Tag Archives: algoritma pintar

Dainese Smart Jacket Dibekali Airbag dan Algoritma Pintar Untuk Melindungi Tubuh dari Benturan

Performa dan harga mungkin menjadi dua hal utama yang ditawarkan perusahaan otomotif di produk roda empat, namun sudah lama pula rating keselamatan menjadi aspek yang dibanggakan produsen (walaupun belum jadi perhatian utama konsumen Indonesia). Mobil memang sudah dibekali sejumlah sistem keamanan standar, tapi hal ini masih bisa dibilang absen dari alat transportasi jenis roda dua.

Sebagai respons dari minimnya faktor keamanan di sepeda motor, beberapa perusahaan mencoba mengintegrasikan sistem pintar ke helm, umumnya untuk meningkatkan kewaspadaan tanpa mengorbankan proteksi. Namun helm hanya melindungi kepala. Bagaimana dengan bagian tubuh lainnya? Hal inilah yang jadi perhatian Dainese. Sejak kurang lebih 25 tahun silam, perusahaan asal Itali itu mengkhususkan diri pada pengembangan pakaian proteksi buat pengendara motor.

Dainese Smart Jacket 1

Buat sekarang, Dainese memiliki lini tracksuit D-Air dengan kantong udara (airbag). Dan belum lama ini mereka mengungkap Smart Jacket, yaitu rompi yang mengusung basis teknologi D-Air plus fitur baru berupa ‘perlindungan benturan stasioner’. Teknologi ini tidak diimplementasikan di seluruh baju balap sepeda motor, tapi kehadirannya betul-betul meningkatkan keamanan secara signifikan.

Rompi Dainese Smart Jacket dapat dipakai begitu saja, namun cukup tipis buat dikenakan di bawah jaket utama Anda. Karena menyimpan sistem mandiri dan tidak terikat ke satu jenis kendaraan, Smart Jacket juga bisa digunakan ketika Anda bersepeda. Rompi pintar ini juga cukup tipis sehingga mudah dilipat dan disimpan dalam tas atau motor.

Smart Jacket menyimpan algoritma cerdas sehingga mampu mendeteksi situasi-situasi berbahaya. Analisisnya dilakukan oleh tujuh buah sensor sebanyak 1.000 kali dalam sedetik, yang akan mengaktifkan sistem hanya ketika dibutuhkan. Bagaimana sistem bisa mengetahui dan memprediksi keadaan yang mengancam nyawa? Singkat cerita, Dainese telah melakukan pengumpulan data dan melangsungkan pengembangan algoritma D-Air selama dua dekade lebih.

Jantung dari Smart Jacket ialah sistem airbag The Shield yang memanfaatkan microfilaments buatan Dainese sendiri, demi memastikan distribusi udara selalu merata ketika airbag berkembang. The Shield melindungi area-area penting di tubuh kita – seperti dada dan punggung – secara efektif walaupun tidak menggunakan pelindung jenis ‘hardshell‘.

Dainese Smart Jacket 4

Sensor seperti GPS, accelerometer, gyroscope dan lain-lain ditenagai oleh baterai lithium-ion yang memastikan Smart Jacket bisa beroperasi selama 26 jam dalam satu kali proses isi ulang. Daya tahan ini kabarnya diwariskan dari lini D-Air Road generasi ketiga.

Dainese Smart Jacket disajikan dalam enam pilihan ukuran, untuk laki-laki dan perempuan, rencananya akan dipasarkan pada bulan Juli 2019 seharga mulai dari US$ 700.

Dainese Smart Jacket 2

Ringkas dan Unik, Action Cam Frodo Memiliki Fitur Edit Otomatis

Dari puluhan file video yang direkam via action cam, seberapa banyakkah yang sudah Anda share? NexGear berpendapat, banyak konsumen pada akhirnya membiarkan koleksi tersebut terbengkalai di hard disk. Alasannya, mayoritas dari para pelancong ataupun petualang pemilik kamera action itu tidak memiliki kemampuan dan kesabaran untuk meng-edit video.

Inilah faktor yang mendorong sang startup asal Mumbai itu meramu produk alternatif dari brand-brand populer. Mereka memperkenalkan Frodo, dan layaknya sang Hobbit yang ditugaskan buat menghancurkan cincin Sauron di kawah Mount Doom, petualangan menjadi konsep utama pembuatan action cam tersebut. Frodo memberikan Anda keleluasaan dalam eksplorasi karena ia menyimpan fitur edit otomatis.

Frodo 2
Frodo dikenakan di pergelangan tangan.

Berkat Frodo, sharing jadi sesederhana proses merekam video. Tim NexGear membekalinya dengan sebuah algoritma pintar yang bertugas menyunting rekaman-rekaman berdurasi panjang menjadi video siap tayang. Frodo memiliki tubuh mungil, memastikan penggunaannya ringkas dan fleksibel, serta didesain agar tidak bergantung pada aksesori dan mount tambahan.

Frodo tersaji dalam bentuk mirip jam tangan, terdiri dari dua komponen utama: modul kamera detachable dan strap extendable sekaligus charger. Bagian strap juga berfungsi sebagai mount (ada engsel 90 derajat), bisa Anda pasangkan di helm atau setang sepeda, atau dikenakan di paha untuk mendapatkan hasil video yang unik. Device turut dilengkapi layar LED tersembunyi serta tombol shoot.

Frodo 3
Strap bisa dipanjangkan, dan Anda dapat memasang Frodo di mana saja.

Action cam ini mampu merekam video full-HD di 30 frame rate per detik, memiliki field of view wide-angle 120 derajat dan lensa f/2.6, serta mengusung penyimpanan 16 atau 32GB. Buat fungsi foto, ia mengabadikan momen di 8-Mp 3264×2448-pixel. Frodo mengambil tenaga dari baterai Li-Po dengan waktu durasi pemakaian selama 1,5 jam (video 1080p). Selain itu terdapat konektivitas Bluetooth LE 4.0, Wi-Fi, dan ada sensor gerakan enam-poros.

Frodo dirancang untuk tersambung ke perangkat iOS ataupun Android via aplikasi companion. Penggunaanya simpel, Anda tinggal memilih rekaman dari app, kemudian tentukan gaya editing dan biarkan algoritme pintar di sana bekerja. Selanjutnya, bubuhkan musik dan Anda tinggal mengunggahnya di sosial media. Jika kampanye penggalangan dana NexGear berhasil mencapai angka US$ 75 ribu, developer berencana buat menambahkan fitur live streaming Facebook.

Kamera action ini sudah bisa Anda pesan sekarang melalui platform crowdfunding Indie Gogo. Untuk bundel kamera plus strap, Frodo dijajakan seharga US$ 240, US$ 60 lebih murah dari harga retail-nya.