Tag Archives: aksesori sepeda

Laserlight Core Dirancang untuk Menyelamatkan Pesepeda dari Titik Buta Pengemudi Mobil

Kalau Anda sempat membeli mobil baru dalam satu atau dua tahun terakhir, semestinya Anda pernah mendengar tentang fitur yang dikenal dengan istilah blind spot monitoring. Mobil yang dilengkapi fitur ini dapat memperingatkan pengemudi ketika ada pengendara lain di sebelah kiri atau kanannya (titik buta yang biasanya tidak kelihatan di kaca spion).

Fitur ini merupakan kabar baik bagi para pesepeda, yang umumnya paling mudah masuk ke titik buta seorang pengemudi mobil ketika hendak mendahului di sebuah tikungan. Sayangnya, tidak seperti sabuk pengaman tiga titik, blind spot monitoring belum menjadi fitur standar untuk semua mobil.

Laserlight Core

Ketimbang membuat petisi agar semua pabrikan mobil menjadikan blind spot monitoring sebagai fitur standar, alternatif yang lebih masuk akal buat para pesepeda adalah perangkat bernama Laserlight Core berikut ini. Kata “laser” pada namanya semestinya bisa menjadi indikasi bahwa ia bukan sekadar lampu sepeda biasa.

Ya, perangkat ini memanfaatkan teknologi proyeksi laser untuk menampilkan gambar pada jarak enam meter di depan sepeda yang dipasangi. Gambarnya sendiri merupakan icon sepeda berwarna hijau dalam ukuran yang cukup besar, sehingga pengemudi mobil yang tidak dilengkapi blind spot monitoring dapat melihatnya dengan mudah di siang atau malam hari dan menyadari bahwa ada seorang pesepeda di sampingnya.

Laserlight Core

Hasilnya, berdasarkan studi yang dilakukan Transport Research Lab di Inggris, proyeksi ini membuat pesepeda 32% lebih kelihatan di jalan. Selain untuk meningkatkan visibilitas di sebelah mobil, proyeksinya juga bisa berfungsi sama di pertigaan atau perempatan jalan.

Untuk lampunya sendiri, tingkat kecerahan maksimumnya mencapai 400 lumen, akan tetapi ada sejumlah mode yang bisa dipilih sesuai kebutuhan demi efisiensi energi. Untuk konsumsi yang paling boros (proyeksi laser menyala terus dan lampu seterang 300 lumen), baterai Laserlight Core hanya bisa bertahan sampai 1,5 jam; sedangkan untuk yang paling hemat (tanpa proyeksi laser dan lampu berkedip), baterainya tahan sampai 41 jam.

Laserlight Core

Charging-nya menggunakan kabel micro USB, dan instalasinya sangat mudah dengan mengandalkan satu dudukan saja di setang sepeda. Secara keseluruhan, bobot perangkat tidak lebih dari 100 gram.

Laserlight Core saat ini sudah bisa dipesan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Harganya paling murah saat ini $75, 20% di bawah estimasi harga ritelnya.

Butuh Spion Sepeda? Hexagon Juga Tawarkan Fitur Activity Tracking dan Lampu Sein Otomatis

Kendaraan apapun yang Anda pilih, entah itu sepeda atau bahkan skateboard, faktor keamanan haruslah jadi prioritas. Spion adalah salah satu cara termudah untuk meningkatkan keamanan dalam berkendara, tapi yang saya maksud di sini bukanlah spion dalam artian tradisional.

Dijuluki Hexagon, perangkat ini merupakan kamera pintar yang bertugas merekam segala yang terjadi di belakang Anda dalam resolusi full-HD. Di depan, smartphone yang terpasang di atas setang berperan sebagai layar untuk memantau hasil rekamannya secara live, atau dengan kata lain, menjadi spion next gen.

Hexagon tentunya bukan perangkat pertama yang menerapkan konsep semacam ini, akan tetapi pengembangnya telah menyematkan sejumlah fitur ekstra yang membuatnya layak mendapat perhatian lebih. Salah satunya adalah deretan lampu indikator LED, plus lampu sein yang akan menyala secara otomatis ketika Anda hendak membelok (memanfaatkan data dari aplikasi navigasi).

Hexagon juga menawarkan fitur activity tracking, live streaming dan parental control / Smart Bike Inc.
Hexagon juga menawarkan fitur activity tracking, live streaming dan parental control / Smart Bike Inc.

Pihak pengembangnya, Smart Bike Inc., mengklaim bahwa Hexagon juga dapat mendeteksi kecelakaan, kemudian dengan sendirinya mengirimkan notifikasi ke kontak darurat sang pengguna. Melengkapi semua itu adalah fitur activity tracking terintegrasi plus live streaming.

Menggunakan Hexagon terkesan cukup mudah. Perangkat hanya perlu dipasangkan ke bawah sadel, menghadap ke belakang, lalu tinggal di-pair dengan smartphone. Saat sedang tidak digunakan, ia bisa Anda jadikan sebagai power bank berkat kehadiran baterai berkapasitas 6.000 mAh.

Tidak lama lagi, Hexagon akan ditawarkan melalui Indiegogo. Selama masa kampanyenya, banderol harga yang ditawarkan adalah $99, atau $75 untuk varian yang tak dilengkapi lampu sein.

Sumber: The Verge dan ComingSoon Tech.

BeeLine Ajak Anda Bersepeda Tanpa Ketergantungan Turn-by-turn Navigation

Fitur turn-by-turn navigation pada aplikasi seperti Google Maps memang sangat membantu rutinitas kita sehari-hari, terutama ketika harus berkunjung ke lokasi yang asing. Namun secara tidak sadar, terkadang kita jadi terlalu bergantung pada fitur tersebut, dan pada akhirnya kesulitan mengingat-ingat rute tanpa bantuan turn-by-turn navigation.

Masalah ini akan semakin menonjol ketika moda transportasi yang digunakan adalah sepeda. Seperti yang kita tahu, tidak semua jalan yang tampak di peta dimaksudkan untuk pesepeda. Malahan, kalau kita mengenal baik lokasinya, ada banyak jalan pintas yang bisa dilalui ketika bersepeda.

Jadi, bagaimana caranya kita bisa bersepeda ke lokasi yang belum kita kenal tanpa mengandalkan turn-by-turn navigation? Coba lirik perangkat bernama BeeLine. Ia bisa dikategorikan sebagai alat navigasi GPS untuk sepeda, hanya saja cara kerjanya lebih mirip kompas.

BeeLine mengambil informasi navigasi dari smartphone via Bluetooth / BeeLine
BeeLine mengambil informasi navigasi dari smartphone via Bluetooth / BeeLine

Setelah disambungkan dengan ponsel via Bluetooth, BeeLine hanya akan menampilkan tanda panah yang mengindikasikan arah tujuan Anda beserta sisa jarak yang harus ditempuh pada layar e-ink beresolusi 240 x 240 pixel miliknya. Informasi super-simpel ini akan memberikan Anda gambaran mengenai ke mana arah yang harus dituju, tapi Anda sendiri yang harus menentukan rutenya.

BeeLine memanfaatkan informasi dari aplikasi pendampingnya di ponsel, dimana Anda harus menentukan titik tujuan sebelum mulai bersepeda. Setelahnya, BeeLine akan mendeteksi posisi Anda di peta menggunakan perpaduan magnetometer, accelerometer, gyroscope, sekaligus GPS milik smartphone.

BeeLine mengandalkan layar e-ink yang mudah terlihat meski di bawah terik matahari / BeeLine
BeeLine mengandalkan layar e-ink yang mudah terlihat meski di bawah terik matahari / BeeLine

Tanpa rute yang fixed, Anda sejatinya bebas mencari-cari jalan pintas atau sekadar menikmati pemandangan kota. Di saat yang sama, menggunakan BeeLine jelas lebih aman ketimbang alat navigasi GPS biasa karena Anda bisa lebih berkonsentrasi ke jalanan dan tidak teralihkan perhatiannya.

BeeLine datang bersama sebuah strap silikon yang bisa diikatkan ke setang sepeda. Perangkat diklaim tahan air ketika berada dalam strap-nya ini. Soal baterai, BeeLine bisa bertahan selama 30 jam dalam satu kali charge; seandainya Anda bersepeda selama satu jam dalam sehari, berarti BeeLine baru perlu di-charge setelah sekitar empat minggu.

BeeLine terlahir sebagai proyek crowdfunding di tahun 2015. Pengembangnya sekarang sudah siap memasarkan BeeLine seharga £99, atau sekitar $119. Tersedia tiga warna strap yang bisa dipilih: abu-abu, merah atau biru.

Sumber: Engadget.

cara ganti header twitter tampilan baru

Garmin Varia Hadirkan Sistem Radar untuk Amankan Para Pesepeda

Harus diakui, tren fitness tracker membawa pengaruh positif terhadap motivasi konsumen dalam menjaga kebugaran tubuhnya. Tidak sedikit sekarang orang yang berangkat kerja menggunakan sepeda, namun cukup banyak juga yang mengurungkan niatnya dengan alasan keselamatan. Continue reading Garmin Varia Hadirkan Sistem Radar untuk Amankan Para Pesepeda