Tag Archives: aligner

Pendanaan Startup KLAR

Startup Perawatan Gigi KLAR Peroleh Investasi Awal dari AC Ventures dan Kenangan Fund

Startup teknologi perawatan gigi estetika KLAR mengumumkan investasi tahap awal yang dipimpin oleh AC Ventures dan diikuti oleh partisipasi dari Kenangan Fund. Perusahaan tidak menyebut nominal yang didapat dalam putaran ini.

Dana segar ini akan dimanfaatkan KLAR untuk mencapai empat tujuan bisnis utamanya. Pertama, pengembangan dan riset untuk mengoptimalkan biaya perawatan agar pasien dapat menikmati layanan kualitas internasional tanpa menguras banyak biaya. Kedua, memperbesar tim agar dapat menjadi pemimpin di pasar.

Ketiga, dana akan dialokasikan untuk memperkuat posisi KLAR sebagai brand andalan pasien dan dokter gigi mitra yang menginginkan solusi merapikan gigi tanpa proses yang rumit. Terakhir, KLAR akan menambah portofolio produk pendukung untuk merapikan gigi pasien secara menyeluruh.

Co-Founder & CEO KLAR Ellen Pranata menyampaikan, pendanaan ini adalah langkah awal mengembangkan KLAR. Ia melihat semakin banyak pasien yang ingin memiliki gigi yang rapi dan senyum yang menarik untuk menambah rasa percaya diri, namun menginginkan proses yang nyaman tanpa mengorbankan estetik.

“Kami dan investor sedari awal sepakat bahwa tujuan bisnis kami adalah untuk memberikan solusi teknologi perawatan gigi yang reliable bagi masyarakat Indonesia,” kata Ellen dalam keterangan resmi, Selasa (29/6).

Potensi pasar untuk aligner di Indonesia diestimasi bisa mencapai $3 miliar (Rp43 triliun). Dengan pertumbuhan PDB per kapita dan meningkatnya minat perawatan diri dan estetika, KLAR yakin permintaan aligner di Indonesia akan terus meningkat. Di Indonesia, selain KLAR, ada RATA yang bermain di segmen yang sama.

“KLAR mencoba menyelesaikan masalah yang selama ini ada dengan solusi yang lebih baik, terjangkau, dan lebih nyaman. Didukung dengan tim pendiri yang solid dan jaringan industri yang kuat, kami percaya KLAR memiliki kapasitas yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin di industri estetika gigi di Indonesia,” ucap Founder & General Partner AC Ventures Michael Soerijadji.

Model bisnis KLAR

Salah satu varian produk yang ditawarkan KLAR untuk perawatan gigi / KLAR

KLAR sendiri dirintis pada September 2020 oleh Ellen Pranata, Adelia Susanto, dan David Sugiharta. Ellen sebelumnya adalah Direktur Cobra Dental, salah satu perusahaan importir dan penjual peralatan dental. Bersama Ellen, Adelia Susanto (Chief Orthodontist KLAR) merupakan spesialis ortodonti yang memiliki banyak pengalaman terkait perawatan dengan clear aligners.

Sementara, David (COO) adalah dokter gigi yang ahli di bidang prosthetics, aesthetics, dan full mouth rehabilitations. Ketiga eksekutif ini juga didampingi oleh penasihat senior, seperti Gita Prihanto (eks-COO RuangGuru dan eks-Senior Director Grab Indonesia) dan Adrian Susanto (CEO Cobra Dental).

KLAR mengandalkan model bisnis B2B2C, melengkapi layanan yang ditawarkan dokter gigi mitra dengan menghadirkan teknologi aligner berkualitas, sehingga mereka dapat menawarkan produk tersebut ke pasien. Dokter gigi dan pasien dapat berinteraksi dan memantau status perawatan dari jarak jauh dengan aplikasi KLAR Smile.

Nilai tambah tersebut menobatkan KLAR sebagai pembeda di industri karena dapat mengurangi jumlah kunjungan dan waktu yang dihabiskan untuk kontrol berkala. Dalam waktu kurang dari setahun, perusahaan telah bermitra dengan lebih dari 600 dokter gigi (dokter gigi umum dan spesialis) di seluruh penjuru negeri.

Untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat terhadap gigi yang rapi dan senyum yang menarik, KLAR telah hadir di lebih dari 100 klinik gigi yang tersebar di 32 kota. Jakarta, Bali, dan Surabaya menjadi tiga kota paling strategis bagi perkembangan bisnis KLAR. Beroperasi di tengah pandemi Covid-19, startup ini tetap mampu meningkatkan pendapatan dengan pesat.

KLAR mengelola operasional perusahaan dari hulu ke hilir secara mandiri, bahkan mereka telah memiliki fasilitas produksi khusus untuk memproduksi aligner transparan, KLAR Aligner. Dengan pendekatan ini, maka KLAR dapat menjaga kualitas serta menekan biaya produksi.

KLAR Aligner dikembangkan oleh spesialis ortodonti berpengalaman. Setiap set produk KLAR dibuat secara personal, sesuai dengan kebutuhan khusus setiap pasien. Bahkan, ultra-clear aligner dari KLAR menjadi satu-satunya produk aligner lokal buatan Indonesia yang terdaftar secara resmi di Kementerian Kesehatan RI. Alhasil, produk ini terjamin aman dan nyaman untuk digunakan. KLAR Aligner juga menawarkan perawatan maloklusi gigi secara menyeluruh untuk memastikan tata letak gigi dan gigitan yang sehat setelah perawatan.

“Kami menawarkan kualitas perawatan estetik gigi kelas dunia, tetapi kami mampu menawarkannya dengan harga yang lebih terjangkau karena keseluruhan proses produksi dan perawatan kami dilakukan di Indonesia,” tambah Ellen.

Saat ini KLAR didukung oleh 20 orang profesional berencana untuk terus menambah jumlah tim menjadi setidaknya 80 orang di tahun 2021, demi memenuhi permintaan yang kian meningkat.

Clear aligner adalah ujung tombak dari bisnis Rata

Segera Rampungkan Pendanaan Pra-Seri A, Rata Fokuskan Ekspansi Domestik

Sebagai satu dari sedikit pemain teledentistry di Indonesia, Rata kian serius untuk meraih pasar yang lebih luas. Keinginan tersebut semakin terlihat seiring putaran pendanaan pra-seri A yang tak lama lagi mereka kantongi sebagai bekal pengembangan bisnis.

Clear aligner adalah ujung tombak dari bisnis Rata. Teknologi Rata memungkinkan aligner mereka menggerakkan gigi hingga 0,25mm di setiap nomor. Sebelum mengirim aligner, tim Rata akan meminta pasien mengisi kuesioner untuk mengetahui kondisi gigi pasien. Setelah memperoleh data, Rata akan membuat simulasi pergerakan gigi menggunakan sistem AI, dan akhirnya mencetak clear aligner yang akan dikirim ke pasien.

Rata mengklaim, selain faktor biaya, penggunaan aligner untuk memperbaiki bentuk gigi dianggap lebih praktis dalam perawatan dan lebih nyaman secara penampilan dibanding behel.

Co-Founder & CMO Rata Deviana Maria menyebut, pangsa pasar untuk clear aligner di seluruh Asia Tenggara mencapai $47,78 juta (sekitar Rp676 miliar) pada 2018 dan diprediksi akan terus meningkat. Deviana menilai porsi Indonesia dalam pangsa pasar tersebut masih begitu kecil. Namun Deviana sadar keadaan tersebut sekaligus menandakan ada ruang kesempatan yang cukup besar untuk mereka eksplorasi.

Keinginan Rata dituangkan ke dalam ekspansi bisnis ke sejumlah kota-kota besar di Indonesia. Deviana menyebut ekspansi pasar di dalam negeri ini menjadi fokus mereka dalam satu tahun ke depan. “Kita akan melakukan ekspansi secara digital serta offline, dan Rata akan fokus di nasional terlebih dahulu pada tahun 2021,” imbuh Deviana.

Segera amankan suntikan modal baru

Rata memperoleh pendanaan awal dengan nominal tak disebutkan pada Agustus 2019. Hanya berselang setahun lebih Deviana Maria (CMO), Edward Makmur (CEO), Danny Limanto (CSO), Jason Wahono (CFO) segera mengamankan kepercayaan investor untuk menyuntikkan modal melalui putaran pendanaan pra-seri A. Rata menolak menyebut nominal pendanaan dan informasi detail lainnya. Namun bisa dipastikan di antara partisipan terdapat sejumlah investor regional.

“Terkait investasi pra-Seri A, kita masih belum bisa umumkan nama-nama investornya. Akan tetapi Alpha JWC Ventures ikut di putaran ini dan bekerja sama dengan investor regional. Untuk detail akan kami infokan nantinya,” jelas Deviana.

Pendanaan tersebut memungkinkan Rata mengebut dan memperbesar cakupan bisnisnya ke level nasional. Di samping itu mereka juga akan memanfaatkan dana segar tadi untuk mengembangkan inovasi terbaru.

Salah satunya adalah aplikasi mobile. Rata yang sebelumnya hanya bisa diakses melalui situs web, kini sudah bisa dijangkau dengan aplikasi. Namun Deviana menambahkan aplikasi Rata belum bisa diakses terbuka ke semua orang. “Sifatnya masih undangan untuk para konsumen kami.”

Deviana percaya pendanaan baru yang segera mereka kantongi akan mendorong pertumbuhan bisnis lebih cepat. Mengklaim sebagai yang pertama menciptakan clear aligner secara in-house, Deviana mengatakan inovasi-inovasi mereka berikutnya akan berkutat untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

Lebih dari itu, masa pandemi juga membawa berkah tersendiri bagi teledentistry ini. Sebagaimana diketahui luas, wabah Covid-19 memaksa orang-orang mencoba layanan digital untuk menghindari kemungkinan terpapar virus. Tak terkecuali bagi Rata. Deviana mengatakan layanan konsultasi teledentistry meningkat signifikan.

Lalu saat disinggung mengenai peta kompetisi di mana mulai bermunculan layanan teledentistry serupa, Deviana mengaku tak gentar. Menurutnya apa yang ditawarkan oleh pemain-pemain tersebut masih sebatas teledentistry secara umum saja.

“Rata fokus untuk aligner treatment. Diharapkan ke depannya Indonesia akan lebih melek terhadap kesehatan gigi dan mulut. Untuk persaingan, kami rasa model bisnis kami cukup berbeda,” pungkas Deviana.