Tag Archives: algoritma

algoritma

Algoritma: Pengertian, Fungsi, Sejarah dan Contoh Penerapannya

Dalam dunia yang semakin terhubung dengan teknologi, istilah “algoritma” sering kali terdengar, namun tidak jarang disalahpahami. Algoritma, sebuah konsep yang menjadi tulang punggung hampir semua sistem komputerisasi, telah merevolusi cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Dari smartphone di tangan Anda, hingga sistem navigasi yang mengarahkan Anda ke tujuan, semua bergantung pada algoritma yang canggih.

Menyelami dunia alogaritma bukan hanya tentang memahami serangkaian instruksi atau langkah-langkah dalam pemrograman. Ini adalah tentang memahami logika di balik bagaimana mesin dapat menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan efisiensi dan keakuratan yang luar biasa. Sebagai ahli dan praktisi di bidang teknologi, kita akan mengupas lebih dalam tentang algoritma, menjelaskan konsep-konsep penting dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian Alogaritma

Algoritma adalah serangkaian instruksi atau langkah-langkah yang didefinisikan dengan jelas, dirancang untuk melakukan tugas atau menyelesaikan masalah tertentu. Dalam konteks pemrograman dan komputasi, algoritma adalah resep dasar yang memberitahu komputer bagaimana mengeksekusi serangkaian tugas. Algoritma harus spesifik, memiliki urutan yang jelas, dan mengarah pada hasil yang dapat diprediksi.

Sejarah dan Evolusi Alogaritma

Algoritma bukanlah konsep yang baru. Sejarahnya bisa dilacak kembali ke zaman kuno, ketika matematikawan dari berbagai peradaban menciptakan metode untuk menyelesaikan permasalahan matematika. Salah satu contoh paling terkenal adalah Algoritma Euclid untuk menemukan pembagi terbesar bersama. Namun, konsep algoritma mengalami evolusi signifikan dengan munculnya komputer di abad ke-20.

Evolusi algoritma sangat dipengaruhi oleh kemajuan dalam ilmu komputer dan teknologi informasi. Dari algoritma dasar untuk perhitungan matematika, kini algoritma telah berkembang menjadi kompleks, mampu melakukan tugas-tugas seperti pengolahan bahasa alami, pembelajaran mesin, dan analisis data besar. Kemajuan ini tidak hanya mengubah cara kerja mesin, tetapi juga cara kita berinteraksi dengan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Fungsi Algoritma

Algoritma memiliki beberapa fungsi kunci dalam teknologi dan pemrograman:

Menyelesaikan Masalah: Algoritma memberikan langkah-langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah atau melakukan tugas.

Efisiensi Pemrosesan: Mereka membantu dalam melakukan tugas dengan cara yang paling efisien, menghemat waktu dan sumber daya.

Pengambilan Keputusan: Algoritma digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data yang tersedia.

Automasi: Mereka memungkinkan automasi berbagai proses, dari penghitungan sederhana hingga operasi yang kompleks.

Contoh Algoritma

Berikut adalah beberapa contoh algoritma dalam berbagai aplikasi:

Google PageRank: Alogaritma yang digunakan oleh Google untuk merangking halaman web dalam hasil pencarian mereka.

Algoritma Facebook News Feed: Menentukan postingan mana yang muncul di feed pengguna berdasarkan berbagai faktor seperti relevansi dan interaksi.

Algoritma RSA: Digunakan untuk enkripsi data, sangat penting dalam keamanan internet.

Algoritma Dijkstra: Digunakan untuk menemukan jalur terpendek antara titik dalam graf, penting dalam pemetaan dan sistem navigasi.

Algoritma dalam Kehidupan Sehari-hari

Algoritma telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita sehari-hari, meskipun kita mungkin tidak selalu menyadarinya. Dari algoritma yang menentukan konten yang Anda lihat di media sosial, hingga sistem rekomendasi yang menyarankan produk atau layanan, algoritma memainkan peran penting dalam membentuk pengalaman digital kita.

Dalam dunia bisnis, algoritma digunakan untuk menganalisis tren pasar, memprediksi permintaan konsumen, dan bahkan membuat keputusan investasi. Di sektor kesehatan, algoritma membantu dalam diagnosis penyakit dan rekomendasi pengobatan. Kemampuan algoritma untuk mengolah dan menganalisis data besar dengan cepat dan akurat menjadikannya alat yang tak ternilai dalam berbagai bidang.

Jenis-Jenis Algoritma

Algoritma dapat dikategorikan berdasarkan pendekatan atau metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah. Beberapa jenis utama meliputi:

Alogaritma Pencarian: Digunakan untuk mencari data dalam kumpulan data. Contohnya termasuk pencarian biner dan pencarian linear.

Algoritma Pengurutan: Bertujuan untuk mengatur data dalam urutan tertentu. Contoh populer adalah bubble sort, merge sort, dan quick sort.

Algoritma Rekursif: Algoritma yang memanggil dirinya sendiri dalam prosesnya. Contoh klasik adalah perhitungan faktorial.

Algoritma Berbasis Grafik: Digunakan untuk menangani masalah yang terkait dengan graf, seperti pencarian jalur terpendek.

Algoritma Dinamis: Digunakan untuk masalah yang dapat dibagi menjadi sub-masalah yang lebih kecil, seperti algoritma Knapsack dan Fibonacci.

Tantangan dan Masa Depan Alogaritma

Meskipun algoritma telah membawa banyak kemajuan, ada juga tantangan yang harus dihadapi. Salah satu isu utama adalah bias dalam algoritma, di mana prasangka pembuatnya dapat secara tidak sengaja terintegrasi ke dalam algoritma itu sendiri, mengakibatkan hasil yang tidak adil atau diskriminatif. Selain itu, masalah privasi dan keamanan data juga menjadi perhatian utama dalam pengembangan algoritma.

Masa depan algoritma terlihat cerah dan penuh dengan potensi. Dengan kemajuan dalam pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan, algoritma akan menjadi lebih pintar, lebih adaptif, dan lebih personal. Ini akan membuka jalan bagi inovasi yang lebih besar dan aplikasi yang lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan kita. Sebagai ahli dan praktisi, kita harus terus mengawasi perkembangan ini sambil memastikan bahwa etika dan tanggung jawab tetap menjadi prioritas dalam pengembangan algoritma.

Dengan pendekatan yang lebih ringan namun informatif, artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang algoritma dan perannya dalam dunia modern. Algoritma, meskipun kompleks, adalah konsep yang menarik dan penting, membentuk dasar dari banyak teknologi yang kita andalkan setiap hari.

Algoritma: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Serta Fungsi dan Manfaatnya

Ketika kita membaca atau mendengar kata “algoritma” kebanyakan dari kita beranggapan bahwa kata tersebut berkaitan dengan bahasa pemrograman, ilmu komputer atau matematika. Ya, itu benar, tetapi apa sebenarnya arti algoritma itu?

Nah, artikel di bawah ini akan mengulas mengenai algoritma secara mendalam.

Pengertian Algoritma

Algoritma adalah metode atau langkah-langkah yang dirancang secara teratur dan berurutan untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah melalui instruksi atau tindakan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan manusia kemampuan untuk menghasilkan karya yang semakin canggih dan kompleks. 

Meskipun komputer umumnya dapat melakukan perhitungan dengan cepat dibandingkan manusia, komputer tidak dapat memecahkan masalah dengan cara yang sama tanpa manusia mengajari mereka langkah-langkah yang telah ditentukan sebelumnya (algoritma). 

Algoritma dapat digunakan tidak hanya untuk menyelesaikan masalah komputer, tetapi juga untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang membutuhkan serangkaian proses atau langkah proses. Untuk lebih memahami apa itu algoritma, kita pelajari artinya dari beberapa sumber.

Pada beberapa sumber buku diperoleh pengertian dari algoritma di antaranya :

  1. Algoritma menurut (Kani, 2020, 1.19) adalah suatu upaya dengan urutan operasi yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah untuk menghasilkan suatu output tertentu.
  2. Algoritma berasal dari kata algoris dan ritmis yang pertama kali diperkenalkan oleh Abu Ja’far Muhammad Ibn Musa Al Khwarizmi pada 825 M di dalam buku Al-Jabr Wa-al Muqabla. Dalam bidang pemrograman, algoritma didefinisikan sebagai metode yang terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan sistematis untuk menyelesaikan masalah dengan bantuan komputer (Jando & Nani, 2018, 5).
  3. Algoritma menurut (Munir & Lidya, 2016, 5) adalah urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu persoalan.
  4. Algoritma merupakan sekumpulan instruksi atau langkah-langkah yang dituliskan secara sistematis dan digunakan untuk menyelesaikan masalah / persoalan logika dan matematika dengan bantuan komputer (Sismoro, 2005, 29).

Ciri-ciri Algoritma

Menurut Donald E. Knuth, sebuah algoritma harus memiliki lima sifat penting yang saling berhubungan satu sama lain. Kriteria untuk algoritma ini meliputi yang berikut:

  1. Batasan

Algoritma harus berhenti ketika telah menyelesaikan sejumlah langkah, yaitu. H. merupakan tujuan akhir yang harus dicapai, sehingga program berhenti pada saat tujuan akhir tercapai. Sebuah program yang tidak pernah berhenti menunjukkan bahwa program tersebut mengandung algoritma yang salah.

  1. Definisi (Keamanan)

Setiap langkah harus didefinisikan dengan baik dan ambigu. Instruksinya jelas dan tidak ambigu, sehingga tidak ada kesalahan dalam keluarannya.

  1. Entrance (pintu masuk)

Posting ini adalah masalah yang perlu dihadapi dan dicari solusinya. Algoritma ini memiliki nol atau lebih masukan, yang merupakan himpunan yang diberikan kepada algoritma untuk diproses.

  1. Keberangkatan

Algoritma memiliki nilai output nol atau lebih. Tentunya hasil ini harus menjadi solusi atau solusi dari permasalahan tersebut. Hasilnya bisa berupa pesan atau kumpulan yang terkait dengan input.

  1. Kinerja (efisiensi)

Algoritme harus efisien, setiap urutan atau langkah harus sesederhana mungkin sehingga dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar.

Jenis-jenis Algoritma

  1. Algoritma Sekuensial

Algoritma sequential adalah algoritma yang langkah-langkahnya berurutan dari awal sampai akhir. Langkah demi langkah akan diselesaikan secara berurutan dari atas ke bawah.

  1. Algoritma perulangan

Algoritma perulangan adalah suatu algoritma yang menjalankan beberapa langkah tertentu secara berulang-ulang atau looping. Masalah yang dihadapi juga memiliki langkah yang perlu diulang.

  1. Algoritma cabang atau kondisional

Algoritma kondisional adalah algoritma yang mengambil langkah berikutnya ketika ada syarat yang dapat dipenuhi.

Fungsi dan Manfaat Algoritma

Pada dasarnya, fungsi utama dari suatu algoritma adalah memecahkan suatu masalah. Secara lebih spesifik beberapa fungsi dan kelebihan dari algoritma tersebut adalah sebagai berikut:

  • Memfasilitasi penyederhanaan program yang kompleks dan besar.
  • Untuk memudahkan membuat program untuk masalah tertentu.
  • Kita dapat menggunakan algoritma beberapa kali untuk memecahkan masalah lain.
  • Membantu memecahkan masalah secara logis dan sistematis.
  • Untuk meminimalkan penulisan program yang berulang. 
  • Agar dapat melakukan pendekatan top-down dan divide and conquer.
  • Untuk memudahkan membuat program yang lebih jelas dan terstruktur sehingga lebih mudah dipahami dan dikembangkan.
  • Mempermudah proses editing program karena kita bisa melakukannya dalam satu modul saja tanpa harus mengubah modul lainnya.
  • Jika terjadi kesalahan, algoritma dapat membantu menemukannya berkat alur kerja yang jelas.
  • Proses dokumentasi sederhana.
CEO Algoritma Nayoko Wicaksono

Kiprah Nayoko Wicaksono: Mengurusi Algoritma dan Menjadi “Angel Investor”

Cukup lama malang melintang di industri teknologi informasi Indonesia, Nayoko Wicaksono kini makin asyik dengan peranan sebagai angel investor dan advisor di sejumlah startup. Ia juga masih sibuk mengembangkan platform pembelajaran online Algoritma yang fokus mencetak lebih banyak talenta data scientist di Indonesia.

Kepada DailySocial, Nayoko membagikan suka duka pengalaman sebagai angel investor dan membesarkan startup.

Advisor dan angel investor

Nayoko Wicaksono saat memberikan pelatihan / Algoritma

Nayoko memulai perkenalan dengan industri startup teknologi Indonesia dengan menjadi bagian ekspansi Rocket Internet. Ketika bekerja di Emtek, dia menjadi jembatan perusahaan dengan salah satu portofolio digital terbesarnya, Bukalapak. Sisanya telah menjadi sejarah.

Berbekal pengalamannya menjadi founder startup dan mentor di sejumlah program inkubator dan akselerator, Nayoko mulai merambah sebagai angel investor. Meskipun mengklaim masih di skala kecil, ia ingin terlibat lebih dalam membantu startup baru mengembangkan bisnis mereka.

“Dengan memanfaatan disposible income, saya kemudian mulai berinvestasi kepada startup yang saya percaya. Dalam hal ini saya tertarik untuk berinvestasi setelah melihat passion dan keyakinan pendiri startup tersebut,” kata Nayoko.

Belajar dari pengalaman mendirikan startup sendiri, Nayoko melihat chemistry yang tercipta antara founder dan investor menjadi krusial saat melakukan penggalangan dana. Investor perlu diyakinkan oleh pendiri startup bahwa mereka memiliki visi dan misi yang kuat dalam membangun startup mereka. Beberapa startup yang menjadi portofolionya adalah Ajaib, ZIPMEX dan KitaLulus.

Tentu saja tidak semuanya berlangsung mulus. Nayoko menyebutkan ada startup di dalam portofolionya yang tidak sukses bertahan lama.

Kegiatan lain Nayoko adalah menjadi advisor. Dari jajaran portofolionya, Nayoko mengklaim terlibat secara langsung dan siap membantu hal-hal yang dibutuhkan para pendiri. Selain sebagai advisor independen, Nayoko juga menjadi Venture Partner Artesian, sebuah firma venture capital as a service.

Dilakukan secara paruh waktu, Nayoko membantu Artesian mengelola investasi korporasi yang ingin berinvestasi ke startup. Salah satunya adalah Amatil X milik Coca Cola. Startup yang didanai Amatil X termasuk Wahyoo dan Kargo.

“Bantuan yang saya berikan bukan hanya nasihat, namun juga networking hingga bantuan lainnya yang dibutuhkan oleh startup–memanfaatkan jaringan dan pengalaman saya sebagai entrepreneur,” kata Nayoko.

Berkembang bersama Algoritma

Algoritma data career Day / Algoritma

Didirikan bersama Co-Founder Samuel Chan, sejak tahun 2017 lalu Algoritma memiliki misi mencetak tenaga kerja data science berkualitas di Indonesia. Meskipun di awal peluncuran proses pelatihan kebanyakan dilakukan secara offline, saat pandemi kondisinya mulai beralih sepenuhnya secara online.

Pandemi telah mendorong lebih banyak masyarakat umum mempelajari dan mengikuti program yang ditawarkan Algoritma. Tercatat sejak tahun 2018  Algoritma telah memiliki sekitar 16 ribu siswa di seluruh Indonesia yang telah lulus mengikuti program pelatihan dengan kurun waktu 3 sampai 4 bulan.

“Algoritma berhasil mengembalikan dana investasi dari investor yang misi dan visinya kurang aligned. Kita melihat apakah investor tersebut membawa value atau tidak, jika tidak kami memutuskan untuk mengembalikan uang mereka dan mengembalikan kontrol perusahaan. Dengan demikian tim Algoritma bisa lebih fokus memikirkan sustainability,” kata Nayoko.

Algoritma diklaim memiliki tingkat retention yang baik. Untuk memudahkan siswa bergabung bersama Algoritma namun kesulitan untuk melakukan pembayaran, dihadirkan juga program beasiswa untuk 40 siswa setiap tahunnya.

“Kami mendapat feedback dari calon siswa yang ingin begabung dengan Algoritma namun kekurangan biaya karena pandemi tahun 2020 lalu. Algoritma sendiri menyiapkan dana sekitar Rp8 miliar untuk program beasiswa ini untuk 4 tahun ke depan,” kata Nayoko.

Algoritma juga telah menjalin kemitraan dengan berbagai universitas di Indonesia untuk memberikan kurikulum dan peluang beasiswa kepada mereka yang ingin memahami lebih lanjut tentang data science. Saat ini perusahaan telah memperluas kehadiran mereka di Singapura.

Mereka juga mengembangkan layanan dengan memberikan kesempatan kepada  lulusan terbaik bekerja sebagai data scientist di Jepang, Inggris Raya, dan  Amerika Serikat melalui sister company mereka, Supertype. Kegiatan ini telah berlangsung selama setahun terakhir.

“Harapannya kita bisa memberikan impact agar skill bisa didemokratisasi, terutama bagi mereka yang terkena dampak automasi agar bisa memiliki skill baru yang bermanfaat ke depannya,” tutup Nayoko.

ByteDance Kini Menjual AI yang Digunakan TikTok ke Perusahaan Lain

Salah satu alasan di balik popularitas TikTok adalah algoritma kecerdasan buatan yang menenagai sistem rekomendasinya. Dari perspektif sederhana, cara seorang pengguna berinteraksi di TikTok bakal memengaruhi deretan video yang disuguhkan kepadanya, dan ini yang pada akhirnya membuat kita seakan tidak bisa berhenti menonton video demi video yang muncul di halaman For You.

Induk perusahaan TikTok, ByteDance, rupanya tidak keberatan berbagi resep rahasia platform sosial kebanggaannya tersebut dengan perusahaan lain, asalkan mereka bersedia membayar. Melalui divisi baru bernama BytePlus, ByteDance rupanya sudah mulai menjual teknologi AI yang digunakan TikTok itu kepada sejumlah perusahaan lain sejak bulan Juni kemarin.

Sejauh ini, situs BytePlus mencantumkan nama-nama seperti platform e-commerce fashion GOAT, platform ticketing online Wego, maupun startup agritech asal tanah air Chilibeli pada daftar kliennya. TikTok pun tentu termasuk sebagai salah satu yang menggunakan layanan BytePlus, demikian pula Lark, platform kolaborasi online kepunyaan ByteDance sendiri.

Namun recommendation engine untuk menyuguhkan pengalaman yang lebih terpersonalisasi baru satu dari sejumlah produk berbasis AI yang BytePlus tawarkan. Contoh produk lainnya adalah teknologi computer vision yang sanggup mendeteksi 18 titik di sekujur tubuh (dari kepala sampai kaki) sekaligus memantaunya selagi pengguna bergerak di depan kamera, menjadikannya ideal untuk diimplementasikan pada aplikasi fashion maupun kecantikan.

BytePlus juga menawarkan teknologi machine translation serta platform data analytics yang komprehensif. Menurut laporan Financial Times, BytePlus telah merekrut karyawan dari perusahaan-perusahaan seperti Microsoft dan IBM — yang juga menawarkan produk-produk serupa untuk kalangan enterprise — di sejumlah negara. Di Tiongkok sendiri, bisnis yang dijalankan BytePlus bersaing langsung dengan nama-nama besar macam Alibaba, Baidu, maupun Tencent.

Sumber: The Verge. Gambar header: Depositphotos.com.

Data dinilai akan semakin berperan seiring revolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini / Pexels

Ajak Masyarakat Dalami Potensi Data, Algoritma Adakan Demo Day & Kickstart

Saat ini, peranan manusia dan data sudah sangat erat dalam berbagai bidang. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari saja, namun di berbagai industri dengan ruang lingkup yang beragam.  Revolusi industri 4.0 yang semakin pesat dengan kemajuan di bidang data science serta ketersediaan big data, turut meningkatkan kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan terkait industri yang ditekuni serta teknologi yang dapat mengoptimalkan bisnis.

Ancella A. Hermawan, Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, memberikan contoh tentang bagaimana industri finansial kini memanfaatkan kerja sama teknologi data dan manusia.

“Dalam praktiknya, pada banyak industri yang sudah mapan, sebagian peran dari akuntan telah digantikan oleh machine learning atau artificial intelligence yang kemudian mendorong kemampuan akuntansi pada cakupan level strategis, yakni analisis dan pengambilan keputusan.”

Tingginya kebutuhan akan sumber daya manusia di berbagai industri tersebut masih timpang dengan ketersediaan data scientist yang siap guna. Salah satu alasannya adalah kurangnya lembaga pendidikan yang mampu mengakomodasi pendidikan data science yang diperlukan bisnis.

“Di Indonesia, data science masih terus berkembang dan menawarkan potensi yang luar biasa besar. Sayangnya, belum banyak program studi yang menawarkan data science sebagai sebuah tool yang mampu menyokong berbagai bidang keilmuan dan bisnis”, ujar Eddy Junarsin, Kepala Subdirektorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi Universitas Gadjah Mada.

Sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan bisnis terhadap data scientist dan untuk memberikan kesempatan karier dalam bidang yang paling dicari saat ini, Algoritma Data Science Education Center memberikan program Algoritma Data Science Academy. Program tersebut dapat diikuti oleh seluruh kalangan dari berbagai latar belakang maupun industri.

Pada tanggal 24 Juli 2018 nanti, Algoritma akan mengadakan Algoritma Demo Day untuk merayakan kelulusan angkatan pertama Algoritma Data Science Academy. Helatan ini akan diisi rangkaian talkshow dan seminar data science. Beberapa pembicara yang akan hadir di antaranya adalah Mari Elka Pangestu, Toto Sugiri (CEO DCI Indonesia), Irzan Raditya (Co-Founder & CEO Kata.AI), Nayoko Wicaksono (CEO & Co-Founder Algoritma), Rama Mamuaya (CEO DailySocial) dan beberapa nama lain yang ahli di bidangnya.

Algoritma Demoday

Agenda utama Demo Day ini adalah project showcase dari enam alumni Algoritma Data Science Academy angkatan pertama. Dalam project showcase ini, para peserta dapat menampilkan proyek data science yang mereka ciptakan dalam kelas Data Science Academy.

Salah satu tujuan dari Algoritma Demo Day adalah untuk mempertunjukkan skill siswa kepada para undangan yang terdiri dari tim human resources, IT, atau manajemen dari berbagai korporat dan startup. Dengan begitu, lulusan Algoritma Data Science Academy dapat terserap di berbagai industri yang memerlukan data scientist.

Pada malam hari di akhir acara, akan ada seminar pemrograman data science dalam Kickstart Series: Getting Started in Data Science yang dipandu langsung oleh Samuel Chan, Co-Founder dan Course Producer Algoritma. Sesi ini terbuka untuk umum, dan di sini para peserta dapat mempelajari dasar-dasar pemrograman data science untuk pemula yang tidak memiliki latar belakang pemrograman atau ilmu komputer.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, klik tautan berikut ini: https://goo.gl/eyxtTA


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Algoritma Demo Day & Kickstart Series

Menganalisis tren konsumen dengan pendekatan data science / Pixabay

Algoritma Adakan Pelatihan “Data Science” untuk Cari Tahu Tren Konsumen di Lebaran

Education Center kembali menggelar rangkaian acara Kickstart Series. Kali ini, Algoritma mengangkat topik “Data Science for Lebaran Insights”. Event ini didukung oleh digibank dan akan diadakan pada hari Sabtu, 2 Juni 2018 di GoWork, Chubb Square Lt. 8 mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB.

Rangkaian seminar Kickstart Series adalah salah satu program yang rutin diselenggarakan Algoritma. Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan data science terhadap publik yang belum pernah bersinggungan dengan data science sebelumnya.

Para peserta Kickstart Series akan mendapatkan hands-on coding experience yang ditujukan untuk pemula. Sehingga, seminar ini cocok untuk peserta yang ingin mempelajari data science walaupun tanpa memiliki latar belakang programming atau IT.

Selain itu, para peserta juga akan mendapatkan insight dari ahli di industri. Untuk Kickstart Series: Data Science for Lebaran Insights kali ini, para peserta dapat mencari tahu seperti apa perilaku konsumen saat bulan Ramadan hingga Lebaran. Salah satunya adalah mengetahui apa saja barang yang paling sering dibeli konsumen saat libur Lebaran.

Di sini akan dikupas juga bagaimana data scientist memanfaatkan informasi tersebut untuk menjadi insight yang berpengaruh dalam membuat keputusan dalam bisnis. Dalam acara ini, peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan para expert dan berdiskusi tentang data science.

Sesi hands-on coding akan diisi oleh Samuel Chan, Course Producer dan Co-Founder Algoritma. Industry insights akan menghadirkan Sebastian Wijaya dari SeroyaMart.com.

Pendaftaran Kickstart Series: Data Science for Lebaran Insights telah dibuka. Informasi lebih lanjut dapat  diperoleh melalui tautan berikut: https://goo.gl/Di9FcD.


Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Data Science for Lebaran Insights

CEO PrivyID Marshall Pribadi /DailySocial

Menyimak Penggunaan dan Potensi Tanda Tangan Digital

Hadir sejak tahun 2016 lalu, hingga kini penyedia platform tanda tangan digital PrivyID telah digunakan berbagai perusahaan seperti Telkom, Bank Mandiri, BNI, Bussan Auto Finance, AwanTunai, KlikAcc, dan beberapa lainnya. Startup tersebut didirikan oleh Marshall Pribadi, yang sebelumnya memiliki latar belakang pendidikan hukum.

Dalam sesi #SelasaStartup, Marshall menceritakan fungsi dari tanda tangan digital, teknologi yang digunakan, dan bagaimana posisi Indonesia saat ini dalam adopsi penggunaan tanda tangan digital untuk legalitas.

Peraturan tentang penggunaan tanda tangan digital

Peraturan yang mengatur penggunaan tanda tangan sendiri sudah dikeluarkan oleh pemerintah sejak 2008, namun demikian belum banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi tersebut. Saat ini baru dimulai oleh bisnis di sektor perbankan dan startup fintech, di sektor pemerintahan sendiri masih sedikit yang memanfaatkannya.

“Di Indonesia penggunaan tanda tangan digital termasuk yang cukup lambat penetrasinya. Berbeda dengan Malaysia yang sudah memiliki peraturan ini sejak tahun 1997,” kata Marshall.

Salah satu fungsi utama dari penggunaan tanda tangan digital adalah sebagai alat bukti perjanjian antara pihak pertama dan kedua. Dengan demikian jika diperlukan, tanda tangan digital bisa dipertanggungjawabkan keberadaannya secara cepat.

“Tujuan tanda tangan adalah adanya kekhawatiran disalahgunakan sebagai alat bukti untuk bank hingga dokumen penting lainnya. Kenapa harus ada tanda tangan kedua belah pihak, agar pihak pertama yang memberikan tanda tangan tidak bisa menampik bahwa dia sudah menandatangani perjanjian tersebut” kata Marshall.

Di Indonesia sendiri tanda tangan digital diatur dalam UU Nomor 11 tahun 2008 Pasal 11 Ayat 1 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2012 Pasal 52 Ayat 1 dan 2 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik dan POJK 77/2016 Pasal 41 tentang layanan pinjam meminjam uang berbasis Teknologi Informasi (TI).

Algoritma tanda tangan digital

Untuk memastikan tanda tangan digital sah dan valid, dibuat rumus algoritma khusus menggunakan infrastruktur asymmetric cryptography dengan public key. Cara kerjanya adalah tanda tangan pihak pertama dimasukkan ke data, kemudian masuk ke tahap hash algoritma, selanjutnya akan dienkripsi dengan private key disertai dengan sertifikasi kemudian terangkum dalam dokumen tanda tangan digital. Proses selanjutnya adalah masuk ke jaringan. Tanda tangan menjadi valid ketika nilai hash adalah sama dan tentunya telah diverifikasi.

“Semua proses ini dirancang berdasarkan algoritma. Nantinya Tanda tangan asymmetric tidak memiliki hubungan dengan tanda tangan konvensional,” kata Marshal.

Proses memanfaatkan tanda tangan digital, diklaim memudahkan perbankan yang saat ini tengah gencar mempromosikan layanan keuangan digital, yang memudahkan calon nasabah tidak harus datang ke bank, untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan dan memberikan tanda tangannya secara langsung.

Co-founder Algoritma Nayoko Wicaksono / DailySocial

Empat Hal yang Perlu Dicermati Jika Ingin Menjadi “Data Scientist”

Makin besarnya permintaan tenaga data scientist di Indonesia saat ini, ternyata tidak dibarengi dengan jumlah tenaga data scientist yang berkualitas. Hal tersebut terjadi karena Indonesia masih terbilang baru dalam hal pengolahan big data dan belum adanya edukasi yang menyeluruh soal data scientist.

Menurut Co-Founder Algoritma Nayoko Wicaksono, untuk bisa menjadi seorang data scientist yang baik dibutuhkan pengalaman serta wawasan dan pemikiran yang cukup dewasa untuk bisa mengolah dan menganalisis data yang ada.

“Karena alasan itulah mengapa banyak tenaga data scientist yang fresh graduate belum terlalu mahir melakukan analisis dan pengolahan data. Mereka yang pernah bekerja dan terbilang berpengalaman, ideal untuk menjadi tenaga data scientist yang baik.”

Dalam sesi #SelasaStartup kali ini, Nayoko Wicaksono yang memiliki kelas dan tempat pelatihan untuk menjadi seorang data scientist, Algoritma, memberikan beberapa tips untuk bisa menjadi data scientist yang tepat.

Diperlukan talenta yang multiskill

Pengolahan data memanfaatkan tenaga data scientist, diklaim mampu mengurangi biaya pengeluaran sebuah startup hingga perusahaan jika diterapkan dengan baik. Berbeda dengan proses pengolahan data sebelumnya yang masih menggunakan cara-cara konvensional, pengolahan data saat ini begitu kompleks, sehingga dibutuhkan talenta yang multiskill untuk bisa memecahkan solusi.

Idealnya, seorang data scientist yang baik harus memiliki kemampuan memahami matematika, statistik, hingga basic logic dan tentunya memiliki pengalaman yang luas.

Harus bisa berkolaborasi dengan semua tim

Untuk bisa menghasilkan analisis data yang tepat, seorang data scientist harus bisa melakukan kolaborasi yang baik dengan divisi lain dalam perusahaan. Misalnya, jika bagian pemasaran membutuhkan analisis untuk data soal pemasaran hingga consumer behaviour, seorang data scientist harus bisa memahami kemudian menganalisis permintaan tersebut. Untuk bisa menghasilkan analisis yang tepat, kerja sama tim dan kolaborasi yang baik mempengaruhi keberhasilan tersebut.

Hindari belajar sendiri secara online

Untuk bisa memahami apa itu data scientist, variabel apa yang mempengaruhi dan bagaimana cara tepat menganalisis suatu masalah, belajar langsung di kelas/pelatihan/kursus sangat disarankan. Hindari untuk belajar secara otodidak secara online, karena begitu banyak pemahaman hingga proses yang harus dilalui, menjadikan informasi dan pelajaran harus diketahui secara langsung dari pakar dan guru yang berpengalaman.

Tidak ada acuan atau sistem pengukur skill data scientist

Karena profesi ini masih terbilang baru, saat ini belum diketahui dengan pasti seperti apa data scientist yang paling baik. Idealnya seorang data scientist  yang berpengalaman adalah mereka yang mampu mempelajari data set perusahaan tempat mereka bekerja. Semakin baik seorang data scientist mempelajari dan menganalisis data yang ada, semakin cerdas mereka melakukan proses tersebut.

“Sekedar informasi, untuk tenaga data scientist yang masih amatir saja sudah bisa mengantongi gaji sebesar Rp10-20 juta, bisa dibayangkan berapa besar gaji yang diterima untuk seorang data scientist  “unicorn”  yang merupakan istilah bagi data scientist profesional,” kata Nayoko.

Komitmen Algoritma Tumbuhkan Ekosistem Data Scientist di Indonesia

Pada bulan Desember lalu, Algoritma sebagai penyedia layanan belajar data sains menggelar acara “Academy Launch” di Block71 Jakarta. Kegiatan ini merupakan perkenalan resmi Algoritma yang akan dimulai pada bulan Januari 2018. Acara peluncuran akademi ini dihadiri oleh beberapa pihak termasuk perwakilan Kominfo, Bekraf, dan beberapa pelaku startup teknologi. Hadir sebagai pembuka acara Hanifah Makarim, Kasubid Dana Masyarakat Direktorat Akses Non Perbankan BEKRAF. Ia menyampaikan bahwa data sains merupakan salah satu komponen terpenting untuk bisnis masa kini, termasuk bagi startup untuk memperhitungkan berbagai keputusan guna meningkatkan kepercayaan para investor.

Selain itu, Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo juga hadir menyatakan dukungan dan harapannya bagi pembinaan talenta data sains di Indonesia. Menurutnya di Indonesia yang bisa diolah sangat banyak untuk berbagai kebutuhan dan seharusnya kita bisa menggunakan data tersebut dengan tepat guna. Semuel juga menambahkan bahwa pengolahan data Indonesia belum maksimal karena kurangnya sumber daya manusia yang mampu menjalankan tugas ini dengan baik.

Dalam acara ini, Algoritma juga menghadirkan beberapa pembicara dalam diskusi panel dari perusahaan rekanan yang membahas mengenai karier dalam data. Diskusi panel yang dimoderatori oleh Nayoko Wicaksono (Managing Director Algoritma) ini mengupas bagaima­na aplikasi pekerjaan data scientist di beberapa perusahaan di Indonesia. Pembicara yang hadir dan memberikan insight adalah Norman Sasono (Co-founder & CTO Bizzy Indonesia), Irzan Raditya (CEO Kata.ai), Galvin Marne (Head of Marketing, Iflix Indonesia), Suwandi Soh (CEO Sleekr), dan Natali Ardianto (ex Co-founder & CTO Tiket.com).

Data sains banyak disebut sebagai “the new oil”. Jika beberapa tahun lalu minyak merupakan sumber daya yang paling mahal dan paling banyak dicari orang, saat ini minyak telah digantikan oleh data. Data menjadi sumber daya yang sangat mahal dan penting bagi semua jenis industri karena data dapat membantu para pengambil keputusan untuk menentukan arah bisnis. Data sifatnya sangat cepat, bervariasi, dan sangat banyak jumlahnya.

Data dapat berupa informasi mengenai data diri seorang pelanggan dan sejarah pembelian selama beberapa bulan, data pengunjung museum dalam satu minggu, data penjualan sepeda motor di Jakarta, data curah hujan, dan lain-lain. Semua jenis data ini menjadi bernilai guna apabila diolah dan dianalisis dengan benar. Untuk dapat memanfaatkan data dengan tepat guna, dibutuhkan ilmu yang dinamakan data sains. Data sains adalah pengetahuan yang dibutuhkan untuk memperoleh data, menganalisisnya, sampai melaporkan hasil data yang dapat ditampilkan dalam bentuk metrik bisnis sampai perilaku pengguna dalam perusahaan.

Algoritma adalah penyedia akademi data sains, yang bisa diikuti oleh siapa saja tanpa latar belakang pemrograman atau statistika. Dibangun dengan tujuan mengisi kekosongan antara permintaan dan persediaan data scientist di Indonesia, Algoritma melihat bahwa kesempatan ini sangat tepat untuk memperkuat ekonomi Indonesia dengan mendukung iklim bekerja berdasarkan data.

“Algoritma menyediakan pelatihan intensif data science bagi siapa saja yang tertarik menjadi data scientist dalam waktu singkat. Sebagai penyedia pendidikan data sains satu-untuk-semua, Algoritma membantu setiap siswanya bukan hanya dalam kebutuhan akademis namun juga pekerjaan,” sambut Nayoko Wicaksono, Co-Founder Algoritma.

Kurikulum Algoritma dibagi menjadi dua spesifikasi, yakni visualisasi data dan machine learning. Dalam dua spesifikasi ini, setiap siswa akan belajar menggunakan bahasa pemrograman R dan/atau Python. Setiap siswa tidak diwajibkan untuk mengambil dua spesifikasi sekaligus karena masing-masing spesifikasi mempunyai proyek yang berbeda di akhir akademi.

Sejak Juli sampai November 2017, Algoritma sudah meluluskan sebanyak 175 siswa yang merupakan gabungan spesifikasi visualisasi data dan pembelajaran mesin. Para lulusan ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari fresh graduates, programmer, IT manager, sales and marketing officer, risk management officer, CTO, dan CEO. Semua lulusan tersebut merupakan para siswa yang menghadiri pelatihan Algoritma yang diadakan selama 3 hari dan berhasil membangun projek untuk masing-masing spesifikasi.

Pada bulan Januari 2018, Algoritma mulai membuka kelas akademi, yakni belajar data sains secara intensif selama 6 bulan. Setiap peserta dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti spesifikasi visualisasi data atau pembelajaran mesin atau keduanya. Masing-masing kelas akan berlangsung dengan maksimal peserta sebanyak 20 orang dan setiap peserta akan dibantu oleh asisten pengajar. Iklim belajar di Algoritma didesain senyaman dan seefektif mungkin agar setiap peserta berhasil menyelesaikan proyek yang ditugaskan di akhir akademi.

Sebagai agenda awal, Algoritma juga akan mengadakan acara “Kickstart series: Building a Metrics-Driven Startup”. Acara ini akan diadakan pada 10 Januari 2018 mendatang, mulai pukul 18.00 bertempat di Kantorkuu, Agro Plaza Ground Fl., Jl. H. R. Rasuna Said. Dalam workshop ini akan dipelajari tentang bagaimana membuat sebuah dasbor visual menarik untuk menggambarkan metrik capaian sebuah bisnis. Salah satu fokusnya untuk menghadirkan data yang relevan bagi startup saat melakukan pitching ke investor. Jka tertarik untuk mengikuti  acara ini, pendaftaran masih dibuka secara online: https://goo.gl/jpBPZf

kickstartseries(fbpost)

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Algoritma.

Samuel Chan dan tim algoritma / algoritma

algoritma dan Misi Mencetak Tenaga “Data Scientist” Berkualitas di Indonesia

Makin maraknya kehadiran startup hingga layanan e-commerce yang berbasis teknologi saat ini, memunculkan posisi baru yang memiliki peranan penting dalam bisnis. Mulai dari data analyst, data engineer, dan data scientist, semua posisi tersebut makin di cari namun terbilang masih sedikit jumlahnya.

Melihat potensi tersebut, algoritma, startup yang fokus kepada program dan kegiatan pendidikan untuk data scientist, hadir di Indonesia. Meskipun masih baru berjalan selama 4 bulan, algoritma memiliki visi untuk mencetak tenaga muda profesional yang ahli dalam pengolahan data.

“Saat ini untuk melihat dan mengolah data tidak cukup lagi menggunakan cara-cara lama, data semakin tidak teratur dan bersifat real-time, sehingga sudah harus dilakukan pendekatan yang lebih modern bukan lagi menggunakan cara konvensional,” kata Co-Founder dan Course Producer algoritma Samuel Chan kepada DailySocial.

Nama Samuel Chan sebelumnya dikenal sebagai Founder dan CEO HyperGrowth, yang merupakan perusahaan teknologi yang mengembangkan solusi otomasi pemasaran untuk pengiklan mobile dan perusahaan aplikasi mobile. Hypergrowth juga sempat mengembangkan Growthbot. Setelah menjalankan bisnis selama 3 tahun, Samuel memutuskan melakukan pivoting dari Hypergrowth menjadi algoritma.

Bersama tim dan formula yang diklaim terbaik, Samuel Chan dan Co-founder-nya, Nayoko Wicaksono, mendirikan algoritma sebagai platform untuk belajar dan mengenal lebih jauh data science.

“Kita telah melakukan komunikasi yang intensif dengan investor ketika memutuskan untuk melakukan pivoting. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa model bisnis yang baru lebih menjanjikan dan dengan tim yang ada saat ini memiliki potensi yang cerah untuk dikembangkan,” kata Samuel.

Aktif menggelar workshop dan kelas data science

Masih kurangnya wadah atau platform yang menghadirkan kesempatan untuk belajar soal data science dan pengetahuan terkait lainnya, tenaga data scientist asal Indonesia masih sangat minim sehingga harus mengimpor tenaga data scientist dari negara lain.

“Saya melihat lingkungan kita saat ini belum memiliki tenaga yang cukup siap menghadapi perubahan teknologi saat ini. Dengan alasan itulah tim dari algoritma ingin merubah keadaan sesuai dengan visi dan misi kita,” kata Samuel.

Saat ini algoritma telah memiliki sekitar 450 peserta yang telah mengikuti kegiatan workshop. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di luar kota, seperti Surabaya. Sudah 13 workshop yang digelar oleh algoritma, dan dalam waktu dekat akan meluncurkan workshop terbaru tentang Python-based workshops. Secara keseluruhan algoritma menyediakan pelatihan untuk R and PYTHON juga pilihan untuk kursus dan bootcamps  data science.

algoritma juga sudah memiliki sekitar 22 klien korporasi sejak pertama diluncurkan. Meskipun masih sangat belia, algoritma disebutkan sudah memiliki tim solid berjumlah 12 orang.

“Dalam waktu 5 tahun ke depan ketika otomasi mulai menggantikan pekerjaan rutin manusia, algoritma ingin menjadi bagian dalam hal menyiapkan tenaga kerja yang handal dan terlatih,” tutup Samuel.