkan polarizer akan membantu meningkatkan saturasi warna.

Harganya $80 untuk paket isi tiga macam ND filter, atau $150 untuk bundel komplet isi enam jenis.

Selanjutnya, PolarPro turut menawarkan dua macam carrying case untuk Mavic Air. Tipe Minimalist mengedepankan portabilitas, sedangkan tipe Rugged didesain untuk memberikan proteksi yang lebih menyeluruh. Masing-masing dibanderol seharga $30 dan $50.

Sumber: DPReview.

DJI Goggles RE Bantu Anda Rasakan Pengalaman Balap Drone dari Sudut Pandang Orang Pertama

Masih ingat dengan DJI Goggles, perangkat mirip VR headset yang memungkinkan penggunanya untuk mengendalikan drone hanya dengan menggerak-gerakkan kepalanya sekaligus melihat apapun yang ditangkap kamera drone dari sudut pandang orang pertama? DJI baru saja merilis varian barunya yang bernama DJI Goggles RE (Racing Edition).

Seperti yang sudah bisa diduga, perangkat ini dimaksudkan bagi para penggemar balap drone. Desainnya sama persis, hanya saja balutan warna putihnya telah diganti dengan hitam matte, diikuti oleh bantalan kulit berwarna merah yang mengitari kepala pengguna.

Hampir semua fitur DJI Goggles versi standar masih dipertahankan, dan versi ini juga kompatibel dengan banyak model sekaligus, tepatnya Spark, Mavic Pro, Phantom 4 dan Inspire 2. Lebih menarik lagi, Goggles RE rupanya juga kompatibel dengan sejumlah racing drone dengan memanfaatkan sambungan ke controller-nya.

DJI Goggles RE (Racing Edition)

Tidak cuma drone, Anda bahkan bisa menggunakannya bersama mobil R/C kalau mau. Rahasianya terletak pada dua modul pelengkap Goggles RE, yakni DJI OcuSync Air Unit dan OcuSync Camera, yang dapat dipasangkan ke mobil R/C, maupun beragam kendaraan lain yang dikendalikan dengan remote control.

OcuSync Air Unit pada dasarnya merupakan modul pemancar sinyal yang memanfaatkan frekuensi 2,4 atau 5,8 GHz untuk meneruskan video dari drone atau mobil R/C ke Goggles RE, dengan latency yang sangat rendah di kisaran 50 ms. Kalau pengguna memilih resolusi preview video 480p, OcuSync Air Unit bahkan bisa menyuguhkan koneksi yang stabil hingga sejauh 7 kilometer.

OcuSync Camera di sisi lain mengandalkan sensor berukuran 1/3 inci untuk merekam video beresolusi maksimum 1280 x 960 pixel. Lensanya memiliki sudut pandang yang cukup luas di angka 148 derajat, dan yang lebih menarik lagi, modul kamera ini mengandalkan global shutter agar efek rolling shutter yang kerap muncul dalam aksi-aksi cepat bisa tereliminasi.

DJI Goggles RE (Racing Edition)

Selebihnya, fitur yang ditawarkan Goggles RE identik dengan Goggles versi standar. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama enam jam sebelum perlu diisi ulang.

DJI bakal memasarkan Goggles RE mulai akhir November ini seharga $549. OcuSync Air Unit dan OcuSync Camera dibundel bersama Goggles RE, dan dibanderol seharga $859.

Sumber: DJI.

PolarPro Katana Sulap Drone DJI Mavic Pro Menjadi Kamera Handheld

Berbekal sensor 4K dan gimbal 3-axis, DJI Mavic Pro boleh dianggap sebagai salah satu kamera video terbaik di pasaran. Kebetulan saja kamera itu bisa terbang dan menghindari rintangan dengan sendirinya, dan lagi dimensinya cukup ringkas untuk bisa digenggam dengan satu tangan.

Melihat hal ini, wajar apabila ada yang berpikiran untuk menggunakan Mavic Pro sebagai kamera video biasa. Satu perangkat untuk mengambil video aerial sekaligus video di darat, kira-kira begitu premis sederhananya. Masalahnya, DJI mendesain Mavic Pro untuk terbang, bukan untuk dipegangi.

PolarPro Katana tak akan terasa efektif tanpa dimensi ringkas Mavic Pro sendiri / PolarPro
PolarPro Katana tak akan terasa efektif tanpa dimensi ringkas Mavic Pro sendiri / PolarPro

Tanpa grip yang mantap, sulit rasanya untuk menciptakan video yang menawan. Beruntung ada perusahaan seperti PolarPro yang punya ide unik, yakni aksesori untuk mengubah Mavic menjadi sebuah kamera handheld untuk digunakan dalam skenario sehari-hari.

Buah pemikiran mereka adalah PolarPro Katana, sebuah perangkat yang mereka sebut dengan istilah “Mavic Tray”. Cara kerjanya sederhana: selipkan drone Mavic ke tengahnya (dalam posisi lengan-lengannya terlipat tentu saja), lalu pasangkan smartphone di atas sebagai viewfinder, dan perangkat pun siap dioperasikan dengan sepasang gagang di kiri-kanannya.

Jangan sia-siakan kapabilitas kamera DJI Mavic Pro untuk video aerial saja / PolarPro
Jangan sia-siakan kapabilitas kamera DJI Mavic Pro untuk video aerial saja / PolarPro

Kehadiran kedua gagang ini, ditambah gimbal 3-axis bawaan kamera Mavic, menjadi jaminan atas hasil video yang stabil dan mulus. Satu-satunya hal yang menurut saya bakal menjadi kendala hanyalah daya tahan baterai. Namun karena baling-balingnya tidak beroperasi, saya kira Mavic dalam skenario ini bisa bertahan lebih dari 27 menit.

PolarPro Katana mungkin tidak termasuk sebagai aksesori esensial untuk Mavic Pro, akan tetapi banderol harganya yang cuma $50 menurut saya wajib menjadi pertimbangan setiap pengguna Mavic Pro. Pemikiran sederhana saya: jangan sia-siakan kapabilitas kamera Mavic Pro untuk video aerial saja.

Sumber: DPReview.

Parrot Sequoia Ialah Aksesori Drone untuk Bidang Pertanian

Diluncurkannya DJI Agras MG-1 menjelang akhir tahun lalu bisa menjadi pertanda bahwa drone kini memegang peranan penting dalam bidang pertanian. Maka dari itu, tidak mengherankan apabila Parrot ikut ambil bagian lewat penawarannya sendiri. Namun ketimbang meluncurkan satu set drone lengkap untuk kebutuhan agrikultur, Parrot lebih memilih merilis aksesori yang bisa ditambatkan ke drone yang sudah ada di pasaran saat ini.

Aksesori itu datang dalam wujud Parrot Sequoia, yang terdiri dari dua komponen: satu merupakan sensor cahaya matahari yang ditambatkan di bagian atas drone, sedangkan satu lagi merupakan sensor multispektrum yang dipasangkan di gimbal milik drone. Parrot mengklaim aksesori ini kompatibel dengan banyak drone di pasaran saat ini, baik yang bertipe fixed-wing maupun multi-rotor.

Parrot Sequoia

Cara kerjanya melibatkan banyak aspek teknis. Sensor mataharinya akan menangkap cahaya di sekitar yang kemudian akan dikalibrasikan untuk sensor multispektrum-nya. Sensor multispektrum ini dapat merekam gambar dalam spektrum warna yang berbeda: hijau, merah, ujung merah dan mendekati inframerah. Terdapat pula kamera 16 megapixel pemetaan bisa dilakukan dengan sempurna.

Semua data akan disimpan dalam memory sebesar 64 GB, atau kalau masih kurang bisa dengan menancapkan kartu microSD. Akan tetapi data-data ini masih harus diolah lebih lanjut dengan bantuan software macam MicaSense ATLAS, agar bisa memberikan informasi yang spesifik serta saran-saran praktis bagi para pemilik lahan.

Parrot Sequoia

Seperti apa informasi yang bisa diberikan Sequoia? Yang paling gampang, pengguna bisa melihat mana tanaman yang sehat dan yang kurang. Selanjutnya pemupukan dan penyemprotan pestisida bisa dijalankan secara lebih sempurna lagi. Data juga akan menunjukkan area lahan mana yang distribusi airnya kurang, sehingga sistem irigasi bisa direncanakan kembali.

Dibandingkan penawaran DJI, Parrot Sequoia ini jelas akan lebih menarik perhatian para petani yang sebelumnya sudah memanfaatkan drone dalam merawat lahannya masing-masing. Perangkat ini akan dijual dalam bentuk bundle bersama software MicaSense ATLAS (dengan lisensi untuk setahun) seharga $3.500 mulai bulan Maret mendatang.

Sumber: SlashGear dan Gizmag.