Tag Archives: aksesori Switch

Aksesori Baru Nintendo Switch Dirancang Sebagai Alat Berolahraga?

Nintendo tampak berapi-api di bulan September ini. Lewat stream Direct kemarin, mereka mengumumkan deretan permainan menarik (baik eksklusif untuk Switch maupun port dari judul-judul third-party blockbuster), serta meluncurkan tidak kurang dari 20 permainan Super Nintendo Entertainment System di platform current-gen mereka secara gratis. Nintendo bahkan berjanji buat terus menambah jumlahnya.

Menariknya, kejutan dari sang perusahaan hiburan asal Jepang itu tak berhenti sampai di sana. Tak lama sesudah Direct edisi bulan September 2019 rampung, Nintendo kembali memamerkan sebuah terobosan unik. Produk anyar itu disiapkan sebagai aksesori controller Joy-Con, dirancang untuk memberikan ‘pengalaman baru’ dalam berinteraksi dengan Switch. Sejauh ini perusahaan belum memberi tahu namanya dan menjelaskan fungsinya, namun Nintendo sudah memublikasikan trailer yang menunjukkan bagaimana kira-kira orang dapat menggunakannya.

Aksesori anyar tersebut punya bentuk bundar dengan ukuran seperti setir mobil. Tubuhnya terlihat lentur, saya menduga terbuat dari bahan karet, lalu terdapat dua area handle yang sedikit lebih tebal. Saya juga melihat ada bagian slot di sisi dalam untuk menempatkan sebuah unit Joy-Con. Namun ia tidak bekerja sendirian. Perangkat ini juga ditemani oleh unit strap yang mesti dipasangkan di paha. Dan sama seperti aksesori bundar itu, strap mempunyai slot untuk Joy-Con.

Aksesori baru Nintendo Switch 1

Dari apa yang Nintendo tampilkan di video teaser-nya, aksesori ini kemungkinan besar didesain untuk menunjang aktivitas olah tubuh, boleh jadi meneruskan konsep Wii Fit atau Wii Sports. Di video, seorang wanita berlari ditempat sambil memegang aksesori bundar tersebut, melompat (seperti menghindari sesuatu), membungkuk seperti saat senam (atau yoga?), bahkan memakainya sebagai busur panah.

Aksesori baru Nintendo Switch 2

Di adegan lain, beberapa orang mencoba menekan aksesori bundar itu dengan tangan atau paha, mengangkatnya di atas kepala, serta memegangnya ketika berbaring sambil menendang-nendangkan kaki. Lewat trailer, Nintendo tampaknya ingin menunjukkan bagaimana aksesori baru Switch itu (dan game pendampingnya tentu saja) lebih asik jika dimainkan bersama-sama dan siap dinikmati oleh para pengguna di semua rentang usia.

Melihat dari bagaimana aksesori ini benar-benar mengandalkan controller Joy-Con, saya menduga permainannya juga hanya dapat diakses dari Switch versi standar, bukan varian Light. Tentu saya bisa saja salah. Di akhir video, Nintendo berjanji untuk menyingkap segala detail terkait aksesori tersebut minggu depan, tepatnya di tanggal 12 September 2019.

Via Eurogamer.

Jumpgate Ialah Docking Serbaguna yang Siap Dukung Nintendo Switch Sampai MacBook

Uniknya konsep penyajian Switch serta lebih terbukanya Nintendo pada developer third-party dan kesediaan mereka menyuguhkan game-game retro membuat console hybrid itu jadi favorit produsen periferal. Ada beragam aksesori yang bisa membuat ber-gaming di Switch lebih praktis, dari mulai power bank hingga aksesori yang memungkinkan tablet Switch diposisikan vertikal.

Setelah sukses menggarap GripCase untuk Switch, kali ini, tim Skull & Co. mencoba menawarkan sebuah unit docking alternatif bernama Jumpgate. Dengannya, pemakaian Switch bisa menjadi jauh lebih fleksibel, lalu ia juga dapat membantu console current-gen Nintendo itu mengindari kerusakan. Hebatnya lagi, Jumpgate tak cuma kompatibel dengan Switch saja.

Jumpgate ialah docking berkonsep portable. Wujudnya sangat mungil, dengan dimensi hanya 107x100x25mm, sengaja didesain untuk bekerja sebagai dudukan Switch tanpa menutup bagian layar – mirip Adjustable Charging Stand. Lewat cara ini, kita bisa mengganti mode (dari TV ke tabletop) secara simpel dan kita tidak perlu melepas casing Switch sewaktu mau menaruhnya di docking.

Dalam perancangan Jumpgate, aspek sirkulasi udara turut menjadi perhatian Skull & Co. Aksesori ini mengusung struktur pop-op: tekan tubuhnya ke bawah untuk membuka celah ventilasi. Selain menopang Switch lebih mantap, celah ini berfungsi sebagai pintu masuk aliran udara. Dan karena tidak menutup tubuh console seperti Switch Dock standar, Jumpgate tidak akan membaret layar.

Jumpgate memperkenankan kita menikmati permainan di mode tabletop tanpa perlu cemas akan kehabisan baterai dan dapat disambungkan dengan dock standar Switch. Aksesori ini secara otomatis akan mengalihkan konten dari layar TV ke unit tablet jika kabel HDMI dicabut.

Jantung dari kapabilitas Jumpgate adalah bagian bernama ‘Core Drive’. Bagian ini bisa dikeluarkan dari Jumpgate dan dicolokkan langsung pada Switch jika Anda ingin menikmati game di mode handheld. Pada dasarnya, segala macam konektivitas fisik docking berada di Core Drive, dari mulai HDMI yang mendukung 4K di 30Hz, USB type-C dengan pasokan tenaga sampai 100W, sepasang port USB 3.0 dan slot kartu MicroSD/SD.

Itu berarti, Core Drive di Jumpgate juga kompatibel dengan laptop (termasuk MacBook) dan bisa menjadi sarana membaca konten thumb drive serta kartu SD via smartphone. Tak cuma itu, Jumpgate memiliki fungsi Samsung DeX, mempersilakan kita mengubah Galaxy S dan Note menjadi PC.

Selain fleksibilitas, harga juga menjadi faktor andalan Skull & Co. di Jumpgate. Untuk kemampuan ala Switch Dock (US$ 60), Apple AV Adaptor (US$ 70) dan Samsung DeX Pad (US$ 100), Jumpgate bisa Anda miliki cukup dengan membayarkan uang US$ 43 dolar selama periode kampanye crowdfunding-nya masih berlangsung di Kickstarter.

Flip Grip Persilakan Anda Menikmati Game Arcade di Nintendo Switch Secara Vertikal

Karena bisa dinikmati sebagai handheld atau home console, Nintendo Switch boleh disebut sebagai perangkat game paling fleksibel yang tersedia saat ini. Salah satu faktor pendorong kesuksesannya adalah ketersediaan aksesori pendukung Switch, baik resmi dari Nintendo ataupun third-party, yang membuat kegiatan gaming di sana jadi lebih nikmat.

Selain game-game eksklusif dan judul-judul blockbuster multi-platform, Nintendo juga sudah menghadirkan permainan-permainan arcade klasik seperti Ikaruga, Pac-Man serta port resmi Donkey Kong. Dalam memanjakan konsumennya, sang perusahaan hiburan Jepang itu memang patut diacungi jempol. Namun ada satu masalah: bagian kickstand dan slot Joy-Con sejauh ini belum mendukung format vertikal game arcade.

Flip Grip 1

Solusi atas kendala ini diajukan oleh tim Fangamer. Lewat Kickstarter, mereka memperkenalkan Flip Grip, yaitu aksesori tambahan yang memungkinkan tablet Switch diposisikan secara vertikal di tengah-tengah controller. Jalan keluar dari Fangamer tersebut sederhana sekaligus brilian. Dengannya, tidak ada pixel di layar yang terbuang sia-sia.

Flip Grip hadir berupa adaptor. Di sisi kiri dan kanan terdapat slot untuk mencantumkan Joy-Con. Selanjutnya, tablet Switch dimasukkan ke celah secara vertikal. Ukuran Flip Grip telah disesuaikan dengan dimensi Switch sehingga ia tetap mengekspos port audio, slot kartu microSD serta game card. Aksesori ini juga tidak menutup console secara erat, memastikan sirkulasi udaranya tetap optimal.

Flip Grip 5

Dalam uji coba yang Fangamer lakukan, tidak ada peningkatan temperatur di Switch ketika dipasangkan ke Flip Grip, meskipun console hybrid itu digunakan secara intensif buat menjalankan game bergrafis berat seperti The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Fangamer merancang Flip Grip agar hanya bisa beroperasi di mode baterai. Ketika terpasang, Anda tidak dapat men-charge-nya. Dengan begini, Switch tidak bekerja secara ‘maksimal’, dimaksudkan agar tidak menghasilkan panas terlalu tinggi dan sistem pendingin beroperasi secara wajar.

Flip Grip 3

Anda juga tak perlu mencemaskan daya tahannya. Flip Grip terbuat dari plastik PC/ABS molded injection. Material ini ekonomis, serta lebih kuat dan lentur dari plastik 3D printer standar. Fangamer menjamin Flip Grip mampu ‘menahan tumpahan emosi yang mungkin Anda keluarkan saat bermain’, dan mengunci masing-masing komponen Switch (tablet serta Joy-Con) dengan mantap.

Selain judul-judul yang saya sebutkan di atas, ada cukup banyak game yang lebih optimal dimainkan secara vertikal, di antaranya: Terra Cresta, Danmaku Unlimited 3, Gunbarich, Gunbird 1 dan 2, Dig-Dug, Galaga serta Galaga ’88, Strikers 1945 dan sekuelnya, hingga Samurai Aces.

Flip Grip 2

Tidak ada dampak negatif dari membeli Flip Grip. Harganya murah, mudah dipasang, dan ia merupakan investasi berharga bagi pemilik Switch yang mencintai game-game arcade lawas. Aksesori ini bisa Anda pesan di Kickstarter, dijajakan seharga US$ 12 dan akan mulai didistribusikan pada bulan November 2018.

Bersama Scrum, Nintendo Cari Startup yang Bisa Bantu Mereka Garap Aksesori Baru Buat Switch

Sejak era Wii, kita bisa melihat esensialnya sistem kendali bagi penyajian konten kreasi Nintendo. Lewat console generasi ketujuh itu, sang produsen memperkenalkan metode kontrol berbasis gerakan. Teknologinya terus disempurnakan hingga berinkarnasi sebagai Joy-Con untuk Switch. Tapi Anda mungkin sudah menerka, upaya pengembangannya tidak berhenti sampai di sana.

Di bulan Januari 2018 kemarin, Nintendo memperkenalkan Labo, yaitu platform mainan konstruksi berbasis kardus yang memungkinkan kita berinteraksi dengan Switch melalui cara berbeda. Labo rencananya akan dirilis di tanggal 20 April besok. Namun bahkan sebelum produk ini dilepas, Nintendo diketahui melangsungkan kolaborasi bersama Scrum Ventures untuk mencari startup buat membantu mereka menyempurnakan pengalaman menikmati Switch.

Bersama perusahaan asal San Francisco itu, Nintendo berniat buat menghimpun lebih banyak talenta demi mengembangkan lebih banyak aksesori Switch – di antaranya komponen, sensor, chip, hingga add-on lain. Baik Nintendo maupun Scrum tidak bermaksud buat berinvestasi secara langsung ke startup-startup itu, melainkan memberi tim developer arahan serta mempermudah mereka menyajikan produk pasar.

Langkah ini berbeda dari strategi Nintendo terdahulu. Biasanya, mereka melangsungkan kerja sama dengan pemasok-pemasok hardware (baik ternama ataupun perusahaan baru) dan melepasnya di bawah brand Nintendo. Melalui pendekatan anyar ini, Nintendo boleh jadi mencari lebih banyak ide kreatif yang dapat menghidangkan pengalaman baru sembari menjaga momentum penjualan Switch.

“Kami selalu berusaha mengeksplorasi cara-cara baru untuk menghibur,” kata Ko Shiota selaku senior executive officer Nintendo via Bloomberg. “Kami sangat menanti teknologi-teknologi unik untuk memberikan sensasi baru dalam menikmati Nintendo Switch melalui program yang dikelola Scrum Ventures.”

Scrum sendiri adalah firma venture capital baru, dan mereka mengajukan gagasan ini ke Nintendo pada musim gugur tahun lalu. Perusahaan tersebut juga mengaku telah mencoba mengemukakan ide berupa software, tapi Nintendo menolaknya. Scrum sebelumnya juga sempat menggandeng Panasonic untuk membantu mereka mengidentifikasi teknologi-teknologi yang dikembangkan produsen asal Osaka itu buat dijadikan perusahaan spin-off.

Di era console generasi kedelapan ini, Ninendo memang tampak lebih berani bereksperimen, dan hal tersebut sangat baik untuk mereka. Contohnya saja, investor merespons Nintendo Labo dengan sangat antusias, dan harga saham Nintendo tak lama segera naik.

Melalui strategi baru ini, siapa tahu Switch mendapatkan opsi aksesori sebanyak platform Windows PC, lalu muncul juga periferal-periferal unik yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Sumber: Bloomberg.