Tag Archives: Alienware

CES 2022: Alienware Umumkan Empat Laptop dan Tiga Periferal Gaming Baru

Kita sudah melihat deretan prosesor laptop baru dari AMD sekaligus Intel. Bersamaan dengan itu, ada antrean panjang laptop-laptop baru yang menanti untuk diluncurkan. Spesifik di kategori laptop gaming, ada Alienware yang menyingkap empat model anyar.

Satu di antaranya adalah model yang sepenuhnya baru, bukan penyegaran dari generasi sebelumnya. Selain laptop, Alienware juga memperkenalkan sejumlah periferal baru, mulai dari monitor sampai mouse. Berikut rangkuman produk-produk baru yang Alienware perkenalkan di CES 2022.

Alienware x14, Alienware x15 R2, dan Alienware x17 R2

Alienware x14 / Alienware

Alienware X-Series adalah lini laptop gaming anyar yang diperkenalkan tahun lalu. Lewat seri ini, Alienware pada dasarnya ingin membuktikan ke dunia bahwa mereka juga bisa menciptakan laptop gaming berbodi tipis tanpa harus berkompromi terlalu banyak perihal performa. Awalnya cuma ada dua model (x15 dan x17), keluarga X-Series kini ketambahan anggota baru, yakni Alienware x14.

Alienware mengklaim x14 sebagai laptop gaming berlayar 14 inci yang paling tipis di dunia, dengan tebal sasis cuma 14,5 mm saat ditutup. Ini akan terdengar semakin mengesankan setelah mengetahui spesifikasi lengkapnya. Terkait baterai misalnya, x14 mengemas modul berkapasitas 80 Wh, paling besar di antara laptop-laptop gaming 14 inci lain kalau kata Alienware. Bodinya paling tipis, tapi baterainya paling masif. Good job, Alienware!

Dibanding kedua kakaknya yang lebih besar, x14 juga unik karena memanfaatkan port USB-C untuk charging (pertama kalinya buat Alienware). Dukungan teknologi G-Sync dan Nvidia Advanced Optimus turut tersedia. Yang terakhir ini punya fungsi supaya perangkat bisa menggunakan kartu grafis diskret dan kartu grafis terintegrasi secara bergantian, sehingga pada akhirnya efisiensi dayanya bisa lebih dimaksimalkan.

Soal performa, konfigurasi termahalnya dibekali prosesor Intel Core i7-12900H dan GPU Nvidia GeForce RTX 3060 dengan TGP (total graphics power) sebesar 85 W. x14 mendukung RAM DDR5 dengan kecepatan maksimum 5.200 MHz, tapi tanpa opsi ekspansi karena modulnya disolder. Untuk storage, x14 punya satu slot SSD NVMe yang bisa dijejali dengan kapasitas maksimum 2 TB.

Rencananya, Alienware juga bakal menawarkan varian yang mengemas kartu grafis Intel Arc, akan tetapi detail lengkapnya masih belum diketahui. Satu hal yang pasti, x14 juga mengadopsi sistem pendingin Cryo-Tech seperti kedua kakaknya, lengkap dengan thermal compound eksklusif Element 31 rancangan Alienware sendiri.

Keluarga laptop Alienware X-Series / Alienware

Di samping x14, Alienware turut memperkenalkan x15 R2 dan x17 R2, versi refresh dari tahun kemarin dengan pembaruan yang tergolong minor. Yang paling utama tentu saja adalah opsi prosesor 12th Gen Intel, serta dukungan memory DDR5 dengan kecepatan hingga 6.400 MHz.

Ketiga laptop ini dijadwalkan meluncur ke pasaran di bulan-bulan pertama tahun 2022 ini. Untuk harganya, x14 dibanderol mulai $1.799, x15 R2 mulai $2.199, dan x17 R2 mulai $2.299.

Alienware m17 R5 dan Alienware m15 R7

Alienware m17 R5 AMD / Alienware

Bagi yang tidak mementingkan mobilitas dan menuntut performa paling mentok, ada Alienware m17 R5 yang diklaim sebagai laptop AMD Advantage berlayar 17 inci paling perkasa saat ini. Branding AMD Advantage mengindikasikan bahwa ia mengandalkan prosesor sekaligus kartu grafis bikinan AMD, yang berarti pengguna bakal memiliki akses ke fitur-fitur eksklusif seperti AMD Smart Access Memory, AMD SmartShift Max, maupun AMD SmartAccess Graphics.

Pada konfigurasi tertingginya, m17 R5 ditenagai prosesor Ryzen 9 6980HX dan GPU Radeon RX 6850M XT 12 GB dengan TGP 175 W — dua-duanya menduduki kasta tertinggi lini prosesor dan kartu grafis laptop terbaru AMD. Seperti sebelumnya, Alienware turut menawarkan mechanical keyboard besutan Cherry MX sebagai fitur opsional untuk m17 R5.

Alienware m15 R7 / Alienware

Lanjut ke m15 R7, ini merupakan penerus langsung dari laptop yang Alienware luncurkan di Indonesia pada bulan September lalu. Pembaruannya tidak begitu banyak, dan pada dasarnya hanya melibatkan pilihan prosesor terbaru AMD dan Intel.

Perihal ketersediaan, Alienware m17 R5 akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.599, demikian pula m15 R7 versi AMD dengan banderol mulai $1.499. Sementara itu, m15 R7 versi Intel akan lebih dulu meluncur ke pasaran dalam waktu dekat dengan harga mulai $2.099.

Monitor Quantum Dot OLED, headset dan mouse wireless

Alienware 34 Curved QD-OLED Gaming Monitor / Alienware

Di sektor periferal, Alienware punya kejutan dalam bentuk monitor Quantum Dot OLED (QD-OLED) pertama di dunia. Dibandingkan panel OLED tradisional, panel QD-OLED menjanjikan cakupan warna yang lebih luas, keseragaman warna yang lebih baik, dan tingkat kecerahan yang lebih tinggi. Spesifiknya, monitor ini menjanjikan cakupan warna 99,3% DCI-P3 dengan akurasi Delta E<2, serta tingkat kecerahan maksimum 1.000 nit.

Panel tersebut dikemas dalam bentuk melengkung dengan kurvatur 1800R dan bentang diagonal 34 inci. Resolusinya berada di angka 3440 x 1400 (aspect ratio 21:9), sedangkan refresh rate maksimumnya adalah 175 Hz. Alienware juga mengklaim waktu respon serendah 0,1 milidetik GtG, dan perangkat juga sudah lulus sertifikasi Nvidia G-Sync Ultimate.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Headset / Alienware

Beralih ke headset-nya, perangkat ini cukup unik dibanding headset gaming nirkabel pada umumnya karena satu hal: ia dibekali active noise cancellation (ANC), fitur yang lebih mudah kita jumpai pada segmen headphone wireless dan TWS ketimbang headset gaming. Kenapa harus ada ANC? Karena produk ini sebenarnya juga siap digunakan sebagai headphone Bluetooth biasa ketika diperlukan.

Dalam sekali pengisian, baterainya diyakini cukup untuk 55 jam pemakaian. Alienware pun tidak lupa menyematkan teknologi fast charging; pengisian selama 15 menit saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk penggunaan selama 6 jam.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Mouse / Alienware

Terakhir, ada mouse gaming nirkabel berdesain ambidextrous yang dibekali spesifikasi kelas atas, utamanya sensor dengan sensitivitas maksimum 26.000 DPI. Seperti headset-nya, Alienware juga memakai penamaan “Tri-Mode” untuk mouse terbarunya, dan itu merujuk pada tiga mode konektivitas yang ditawarkan: wireless 2,4 GHz via bantuan dongle USB, Bluetooth, dan kabel.

Dalam sekali charge, mouse seberat 89 gram ini dipercaya mampu beroperasi hingga 140 jam nonstop. Itu kalau menggunakan sambungan wireless standar. Kalau memakai Bluetooth, daya tahan baterainya tentu bisa jauh lebih awet lagi.

Di Amerika Serikat, trio periferal baru ini akan segera dipasarkan sebelum musim semi tiba. Headset-nya dihargai $200, sedangkan mouse-nya dihargai $150. Untuk monitornya, Alienware sejauh ini masih enggan merincikan harganya.

Sumber: Alienware.

Alienware Kembali Menapakkan Kaki di Indonesia, Luncurkan Dua Laptop Gaming Baru

Alienware resmi menjejakkan kakinya kembali di pasar tanah air setelah sempat hengkang di tahun 2016. Melalui sebuah acara virtual, Dell mengumumkan ketersediaan laptop-laptop terbaru dari sub-brand khusus gaming-nya tersebut di Indonesia dan sejumlah negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Untuk pasar Indonesia, dua laptop Alienware yang akan hadir adalah Alienware m15 R6 dan Alienware m15 Ryzen Edition R5. Di saat yang sama, Dell juga bakal menghadirkan laptop Dell G15 dan Dell G15 Ryzen Edition yang menyasar segmen konsumen yang berbeda.

Dalam presentasinya, Leonard Kee selaku Regional Product Manager Dell menjelaskan bahwa pandemi dan meningkatnya permintaan di pasar gaming menjadi alasan kuat bagi mereka untuk merambah konsumen di lebih banyak negara.

Sebagai informasi, alasan Alienware hengkang dari Indonesia lima tahun lalu adalah karena rendahnya permintaan pasar. Sekarang, situasinya jadi berbanding terbalik. Jumlah gamer terus meningkat semenjak pandemi COVID-19 merebak, dan Dell maupun Alienware tentu tidak mau melewatkan momentum tersebut.

Alienware m15 R6 dan Alienware m15 Ryzen Edition R5

Tipikal Alienware, desain yang keren serta performa tanpa kompromi selalu menjadi suguhan utama, dan prinsip tersebut juga mereka terapkan di kedua laptop ini. Tidak seperti laptop-laptop Alienware dari beberapa tahun silam, penampilan duo m15 ini tampak jauh lebih dewasa dan tidak kelewat norak. Di mata saya, desainnya terkesan industrial, tapi di saat yang sama masih menyiratkan nuansa gaming yang kental.

Urusan performa, m15 R6 mengandalkan prosesor Intel Core i7-11800H, sementara m15 Ryzen Edition R5 menawarkan dua opsi, yakni Ryzen 7 5800H dan Ryzen 9 5900HX. Kedua laptop sama-sama bakal hadir dalam varian yang dibekali kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3060 6 GB atau RTX 3070 8 GB.

Istimewanya, Alienware tidak menggunakan kartu grafis versi Max-Q yang mengorbankan kinerja demi mengedepankan efisiensi. Sebaliknya, duo m15 ini justru hadir mengusung versi standar dari RTX 3060 dan RTX 3070 untuk laptop yang lebih bertenaga.

Menurut Leonard, rahasianya terletak pada sistem pendingin mutakhir Cryotech 2.0 yang Alienware implementasikan pada kedua laptop tersebut. Sistem ini mengemas komponen heatpipe dengan ukuran 40% lebih besar, serta yang melibatkan 22% lebih banyak material tembaga. Dengan begitu, sistem jadi bisa mentransfer panas dari komponen GPU dan CPU secara lebih efektif.

Sepasang kipas besar kemudian menyalurkan hawa panas tersebut ke luar melalui empat ventilasi di sisi kiri, kanan, dan belakang, sekaligus menghirup udara segar dari lubang ventilasi di atas dan bawah. Berkat sistem pendingin yang efektif ini, Alienware pun tidak ragu menyematkan kartu grafis dengan TGP (total graphics power) maksimum sebesar 125 W, lebih tinggi daripada di mayoritas laptop gaming lain.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 3200 MHz berkapasitas 16 GB atau 32 GB, serta SSD NVMe sebesar 512 GB atau 1 TB. Varian manapun yang konsumen pilih, memory beserta storage-nya bisa ditambah sewaktu-waktu, sebuah nilai plus yang dulunya kerap absen dan menjadi salah satu keluhan terbesar pengguna laptop Alienware.

Duo Alienware m15 anyar ini datang mengusung layar 15,6 inci dengan dua opsi resolusi yang berbeda: 1080p 165 Hz, atau 1440p 240 Hz. Pada varian termahalnya, m15 mengemas keyboard dengan mechanical switch Cherry MX Low Profile. Leonard juga sempat menyinggung mengenai charger model baru yang sekitar 30% lebih kecil daripada milik generasi-generasi sebelumnya.

Di Indonesia, Dell bakal memasarkan kedua laptop ini mulai bulan Oktober 2021. Alienware m15 R6 akan dijual dengan harga mulai Rp40.099.000, sedangkan m15 Ryzen Edition R5 dibanderol mulai Rp38.099.000. Kenapa m15 R6 lebih mahal? Karena ia punya sejumlah fitur eksklusif besutan Intel yang tak dimiliki saudaranya.

Fitur yang dimaksud antara lain adalah port Thunderbolt 4, Intel Killer DoubleShot Pro untuk semakin mengoptimalkan koneksi internet, dan Temperature Cruise Control (TCC) untuk mengatur agar suhu CPU tidak pernah melewati batas yang telah pengguna tentukan.

Dell G15 dan Dell G15 Ryzen Edition

Sebelum membahas lebih jauh, saya tahu sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya, “Kenapa harus ada laptop gaming Dell kalau sekarang sudah ada Alienware?” Jawabannya sederhana saja; karena segmen konsumen yang dituju berbeda.

“Dell G15 ditujukan untuk orang-orang yang ingin menceburkan kakinya (ke ranah gaming). Ibaratnya ini mobil pertama mereka,” ucap Leonard saat ditanya mengenai hal ini.

Kalau Anda tanya saya, saya bakal menjawab bahwa Dell G15 ditujukan untuk gamer dengan bujet terbatas, sementara Alienware m15 disiapkan untuk kalangan gamer sultan. Dari harganya saja sudah kelihatan: Dell G15 dihargai mulai Rp21.499.000, sementara Dell G15 Ryzen Edition mulai Rp16.599.000, semuanya cuma sekitar separuh harga Alienware m15.

Menengok dapur pacunya, kita bisa menemukan prosesor Intel Core i5-11400H atau Core i7-11800H pada Dell G15. Untuk Dell G15 Ryzen Edition, pilihan prosesor yang tersedia adalah Ryzen 5 5600H dan Ryzen 7 5800H. Opsi GPU-nya terdiri dari RTX 3050 4 GB dan RTX 3050 Ti 4 GB.

Untuk RAM-nya, duo Dell G15 ini sudah menggunakan modul DDR4 3200 MHz dengan pilihan kapasitas 8 GB atau 16 GB. Lalu untuk storage, keduanya menawarkan SSD NVMe berkapasitas 256 GB atau 512 GB. Kabar baiknya, baik RAM maupun SSD-nya juga user upgradeable seperti Alienware m15.

Kedua laptop ini belum memakai Cryotech, tapi setidaknya sistem pendinginnya memiliki jumlah heatpipe tembaga sekaligus ventilasi yang yang lebih banyak daripada generasi sebelumnya. Saat memerlukan kinerja terbaik, pengguna bisa dengan mudah meningkatkan kinerja sistem pendinginnya dan menggeber kecepatan putaran kipasnya hanya dengan mengaktifkan fitur Game Shift via satu klik tombol.

Dell bilang bahwa desainnya telah dirancang ulang secara total, dan kita bisa melihat beberapa bagian yang terinspirasi langsung dari desain khas Alienware. Laptop ini memiliki panel layar 15,6 inci dengan opsi resolusi 1080p 120 Hz atau 1080p 165 Hz.

Di Indonesia, Dell G15 Ryzen Edition kabarnya sudah tersedia mulai sekarang, sedangkan Dell G15 baru akan menyusul di bulan Oktober mendatang. Untuk penjualan online, Dell memilih untuk bermitra secara eksklusif dengan JD.id. Detail lebih lengkap mengenai pre-order laptop gaming terbaru Dell dan Alienware bisa dilihat di tautan ini.

Alienware x15 dan x17 Diungkap, Paling Tipis di Antara Semua Laptop Gaming Alienware

Nama Alienware tentu sudah sangat melekat dengan kategori laptop gaming, akan tetapi sub-brand milik Dell ini bukanlah nama pertama yang diingat ketika membicarakan tentang laptop gaming berbodi tipis. Sebaliknya, performa tanpa kompromi beserta upgradability merupakan dua aspek yang menjadi prioritas Alienware selama ini, contohnya seperti ketika mereka merilis laptop Area 51m.

Namun itu contoh dari dua tahun lalu. Di tahun 2021 ini, situasinya sudah berubah drastis. Alienware ingin membuktikan bahwa mereka pun mampu bersaing dengan Razer maupun brand lain dalam menciptakan laptop gaming yang perkasa namun juga ringkas. Dari situ lahirlah Alienware x15 dan x17, laptop gaming paling tipis yang pernah Alienware ciptakan untuk kategori 15 inci dan 17 inci.

Untuk x15, bodinya tercatat memiliki ketebalan hanya 15,9 mm. Dibandingkan dengan Razer Blade 15 Advanced, x15 cuma lebih tebal 0,1 mm, dan itu tanpa mengabaikan gaya desain khas Alienware yang tampak agresif sekaligus sleek. Untuk x17, bodinya sedikit lebih tebal di angka 20,9 mm, tapi di saat yang sama performanya pun juga lebih superior berkat headroom yang lebih lapang untuk memaksimalkan kapabilitas komponen-komponen yang tertanam.

Alienware x15

Di Amerika Serikat, Alienware x15 akan segera dijual dengan banderol mulai $1.999. Harga tersebut adalah untuk konfigurasi terendahnya yang mencakup prosesor Intel Core i7-11800H, GPU Nvidia GeForce RTX 3060 (dengan daya maksimum 90 W), RAM 16 GB 3.200 MHz, dan SSD NVMe 256 GB (bisa ditambah berkat kehadiran slot SSD ekstra). Varian ini mengemas layar 15,6 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 165 Hz.

Alienware tidak merincikan berapa harga untuk konfigurasi termahal x15, tapi yang pasti spesifikasinya meliputi prosesor Core i9-11900H, GPU RTX 3080 (versi 8 GB dengan daya maksimum 110 W), RAM 32 GB 3.200 MHz, dan SSD NVMe 2 berkapasitas 2 TB. Resolusi layarnya pun telah di-upgrade menjadi 1440p, dengan refresh rate 240 Hz dan dukungan G-Sync.

Modul baterai yang tertanam pada seluruh varian x15 memiliki kapasitas 87 Wh, dan bobot perangkat sendiri berada di kisaran 2,27 kg sampai 2,36 kg (tergantung varian). Kecuali headphone jack dan colokan daya, semua port milik x15 diposisikan di belakang. Port yang tersedia sendiri mencakup satu USB-A 3.2 Gen 1, satu USB-C 3.2 Gen 2, satu Thunderbolt 4, HDMI 2.1, dan slot kartu microSD.

Alienware x17

Beralih ke x17, Alienware mematok harga awal $2.099, dengan spesifikasi prosesor, GPU, RAM, dan SSD yang mirip seperti varian termurah x15 tadi. Yang agak berbeda, GPU RTX 3060 yang tertanam di x17 punya daya maksimum 130 W dan bisa berjalan di clock speed yang lebih tinggi. Dari kacamata sederhana, bodi x17 yang lebih bongsor pada dasarnya memungkinkan GPU-nya untuk bekerja lebih keras tanpa menghasilkan suhu yang membahayakan.

Pada varian termahalnya, x17 mengemas prosesor Core i9-11900HK, GPU RTX 3080 (versi 16 GB dengan daya maksimum 165 W), RAM 64 GB XMP 3.466 MHz, dan SSD NVMe 2 TB. Seperti yang bisa dilihat, tipe GPU-nya lagi-lagi sama seperti milik x15, akan tetapi daya maksimum dan clock speed-nya jauh lebih tinggi, sehingga frame rate di dalam game dipastikan bisa lebih tinggi lagi. Khusus pada varian yang dibekali RTX 3080 ini, trackpad-nya dilengkapi pencahayaan RGB yang bisa diprogram (berlaku juga untuk x15).

Untuk layarnya, panel 17,3 inci milik varian termurah x17 memiliki resolusi 1080p dan refresh rate 165 Hz, sedangkan varian termahalnya mempunyai resolusi 4K dan refresh rate 120 Hz. Kapasitas baterainya sama persis dengan milik x15 (87 Wh), tapi beratnya berkisar antara 3,02 kg sampai 3,2 kg.

Deretan port yang tersematkan pun identik, dengan penambahan satu USB-A, Mini DisplayPort, dan Ethernet pada x17. Khusus di x17, konsumen punya opsi untuk meng-upgrade keyboard-nya dengan mechanical switch Cherry MX Ultra Low Profile.

Sistem pendingin eksklusif

Satu hal yang paling dibanggakan Alienware dari x15 dan x17 adalah terkait sistem pendinginnya, yang merupakan kunci utama agar perangkat mampu menyajikan kinerja secara maksimal dalam ruang yang terbatas. Di sini Alienware tak hanya mengandalkan empat buah kipas yang dirancang agar bisa bekerja secara efisien, melainkan juga material thermal compound khusus untuk mengalirkan panas hingga 25 persen lebih efektif.

Hasilnya menurut Alienware adalah keseimbangan yang pas antara performa, kesenyapan, dan bodi yang tipis. Pun begitu, material khusus ini rupanya cuma tersedia pada varian x15 dan x17 yang dibekali GPU RTX 3070 atau RTX 3080.

Sumber: The Verge dan Alienware.

Setelah Belasan Tahun, Alienware Luncurkan Laptop Pertamanya yang Ditenagai Prosesor AMD

Laptop gaming dengan prosesor AMD terus menjadi sorotan dalam setahun terakhir ini. Perpaduan yang seimbang antara performa gaming yang mumpuni dan konsumsi daya yang efisien membuat banyak produsen laptop terpincut, tidak terkecuali Alienware.

Sub-brand Dell khusus ranah gaming itu baru saja meluncurkan Alienware m15 Ryzen Edition R5, laptop terbarunya yang ditenagai oleh prosesor Ryzen 5000 Series versi mobile. Menariknya, terakhir kali Alienware menggunakan prosesor besutan AMD pada laptop-nya adalah di tahun 2007, jadi tidak heran apabila Alienware benar-benar menekankan penggunaan prosesor Ryzen di sini.

Laptop ini bisa dikonfigurasikan baik dengan prosesor Ryzen 7 5800H maupun Ryzen 9 5900HX, sedangkan pilihan GPU yang bisa ditandemkan mencakup Nvidia GeForce RTX 3060 atau RTX 3070. RAM yang ditanamkan adalah tipe DDR4 3200 MHz, dan yang sangat menarik, ada slot ekstra sehingga pengguna dapat dengan mudah menambah kapasitasnya jika diperlukan.

Bukan cuma itu, m15 R5 turut mengemas slot M.2 ekstra sehingga pengguna juga bisa meningkatkan kapasitas penyimpanannya pasca pembelian. Baterainya sendiri tidak berubah jika dibandingkan iterasi-iterasi sebelumnya, masih dengan kapasitas total sebesar 86 Wh — namun bisa dipastikan lebih awet berkat penggunaan prosesor yang efisien.

Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap daya tahan baterainya tentu adalah resolusi layar. Bagi yang menginginkan daya tahan terbaik, mereka bisa memilih varian dengan panel 1080p 165 Hz. Buat yang mementingkan kualitas gambar terbaik, ada opsi layar 1440p 240 Hz, lengkap dengan dukungan G-Sync. Terakhir, buat para gamer yang super-kompetitif, mereka bisa memilih panel 1080p 360 Hz. Semuanya dengan bentang diagonal 15,6 inci.

Dibandingkan pendahulunya, bodi m15 R5 rupanya sedikit lebih tebal dan lebih berat. Tebalnya mencapai 22,85 mm di bagian belakang, dan beratnya berada di kisaran 2,42 kg sampai 2,69 kg, tergantung konfigurasi yang dipilih. Kabar baiknya, port konektivitas yang tersedia cukup melimpah.

Total ada tiga port USB-A, satu port USB-C, satu port HDMI 2.1, dan satu port Ethernet pada m15 R5. Berhubung yang dipakai bukan prosesor Intel, otomatis tidak ada port Thunderbolt. Seperti sebelumnya, keyboard laptop ini juga dapat dikonfigurasikan dengan mechanical switch Cherry MX Ultra Low Profile.

Di Amerika Serikat, Alienware m15 Ryzen Edition R5 kabarnya akan dijual dengan harga paling murah mulai $1.794 pada tanggal 20 April mendatang. Kalau itu terlalu mahal, Dell masih punya laptop gaming lain yang tidak kalah menarik.

Dell G15 Ryzen Edition

Dibandingkan sepupunya tadi, Dell G15 Ryzen Edition ini jauh lebih terjangkau dengan banderol mulai $900 pada konfigurasi terendahnya. Konfigurasi yang paling murah itu mencakup prosesor Ryzen 5 5600H, GPU RTX 3060, RAM DDR4 3.200 MHz berkapasitas 8 GB, dan SSD NVMe M.2 sebesar 256 GB.

Kalau ada budget lebih, konsumen bisa memilih varian yang ditenagai prosesor Ryzen 7 5800H. Varian ini juga hadir bersama baterai berkapasitas lebih besar; 86 Wh dibanding 56 Wh yang terdapat pada varian paling murah tadi.

Untuk layarnya, G15 mengemas panel 15,6 inci dengan resolusi 1080p 120 Hz. Opsi lain yang dapat dipilih konsumen mencakup 1080p 165 Hz, dan ke depannya dipastikan juga bakal ada opsi layar 1080p 360 Hz.

Yang menarik dari laptop ini bukan cuma spesifikasi dan harganya saja, melainkan juga desainnya. Seperti yang bisa kita lihat, bentuk engselnya di belakang tampak terinspirasi laptoplaptop terbaru Alienware. Bukan hanya itu, bahkan desain sistem pendinginnya pun juga diklaim banyak terinspirasi oleh rancangan Alienware.

Terkait dimensinya, G15 tercatat memiliki ketebalan 27,94 mm, akan tetapi sayangnya tidak ada informasi mengenai bobotnya. Penjualannya dikabarkan bakal berlangsung mulai 4 Mei. Alternatifnya, Dell juga akan segera memasarkan versi lain G15 yang ditenagai oleh prosesor Intel generasi ke-10 dengan harga start yang sama persis.

Sumber: 1, 2, 3.

Laptop Gaming Terbaru Alienware Dibekali Mechanical Keyboard Cherry MX yang Amat Tipis

Laptop gaming yang mengemas mechanical keyboard bukanlah suatu ide baru. Adalah MSI yang pertama mengeksekusi gagasan ini di tahun 2014, tepatnya ketika mereka menjejalkan switch Cherry MX Brown ke dalam laptop bernama GT80 Titan. Namun seiring bertambah ringkasnya dimensi laptop gaming, tentu saja dibutuhkan upaya ekstra ketimbang sebatas menyematkan mechanical switch biasa begitu saja.

Buat Alienware, tidak ada cara yang lebih baik selain berkolaborasi dengan nama yang pada dasarnya sudah sangat identik dengan mechanical keyboard, yakni Cherry. Selama lebih dari tiga tahun, Alienware bekerja sama dengan perusahaan asal Jerman tersebut guna menciptakan mechanical switch jenis baru yang ditujukan secara khusus untuk laptop.

Hasilnya adalah Cherry MX Ultra Low Profile, sebuah mechanical switch yang luar biasa tipis, dengan tingkat ketebalan hanya 3,5 mm. Sebagai perbandingan, switch Cherry MX standar yang biasa kita jumpai di banyak mechanical keyboard mempunyai tebal 18,5 mm, sedangkan switch Cherry MX Low Profile sedikit lebih tipis di 11,9 mm. Saking tipisnya switch ini, Alienware sama sekali tidak perlu mengubah desain fisik laptop-nya.

Meski sangat tipis, switch ini masih menawarkan key travel sedalam 1,8 mm, sehingga jari-jari pengguna masih akan merasakan menekan sesuatu. Kalau berdasarkan penjelasan Alienware sekaligus suara typing test-nya, karakteristik switch ini lebih condong ke tactile ketimbang clicky atau linear. Soal durabilitas, tiap-tiap switch diklaim mampu beroperasi secara normal hingga 15 juta kali klik.

Selama pengembangannya, kedua perusahaan sempat berkutat dengan lebih dari 160 prototipe sebelum akhirnya mendapatkan desain finalnya ini. Lucunya, yang menjadi inspirasi justru adalah pintu gull-wing milik mobil sport DeLorean (yang terkenal lewat seri film Back to the Future), dan itu bisa kita lihat dari pelat stainless steel di bagian atas switch yang bisa bergerak membuka dan menutup.

Switch unik ini dapat kita temui pada Alienware m15 R4 dan m17 R4 generasi terbaru yang sudah mengemas GPU Nvidia RTX 30 Series. Namun ketimbang menawarkannya sebagai opsi default, Alienware justru menjadikannya sebagai salah satu konfigurasi opsional yang harus ditebus dengan biaya tambahan sebesar $150.

$150 jelas jauh dari kata murah, dan kita sebenarnya bisa membeli mechanical keyboard yang lebih nyaman digunakan dengan harga yang sama atau bahkan lebih murah. Pun begitu, saya yakin mereka yang sanggup membeli laptop Alienware tidak akan kesulitan menyiapkan dana ekstra.

Terakhir, kita tahu bahwa produsen senang sekali menyisipkan kata “pertama” saat memperkenalkan suatu produk baru, akan tetapi Alienware m15 R4 dan m17 R4 bukanlah laptop pertama yang mengemas mechanical switch super-tipis semacam ini. Tahun lalu, Gigabyte sempat meluncurkan laptop Aorus 15G yang mengusung premis serupa. Bedanya, yang Gigabyte gunakan adalah mechanical switch bikinan Omron, yang mungkin lebih dikenal sebagai produsen switch untuk mouse ketimbang keyboard.

Sumber: Alienware via VentureBeat.

Kia Motors dan Alienware Kembali Sponsori Liga League of Legends Eropa

Kia Motors akan kembali menjadi sponsor dari League of Legends European Championship (LEC). Mereka akan menjadi presenting sponsor dalam segmen “Player of the Game”, yaitu bagian ketika caster dan analis liga League of Legends Eropa membahas tentang performa para pemain sepanjang turnamen. Selain itu, Kia Motors juga akan menjadi presenting sonsor untuk penghargaan “All-Star of the Split” dan “MVP of the Split”, yang diberikan pada akhir turnamen. Dalam berbagai kegiatan LEC offline, mobil-mobil Kia juga akan dipajang. Tak hanya itu, Kia Motors juga berencana untuk melakukan “roadshow”. Sayangnya, belum ada informasi detail terkait hal ini, menurut The Esports Observer.

“Kami senang karena Kia Motors memutuskan untuk memperkuat kerja sama dengan kami. Kini kami adalah salah satu rekan kerja sama premium mereka, seperti NBA dan Kia MVP Ladder. Pencapaian ini memungkinkan kami untuk melanjutkan momentum dari 2019 dan memperkuat reputasi Kia yang konsisten dengan kerja sama mereka,” kata Alban Dechelotte, Head of Sponsorship & Business Development EU Esports, Riot Games, menurut laporan Inven Global.

Sementara itu, Michael Choo, Head of Brand Experience Team, Kia Motors mengatakan bahwa sebagai rekan LEC, mereka ingin dapat mendekatkan diri dengan fans esports. “Untuk LEC 2020, dalam acara online dan offline, kami ingin menunjukkan mobil dan SUV kami dan membuktikan bagaimana Kia dengan cepat menjadi perusahaan mobil yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Sumber: Twitter
Sumber: Twitter

Kia Motors bukan satu-satunya perusahaan yang memutuskan untuk menjadi sponsor dari LEC. Alienware juga kembali membuat perjanjian dengan Riot Games. Dengan perjanjian yang berlangsung selama lebih dari setahun tersebut, Alienware akan menjadi penyedia resmi untuk PC dan monitor di LEC. Alienware akan menyediakan desktop Aurora P9 sebagai PC dan monitor AW2521HF 240 Hz IPS untuk monitor. Selain itu, Alienware juga akan menjadi presenting partner dari Match of the Week, segmen yang akan menunjukkan bagian paling menarik dari pertandingan LEC sepanjang minggu.

“Sebagai sebuah liga, pertumbuhan viewership LEC sangat baik. Dan liga ini juga sangat sukses di kancah internasional,” kata Bryan DeZayas, Director of Global Marketing, Alienware. “Tim kamera dan broadcast yang mumpuni dari LEC dapat membuat konten yang menarik untuk dinikmati semua penonton. Performa yang baik dari tim-tim hebat seperti G2, Fnatic, dan Schalke menunjukkan dunia bahwa pemain dan pertandingan esports terbaik bisa ditemukan di LEC.”

Alienware Pamerkan Pesaing Nintendo Switch, Concept UFO Namanya

Dalam waktu singkat, Nintendo Switch sukses menggaet jutaan pengguna karena ia sanggup menawarkan apa yang tak dapat diberikan oleh Xbox One dan PS4: fleksibiltas untuk digunakan di mana pun serta kemampuan buat menyajikan konten ala home console tradisional. Dari sisi spesifikasi dan software, Switch bukanlah perangkat berperforma istimewa, dan Dell melihat ada celah yang bisa mereka isi.

Di CES 2020, Alienware memamerkan Concept UFO, perangkat gaming hybrid yang sangat terinspirasi dari Nintendo Switch – baik dalam hal desain maupun penyajian. Aspek utama yang membedakan Concept UFO dari Switch adalah pemanfaatan komponen PC tulen serta OS Windows 10, membuatnya jadi hardware gaming super-fleksibel dengan akses ke puluhan ribu permainan dan beragam pilihan platform distribusi digital.

Alienware Concept D 1

Alienware Concept UFO disajikan layaknya Switch dengan penampilan yang sedikit lebih bersudut. Di mode handheld, layar diapit oleh rangkaian tombol dan stik analog. Seperti biasa, direction pad berada di kiri dan action button di kanan, lalu tersedia pula dua pasang tombol trigger di area atas. Bagian controller bisa dilepas dari modul layar, namun tak seperti Switch, mereka tidak bisa bekerja secara individual dan membutuhkan unit bridge buat menyambungkan keduanya.

Ketika controller sudah terpasang ke bridge, mode wireless segera aktif. Selanjutnya, modul layar bisa berdiri berbekal stand built-in. Concept UFO menyuguhkan display yang lebih canggih dibanding Switch, memiliki luas 8-inci beresolusi 1200p (versus 6,2-inci 720p). Selain itu, Concept UFO juga didukung oleh unit dock yang memungkinkan perangkat tersambung ke televisi dan lebih banyak input kendali. Terdapat pula fitur screen sharing dan konektivitas fisik berupa port USB type-C serta Thunderbolt.

Alienware Concept D 2

Perlu diketahui bahwa docking Concept UFO tidak seperti milik Switch. Ukurannya lebih besar, dan dirancang sebagai ‘tempat duduk’ bagi modul utama/layar. Saat artikel ini ditulis, Dell belum mengungkap detail terkait spesifikasi Concept UFO. Lewat Twitter-nya, chief architect AMD Frank Azor mengonfirmasi bahwa perangkat ini mengusung teknologi Ryzen (sebelum bergabung ke AMD, Azor ialah GM Alienware).

Saya sendiri penasaran apakah Concept UFO punya karakteristik seperti Switch, terutama terkait performa hardware? Di mode portable, game Switch dijalankan di resolusi HD serta frame rate yang cenderung rendah, dan baru memperoleh dongkrakan kinerja ketika dipasangkan ke dock. Apakah kondisi serupa terjadi di Concept UFO? Selain itu, Dell juga belum mengungkap informasi soal daya tahan baterai dari gaming PC handheld mereka ini.

Alienware Concept D 3

Dan seperti yang bisa Anda lihat dari namanya, status Concept D saat ini baru berupa konsep. Itu berarti, belum dapat dipastikan apakah Concept D akan diangkat jadi produk konsumen atau tidak, dan masih terlalu cepat untuk bertanya mengenai harganya…

Via Tom’s Hardware. Gambar: The Next Web.

Dell Singkap Alienware 55, Monitor Gaming dengan Layar OLED 55 Inci

Pada ajang CES bulan Januari lalu, Dell sempat mendemonstrasikan sebuah monitor gaming dengan layar OLED 55 inci. Lompat ke event Gamescom baru-baru ini, produk tersebut akhirnya telah dirilis secara resmi di bawah nama Alienware 55.

Monitor dengan ukuran layar yang masif bukan lagi spesies yang langka dewasa ini, utamanya sejak Nvidia menyingkap konsep Big Format Gaming Display (BFGD) tahun lalu, disusul oleh implementasi sejumlah pabrikan, macam HP Omen X Emperium 65 misalnya. Namun kalau layar berukuran raksasa itu ternyata merupakan panel OLED, barulah bisa disebut langka.

Itulah yang menjadi daya tarik utama Alienware 55. Layar dengan bentang diagonal 55 incinya merupakan panel OLED beresolusi 3840 x 2160 pixel, dengan tingkat kecerahan maksimum 400 nit dan rasio kontras 130.000:1. Seperti yang kita tahu, kelebihan utama panel OLED dibanding LCD biasa adalah kemampuannya menyajikan warna hitam yang begitu pekat.

Alienware 55

Yang disayangkan, Dell sama sekali tidak menyinggung soal dukungan konten HDR pada monitor ini. Panelnya memang OLED yang unggul perihal reproduksi warna (98,5% spektrum warna DCI-P3), tapi tidak ada keterangan soal dukungan format HDR10 atau Dolby Vision, dan ini bisa menjadi deal-breaker buat para konsumen yang tertarik menggunakannya untuk menonton di samping gaming.

Terlepas dari itu, Alienware 55 tidak mengecewakan perihal performa. Refresh rate maksimum yang didukung adalah 120 Hz, dan ia pun kompatibel dengan teknologi variable refresh rate FreeSync buat para pengguna GPU AMD. Urusan audio, terdapat sepasang speaker 14 W yang Dell rancang bersama Wave Maxx Audio.

Alienware 55

Konektivitasnya mencakup DisplayPort 1.4, tiga input HDMI 2.0, empat port USB 3.1 Gen 1, headphone jack dan S/PDIF audio line-out. Dell pun tak lupa menyertakan sebuah remote control bagi yang hendak memperlakukan monitor ini sebagai TV.

Rencananya, Alienware 55 bakal dipasarkan mulai 30 September mendatang seharga $4.000. Mungkin ia bisa menjadi fasilitas tambahan yang menarik buat kamar hotel spesial “Alienware Room” di Hilton Panama.

Sumber: The Verge dan Anandtech.

Bersama Tobii, Alienware Luncurkan Alienware Academy

Menjadi atlet esports memang bukanlah hal yang mudah. Kadang-kadang untuk menjadi lebih hebat pun bukan hanya sesederhana mengulang permainan secara terus-menerus sampai menjadi lebih jago. Nyatanya, para calon atlet esports juga butuh informasi cara main yang benar dan tentunya mentor yang bisa membantu menyadari kesalahan yang mungkin tak disadari oleh sang calon atlet esports tersebut.

Walau hal tersebut penting untuk dapat menciptakan bakat-bakat baru di dalam dunia esports, namun nyatanya belum banyak organisasi ataupun perusahaan yang menciptakan hal tersebut. Maka dari itu salah satu brand peripheral gaming ternama Alienware pun melihat hal tersebut sebagai peluang dan meluncurkan sebuah tempat pelatihan bernama Alienware Academy.

Sumber: windowscentral.com
Sumber: Windows Central

Pelatihan atlet esports ini tercipta berkat kerjasama antara Alienware dengan Tobii sebuah perusahaan yang menciptakan teknologi untuk merekam arah pergerakan mata kita selama melihat monitor PC saat sedang bermain. 

Sejak dari peluncurannya, situs ini sudah menawarkan satu arsip berisi berbagai hal yang bisa membantu Anda meningkatkan kemampuan bermain, seperti tips dan trik, serta tutorial interaktif yang bisa dipelajari oleh berbagai gamers dari berbagai level.

Mengutip Esports Marketing Blog, Alienware Academy ini termasuk sebuah video latihan yang diajarkan oleh pro playernya sendiri termasuk Jordan ‘n0thing’ Gilbert untuk CS:GO. Ada juga sebuah map gameplay challenge custom yang memungkinkan pemain melatih skill mereka dan tentunya informasi tambahan bagi mereka yang menggunakan Tobii eye-tracking.

Sumber: techhive.com
Sumber: TechHive

Terkait peluncuran ini, Jonas Jerebko selaku pemilik tim Renegades Esports memberi komentar kepada Esports Marketing Blog mengatakan, “dengan peluncuran Alienware Academy, Alienware dan Tobii membuktikan komitmen kami terhadap perkembangan ekosistem esports. Dengan peralatan serta konten eksklusif, Alienware Academy menawarkan konten yang cocok bagi gamer kompetitif yang mau belajar lebih jauh dari para profesional.”

Alienware sendiri merupakan brand yang bergerak di peripheral serta pembuatan komputer yang fokus kepada pasar gaming. Terbentuk sejak 24 Oktober 1996, Alienware ini merupakan sub-brand dari salah satu brand komputer terkemuka yaitu Dell. Sementara Tobii sendiri adalah salah satu brand pionir dalam pembuatan teknologi eye tracking. Tobii Pro merupakan salah satu dari tiga bagian unit bisnis Tobii yang memang fokus kepada teknologi eye tracking, salah satunya digunakan untuk gaming.

Sepenuhnya Upgradeable, Alienware Area 51m Bisa Diibaratkan PC Berwujud Laptop

Peluncuran GPU Nvidia RTX versi mobile memicu kehadiran banyak laptop gaming baru. Kita sudah melihat persembahan dari Razer, dan kini giliran Dell yang unjuk gigi lewat brand Alienware miliknya.

Di panggung CES 2019, Dell resmi memperkenalkan Alienware Area 51m. Namanya boleh meminjam nama laptop pertama Alienware, akan tetapi Dell benar-benar merancangnya sebagai laptop gaming pamungkas, dan itu bukan semata diwakili oleh spesifikasi kelas atas saja.

Alienware Area 51m

Seperti yang saya bilang, GPU Nvidia RTX merupakan salah satu fitur yang diunggulkannya, dengan varian termahal yang mengemas RTX 2080 versi desktop yang sudah diciutkan fisiknya oleh Dell sendiri. Lalu di bagian prosesor, ada Intel Core i9-9900K, salah satu chip desktop tercepat Intel saat ini.

Namun yang membuat Area 51m sangat istimewa adalah, komponen-komponen itu tadi bisa konsumen ganti dengan yang baru layaknya sebuah PC. Ini berbeda dari mayoritas laptop gaming yang mengaku bersifat upgradeable, tapi pada kenyataannya hanya bisa diganti RAM dan komponen storage-nya saja.

Alienware Area 51m

Bicara soal RAM dan storage, Area 51m dapat dikonfigurasikan hingga mengemas RAM 64 GB DDR4 dan kombinasi storage 2 TB SSD + 1 TB hybrid drive. Beralih ke layar, pengguna akan disambut oleh layar 17,3 inci beresolusi 1080p, dengan pilihan refresh rate 60 atau 144 Hz, serta dukungan G-Sync dan Tobii eye tracking yang opsional.

Perihal konektivitas, Area 51m mengemas port Thunderbolt 3 (USB-C), 3x USB-A 3.1, HDMI 2.0, Mini DisplayPort, Ethernet 2,5 Gbps, dan port untuk menyambungkan Alienware Graphics Amplifier alias GPU eksternal.

Alienware Area 51m

Begitu perkasanya Area 51m, ia memerlukan dua adaptor sekaligus. Kendati demikian, kalau hanya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan ringan yang tidak membutuhkan kinerja CPU maksimal, pengguna cukup memasangkan satu adaptor saja. Baterainya sendiri memiliki kapasitas 90 Wh, tapi kita jelas tak boleh berharap banyak jika melihat spesifikasinya.

Semua ini tentunya harus ditebus dengan harga yang mahal ketika Dell mulai memasarkannya pada 29 Januari nanti. Varian termurahnya dibanderol $2.549, harga yang pantas untuk perangkat yang bisa diibaratkan sebagai PC berwujud laptop.

Sumber: The Next Web dan Engadget.