Tag Archives: akuntansi

pengertian kantor akuntan publik

Kantor Akuntan Publik: Definisi, Sejarah, dan Layanannya

Jika kamu ingin menggunakan jasa yang berhubungan dengan akuntansi, kamu perlu mencari seorang profesional yang bergeraka di bidang akuntansi publik. Akuntan publik dapat membantumu untuk menyelesaikan masalah akuntansi, dan mereka telah mendapatkan ijin dari Menteri Keuangan

Kamu dapat menemukan akuntan publik dan jasanya di kantor akuntan publik. Tertarik untuk mempelajari kantor akuntan publik lebih lanjut? Simak artikel berikut ini, ya!

Definisi Kantor Akuntan Publik

Kantor akuntan publik adalah perusahaan jasa profesional yang menyediakan berbagai layanan akuntansi, audit, pajak, dan konsultasi untuk individu, bisnis, organisasi nirlaba, dan lembaga pemerintah.Kantor akuntan publik biasanya mempekerjakan akuntan publik bersertifikat (CPA) yang terlatih dan berlisensi untuk menyediakan berbagai layanan keuangan kepada klien.

Layanan ini dapat mencakup persiapan dan pengajuan pengembalian pajak, mengaudit laporan keuangan, memberikan saran perencanaan keuangan, dan membantu bisnis mengelola keuangan mereka.

Kantor akuntan publik juga dapat menyediakan layanan khusus seperti akuntansi forensik, penilaian, dan manajemen risiko. Layanan yang ditawarkan oleh kantor akuntan publik sangat penting bagi bisnis dan individu untuk mengelola keuangan mereka secara efektif dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan keuangan.

Sejarah Kantor Akuntan Publik

Pada tahap awal, profesi akuntan di Indonesia sebagian besar didominasi oleh akuntan perorangan yang beroperasi secara independen. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan akan jasa akuntansi yang lebih terstruktur dan teregulasi, muncullah konsep KAP.

Tonggak penting pertama dalam sejarah KAP di Indonesia adalah disahkannya Undang-Undang Akuntan Publik pada tahun 1972. Undang-undang ini memberikan kerangka hukum untuk pendirian dan pengaturan KAP, yang bertujuan untuk memastikan kualitas dan integritas jasa akuntansi.

Undang-Undang Akuntan Publik mengamanatkan bahwa individu yang ingin berpraktik sebagai akuntan publik harus memenuhi kualifikasi tertentu, termasuk persyaratan pendidikan dan lulus ujian profesional. Ini merupakan langkah penting dalam memprofesionalkan sektor akuntansi dan meningkatkan standar praktik.

Setelah undang-undang tersebut, beberapa KAP mulai bermunculan, menawarkan berbagai jasa akuntansi seperti audit, pelaporan keuangan, penasihat pajak, dan konsultasi manajemen. KAP-KAP ini memainkan peran penting dalam mendukung bisnis, organisasi, dan entitas pemerintah dalam memenuhi kewajiban pelaporan keuangan dan kepatuhan mereka.

Untuk memastikan kualitas dan profesionalisme KAP, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) didirikan. IAI bertindak sebagai badan pengatur yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar etika dan profesional, mengeluarkan sertifikasi akuntansi, dan mengawasi kegiatan KAP.

KAP di Indonesia juga telah menyelaraskan diri dengan standar akuntansi internasional, terutama dengan mengadopsi International Financial Reporting Standards (IFRS). Konvergensi dengan standar global ini telah memfasilitasi integrasi bisnis Indonesia ke dalam lingkungan bisnis internasional.

Jasa dan Layanan Kantor Akuntan Publik

Kantor akuntan publik menyediakan berbagai layanan keuangan dan akuntansi kepada klien mereka.Beberapa layanan umum yang disediakan oleh kantor akuntan publik tercantum di bawah ini.

Layanan Akuntansi

Kantor akuntan publik menyediakan pembukuan, pemeliharaan buku besar, penyusunan laporan keuangan, dan layanan akuntansi lainnya untuk bisnis dan individu.

Layanan Pajak

Kantor akuntan publik membantu klien menyiapkan dan mengajukan pengembalian pajak, menawarkan saran perencanaan pajak, dan mewakili klien di depan otoritas pajak.

Jasa Audit

Kantor akuntan publik melakukan audit atas laporan keuangan, sistem pengendalian internal, dan kepatuhan terhadap persyaratan peraturan untuk bisnis, nirlaba, dan pemerintah.

Jasa Konsultasi

Kantor akuntan publik memberikan saran keuangan dan bisnis kepada klien, seperti penganggaran, peramalan, dan perencanaan keuangan.

Akuntansi Forensik

Kantor akuntan publik menawarkan jasa akuntansi investigasi, seperti deteksi dan pencegahan kecurangan, dukungan litigasi, dan penyelesaian sengketa.

Jasa Penilaian

Kantor akuntan publik menawarkan jasa penilaian, seperti penilaian bisnis, penilaian aset, dan penilaian kekayaan intelektual.

Manajemen Risiko

Kantor akuntan publik membantu klien mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko keuangan yang terkait dengan bisnis atau investasi mereka.

Secara keseluruhan, jasa yang diberikan oleh kantor akuntan publik membantu klien mengelola keuangan mereka secara efektif dan mematuhi peraturan keuangan.

Keuntungan Memakai Jasa Kantor Akuntan Publik

Ada beberapa keuntungan menggunakan jasa kantor akuntan publik untuk jasa akuntansi dan keuangan.

Keahlian

Kantor akuntan publik memiliki tenaga profesional bersertifikat yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus di berbagai bidang akuntansi, pajak, audit, dan manajemen keuangan.

Mereka selalu mengikuti perkembangan peraturan keuangan terbaru, undang-undang perpajakan, dan standar akuntansi.

Penghematan Waktu

Kantor akuntan publik dapat menghemat waktu klien dengan menangani tugas-tugas keuangan mereka, seperti pembukuan, persiapan pajak, dan persiapan laporan keuangan.Hal ini memungkinkan klien untuk fokus pada kegiatan bisnis inti dan prioritas lainnya.

Akurasi

Kantor akuntan publik menggunakan perangkat lunak dan alat canggih untuk memastikan keakuratan catatan keuangan, pengembalian pajak, dan laporan keuangan lainnya. Hal ini mengurangi risiko kesalahan, kelalaian, dan ketidaksesuaian keuangan.

Hemat Biaya

Kantor akuntan publik dapat membantu bisnis dan individu menghemat uang dengan mengidentifikasi potensi pengurangan pajak, mengoptimalkan proses keuangan, dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

Wawasan Bisnis

Kantor akuntan publik dapat memberikan wawasan yang berharga bagi bisnis dengan menganalisis data keuangan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

Ini dapat membantu bisnis membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuan keuangan mereka.

Manajemen Risiko

Kantor akuntan publik dapat membantu bisnis dan individu mengelola risiko keuangan dengan mengidentifikasi potensi ancaman, menerapkan kontrol, dan memantau aktivitas keuangan.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai kantor akuntan publik. Secara keseluruhan, menggunakan kantor akuntan publik dapat memberikan layanan keuangan dan akuntansi yang berharga bagi bisnis dan individu, keahlian, dan wawasan untuk membantu mereka mencapai tujuan keuangan mereka dan tetap mematuhi peraturan.

Ketahui Fitur Jubelio, Aplikasi Omnichannel Permudah Kelola Bisnis di Marketplace

Kebutuhan pebisnis dalam mengelola akun bisnis dalam satu tempat dapat diwujudkan dengan menggunakan aplikasi Jubelio. Layanan omnichannel Jubelio ini memungkinkan penjual online mengelola produk dan transaksi dari berbagai marketplace dlam satu dashboard. Melihat kebutuhan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan e-commerce di Indonesia, Jubelio hadir dengan fiturnya yang lengkap dan dapat membantu mengatur bisnis Anda.

Dengan Jubelio, Anda dapat mengatur POS, accounting, dan store dalam satu tempat. Anda juga dapat terhubung dengan pelanggan menggunakan Jubelio Chat. Jubelio Chat dapat digunakan secara gratis dan Anda akan terhubung dengan berbagai macam marketplace.

Sistem Kerja Layanan Jubelio

Jubelio Store

Adanya fitur Jubelio Store membantu toko Anda lebih dikenal dalam jangkauan luas dan dapat mendatangkan lebih banyak konsumen. Anda dapat mengatur brand image dengan udah menggunaka Jubelio Store. Jubelio menyediakan tim support professional yang siap bantu kamu jalani bisnis secara online. 

Anda dapat menciptakan peluang bisnis dengan menambah channel penjualan online sendiri. Selain berpaku pada offline store dan  penjualan marketplace, Anda juga dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan omset penjualan dengan membangun website toko online sendiri. Dengan bantuan Jubelio, operasional bisnis online lebih mudah karena terintegrasi langsung dengan Jubelio omnichannel.

Adanya fitur layanan iklan pada Jubelio Store, Anda dapat meningkatkan jumlah traffic hingga pembelian. Biaya pengiriman barang juga akan terakumulasi secara otomatis. Desain website toko yang menarik dan interaktif akan mendatangkan lebih banyak konsumen.

Jubelio POS

Credit: Jubelio

Software POS khusus ritelyang menghubungkan channel penjualan offline dan online dalam satu platform. Jubelio POS dibuat untuk menghadirkan pengalaman belanja offline to online (O2O).

Adanya sistem BOPIS (Buy Online Pickup In Store) dan BORIS (Buy Online Return In Store), pelanggan dapat menghemat ongkos kirim dan cepat mendapatkan pesanannya, pembelian secara online, tetapi bisa retur langsung di toko, lebih mudah dan cepat, serta sistem store credit yang bisa digunakan secara online ataupun offline.

Dengan mengaplikasikan fitur multi origin, pesanan online akan dipenuhi oleh toko terdekat Anda ke lokasi pelanggan.

Fitur WMS (Warehouse Management System)

WMS (Warehouse Management System) yaitu Sistem Manajemen Gudang yang digunakan untuk mengelola seluruh operasional bisnis dalam sebuah gudang secara lengkap. Dalam fitur ini, Anda dapat mengatur aktivitas penjualan, pembelian, memproses pesanan hingga manajemen persediaan. Anda akan mudah untuk memulai pendataan dari proses barang masuk ke gudang hingga keluar gudang. 

Penggunaan fitur gudang di Jubelio terdapat 5 bagian, yaitu pengaturan layout dana staff gudang, alur singkat penerimaan dan penempatan barang masuk, alur memproses pesanan mulai dari pengambilan, pengepakan, dan pengiriman, serta memperbaiki kesalahan dalam pemrosesan pesanan, mengelola barang keluar mulai dari retur pembelian dan transfer stok antar lokasi, dan cara penyesuaian persediaan dan stok opname. 

Pada laman akun Jubelio, terdapat tampilan menu Gudang yang di dalamnya terdapat menu khusus untuk digunakan oleh orang yang mengatur aktivitas pergudangan, seperti picker dan packer.

Pada menu Gudang, terdapat sub-menu, yaitu Barang Masuk, Pemrosesan Pesanan, Barang Keluar, serta Penyesuaian Stok dan Opname.

  • Barang masuk: Semua transaksi untuk barang masuk ke gudang, mulai dari sumber barang masuk sampai penempatan barang dalam rak gudang akan diproses di sini.
  • Pemrosesan pesanan: Semua pesanan penjualan di Jubelio yang berada di gudang akan diproses pesanannya di sini.
  • Barang keluar: Semua pesanan yang berada di gudang dan akan diretur/ditransfer keluar gudang akan ditampilkan di sini.
  • Penyesuaian stok dan opname: Penyesuaian dan pengecekkan stok barang di gudang akan dilakukan di sini.

Fitur Katalog

Katalog adalah menu dimana Anda bisa membuat, menghapus, menambah, mengurangi dan mendistribusikan produk dari Jubelio ke semua channel penjualan, baik online (marketplace dan webstore) ataupun offline (toko fisik dan Jubelio POS).

Anda bisa membuat katalog dengan produk yang mempunyai variasi berbeda (ukuran dan warna). Cara membedakan sebuah produk yang memiliki variasi adalah dengan membuat SKU (Stock Keeping Unit).

Produk-produk yang mempunyai varian (warna dan ukuran) berbeda harus dipisahkan berdasarkan SKU agar jumlah stok tidak tercampur. Dengan begitu, stok di dalam sistem Jubelio akan sama seperti yang ada di marketplace dan juga stok di dalam gudang sebenarnya.

Anda dapat melihat katalog dengan cara:

Masuk ke Menu Barang -> Pilih Menu Katalog.

Di dalam menu katalog, Anda akan menemukan beberapa tab berbeda:

  • Menu In Review: Berisikan produk yang ingin atau sedang diubah namun sudah tayang di marketplace (jika telah melakukan pengisian stok).
  • Menu Master: Berisikan produk yang sudah rapi dan tayang di marketplace. Biasanya, sebuah produk mempunyai varian (warna dan ukuran) yang beragam.
  • Menu Variasi: Berisikan daftar atribut yang bisa di-customize sesuai dengan keinginan, seperti batas stok menipis, batas stok prioritas, bundle dll.
  • Menu Gagal Upload: Berisikan daftar produk yang sudah dimasukkan ke Jubelio namun ada masalah teknis sehingga tidak bisa diproses.

Fitur Persediaan Produk

Persediaan barang memperlihatkan data lengkap mengenai jumlah atau kuantitas stok yang tercatat di dalam aplikasi Jubelio. Data-data tersebut tercatat secara rinci hingga pembagiannya ke berbagai gudang bisnis Anda dan akan tayang di marketplace dan webstore sebagai informasi bahwa produk masih tersedia dan dapat dipean oleh pelanggan.

Cara melihat Persediaan barang di Jubelio:

Masuk ke menu Barang -> Pilih Persediaan

Hal lain yang dapat dilihat pada menu Persediaan:

  • Harga Pokok Penjualan: Melihat HPP terbaru di Jubelio.
  • Nilai Inventory: Jumlah Total Stok dalam Persediaan.
  • Tidak Laku: Total Barang tidak Terjual dalam 90 Hari.
  • Import Stock: Untuk Melakukan Stock Opname.

Pada menu ini, Anda dapat membuat batas stok menipis sesuai dengan keinginan Anda. Tujuannya adalah untuk memudahkan Anda dalam melihat apakah produk tersebut perlu di restock dalam waktu dekat atau tidak.

Cara mengatur batas stok menipis:

Masuk ke Katalog -> Pilih produk di menu Master/In Review -> Klik Produk -> masuk ke Info Penjualan dan Pembelian  -> Atur batas stok menipis -> Simpan.

Fitur Sistem Manajemen Pesanan

Sistem Manajemen Pesanan adalah proses yang Anda lakukan di belakang layar untuk mengelola dan memenuhi pesanan yang datang dari pembeli. Sistem ini mencakup seluruh aspek mulai dari mensortir pesanan yang masuk hingga mengirimnya ke pembeli. 

Melalui fitur ini, Anda dapat mendata dan memproses pesanan melalui satu dashboard saja. Anda dapat menyortir pesanan berdasarkan waktu, sumber pesanan, kurir, dan lain-lain.

Anda tidak perlu kesulitasn untuk membedakan status pesanan yang masuk dari beragam channel. Setiap pesanan, akan terbagi secara otomatis status pembayarannya.

Fitur Akuntansi

Credit: Jubelio

Fitur akuntansi pada Jubelio berfungsi untuk melakukan pencatatan, klasifikasi, pengolahan dan penyajian data aktivitas serta transaksi keuangan pada bisnis Anda. Data-data tersebut bertujuan sebagai evaluasi untuk pengambilan keputusan strategis bisnis.

Pada menu Akuntansi di Jubelio terbagi menjadi enam sub-menu, yaitu Persediaan, Penjualan, Pembelian, Kas dan Bank, Jurnal, dan Pelunasan.

  • Penjualan: Merupakan pencatatan semua aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan penjualan. Pada menu ini, terdapat tiga sub-menu, yaitu faktur, pembayaran, dan proses retur.
  • Pembelian: Melihat dan mengatur aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan pembelian dari supplier, penerimaan, pelunasan, hingga proses retur. Pada menu ini, terdapat lima sub-menu, yaitu pesanan pembelian, penerimaan barang, tagihan, pembayaran, dan proses retur.
  • Kas dan Bank: Catatan pengeluaran biaya untuk jalannya usaha, seperti gaji karyawan, biaya operasional (listrik, air, sewa tempat, dan lain-lain). Biaya pemasukan juga terdapat pada menu ini, seperti harga yang dibayar pembeli, cashback, suntikan dana, dan lain-lain.
  • Jurnal: Menampilkan catatan keuangan usaha secara kronologi sejak awal pengunaan Jubelio. Keseluruhan catatan keuangan yang terbit berdasarkan transaksi di Jubelio akan ditampilkan pada menu ini.
  • Pelunasan: Jubelio mencatat aktivitas penjualan mulai dari pesanan barang, stok, hingga alur pembayaran dari customer. Pelunasan yang dimaksud yaitu pencairan dana dari hasil jual beli di marketplace saat dana dicairkan.

Fitur Integrasi

Adanya kesulitan untuk mengkoordinasikan aktivitas bisnis di marketplace secara serentak karena harus membuka dan mengakses satu per satu seller center di masing-masing marketplace, untuk melakukan penyesuaian.  

Jubelio dapat mengintegrasikan seluruh marketplace atau pun channel penjualan lainnya di dalam satu dashboard. Jadi, Anda hanya perlu mengakses satu laman untuk menjalankan operasional bisnis. Efektifitas dan efisiensi usaha pun akan meningkat. 

Seluruh aktivitas usahamu, seperti pemrosesan pesanan, penyesuaian stok barang, melakukan promosi harga diskon bisa dilakukan dari satu laman saja. 

Anda dapat mengintegrasi channel penjualan, yaitu marketplace, webstore, social commerce hingga POS atau toko offline Anda.

Jika terjadi adanya perbedaan data antara dashboard Jubelio dengan channel penjualan/partner lainnya (contoh: pesanan tidak terbaca oleh Jubelio), maka Pebisnis perlu melakukan pemantauan terhadap integrasi akun Jubelio tersebut.

Agar tetap bisa melihat perubahan informasi dan status yang terjadi pada hubungan integrasi, Pebisnis dapat melihatnya dengan mengakses menu Integrasi -> sub menu Pengaturan -> pilih channel penjualan/partner lainnya yang ingin diketahui informasinya.

Itulah berbagai macam fitur yang dapat Anda nikmati jika berlangganan dengan aplikasi Jubelio omnichannel.

Perbedaan Debit dan Kredit / freepik

Perbedaan Debit dan Kredit, Jangan Tertukar!

Seringkali beberapa orang membuat kesalahan dalam memahami perbedaan antara debit dan kredit.

Padahal, setiap akun memiliki fungsi yang berbeda dan harus digunakan untuk jenis transaksi tertentu. Akan sulit untuk melacak operasi keuangan ketika akun yang salah digunakan atau transaksi yang salah dicatat di sana.

Sehingga, penting untuk memahami perbedaan antara debit dan kredit untuk menjaga catatan keuangan yang tepat.

Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya mengenai perbedaan debit dan kredit.

Perbedaan Debit dan Kredit

Debit dicatat di sisi kiri akun buku besar, dan dapat meningkatkan aset atau biaya, atau mengurangi kewajiban dan ekuitas.

Misalnya, saat kamu menggunakan kartu debit untuk bertransaksi, uang langsung diambil dari saldo rekening bank kamu, yang menyebabkan aset turun.

Sedangkan, kredit dicatat di sisi kanan akun buku besar, dan dapat meningkatkan kewajiban dan ekuitas, atau menurunkan aset dan beban.

Misalnya, ketika kamu dibayar oleh pelanggan, uang yang kamu peroleh ditambahkan ke aset kamu dan menyebabkan peningkatan. Ini adalah transaksi kredit.

Kesimpulannya, debit dan kredit digunakan dalam akuntansi keuangan untuk merujuk pada beberapa jenis transaksi. Kredit menyebabkan peningkatan kewajiban atau ekuitas, sedangkan debit menyebabkan penurunan aset atau peningkatan biaya.

Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan debit dan kredit, semoga bermanfaat.

Apa itu Cash Conversion Cycle dan Bagaimana Cara Mengelolanya

Sebagai pemilik bisnis Anda harus tahu cara mengelola cash conversion cycle. Hal ini dikarenakan cash conversion cycle digunakan untuk mengukur kemampuan mengelola dua aset penting perusahaan, yaitu piutang dan inventaris secara efisien.

Tetapi sebelum membahas mengenai cara mengelolanya, yuk pahami pengertian dari cash conversion cycle terlebih dahulu.

Pengertian Cash Conversion Cycle

Credit Photo by Flaticon

Cash conversion cycle atau CCC adalah metrik yang digunakan perusahaan untuk dapat memperkirakan kapan waktu investasi-nya (inventaris dan sumber daya lainnya) berubah menjadi tunai atau arus kas dari penjualan.

Metrik ini memperhitungkan berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual inventarisnya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membayar tagihan.

Satu hal yang perlu dipahami bahwa CCC hanya berlaku pada sektor tertentu yang mana pada manajemen inventarisnya bersifat operasional terkait.

Cara Mengelola Cash Conversion Cycle

Pertama, Anda perlu mengetahui rumusnya terlebih dahulu. Rumus dari CCC melibatkan tiga tahapan siklus yaitu days inventory outstanding (DIO), days sales outstanding (DSO), dan days payable outstanding (DPO).

Rumus Cash Conversion Cycle

Berikut adalah rumus dari cash conversion cycle

CCC = DIO + DSO – DPO

Keterangan : 

  • Days Inventory Outstanding (DIO) adalah jumlah hari dan rata-rata yang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengubah inventarisnya menjadi penjualan.
  • Days Sales Outstanding (DSO) adalah jumlah hari dan rata-rata yang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk menagih piutang.
  • Days Payable Outstanding (DPO) adalah jumlah hari dan rata-rata yang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk membayar faktur dari kreditur perdagangan.

Sekarang saatnya mengetahui rumus dari masing-masing DIP, DSO, dan DPO sebelum menghitung CCC.

Rumus Days Inventory Outstanding dan Contoh Soal

Perusahaan A memiliki :

  • Inventaris awal sebesar Rp10 juta
  • Persediaan akhir Rp30 Juta
  • Catatan tahun fiskal yang berakhir pada 2022 dengan harga pokok penjualan sebesar Rp400 Juta

Jadi untuk menghitung DIO nya adalah : 

DIO = [(Rata-rata inventaris)/(Harga Pokok Penjualan)] x 365

DIO = {[(Rp10 juta + Rp30 juta) / 2] / Rp400 juta} x 365 = 18,25

Dalam hal mengubah inventarisnya menjadi penjualan, perusahaan A memerlukan waktu 18 hari.

Rumus Days Sales Outstanding dan Contoh Soal

Perusahaan A memiliki :

  • Piutang awal sebesar Rp40 juta
  • Piutang akhir Rp60 juta untuk tahun fiskal yang berakhir 2022
  • Penjualan kredit sendiri sebesar Rp1,2 Miliar.

Jadi untuk menghitung DSO adalah : 

DSO = (Rata rata Piutang )/(Total Kredit Penjualan) x 365

DSO = {[(Rp40 juta + Rp60 juta) / 2] / Rp1,2 Miliar} x 365 = 15,20

Artinya, perusahaan A membutuhkan waktu selama 15 hari untuk menagih piutang.

Rumus Days Payable Outstanding dan Contoh Soal

Perusahaan A :

  • Membukukan utang awal sebesar Rp10 juta
  • Memiliki utang akhir Rp20 juta untuk tahun fiskal yang berakhir 2022
  • Harga pokok penjualan sebesar Rp400 juta

Jadi untuk menghitung DPO adalah : 

DPO = (Hutang Rata-rata )/(Harga Pokok Penjualan) x 365

DPO = {[(Rp10 juta + Rp20 juta) / 2] / Rp400 juta} x 365 = 13,69

Artinya perusahaan A membutuhkan waktu 13 hari untuk membayar faktur.

Step Akhir Dari Cash Conversion Cycle

CCC = DIO + DSO – DPO

CCC = 18,25 + 15,20 – 13,69 = 19,76

Dari perhitungan di atas, perusahaan A membutuhkan waktu kisaran 20 hari untuk mengubah investasi kas menjadi uang tunai.

Dari sini Anda bisa menilai seberapa efisien perusahaan mengelola modal kerjanya. Apakah manajemen modal kerja perusahaan Anda baik atau buruk.

Semakin pendek waktu yang dibutuhkan, semakin baik bagi perusahaan. Sebab, perusahaan dapat memperoleh uang tunai dari penjualan sembari melunasi utangnya.

Sekian artikel mengenai cash conversion cycle dan cara mengelolanya. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Pengertian dan Keunggulan Akuntansi Cash Basis

Tentunya, Anda sebagai pemilik bisnis harus memahami dasar-dasar akuntansi, terutama saat membuat laporan keuangan. Salah satu metode untuk melakukan pencatatan keuangan, yaitu cash basis. Maka dari itu, Anda harus memahami pengertian dari cash basis ini.

Simak selengkapnya pada artikel ini mengenai pengertian cash basis, kelebihan dan kekurangan, hingga contoh metode ini.

Pengertian Cash Basis

Credit Photo by : Vectorjuice

Cash basis adalah metode akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas. Dengan kata lain, cash basis tidak mengenal piutang karena pendapatan akan dicatat setelah menerima atau mengeluarkan uang.

Contoh Cash Basis

Untuk memudahkan dalam memahami cash basis, berikut DailySocial akan sajikan contoh sederhana metode ini.

Perusahaan Anda menjual produk kepada klien pada tanggal 24 Januari 2023 sebesar Rp 10.000.000. Kemudian, klien memiliki 14 hari untuk membayar faktur dan akhirnya membayar pada 7 Februari 2023. Bagaimana pencatatannya?

Dengan model cash basis, Anda akan mencatat kasnya pada laporan bulan Februari karena Anda baru menerima uangnya dari klien. 

Cash Basis: Cocok Untuk Siapa?

Anda bisa menggunakan metode cash basis apabila memenuhi syarat di bawah ini : 

  • Seseorang yang memiliki bisnis kecil dan sedikit melakukan transaksi.
  • Ketika seseorang memiliki jumlah karyawan yang sangat sedikit.
  • Jika tidak ada persyaratan untuk Laporan Laba Rugi, Neraca Saldo, atau Neraca Keuangan.
  • Seseorang memiliki modal yang sangat terbatas.
  • Sebagian besar transaksi diselesaikan dalam bentuk tunai.

Keunggulan Cash Basis

Berikut adalah keunggulan yang Anda dapatkan dari metode ini : 

  • Tak perlu menjadi ahli akuntansi, sebab pemilik bisnis kecil termasuk UKM dapat dengan mudah mencatat transaksi mereka di buku catatan kecil tanpa menyiapkan satu set pembukuan sistematis yang terpisah.
  • Biaya administrasi cash basis lebih murah dibandingkan accrual basis. Alasannya, accrual basis mengikuti sistem pembukuan double-entry, yang mencatat setiap transaksi secara sistematis, sedangkan cash basis mengikuti sistem single-entry.
  • Karena metode ini simpel dan sedikit membutuhkan perekaman dibandingkan accrual basis, maka menggunakan metode ini akan sedikit memakan waktu.

Kelemahan Cash Basis

Berikut adalah kelemahan dari cash basis : 

  • Beberapa pemberi pinjaman mungkin memerlukan persiapan akun sesuai ketentuan GAAP dan karenanya, akan menolak untuk meminjamkan uang.
  • Laporan keuangan yang disajikan tidak dapat memperlihatkan potensi laba dan rugi yang sebenarnya.
  • Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda pembayarannya, karena pencatatan diakui pada saat kas atau uang masuk atau keluar.
  • Sulit bagi manajemen untuk menetapkan suatu kebijakan ke depannya karena selalu berpatokan kepada kas.

Sekian artikel pengertian dan keunggulan dari cash basis. Semoga Anda sudah memahami dengan baik metode ini dan dapat membuat laporan keuangan dengan benar.

Cash Ratio: Pengertian, Rumus Hingga Tips Untuk Menanganinya

Apa sih pengertian dari cash ratio? Bagaimana cara menghitungnya dan kenapa perusahaan harus menggunakan cash ratio?

Nah, pastinya Anda paham bahwa memiliki kas atau dana tunai sangatlah penting bagi perusahaan. Sebab, dengan adanya kas dapat membayar gaji karyawan, tagihan dari berbagai vendor ataupun pajak. 

Maka, Anda harus menggunakan rumus cash ratio, karena cash ratio adalah salah satu bagian dari metode analisis keuangan yang bertujuan untuk mengevaluasi tingkat likuiditas perusahaan.

Cash ratio berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan cara membandingkan aset perusahaan yang paling likuid yaitu kas dengan kewajiban lancarnya.

Pengertian dan Rumus Cash Ratio

Cash ratio adalah ukuran likuiditas perusahaan yang secara khusus menghitung rasio total kas dan setara kas perusahaan dengan kewajiban lancarnya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, metrik ini dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya dengan uang tunai yang dimiliki. Berikut adalah formula atau rumus dari cash ratio

Metode ini diperoleh dengan menambahkan total cadangan kas dan setara kas perusahaan dan membagi jumlah itu dengan total kewajiban lancarnya.

Contoh Perhitungan Cash Ratio

Berikut DailySocial akan memberikan contoh soal untuk memahami rumus cash ratio

Credit Photo: Jurnal Entrepreneur

 

Jawaban :  

Cash ratio : (Kas + Setara Kas) / Total Kewajiban Lancar

Cash ratio : (20.000.000 + 40.000.000) / 80.000.000 = 0,75

Cara Menganalisis Cash Ratio

Pada contoh soal di atas menyatakan bahwa cash ratio yang dimiliki perusahaan tersebut sebesar 0,75. Apa arti dari 0,75 itu?

Untuk mengetahui artinya, Anda perlu mengetahui bagaimana cara untuk menganalisis cash ratio. Perhatikan ulasan berikut ini : 

  • Cash ratio = 1

Artinya, kas perusahaan saat ini sama dengan kewajiban lancarnya. Dengan kata lain, Anda bisa membayar 100% utang Anda dengan uang tunai atau aset Anda.

  • Cash ratio < 1

Artinya, perusahaan tidak memiliki cukup kas untuk melunasi kewajiban utang jangka pendeknya, seperti contoh soal di atas. Jika cash ratio-nya sebesar 0,75 maka perusahaan hanya dapat membayar 75% dari utang atau kewajibannya. 

Hal ini akan menjadi pertimbangan bank, kreditur atau investor untuk bekerja sama dengan perusahaan tersebut.

  • Cash ratio > 1

Artinya, perusahaan memiliki kas yang cukup untuk menutupi kewajibannya. Apabila cash rasio-nya sebesar 2, maka perusahaan dapat membayar kewajibannya hingga dua kali lipat.

Maka dari itu, perhitungan cash ratio dapat membantu investor atau Anda sendiri sebagai pemilik bisnis untuk mengetahui apakah perusahaan Anda sedang mengalami masalah finansial atau tidak.

5 Tips Agar Cash Ratio Tetap Aman

Bagaimana caranya agar perusahaan Anda memiliki kas yang cukup hingga aman? Pelajari tips di bawah ini!

Meningkatkan Penjualan

Semakin banyak Anda menjual produk, semakin banyak penghasilan Anda. Maka, semakin mudah untuk membayar kewajiban Anda.

Menagih Piutang Tepat Waktu

Terdapat 3 cara yang dapat Anda lakukan untuk menagih piutang agar cash ratio Anda aman : 

  • Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan Anda.
  • Membuat persyaratan pembayaran lebih jelas.
  • Mengenakan denda jika terjadi keterlambatan pembayaran

Mengurangi Overhead Cost

Overhead cost adalah biaya yang dibayarkan oleh perusahaan yang tidak terkait langsung dengan pembuatan produk. Apabila biaya ini meningkat dapat menguras kas Anda.

Jadi, Anda bisa menguranginya dengan cara : 

  • Kurangi pengeluaran yang tidak perlu.
  • Negosiasikan kesepakatan yang lebih baik dengan pemasok.
  • Penganggaran yang lebih ketat.

Melunasi Utang

Lebih cepat Anda melunasi utang dan membayar kewajiban, berarti cash ratio Anda akan semakin membaik.

Menjual Aset

Juallah aset yang sekiranya tidak akan terpakai lagi agar dapat menghasilkan uang dan meningkatkan likuiditas.

Itulah penjelasan lengkap tentang cash ratio, dimulai dari pengertian dan rumusnya, contoh studi kasus, cara menganalisisnya, dan tips agar cash ratio Anda tetap aman. Semoga membantu!

Margin Adalah: Definisi, Jenis, Cara Menghitung dan Contohnya

Margin adalah konsep yang sangat penting dalam bisnis yang perlu diketahui oleh setiap trader. Margin berkaitan erat dengan biaya produksi, produk yang dijual, nilai keuntungan penjualan, dan banyak faktor penting lainnya.

Jadi jika kamu ingin mengetahui sesuatu tentang margin, berikut DailySocial.id jelaskan padamu!

Definisi Margin

Pada dasarnya, margin adalah persentase keuntungan dari produk barang atau jasa yang kamu jual. Nilai keuntungan tersebut dihitung dari angka penjualan dan juga biaya produksi.

Di dalam dunia akuntansi, margin umumnya dikenal dengan profit margin. Profit margin adalah hasil dari adanya perbandingan laba yang dikurangi dengan bunga dan pajak.

Jenis-jenis Margin 

Margin Laba Kotor

Margin pada laba kotor akan membandingkan laba kotor dengan pendapatan yang nantinya akan diterima. Menghitung margin laba kotor ini akan sangat membantu dalam mengetahui efisiensi perhitungan harga pokok penjualan dan biaya produksi yang selama ini dibutuhkan.

Semakin besar nilai marginnya, maka operasional bisnis akan semakin efisien.

Margin Laba Bersih

Margin laba bersih adalah laba yang sudah dikurang dengan pajak atas pendapatan yang didapat. Semakin besar nilai marginnya, maka artinya bisnis semakin sehat.

Margin Laba Operasional

Margin laba operasi akan sangat membantu untuk mengetahui tingkat kemampuan bisnis yang menghasilkan laba operasi dari adanya penjualan bersih. Laba operasi adalah laba bersih yang belum dikenakan dengan bunga dan pajak.

Cara Menghitung Margin

Sebelum menghitung margin, terdapat beberapa hal yang harus kamu ketahui terlebih dahulu. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Kamu harus mengetahui harga pokok penjualan agar kamu bisa menentukan harga jual produk barang atau jasa secara tepat.
  2. Mengetahui total penjualan secara bersih. Kamu bisa mengetahuinya dari penjualan kotor yang sudah dikurangi dengan pengurangan lain, seperti diskon, komisi dan pengembalian atau retur.
  3. Menghitung semua biaya produksi
  4. Mempelajari laporan laba rugi agar bisa mengetahui beban perusahaan dan juga sumber pendapatan perusahaan.

Bila kamu sudah mendapatkan keempat informasi di atas, kamu bisa menghitung berapa besar margin yang memang kamu inginkan. Nah, berikut ini adalah cara menghitung margin dengan berdasarkan jenis laba yang bisa kamu coba aplikasikan.

1. Laba Kotor

Untuk menghitung laba kotor, kamu bisa melakukannya dengan menghitung harga pokok penjualan. Menghitung laba kotor ini akan bisa membantu kamu mengetahui produk apa yang paling mampu mendatangkan keuntungan dan mana yang tidak mendapatkan keuntungan.

Nah, berikut ini adalah rumus untuk menghitung laba kotor:

Margin laba kotor: ((pendapatan total – harga pokok penjualan) : pendapatan total) x 100

2. Laba Bersih

Menghitung laba bersih sangat berguna untuk menentukan tingkat profitabilitas bisnis kamu setelah dikurangi dengan berbagai biaya pokok dan juga harga pokok penjualan (HPP).

Berikut ini rumus untuk menghitung margin laba bersih:

Margin Laba Bersih = ((Pendapatan – (HPP + biaya operasional + bunga + pajak + biaya lain) : Pendapatan) x 100

3. Laba Operasional

Menghitung laba operasional ini di dalamnya tidak termasuk menghitung pajak, hutang dan berbagai biaya lain selain biaya operasional lain. Sebaliknya, margin laba operasional akan memperhatikan biaya administrasi, operasional, penjualan, dan juga biaya overhead.

Berikut ini adalah rumus untuk menghitung margin laba bersih:

Margin Laba Operasional = (Pendapatan : Pendapatan Operasional) x 100

Contoh Menghitung Margin dalam Bisnis

Dalam menghitung margin, pencatatan transaksi, pengelompokan akun, dan berbagai hal memerlukan sebuah laporan keuangan yang baik yang terdiri dari, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan masih banyak lagi.

Setelah dijabarkan beberapa rumus dari setiap jenis margin maka berikut ini adalah contoh untuk menghitung margin dalam bisnis kamu.

Contoh Margin Laba Kotor

Kamu ingin menjual baju dengan harga Rp25.000,00. Saat membuat  bajunya, kamu memiliki harga pokok penjualan sebesar Rp15.000,00. Lalu, berapakah margin kotor dari usahamu menjual bajunya?

Margin Kotor = (Total Pendapatan – HPP) / Total Pendapatan x 100%

= (25.000 – 15.000) / 25.000 x 100% = 10.000 / 25.000 x 100% = 0,4 x 100% = 40%

Jadi, kamu menghasilkan laba kotor sebesar 40% dari setiap baju yang ia jual.

Contoh Margin Laba Bersih

Kamu memiliki perusahaan dengan pendapatan sebesar Rp20.000.000,00. Di luar pendapatanmu, kamu juga memiliki HPP Rp4.000.00,00 ketika membuat sebuah produk. Lalu, kamu memiliki pengeluaran biaya operasional Rp3.000.000,00, pajak Rp1.500.000,00, dan biaya lain-lain Rp1.500.000,00 yang harus dibayar. Berapakah lama bersih di perusahaanmu?

Margin Bersih = (Total Pendapatan – HPP – Biaya Operasional – Biaya Pajak – Biaya Lain-lain) / Total Pendapatan) x 100%

= (20.000.000 – 4.000.000 – 3.000.000l – 1.500.000 – 1.500.000) / 20.000.000) x 100%

= 0,5 x 100% = 50%

Jadi, margin laba bersih pada perusahaanmu sebesar 50%

Contoh Margin Laba Operasional

Kamu memiliki perusahaan dan ingin melihat margin laba operasional. Sebelum itu kamu melihat bahwa total pendapatanmu sebesar Rp10.000.000,00 dan kamu juga memiliki pendapatan operasional sebesar Rp40.000.000,00. Berapakah laba operasional perusahaanmu?

Margin Operasional =  (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100%

= (10.000.000 / 40.000.000) 100% = 0,25 x 100% = 25%

Jadi, margin laba operasional perusahaanmu sebesar 25%

Itulah penjelasan, cara menghitung, serta contoh dari margin dalam bisnis. Jika kamu memiliki usaha dan ingin mengetahui berapa persen keuntungan atau pertumbuhan perusahaanmu, kamu bisa menggunakan rumus-rumus di atas sebagai acuanmu.

Apa itu Audit: Pengertian, Jenis, Cara dan Tahap Pelaksanaannya

Audit atau pemeriksaan, dalam arti luas adalah evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses atau produk. Audit ini dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektik, dan tidak memihak yang selanjutnya disebut auditor.

Tujuan dari audit sendiri yaitu untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Dalam lini perusahaan, dikenal pula audit laporan keuangan yang biasanya dilakukan oleh akuntan publik untuk menilai seberapa wajar atau seberapa layak penyajian format laporan keuangan ini dibuat oleh perusahaan dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Perbedaan Akuntansi dengan Keuangan

Auditing dan akuntansi adalah istilah yang sering muncul dalam studi ekonomi. Pada dasarnya, kedua istilah tersebut berbeda dalam tujuan dan metode. Akuntansi mengacu pada aktivitas mengidentifikasi transaksi dan bukti yang dapat mempengaruhi bisnis dan pemerintah.

Selain identifikasi, kegiatan ini juga mencakup pengukuran, pencatatan, dan pengklasifikasian bukti dan transaksi untuk agregasi/ringkasan catatan akuntansi lebih lanjut. Hasil dari proses ini tidak kurang dari penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Selanjutnya, tujuan akhir akuntansi adalah untuk mengkomunikasikan data yang relevan dan dapat diandalkan yang membantu dalam pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses akuntansi antara lain pegawai perusahaan dan pejabat publik. Sementara itu, manajemen perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan akhir.

Sementara itu, audit sendiri atau dalam hal ini auditing laporan keuangan mencangkup kegiatan dalam memperoleh dan menilai bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan. Kegiatan ini memungkinkan auditor meneliti tingkat kelayakan atau kewajaran suatu laporan keuangan apakah telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau tidak.

Jenis-Jenis Opini Audit Keuangan

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Pendapat yang diberikan auditor tanpa suatu keberatan apapun atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen.

Bentuk laporan ini digunakan apabila terdapat keadaan berikut:

  • Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah menjalankan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapat memastikan kerja lapangan telah ditaati.
  • Telah mengikuti standar umum yang telah disepakati.
  • Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum berlaku di Indonesia dan ditetapkan secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya. Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada catatan kaki dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.
  • Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti (no material uncertainties) mengenai perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya atau dipecahkan secara memuaskan.

Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Pendapat yang diberikan auditor dengan keberatan tertentu atas salah satu perkiraan yang tercatat pada laporan keuangan, akan tetapi keberatan tersebut tidak memengaruhi secara material atas ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen.

Hal-hal yang memengaruhi munculnya opini wajar dengan pengecualian adalah:

  • Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
  • Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam prinsip akuntansi.

Opini Penolakan (Disclaimer Opinion)

Adalah penolakan memberikan pendapat atas ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen disebabkan oleh adanya pembatasan luasnya pemeriksaan atau adanya ketidakpastian mengenai jumlah suatu perkiraan tertentu.

Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Yaitu pendapat yang diberikan auditor yang menyatakan tidak setuju atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen dikarenakan auditor merasa benar-benar yakin bahwa ikhtisar keuangan tersebut benar-benar tidak layak.

Tahapan Opini Audit

Sebelum auditor memberikan pendapat (opininya), mereka harus melaksanakan tahap-tahap audit perusahaan. Berikut beberapa tahapan audit menurut Arens dkk (2008) :

  • Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit
  • Pengujian pengendalian dan transaksi
  • Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo
  • Penyelesaian dan penerbitan laporan audit

Tujuan dari Melakukan Audit

Tujuan utama dari kegiatan audit keuangan adalah untuk memastikan bahwa informasi mengenai saham yang dimiliki oleh perusahaan, harga yang ditetapkan dan jumlah aset yang dimiliki adalah akurat atau sesuai dengan keadaan dan kejadian yang sebenarnya.

Berikut aspek-aspek yang menjadi tujuan tersebut:

Kelengkapan (Completeness)

Disebut sebagai tujuan audit, sebab kelengkapan dapat menjadi faktor untuk meyakinkan seluruh peristiwa transaksi benar-benar sudah tercatat dan telah dimasukkan dalam jurnal secara aktual.

Ketepatan (Accuracy)

Ketepatan sebagai tujuan audit yakni untuk memastikan transaksi maupun saldo perkiraan telah tercatat berdasarkan perhitungan jumlah dan pengklasifikasian yang tepat.

Eksistensi (Existence)

Eksistensi sebagai tujuan audit yakni untuk mematian bahwa semua kewajiban dan aset yang tercatat memiliki waktu dan tanggal tertentu atau tidak bersifat fiktif.

Penilaian (Valuation)

Penialian sebagi tujuan audit yakni untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip yang diterapkan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara umum.

Klasifikasi (Classification)

Klasifikasi sebagai tujuan audit yakni untuk memastikan baha semua transaksi yang tercantum dalam jurnal telah terklasifikasi atau dikelompokkan dengan tepat berdasarkan golongan akun yang sesuai.

Pisah Batas (Cut-off)

Disebut sebagai tujuan audit, sebab pisah batas dapat memastikan bahwa transaksi yang dekat dengan tanggal neraca telah dicatat dalam periode yang tepat. Hal ini menjadi cukup penting sebab tidak jarang terjadi kesalahan dalam pencatatan transaksi, terutama yang mendekati akhir periode akuntansi.

Pengungkapan (Disclosure)

Pengungkapan dalam hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa saldo akun beserta seluruh persyaratan pengungkapan yang saling berhubungan telah disajikan dan dijelaskan secara wajar dalam laporan keuangan dan isi catatan kaki laporan tersebut.

Jenis Audit Menurut Pemeriksaan

Audit dikategorikan ke dalam jenis yang berbeda berdasarkan perspektif penelitian masing-masing. Beberapa di antaranya didasarkan pada bidang serta luas pemeriksaan. Kegiatan audit juga dapat didefinisikan secara lebih ringkas sebagai penilaian atau proses audit, sehingga berbagai jenis audit dijelaskan di bawah ini sesuai dengan ruang lingkup pemeriksaannya.

Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Audit laporan keuangan berhubungan dengan kegiatan pengumpulan dan pengevaluasian bukti mengenai laporan-laporan suatu entitas dengan maksud untuk memberikan pendapat atau opini tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan kriteria dan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak.

Audit Operasional (Management Audit)

Jenis audit ini mencangkup pemeriksaan terhadap kegiatan operasional sebuah perusahaan, seperti kebijakan akuntansi serta kebijakan operasional manajemen dengan maksud untuk memastikan kegiatan operasi yang dilakukan berjalan secara efektif dan efisien.

Audit Ketaatan (Compliance Audit)

Sesuai dengan namanya, audit ketaatan tak lain bertujuan untuk memastikan apakah perusahaan telah menaati peraturan dan kebijakan yang berlaku, baik kebijakan yang ditetapkan oleh pihak intern maupun pihak ekstern dari entitas atau perusahaan.

Audit ini berperan menentukan sejauh mana ketaatan perusahaan terhadap peraturan, kebijakan, serta peraturan pemerintah yang berlaku dan yang harus dipatuhi oleh entitas yang diaudit.

Audit Kinerja

Audit kinerja berfungsi untuk menguji tingkat ekonomi, efisiensi, serta efektivitas penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan. Jenis audit ini bersifat kualitatif dan analitis dengan menggunakan indikator, standar, dan target kinerja.

Audit kinerja dimaksudkan untuk mempertimbangkan analisis biaya manfaat sekaligus memperbaiki alokasi sumber daya secara optimal. Adapun manfaat lainnya, yakni:

  • Meningkatkan pendapatan
  • Mengurangi biaya atau belanja
  • Memperbaiki efisiensi dan produktivitas
  • Memperbaiki kualitas layanan yang diberikan
  • Meningkatkan kesadaran akan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen demi penggunaan sumber daya publik yang lebih efisien

Jenis Audit Menurut Luas Pemeriksaan

Pemeriksaan Umum (General Audit)

Audit pemeriksaan umum memncakup laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dalam upaya untuk menilai sekaligus memberikan pendapat mengenai kewajaran dan kelayakan laporan keuangan.

Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

Sedangkan, audit pemeriksaan khusus merupakan pemeriksaan laporan keuangannya tergantung dari perusahaan. Jenis audit ini hanya mencangkup pada permintaan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).

Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Rumus dan Contohnya

Seringkali pengusaha belum memhami persamaan dasar akuntansi secara utuh. Padahal teori persamaan dasar akuntansi ini merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi siklus akuntansi keuangan usaha.

Maka wajib bagi pengusaha maupun akuntan mengerti bagaimana prinsip persamaan dasar akuntansi. Dimana persamaan dasar akuntansi ini merupakan pencatatan transaksi keuangan perusahaan yang biasa disebut dengan pembukuan.

Para pebisnis biasanya mulai mengelola keuangan perusahaannya dengan melakukan pembukuan sederhana. Akuntansi dapat dilakukan dengan mudah berdasarkan ide dasar persamaan akuntansi.

Dengan menggunakan konsep ini, suatu transaksi dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.

Prinsip Persamaan Dasar

Untuk menerapkan persamaan dasar akuntansi, kamu perlu memegang prinsip akuntansi. Di mana prinsip tersebut merupakan keseimbangan antara harta dengan kewajiban. Pengaruh persamaan dasar akuntansi adalah untuk menganalisa laporan keuangan dan segala transaksi yang terjadi.

Dalam akuntansi mengenal debit dan kredit di setiap transaksi yang terjadi. Maka  hal ini perlu dikuasai agar prinsip keseimbangan dapat terealisasikan.

Kekayaan atau aktiva adalah assets atau bisa disebut juga dengan harta yang dimiliki perusahaan, dan hak atas harta tersebut disebut hak atas kekayaan (equality).

Hubungan antara harta dengan hak atas kekayaan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Harta (assets) = Hak atas kekayaan (equality)

Secara teori, hak atas kekayaan terbagi menjadi dua berdasarkan asal usulnya yaitu hak yang berasal dari kreditur dan hak yang berasal dari pemilik perusahaan.

Hak dari kreditur atas kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan merupakan hutang perusahaan, sedangkan hak dari pemilik perusahaan itu sendiri disebut sebagai modal. Persamaan akuntansi dapat dituliskan sebagai berikut:

Harta = Utang + Modal atau Modal = Harta – Utang

Pentingnya Persamaan Dasar Akuntansi

Sumber Catatan

Dalam hal ini, persamaan dasar akuntansi bisa dipakai menjadi asal catatan untuk mempermudah proses pencatatan transaksi keuangan. Sehubungan menggunakan persamaan tadi memuat keterangan adanya uang masuk atau keluar menurut rekening perusahaan. Dengan demikian, hal ini akan memudahkan proses pelaporan keuangan.

Referensi dalam Pemeriksaan Besaran Saldo

Berikutnya, persamaan ini pun dapat dijadikan alat untuk memeriksa besaran saldo yang masuk ataupun keluar dari rekening perusahaan.  Sebab persamaan ini menyajikan transaksi keuangan secara garis besar, berbeda dengan laporan keuangan yang sangat detail.

Alat Koreksi Saldo

Terakhir, tetapi tidak kalah penting, persamaan ini juga bisa digunakan sebagai alat koreksi saldo pada sisi debit serta sisi kredit. Perhitungan saldo pada kedua sisi idealnya akan menunjukkan angka yang seimbang dalam tabel persamaan dasar akuntansi bila seluruh transaksi telah dilaporkan dengan baik.

Komponen Persamaan Dasar Akuntansi

Aset

Sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh suatu perusahaan untuk penggunaan masa depan disebut aset. Dengan kata lain, aset atau aktiva adalah sesuatu yang memberikan manfaat bagi perusahaan.

Misalnya, gedung, kendaraan, uang tunai, dan baik uang tunai maupun cek. Aset ini meningkat seiring dengan pertumbuhan aset perusahaan dan sebaliknya.

Selain itu, aset berupa komoditas seperti mesin memiliki biaya penyusutan. Peralatan dan mesin produksi akhirnya rusak dan menjadi tidak berharga, sehingga harus dihitung penyusutannya. Ini dikenal sebagai depresiasi.

Perusahaan dapat memiliki aset tidak berwujud serta aset berwujud. Hak cipta adalah contoh dari aset tidak berwujud.

Adapun dalam persamaan akuntansi, terdapat beberapa akun aset, antara lain:

  • Aset lancar: kas, piutang, biaya dibayar di muka
  • Aset tetap: bangunan, kendaraan
  • Aset tidak berwujud: paten, hak cipta

Liabilitas atau Kewajiban

Liabilitas atau kewajiban adalah jumlah yang dipinjam perusahaan dari krediturnya dan harus dilunasi dalam jangka waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Bentuk kewajiban yang biasa dimiliki oleh suatu perusahaan adalah hutang. Misalnya, jika bisnis membeli barang secara kredit, ini dicatat sebagai kewajiban. Artinya, perusahaan berjanji untuk membayar nilai nominal di kemudian hari.

Akun hutang umumnya dimiliki oleh suatu bisnis, yaitu kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Hutang pajak, hutang gaji, hutang usaha, dan hutang bank adalah contoh kewajiban lancar. Di sisi lain, utang jangka panjang misalnya obligasi.

Ekuitas

Beberapa aset perusahaan biasanya dimiliki oleh pemegang saham atau pihak ketiga, dan ini disebut ekuitas. Seperti disebutkan sebelumnya, bagian ini sesuai dengan rumus dasar persamaan akuntansi.

Pemilik dapat meningkatkan kepemilikannya dengan menginvestasikan dananya di perusahaan. Di sisi lain, modal dapat berkurang ketika pemilik menarik dana dari perusahaan atau mengambil prive.

Selain itu, pendapatan juga dapat meningkatkan ekuitas. Di sisi lain, biaya juga mengurangi modal ekuitas. Seperti komponen lainnya, ada beberapa akun yang umum untuk ekuias, seperti modal pemilik, prive atau penarikan pemilik, laba ditahan, saham siasa dan modal disetor.

Rumus Persamaan Dasar Akuntansi

Rumus dasar persamaan akuntansi ialah harta sama dengan utang ditambah modal. Kamu dapat menghitungnya dengan formula berikut ini.

Harta (Aktiva) = Utang + Modal (Pasiva)

atau

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Dari rumus di atas, terlihat bahwa aset setara dengan kewajiban dan ekuitas pemilik. Hal ini tentu sangat logis sebab kewajiban serta ekuitas pada prinsipnya merupakan sumber dana perusahaan untuk membeli aset.

Kemudian, bukan tanpa sebab utang atau kewajiban ditulis lebih awal sebelum ekuitas pemilik. Alasannya, utang kepada kreditur sudah pasti perlu dilunasi terlebih dahulu sebelum pembagian kepada investor ketika perusahaan mengalami kebangkrutan.

Jadi, kewajiban dianggap lebih likuid atau lancar dibandingkan dengan ekuitas. Hal ini terlihat konsisten dengan pelaporan keuangan yang mencantumkan aset lancar (current assets) dan kewajiban lancar (current liabilities) lebih dahulu sebelum aset tetap (fixed assets) serta liabilitas jangka panjang (long-term debt).

Dari formula di atas juga, kita dapat memahami bahwa peningkatan aset akan berbanding lurus dengan peningkatan kewajiban dan ekuitas. Begitu juga sebaliknya.

Biasanya, kondisi tidak seimbang terjadi saat utang meningkat, tetapi aset tidak bertambah. Situasi ini sering kali dipicu oleh adanya transaksi yang tidak transparan atau tidak dilaporkan alias potensi fraud.

Itulah penjelasan mengenai persamaan dasar akuntansi yang semoga dapat kamu pahami.

Siklus Akuntansi: Penjelasan dan Tahap yang Perlu Dilakukan

Siklus Akuntansi pada sebuah perusahaan bisa diartikan menjadi serangkaian aktivitas buat melakukan identifikasi, analisis, sampai merekam setiap perjalanan keuangan selama perusahaan berjalan.

Umumnya, proses tadi dijalankan pada kurun saat satu tahun, kemudian dalam akhir tahun output proses tadi dilaporkan pada perusahaan. Proses akuntansi ini terus berulang menciptakan sebuah alur yang dikenal menjadi Siklus Akuntansi.

Berikut penjelasan lebih lanjut.

Definisi Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi secara jelas didefinisikan sebagai proses berulang untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencatat semua aktivitas akuntansi dalam suatu organisasi. Siklus kegiatan akuntansi ini berlangsung dalam waktu satu tahun.

Selama periode ini, semua prinsip, aturan, metode, dan teknik akuntansi diterapkan untuk mencatat semua aktivitas akuntansi perusahaan. Sebagai aturan, siklus ini dimulai pada awal tahun ketika buku dibuka dan diakhiri dengan entri penutup.

Proses akuntansi ini akan terus berlanjut dan berulang selama perusahaan masih aktif. Ini mengubah proses menjadi siklus. Adanya siklus ini membantu memecahkan masalah ini bagi pemilik bisnis.

Tahapan Siklus Akuntansi

Sebagai sebuah siklus, proses akuntansi juga memiliki berbagai tahap yang harus dilalui satu demi satu. Tujuan dari siklus ini adalah untuk menyediakan informasi akuntansi yang tepat untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan ini, fase siklus akuntansi sebagai berikut:

Identifikasi Transaksi

Mengidentifikasi setiap transaksi adalah langkah pertama dalam siklus ini. Pekerjaan identifikasi ini harus dilakukan dengan benar oleh seorang akuntan, dan ini dapat dilakukan dengan mencatat semua transaksi yang terjadi.

Transaksi akuntansi yang dicatat adalah semua transaksi yang secara langsung mempengaruhi perubahan posisi keuangan perusahaan dan dievaluasi secara objektif. Transaksi yang dilakukan juga memerlukan bukti transaksi agar dapat dilakukan identifikasi.

Bukti transaksi ini dapat berupa kuitansi, faktur, nota, atau bukti lain yang dianggap sah dalam dunia akuntansi. Oleh karena itu, transaksi akuntansi harus menggunakan bukti transaksi yang dapat dicatat dan diidentifikasi oleh seorang akuntan, terutama yang berkaitan dengan perubahan posisi keuangan perusahaan.

Analisis Transaksi

Setelah tahap identifikasi, auditor harus menganalisis transaksi dalam hal dampaknya terhadap posisi keuangan perusahaan. Sistem akuntansi perusahaan selalu bekerja dengan pembukuan berpasangan.

Ini berarti bahwa semua transaksi akuntansi mempengaruhi posisi keuangan debet dan kredit dan harus dalam jumlah yang sama. Secara matematis, akuntansi biasanya menggunakan rumus.

Aset = Kewajiban + Ekuitas saat menganalisis dan menghitung transaksi yang terjadi. Sebagai contoh, perusahaan menerima investasi tunai sebesar Rp 1.000.000, peralatan dan perlengkapan sebesar Rp 500.000.

Rp 1.500.000,00 dalam bentuk tunai, perlengkapan dan perlengkapannya, sehingga transaksi tersebut dapat dianalisa. Penambahan ini merupakan peningkatan modal perusahaan sebesar Rp 1.500.000 – karena semua transaksi tersebut merupakan bagian dari modal perusahaan.

Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

Setelah bagian akuntansi melakukan analisis transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat semua transaksi dalam jurnal keuangan. Dalam akuntansi, jurnal didefinisikan sebagai catatan deret waktu transaksi yang terjadi. Proses memasukkan informasi ini disebut penjurnalan.

Dalam proses penjurnalan, setiap transaksi dibagi menjadi dua
debet dan kredit. Rekaman ini dapat dilakukan dalam buku harian umum.

Catatan harus berkesinambungan dan lengkap tanpa kehilangan transaksi. Hingga kemudian di akhir memiliki jumlah debit dan kredit yang sama.

Posting Buku Besar

Setelah dicatat dalam jurnal, akuntan menginput semua transaksi ke buku besar. Secara umum, buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan akun akuntansi yang berisi informasi tentang aset tertentu yang dicatat selama periode waktu tertentu. Sebuah perusahaan pasti memiliki berbagai daftar akun buku besar.

Setiap akun dalam buku besar diberi nomor kode tertentu. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses identifikasi dalam jurnal.

Selain itu, akuntan dapat dengan mudah meninjau atau melihat referensi transaksi yang dicatat dalam buku besar.

Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

Langkah selanjutnya dalam siklus akuntansi yang dilakukan oleh akuntan adalah membuat neraca saldo dan membuat jurnal penyesuaian. Neraca saldo berisi daftar saldo setiap akun dalam buku besar untuk periode tertentu.

Saat menulis neraca saldo, saldo buku besar harus digabungkan dan tetap sama. Jika dalam keadaan tertentu ternyata transaksi tersebut tidak dicatat atau neraca saldo salah, akuntan wajib membuat jurnal koreksi.

Pembuatan jurnal penyesuaian ini bersifat periodik dan prosesnya sama dengan jurnal umum. Setelah dicatat dalam jurnal penyesuaian, hasil laporan keuangan menjadi nyata.

Penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan

Tahapan berikutnya dalam siklus akuntansi adalah penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian dan Laporan Keuangan. Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku Neraca Saldo yang sudah dibuat sebelumnya dengan memperhatikan Jurnal Penyesuaian.

Saldo-saldo tersebut terbagi ke dalam kelompok aktiva dan pasiva sesuai dengan statusnya. Kemudian disusun hingga jumlah saldo keduanya sama besar. Yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Neraca Saldo Penyesuaian ini adalah jumlah saldo pada Aktiva maupun Pasiva berjumlah sama besar.

Bila tidak, maka terjadi kesalahan dalam perhitungan dan tidak bisa dibuat Laporan Keuangannya. Laporan Keuangan ini dibuat setelah jumlah saldo Aktiva dan Pasiva pada buku Neraca Saldo berjumlah sama besar.

Dalam Laporan Keuangan disusun beberapa laporan seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca yang menghitung likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas. Selanjutnya, akuntan masuk ke dalam tahapan terakhir yakni pembuatan Jurnal Penutup.

Menyusun Jurnal Penutup

Tahap akhir dari siklus ini adalah penyusunan jurnal penutup oleh akuntan. Ayat jurnal penutup ini dibuat pada akhir periode akuntansi dengan menutup akun nominal atau laba rugi. Untuk menutup dua akun, caranya bisa dengan membuat nihil nilai rekening tersebut.

Tujuan penutupan akun ini adalah untuk memverifikasi aliran di sumber selama periode penagihan saat ini. Setelah akun tersebut selesai, kamu dapat menggunakan jurnal penutup ini untuk mengukur aktivitas yang terjadi selama periode tersebut.

Periode berikutnya membantu jurnal penutup untuk memulai kembali pada siklus jurnal berikutnya.

Menyusun Nerasa Saldo dan Jurnal Pembalik

Tahapan siklus proses akuntansi periode sebelumnya dapat diselesaikan dengan membuat jurnal penutup. Proses pembuatan neraca saldo dan jurnal pembalik bersifat opsional dan dapat dijalankan atau tidak.

Pada fase ini, neraca saldo berisi saldo akun perpetual dari akun buku besar setelah jurnal penutup. Jurnal pembalik dirancang untuk memudahkan proses pencatatan transaksi tertentu, terutama yang selalu berulang.

Itulah penjelasan sederhana mengenai siklus akuntansi yang harus kamu pahami. Semoga informasi ini membuka wawasan dasarmu!