Tag Archives: Alan Wake

Tencent Kini Miliki Saham dari Developer Control, Remedy Entertainment

Raksasa teknologi Tencent memang terus memperluas kerajaan di industri game. Dan yang terbaru, Tencent Holdings dilaporkan baru saja mengakusisi 3,8% saham dari pengembang dari game Control dan Alan Wake yaitu Remedy Entertainment.

Tencent dikabarkan membeli kurang lebih 500.000 lembar saham tersebut dari perusahaan investasi lain, Accendo Capital. Accendo Capital sendiri masih memiliki 14% bagian atau sekitar 1,8 juta lembar saham yang tersisa setelah transaksinya dengan Tencet tersebut.

Pengembang Remedy baru diinformasikan mengenai penjualan ini setelah transaksinya terjadi. Namun, pengembang yang tengah sibuk dengan beberapa projek termasuk yang dirumorkan sebagai Alan Wake 2 tersebut tetap tenang karena transaksi yang terjadi merupakan “capital market transaction” atau transaksi pasar modal.

Markas besar Tencent di China (Image credit: Tencent)

Transaksi tersebut dikatakan tidak akan memiliki hubungan dengan aktifitas komersial yang akan terjadi di dalam studio.

“Kami telah menyadari bahwa Tencent telah memiliki banyak pengalaman di industri ini, sehingga kami merasa terhormat atas ketertarikan mereka terhadap Remedy dan dengan senang hati menyambut Tencent sebagai pemegang saham baru,” ungkap sang CEO, Tero Virtala.

2020 lalu menjadi tahun fiskal terbaik bagi Remedy Entertainment dengan pendapatan dalam setahun kemarin yang meningkat sebanyak 30% menjadi €41,1 juta atau sekitar Rp721 miliar.

Control game (Image Credit: Remedy Entertainment)

Hebatnya, peningkatan tersebut terjadi meski Remedy Entertainmen tidak merilis game apapun tahun kemarin namun lebih berfokus pada pengembangan lanjutan serta penyempurnaan dari game Control.

Dengan bergabungnya Tencent sebagai pemegang saham dari Remedy maka semakin panjang juga portofolio pengembang dan penerbit video game yang telah mendapat suntikan dari mereka.

Sebelumnya, Tencent  telah membeli saham dari Activision, Ubisoft, Epic Games, PlatinumGames, Dontnod Entertainment, Funcom, Bohemia Interactive, dan bahkan studio-studio game kecil lainnya.

Control, Game Supernatural Buatan Developer Max Payne Siap Meluncur Pertengahan Tahun Ini

Di antara begitu banyak game action papan atas populer, Remedy ialah salah satu nama yang mempionirkan elemen sinematik dan betul-betul menekankan penyampaian cerita. Karya mereka tidak selalu laris terjual, tetapi saya yakin judul-judul seperti Max Payne atau Alan Wake punya tempat spesial di hati banyak gamer veteran. Dan tiga tahun setelah Quantum Break dilepas, karya baru mereka kabarnya siap dirilis.

Dalam cover story edisi terbaru majalah Game Informer, tersingkaplah agenda Remedy Entertainment untuk meluncurkan Control di musim panas tahun ini. Control merupakan proyek yang tengah dikerjakan studio asal Finlandia itu di samping CrossFire 2 dan satu lagi permainan tanpa nama. Eksistensinya diketahui setelah kemitraan dengan Microsoft berakhir dan perusahaan melewati beberapa kali perubahan jajaran manajemen.

Control 1

Meneruskan tradisi Remedy sebelumnya, Control adalah permainan action-adventure berperspektif orang ketiga. Anda bermain sebagai Jesse Faden, seorang wanita berkekuatan supernatural. Di sana dikisahkan, Faden menyusup ke Federal Bureau of Control (institusi rahasia fiktif pemerintah, dispesialisasikan buat mengelola segala fenomena ganjil) dengan maksud mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya sembari menguak misteri yang terjadi di tempat itu. Namun nasib berkata lain. Ia malah terjebak jadi direktur FBC dan harus melindungi lembaga ini.

Sebagian besar petualangan Faden dilakukan di dalam Oldest House, kantor utama Federal Bureau of Control yang berlokasi di Manhattan. Bangunan berarsitektur Brutalist ini menyimpan anomalinya sendiri. Ia tampak seperti gedung biasa, namun ketika masuk, bagian interiornya ternyata lebih luas dan letak ruangnya berubah-ubah. Seserorang bisa terus ‘masuk ke dalam’, dan pelan-pelan meninggalkan alam manusia.

Untuk membela dirinya, Faden dibekali sebuah pistol unik yang dapat bertransformasi ke bentuk berbeda dan pemain dipersilakan pula buat meng-upgrade serta mengubah jenis amunisinya. Selain senjata api, sang tokoh juga dapat memanfaatkan sejumlah kekuatan supernatural, misalnya: telekinesis untuk memanipulasi objek di sekitarnya atau membuat dirinya melayang, melindungi diri dengan forcefield, serta mengendalikan pikiran lawan.

Walaupun jendela perilisannya sudah diketahui, baik Remedy maupun pihak publisher 505 Games belum mengungkap tanggal peluncuran game secara spesifik – rencananya akan tersedia di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Control masuk dalam daftar 20 game yang paling dinanti di 2019 versi DailySocial. Saya pribadi berharap ia dapat duduk berdampingan dengan permainan-permainan single-player terbaik di tahun ini – misalnya remake Resident Evil 2 dan Devil May Cry 5.

Via GameSpot.

Developer Max Payne Akan Luncurkan Game Baru di Tahun 2019

Tak seperti developer lain, Remedy tidak melepas banyak kreasi digital semenjak studio ini berdiri 22 tahun lalu. Namun tiap kreasi mereka merupakan game-game berformula paling unik: Max Payne dengan gaya neo-noir-nya, Alan Wake yang mempersilakan pemain menggunakan cahaya buat mengalahkan musuh, hingga Quantum Break yang mengajak Anda memanipulasi waktu.

Setelah merilis Quantum Break dua tahun silam, studio game asal Finlandia itu saat ini tengah fokus pada proyek barunya. Dan berdasarkan laporan finansial di tahun 2017 yang dipublikasikan belum lama ini, Remedy Entertainment ternyata sedang disibukkan oleh dua proyek yang betul-betul berbeda. Dan keduanya tidak berhubungan dengan franchise mereka terdahulu.

Proyek pertama Remedy memiliki codename P7 (atau Project 7), digarap secara kolaboratif bersama 505 Games – publisher Itali yang memegang judul-judul seperti Sniper Elite III, Terraria, Assetto Corsa hingga Rocket League. Hampir tidak ada info mengenai P7, termasuk seperti apa game itu nanti. Remedy hanya menjelaskan bahwa kedua perusahaan melakukan kerja sama sejak masa pre-produksi, dan progresnya sesuai dengan rencana mereka.

Developer kabarnya baru menyelesaikan tahap persiapan awal P7 di akhir 2017 kemarin. Dan meski tidak ada detail apapun soal game tersebut, Remedy punya target untuk merilisnya di tahun 2019.

Proyek kedua mereka mungkin sudah Anda dengar sebelumnya. Remedy sedang membantu developer Korea Selatan, Smilegate, buat meramu mode single-player di CrossFire 2, yaitu sekuel game first-person shooter taktis ala Counter-Strike yang dilepas di 2007. Di tahun ini, proses pengerjaannya akan terus berlanjut. Smilegate sendiri bertanggung jawab untuk menentukan arah pengembangan serta komersialisasi.

Beralih lagi ke P7, game anyar ini dibangun dengan menggunakan versi lebih baru dari engine Northlight. Beberapa aspek jadi perhatian utama Remedy dalam upgrade engine tersebut: segi multiplayer, kecerdasan buatan, serta animasi. Pengerjaannya dilakukan oleh tim berisi 149 orang – studio memperoleh tambahan 14 orang dari tahun lalu, mayoritas dari mereka ditugaskan  buat mendukung sisi teknologi.

Northlight adalah engine yang juga digunakan sebagai pondasi dari Quantum Break, dispesialisasikan agar objek-objek permainan bisa bereaksi seperti benda asli di dunia nyata, memungkinkan developer menyajikan gamer ‘skenario-skenario mustahil’.

Cukup sulit menebak latar belakang game Remedy anyar itu nanti. Mereka telah mengadopsi sejumlah tema berbeda seperti neo-noir, horor, hingga fiksi ilmiah. Saya sendiri berharap agar developer mulai mencoba menerapkan elemen open world, tanpa mengorbankan aspek narasi/cerita khas Remedy.

Via WCCFTech.