Tag Archives: aksesori pc

Padrone Adalah Mouse PC Berwujud Cincin Fashion

Begitu akuratnya sistem input bernama mouse, periferal ini terus menjadi andalan pengguna komputer selama puluhan tahun. Wujudnya sendiri tak banyak berubah sejak dipatenkan di tahun 1947, walaupun desainnya bertambah ergonomis dan sensornya jadi lebih canggih. Memang ada alternatif berupa trackball atau touchpad, tapi tak ada yang bisa menyamai kenyamanan sebuah mouse.

Tentu saja mouse menyimpan sejumlah kelemahan. Periferal ini membutuhkan bidang dua dimensi agar bisa bekerja. Permukaannya pun tidak boleh sembarangan. Material tertentu kadang tidak dapat dibaca sensor secara optimal, dan itu artinya ada biaya yang harus dikeluarkan lagi untuk membeli mousepad. Sebagai jalan keluar atas kekurangan itu, satu tim asal Swiss memperkenalkan Padrone, yaitu mouse dalam wujud cincin.

Sebagai cincin, Padrone menjawab kelemahan umum yang ada pada mouse konvensional. Pengoperasiannya tidak memerlukan mouse mat, lalu tak ada lagi kendala soal wujud mouse yang tak sesuai dengan kebiasaan atau bentuk tangan kita. Padrone turut memberikan solusi buat pengguna kidal karena ia dapat dikenakan di tangan mana pun. Mouse biasa (terutama model wireless) juga bisa hilang atau jatuh, namun peluang insiden ini terjadi pada Padrone jauh lebih kecil karena prangkat selalu terpasang di tangan Anda.

Desain menjadi aspek terunik dari Padrone. Segala macam sensor bersembunyi dalam tubuh berwarna hitam. Wujudnya mengingatkan saya pada cincin signet (digunakan untuk membuat cap), dengan bagian atas yang melebar. Padrone dapat mudah menyamar sebagai aksesori fashion, dan Anda tidak perlu cemas ia tak muat di jari Anda. Produsen sudah menyiapkan 12 pilihan ukuran.

Cincin mouse Padrone 1

Pada dasarnya, Padrone tidak perlu dilepas saat Anda beraktivitas. Ia telah memperoleh sertifikasi IP67, yang berarti konstruksinya mampu menahan debu dan air maksimal sedalam satu meter selama 30 menit. Dengan begini, kita tetap bisa mengenakannya ketika mencuci tangan (atau bahkan mandi). Bobotnya pun sangat ringan sehingga mungkin Anda akan lupa sedang mengenakan mouse cincin,  hanya 8-gram.

Cincin mouse Padrone 2

Padrone tersambung ke PC Anda lewat Bluetooth tanpa ada software yang perlu diinstal.  Periferal ini kompatibel dengan perangkat-perangkat ber-OS Windows, Mac serta Android (mayoritas laptop sudah dibekali konektivitas Bluetooth). Pengoperasian Padrone hampir serupa seperti menggunakan mouse. Saat dikenakan, kursor mouse akan mengikuti gerakan jari kita. Ketukkan telunjuk di meja sebagai klik kiri dan jari tengah untuk klik kanan lalu, rentangkan atau tekuk telunjuk serta jari tengah buat mengaktifkan fungsi scroll wheel.

Padrone sudah bisa Anda pesan di situs Indie Gogo, satu unitnya dibanderol seharga US$ 200. Produk akan mulai didistribukan pada bulan Juli 2019.

 

Aksesori Portable Ini Sulap Laptop Biasa Jadi Gaming PC Mumpuni

Salah satu keunggulan PC dibanding console adalah kemudahan akses dan gonta-ganti hardware, dengan laptop sebagai perkecualian. Meski mungkin mengusung platform yang sama, laptop tidak mempunyai keleluasaan upgrade seperti sepupu desktop-nya. Jika memang ada, upgrade paling jauh hanya dapat diterapkan pada memori RAM dan penyimpanan.

Sebagai solusi atas keterbatasan ini, sejumlah produsen hardware mulai memperkenalkan docking GPU. Entah siapa yang pertama menggagas ide tersebut, namun Asus telah mengajukannya sejak lebih dari satu dekade silam. Pendekatan ini juga diusung oleh Razer, MSI, hingga HP Omen. Sayang semua penawaran itu punya satu kelemahan serupa: docking membuat notebook tak lagi portable. Tapi semua itu bisa berubah dengan kehadiran ex Core.

Perangkat unik buatan tim Exklim ini merupakan hasil perpaduan dari gagasan yang sudah ada dengan standar portabilitas era mobile. Wujud eX Core mengingatkan saya pada versi lawas storage eksternal, tersambung ke laptop melalui satu kabel USB. Namun ia bukanlah aksesori penyimpanan tambahan, melainkan kartu grafis eksternal plug and play terkecil di dunia saat ini.

eX Core 5

Wujud eX Core jauh lebih mungil dari perangkt docking GPU yang sekarang tersedia di pasar. Begitu portable-nya perangkat ini, Anda bisa mudah menyimpannya dalam tas bersama dengan laptop kerja. Lalu saat ingin menikmati game, Anda tinggal mencolokkan kabel eX Core ke port USB type-C berteknologi Thunderbolt 3.0 di notebook. GPU add-on ini akan segera beraksi tanpa perlu memperoleh suplai tenaga eksternal.

eX Core 3

Jantung dari eX Core ialah kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 yang di-overclock ke 1.680MHz. Exklim memilih varian laptop agar GPU bisa disematkan dalam tubuh berukuran mungil, tanpa mengurangi ruang yang dibutuhkan untuk membubuhkan sistem pendingin demi menjaga temperaturnya tetap berada di bawah 62 derajat Celcius serta sejumlah konektivitas krusial.

eX Core 4

Selain connector Thunderbolt 3.0 ke PC, eX Core dilengkapi HDMI dan sambungan berkecepatan tinggi ke monitor 4K. Berdasarkan video demonya, Anda tidak perlu menginstal software companion apapun agar aksesori ini bisa terbaca oleh PC. Tapi layaknya GPU GeForce, ia membutuhkan dukungan driver Nvidia. Dengan menyambungkan eX Core ke PC, sistem Anda akan siap menangani game-game blockbuster seperti Grand Theft Auto V hingga Far Cry 5, serta mampu menjalankan konten virtual reality.

eX Core 2

eX Core sudah bisa Anda pesan sekarang di situs crowdfunding  Kickstarter seharga mulai dari CA$ 500 (kisaran US$ 400). Produk rencananya akan didistribusikan pada bulan Juli 2018.

Buat saya, kemudahan penggunaan dan kompatibilitas ke hampir seluruh laptop (dengan Thunderbolt 3.0 tentu saja) membuat harga US$ 400 yang diminta oleh Exklim terlihat sangat masuk akal.

Bukan Sembarang USB Dock, HP Thunderbolt Dock G2 Mengemas Speaker Modular Bang & Olufsen

HP hari ini memperkenalkan dua seri laptop baru untuk kalangan pebisnis. Bersamaan dengan itu, HP juga menyingkap sebuah USB dock yang sangat unik bernama HP Thunderbolt Dock G2. Unik karena aksesori ini juga dapat difungsikan sebagai speakerphone untuk keperluan video conferencing.

Namun sebelumnya, mari membahas perannya sebagai pelengkap konektivitas. Wujudnya yang seperti kubus kecil ternyata menyimpan kelengkapan port di atas rata-rata. Secara total, perangkat ini mengemas sebuah port Thunderbolt 3, USB-C DisplayPort, dua DisplayPort standar, dua port USB 3.0, port VGA dan Ethernet. Di bagian sampingnya, masih ada lagi sebuah port USB 3.0 dan jack audio 3,5 mm.

HP bilang bahwa Thunderbolt Dock G2 dapat menyuplai tenaga yang cukup untuk dua monitor 4K sekaligus, atau malah empat untuk yang beresolusi lebih rendah. Perannya sangatlah ideal dalam ruang rapat, mengingat pengguna dapat menyambungkan berbagai macam perangkat ke laptop atau PC hanya dengan perantara satu kabel saja.

HP Thunderbolt Dock G2

Oke, saatnya membahas keistimewaan perangkat ini. Panel atasnya rupanya menyimpan sebuah konektor khusus untuk ditancapi modul tambahan. Modul tambahan tersebut adalah modul audio besutan Bang & Olufsen, lengkap dengan sederet tombol pengoperasian untuk video conferencing.

Kalaupun tidak sedang rapat bersama tim, pengguna tetap bisa memanfaatkannya sebagai speaker biasa jika mau. Namun perlu dicatat, modul audio ini akan dijual secara terpisah. Harganya masih belum diumumkan, begitu juga untuk Thunderbolt Dock G2 sendiri. HP rencananya baru akan memasarkan aksesori unik ini pada bulan Mei mendatang.

HP Thunderbolt Dock G2

Terlepas dari itu, ide yang ditawarkan HP ini terdengar begitu menarik. Bukan tidak mungkin ke depannya HP menawarkan modul-modul lain untuk Thunderbolt Dock G2, semisal modul wireless charging, atau modul smart speaker dengan integrasi Alexa atau Google Assistant.

Andai seperti itu, target pasarnya semestinya bisa meluas hingga merambah kalangan non-pebisnis. Namun untuk sekarang HP sepertinya masih ingin berfokus ke segmen enterprise.

Sumber: The Verge dan AnandTech.