Tag Archives: alicloud

Cloud Computing for Process Accelerating and Cost Cutting

At the Alibaba Cloud APAC Summit in Singapore last time, there are some Indonesian partners among the participants, such as Tokopedia, MNC, and Adira Finance. Those three have been using Alibaba Cloud services and cloud computing technology. In the Q&A session led by Alibaba representation, they shared insights and notion related to cloud computing.

Accelerating the process and cutting costs

Tokopedia’s Vice President of Engineering, Herman Widjaja said, the cloud computing has been accelerating the services. They currently intensify the Same Day Delivery service, that is said to be 30%-40% faster than usual. The success rate target is to be increased by 80%.

“In collaboration with Alibaba Cloud, we intend to accelerate the process and scale up. In the near future, we should’ve capable of 200 transactions per second,” he added.

To date, Tokopedia has around 90 million active users and more than 5,5 million merchants. As a marketplace with such categories and unique sales, Tokopedia plans to build a smart fulfillment center, supported by the latest technology.

The use of cloud computing is claimed to cut costs for server maintenance and internal technology. It was said by Adira Finance’s IT Deputy Director, Dodi Soewandi. He said, after using the technology, their company can minimize 10-15% spending.

Yet to build a new data center

Dodi Soewandi (Adira Finance) with Leon Chen (Alibaba Cloud) / DailySocial
Dodi Soewandi (Adira Finance) with Leon Chen (Alibaba Cloud) / DailySocial

Alibaba Cloud Indonesia’s General Manager, Leon Chen also participates in the event. Regarding the data center, he said they have no plans to build the third one in Indonesia. They’re still focused on getting more clients for the latest innovation, Alibaba Cloud is to tighten its position in Indonesia.

“We’re very enthusiastic with Indonesian companies spirit and appreciation in adopting our technology. With more requests to come for us to build the new data center, the plan will be discussed further,” he said.

Indonesia is currently the key market for Alibaba Cloud. With the warm welcome from startups to corporates in using the technology, he also mentioned with the various technology, many clients are used to adoption, even wait for the next innovation by Alicloud.

“The latest one for our clients and partners in Indonesia is, 10 Alibaba Cloud’s new features to ensure business acceleration by using our technology,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Layanan Komputasi Awan Alibaba Cloud

Komputasi Awan Bantu Perusahaan Percepat Proses dan Memangkas Pengeluaran

Dalam gelaran Alibaba Cloud APAC Summit di Singapura beberapa waktu lalu, turut hadir mitra dari Indonesia di antaranya Tokopedia, MNC dan Adira Finance. Ketiga mitra tersebut selama ini telah memanfaatkan layanan dan teknologi komputasi awan milik Alibaba Cloud. Dalam sesi tanya jawab yang dipandu oleh perwakilan dari Alibaba, mereka menyampaikan pengalaman hingga harapan terkait kebutuhan layanan komputasi awan.

Mempercepat proses dan memangkas pengeluaran

Vice President of Engineering Tokopedia Herman Widjaja menyebutkan, selama ini teknologi komputasi awan mampu mempercepat proses layanan. Tokopedia sendiri saat ini semakin gencar melancarkan Same Day Delivery, yang diklaim sebanyak 30-40% mampu dilakukan dengan proses yang cepat. Tokopedia menargetkan jumlah tersebut bisa bertambah hingga 80% success rate.

“Dengan kolaborasi yang dilakukan bersama Alibaba Cloud, kami berharap bisa mempercepat proses dan tentunya melakukan scale up. Ke depannya kami berharap bisa menangani 200 transaksi per detik,” kata Herman.

Saat ini Tokopedia telah memiliki sekitar 90 juta pengguna aktif dan lebih dari 5,5 juta merchant. Sebagai marketplace yang memiliki sejumlah kategori dan bukan sekedar jual-beli biasa, Tokopedia berencana untuk mendirikan smart fulfilment center, yang didukung dengan teknologi terkini.

Pemanfaatan layanan komputasi awan diklaim mampu memangkas biaya pemeliharaan server dan teknologi internal. Hal tersebut diungkapkan oleh Deputy Director IT Adira Finance Dodi Soewandi. Ia menceritakan, setelah menggunakan teknologi komputasi awan, perusahaannya mampu memangkas pengeluaran hingga 10-15%.

Belum berniat membangun data center baru

Dodi Soewandi (Adira Finance) dan Leon Chen (Alibaba Cloud) / DailySocial
Dodi Soewandi (Adira Finance) dan Leon Chen (Alibaba Cloud) / DailySocial

Dalam kesempatan tersebut turut hadir General Manager Alibaba Cloud Indonesia Leon Chen. Disinggung apakah ada rencana bagi Alibaba Cloud untuk membangun data center ketiga di Indonesia, Leon menegaskan saat ini belum memiliki rencana tersebut. Masih fokus menambah jumlah klien hingga menghadirkan inovasi teknologi terkini, Alibaba Cloud ingin memperkuat kehadirannya di Indonesia.

“Kita sangat antusias dengan semangat dan apresiasi yang diberikan oleh perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi teknologi kami. Jika nantinya akan lebih banyak permintaan yang masuk untuk kami membangun data center ketiga di Indonesia, tentunya rencana tersebut akan kami bicarakan lebih lanjut secara internal,” kata Leon.

Saat ini Indonesia merupakan key market bagi Alibaba Cloud. Bukan hanya sambutan yang baik dari startup hingga korporasi untuk memanfaatkan teknologi Alibaba Cloud, namun Leon menyebutkan, dengan berbagai teknologi yang dimiliki, banyak klien dan mitra Alicloud yang mulai terbiasa mengadopsi teknologi, bahkan menunggu inovasi dari Alicloud selanjutnya.

“Salah satunya yang akan kami sediakan untuk klien dan mitra kami di Indonesia adalah, 10 fitur terbaru Alibaba Cloud yang bisa dipastikan bisa mempercepat pertumbuhan bisnis mereka memanfaatkan teknologi kami,” kata Leon.

Alibaba Cloud tambah data center di Indonesia

Alibaba Cloud Dirikan “Data Center” Kedua dan Luncurkan Program Akselerasi di Indonesia

Setelah meresmikan kehadirannya bulan Maret 2018, awal tahun 2019 ini Alibaba Cloud kembali menunjukkan keseriusannya mendukung startup, UKM dan korporasi dengan membangun data center kedua di Indonesia. Alasan utama mengapa pada akhirnya Alibaba Cloud mendirikan data center kedua, karena banyaknya permintaan dari pelanggan. Selain itu, inisiatif ini menjadi upaya Alibaba Cloud untuk menambah kapasitas layanan menjadi dua kali lipat.

Hal tersebut ditegaskan oleh General Manager Alibaba Cloud Indonesia dan Singapura Leon Chen saat memberikan presentasi dalam acara tersebut peresmian hari ini (09/1). Sebagai pasar yang menjanjikan, Indonesia merupakan negara yang menjadi fokus Alibaba Cloud.

“Kami sudah terlibat langsung dengan pasar di Indonesia sejak tiga tahun lalu. Bukan hanya mendirikan data center pertama di Indonesia, komitmen Alibaba Cloud juga ditunjukkan dengan kolaborasi dan dukungan kepada pemerintah Indonesia,” kata Leon.

Disinggung di mana lokasi data center kedua Alibaba Cloud, Leon enggan menyebutkan. Demikian juga dengan berapa investasi yang digelontorkan oleh Alibaba untuk mendirikan data center tersebut. Dalam kesempatan yang sama Alibaba Cloud juga mengumumkan kemitraan strategis dengan PT IndoInternet sebagai distributor produk komputasi awan dan teknologi Alibaba Cloud.

Disaster recovery center

Untuk menjamin data dari pelanggan, didirikannya data center kedua di Indonesia diklaim bisa membantu kebutuhan disaster recovery pelanggan. Dengan demikian jika terjadi kendala atau krisis, pelanggan masih bisa mengakses data tersebut dengan dukungan dari data center kedua tersebut.

“Dalam hal ini perusahaan seperti layanan e-commerce hingga enterprise bisa dengan mudah set up disaster recovery center mereka memanfaatkan teknologi Alibaba Cloud agar bisa membantu mereka melewati krisis jika memang terjadi,” kata Leon.

Nantinya kedua data center tersebut memungkinkan pelanggan untuk melakukan mission-critical workload di berbagai zona dan mengganti zona dalam hitungan detik. Secara keseluruhan Alibaba Cloud telah memiliki sekitar 55 availability zone yang tersebar di 19 wilayah di seluruh dunia.

Terkait dengan makin besarnya minat pelanggan untuk big data dan solusi analisis data, Alibaba Cloud juga telah meluncurkan Machine Learning for AI dan akan menghadirkan Elastic Search bulan Januari ini.

“Didukung dengan tim lokal, Alibaba Cloud siap membantu pelanggan dari berbagai kalangan untuk mulai mengadopsi teknologi cloud ke dalam bisnis mereka,” kata Leon.

Program akselerasi Alibaba Cloud

Leon Chen, General Manager of Singapore and Indonesia, Alibaba Cloud
Leon Chen, General Manager of Singapore and Indonesia, Alibaba Cloud

Setelah sebelumnya melancarkan program inkubasi bernama Alibaba Cloud Certified Professional (ACP), Alibaba Cloud mengumumkan telah memberikan sertifikasi kepada 250 tenaga profesional dan telah melatih lebih dari 300 orang di Indonesia.

Selain terus menjalankan program tersebut, Alibaba Cloud juga mengumumkan program akselerasi bernama “Internet Champion Global Accelerator Program”.

Program akselerasi tersebut pertama kali diluncurkan di Indonesia. Untuk memberikan pelatihan dan mentoring kepada startup, Alibaba Cloud menggandeng partner seperti Plug and Play, Unionspace, Gtech, Indonet, Bluepower dan SIS.

Secara khusus Alibaba Cloud membuka program tersebut di Jakarta dengan memberikan gambaran tentang teknologi e-commerce kepada 300 penggiat startup dan perusahaan menggunakan studi kasus “Double 11 Global Shopping Festival Alibaba Group”. Program ini akan berlanjut di Bali pada tanggal 12 Januari mendatang untuk menghubungkan lebih dari 200 profesional hingga mahasiswa.

Disinggung apa yang membedakan program akselerasi Alibaba Cloud dengan program akselerasi yang sudah hadir sebelumnya di Indonesia, Leon menyebutkan program akselerasi yang diinisiasi oleh Alibaba Cloud mendapatkan dukungan penuh dari ekosistem Alibaba Group.

“Karena bisnis beragam di Alibaba Group, nantinya startup yang menjadi peserta program akselerasi akan mendapatkan akses bertemu dengan investor terkait, brand awareness dan terhubung dengan bisnis yang masuk dalam ekosistem di Alibaba. Kesempatan tersebut tentunya sangat baik untuk dimanfaatkan oleh entrepreneur di Indonesia,” kata Leon.

Begini Keuntungan Cloud Bagi Kolaborasi Organisasi Startup

Together we stand, divided we fall.” Dari mana Anda pernah mendengar ungkapan ini? Poster film Marvel Civil War, atau dari literasi sejarah Amerika Serikat? Sebenarnya, tidak masalah Anda mengetahui dari mana pun, sebab yang terpenting Anda paham bahwa ungkapan tersebut perlu terpatri dalam berorganisasi, termasuk dalam pengelolaan tim internal di bisnis startup yang kini tengah Anda jalankan.

Dari aspek sumber daya manusia (SDM), ada beberapa langkah untuk komunikasi dan kolaborasi pekerjaan dalam startup yang bisa dilihat di sini. Di sini, manajemen kolaborasi startup akan dibahas dari sisi teknis, atau yang secara spesifik dilihat dari pemanfaatan teknologi cloud storage.

Fasilitas cloud pada dasarnya tak hanya memungkinkan para karyawan berkolaborasi untuk menyimpan pekerjaan di master document yang sama saja. Dengan cloud storage dan content delivery network, Anda kini dapat mengelola data dengan skala besar.

Jadi, bila Anda seorang startup owner, Anda akan dapat mengetahui bagaimana progres proyek-proyek besar yang dilakukan tim, bahkan meski mereka sedang tidak berada di pulau yang sama dengan Anda.

Penataan sistem kerja yang fleksibel dan remote seperti ini memang merupakan hal baik bagi para karyawan di era Internet. Tak hanya memudahkan Anda untuk memantau laju perusahaan, cara ini juga mendorong kolaborasi bisnis yang semakin baik antar karyawan meski tidak bekerja di satu atap.

Untuk mendorong kolaborasi seperti ini, Anda bisa memulainya dengan membudayakan implementasi gaya BYOD (Bring Your Own Device), agar para karyawan bisa lebih nyaman bekerja dengan device andalan mereka.

Hal lain yang tentunya perlu disadari untuk keutuhan startup ialah bahwa startup adalah fase di mana bentuk usaha masih berskala kecil dan bertumbuh. Maka, bagian operasional tak ubahnya sektor yang perlu dipantau terus menerus secara pokok.

Dari kacamata teknis, layanan NoSQL cloud database adalah pilihan tetap bagi back-office operation di kantor startup, agar kolaborasi antar karyawan tetap aman dengan failure detection.

Isi survey singkat Alibaba Cloud terkait penggunaan cloud di sini.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama DailySocial dan Alibaba Cloud.

Bincang-Bincang Soal Startup Scaling dari Aspek Teknis

Ruang bisnis startup Indonesia sepertinya perlu direnovasi atau, lebih tepatnya, diperbesar. Pasalnya, dari hari ke hari ide-ide kreatif yang merupakan embrio dari startup mulai muncul di berbagai komunitas, khususnya komunitas teknologi. Banyak memang yang meledak, beriringan dengan itu, tak sedikit pula yang gugur dimakan seleksi alam. Persoalan kegagalan startup dalam mengembangkan bisnisnya seringkali berujung pada diskusi di kedai kopi soal pendanaan yang kurang atau dompet perusahaan yang kering.

Pembicaraan soal uang tersebut tidak sepenuhnya salah. Fase startup scaling sejatinya memang akan bertemu rintangan, meski tidak melulu soal uang. Seperti sifat alamiahnya, startup hadir di masyarakat dengan daya gedor ide-idenya yang inovatif dan solutif. Hal ini bergulir satu nafas dengan bisnis mereka yang berorientasi pada kebutuhan user/customer.

Gebrakan ide harus terus bergulir bersamaan dengan sifat lainnya dari startup yakni dinamis. Ingatlah, naik-turun dari laju bisnis startup adalah lumrah, dan perlu disiasati dengan pembaruan ide serta sarana teknologi.

Menyoal sarana teknologi, cloud computing ternyata menjadi bagian dari kunci scaling yang dilakukan startup. Bayangkan, sayang sekali bila fitur atau sistem yang ditawarkan startup kepada user, ternyata tidak berujung pada conversion rate yang memuaskan, hanya karena sistem cloud computing yang kendor. Bisa jadi, inilah titik mimpi buruk startup.

Agar para pendiri startup yang sekarang mulai merangkak tidak mengalami hal tersebut, Alibaba Cloud bekerja sama dengan DailySocial menyelenggarakan sebuah talkshow bernama AliLounge, dengan tajuk “How to Scale Your Startup”.

AliLounge, talkshow hasil kolaborasi Alibaba Cloud dan DailySocial. / DailySocial
AliLounge, talkshow hasil kolaborasi Alibaba Cloud dan DailySocial. / DailySocial

AliLounge rencananya akan diselenggarakan di dua kota, yakni Yogyakarta (8 November 2016) dan Bandung (10 November 2016). AliLounge Yogyakarta akan mengambil tempat di Smart Lounge Lippo Jogja. Sedangkan untuk Bandung, AliLounge bertempat di Eduplex Dago.

Dua orang Cloud Architect Alibaba Cloud, Sabith Venkitachalapathy dan Ken Ly, akan menjadi pembicara tetap di AliLounge Yogyakarta dan Bandung. Selain itu, kursi pembicara dari praktisi industri teknologi dan startup akan diisi Randi Eka Yonida (Senior Editor DailySocial) untuk AliLounge Yogyakarta dan Tommy Dian Pratama (Chief Technology Officer DailySocial) untuk AliLounge Bandung.

Nah, apakah startup Anda sudah siap untuk melakukan scaling dari sisi teknis? Cari tahu dan temukan insight menarik di AliLounge Yogyakarta dan Bandung!

Oh iya, Anda juga bisa melakukan networking dengan rekan-rekan startup dan para pakar teknologi serta makan malam bersama lho.

Tak ketinggalan, tim Alibaba Cloud punya hadiah untuk 20 pendaftar pertama AliLounge di masing-masing kota, yang sebelumnya telah membuat akun Alibaba Cloud dan mendaftarkan kartu kredit atau akun PayPal-nya. Hadiah tersebut adalah kupon senilai $200.

Ayo, daftar sekarang juga, gratis! Info lengkap dan pendaftaran dapat Anda akses di tautan berikut untuk AliLounge Yogyakarta dan Bandung.


Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Alibaba Cloud dan DailySocial untuk rangkaian kegiatan AliLounge.

Gunakan Strategi Bisnis Ini Agar Startup Berkembang Lebih Cepat

Satu hal yang seringkali tidak ada habisnya dibahas di manajemen internal startup adalah seputar anggaran. Bukan dalam operasional harian saja, isu ini lebih lanjut menjadi buah bibir pimpinan startup saat mereka ingin membawa usaha rintisannya menaiki anak tangga perkembangan bisnis yang lebih tinggi lagi. Dengan kenyataan demikian, tak heran bila beberapa startup memilih untuk gentar dan berujung gulung tikar terlindas persaingan bisnis yang makin ketat.

Anda dan bisnis startup yang didirikan tidak perlu mengalami hal yang sama jika sudah memahami strateginya. Budgeting memang sering menjadi isu, tapi Anda perlu menyikapinya sebagai tantangan sekaligus peluang. Menjadi tantangan karena memang secara alamiah persoalan budgeting pasti akan dialami startup. Sedangkan, hal tersebut juga menjadi peluang karena, untungnya Anda hidup dan tumbuh bersama kemajuan teknologi yang ngebut.

Beragam pendekatan berbasis teknologi dapat Anda ambil untuk melebarkan sayap perusahaan startup. Ini bukan berarti Anda perlu membeli sebuah sistem baru yang mahal. Seperti yang disebutkan sebelumnya, teknologi membuka peluang Anda dalam ekspansi usaha startup, dan sudah waktunya Anda memanfaatkan tech-based services yang berbiaya miring dan bahkan gratis.

Berikut ini beberapa strategi digital sederhana yang dapat diadopsi dalam perusahaan rintisan yang sedang dibangun:

Selami ranah mobile

Banyak waktu, uang dan tenaga yang mungkin telah Anda kerahkan untuk membuat website yang “menjual” di mata konsumen dan investor. Upaya Anda ini akan berbuah nihil tanpa UI/UX yang mobile-friendly.

Tatanan UI/UX mobile-friendly akan memudahkan konsumen dan calon investor prospektif tersebut untuk berinteraksi dengan perusahaan Anda tanpa harus terus menerus bertemu tatap muka menerima penjelasan atau presentasi. Melalui layar smartphone atau tablet, mereka bisa memahami apa yang ditawarkan startup Anda.

Untuk mendukung kemampuan website dalam berinteraksi secara responsif, perlu digunakan teknologi penyokong yang andal. Untuk efisiensi dan efektivitas, Anda bisa menggunakan layanan cloud computing. Pilihlah cloud dengan Server Load Balancer untuk website perusahaan startup Anda, agar performanya maksimal dan terhindar dari traffic spikes.

Gunakan layanan cloud computing yang tepat

Seperti yang telah disinggung sedikit di poin nomor satu, inilah saatnya Anda perlu memanfaatkan teknologi cloud computing dan membesarkan perusahaan startup Anda dengan solusi-solusi berbasis cloud.

Solusi seperti Content Delivery Network dapat membantu Anda mendapatkan keunggulan dalam penyampaian pengalaman pengguna yang maksimal, sehingga Anda bisa menarik pengunjung lebih banyak lagi dan akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan produk atau jasa dari startup Anda.

Bergaul di media sosial

Keberadaan startup yang Anda kelola di media sosial sangatlah penting. Media sosial kini sudah menjadi ladang bisnis dan alternatif untuk promosi. Terlebih, ini bukanlah kanal marketing yang akan merogoh kocek Anda dalam-dalam, jika Anda punya strategi produk yang baik. Di media sosial, Anda bisa mencuri perhatian para calon investor dan konsumen-konsumen yang bahkan tak pernah Anda bayangkan sebelumnya.

Startup yang sedang berada dalam fase pertumbuhan bisnis memang perlu memutar otak, khususnya soal efisiensi terkait dengan pengeluaran. Namun bukan berarti Anda harus mengorbankan pemanfaatan teknologi. Dengan strategi bisnis yang tepat, startup Anda akan melesat dengan cepat.

Disclosure: Artikel ini didukung oleh Alibaba Cloud, penyedia layanan cloud computing dari Alibaba.