Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
99.co Startup for Property Announces 216 Billion Rupiah Funding, Still Focused on Jabodetabek area in Indonesia
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Situs properti 99.co baru-baru ini mengumumkan telah mendapatkan putaran pendanaan putaran seri B senilai $15,2 juta (setara dengan 216,6 miliar Rupiah). Pendanaan dipimpin oleh MindWorks Ventures dan Allianz X dengan keterlibatan dari investor sebelumnya, yakni East Ventures, Sequoia India, dan Eduardo Saverin.
Hasil pendanaan akan difokuskan untuk pengembangan dan perluasan jangkauan di pasar inti mereka, yakni di kawasan Singapura dan Indonesia. Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO 99.co Darius Cheung mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada lebih dari 2 juta pengguna bulanan di Indonesia, dengan lebih dari 150 ribu daftar properti.
Sejauh ini 99.co di Indonesia masih difokuskan untuk kawasan Jabodetabek. Kendati demikian, mereka sudah beroperasi di lokasi lain seperti Bandung, Surabaya dan Pekanbaru. Perluasan ke kota-kota lain dikatakan tengah menjadi agenda strategis perusahaan.
“Tentu saja, kami masih sangat fokus pada Jabodetabek untuk saat ini. Sementara kami beroperasi di sejumlah kota lain seperti Bandung, Surabaya, Pekanbaru, dan kami berusaha untuk memperluasnya, sambil tetap fokus pada Jabodetakbek,” ujar Darius.
Untuk transaksi sendiri, 99.co masih mengandalkan sistem keagenan. Darius juga mengatakan, sejauh ini ada sekitar 3 ribu agen terdaftar dan selama setahun ke belakang telah menciptakan lebih dari 2000 transaksi.
“Selama tahun 2019 ini kami telah meluncurkan banyak peningkatan perangkat lunak untuk agen di Indonesia, termasuk sistem CRM untuk meningkatkan produktivitas mereka. Di paruh kedua tahun ini, kami akan merilis sejumlah inovasi produk di sisi konsumen,” terang Darius.
Sebelumnya pada awal tahun 2018 lalu, 99.co melakukan aksi perusahaan dengan melakukan akuisisi terhadap portal properti Urbanindo. Produk dan fitur Urbanindo diboyong ke 99.co per Agustus 2018 lalu.
“Kami percaya, pendekatan design-centric yang kami lahirkan untuk mengatasi masalah pencarian yang kompleks serta pengembangan teknologi yang mendalam pada pembuatan geo-location dan data pasar menjadikan kami unggul dan berbeda dari lainnya,” papar Darius.
A health-tech startup, Halodoc, announces Series B+ funding with an unspecified amount from three strategic investors, Bill & Melinda Gates Foundation, Allianz X, and Prudential. The fresh funding is to support services through technology in Indonesia.
Both Allianz and Prudential are global insurance companies. They’re also the users of Halodoc. Bill & Melinda Gates Foundation is one of the biggest philanthropic foundations worldwide, founded by Microsoft’s Co-Founder, Bill Gates with his wife.
Earlier this year, the company has closed Series B funding led by UOB Venture Management worth of $65 million (around 919 billion Rupiah). Other investors participated in this round are Singtel Innov8, Korea Investment Partners, and Wuxi AppTec.
In calculation, Halodoc has raised almost $100 million (around Rp1.4 billion). It includes investors from previous round, Go-Ventures, BliBli, Openspace Ventures, and Investopedia.
Halodoc’s CEO, Jonathan Sudharta officially stated the entrance of these strategic investors are to help the company improving quality and more health services for Indonesian people living in the big cities and outside Java.
Those places are considered in need of sufficient health infrastructure. These investors suppose to help the company’s commitment by creating new initiatives for Indonesian people to have better access to health services.
“Halodoc intends to learn from Bill & Melinda Gates Foundation which has been long partnering up to provide the best health solution and to improve the welfare worldwide,” he defined.
Allianz X’s Investment Director, Carsten Middendorf added on this investment that the company’s commitment to focusing on transformative business in the developing market and provide affordable insurance to the underserved citizens.
“We expect to partner up with Halodoc in any vertical and help them to tighten up business and coverage in the SEA market,” Middendorf said.
Allianz is to boost up their 24×7 digital health services and its ecosystem in Halodoc app.
Halodoc has three main products, Apotek Antar has been serving 50 cities all over Indonesia, Layanan Lab to facilitate users for medical check-up either at home or the office, and Hubungi Dokter to directly interact with doctors online. In addition, they started expanding to corporate business.
In average, Halodoc has served 7 million patients per month in all around Indonesia, 80% of those are outside the first-tier cities, Jakarta and Surabaya.
In the Gojek app, Halodoc provides consulting session via chat for free.
–
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Startup healthtech Halodoc mengumumkan pendanaan Seri B+ dengan nilai tidak disebutkan dari tiga investor strategis yakni Bill & Melinda Gates Foundation, Allianz X dan Prudential. Dana segar ini akan digunakan untuk melanjutkan komitmen perusahaan untuk permudah layanan melalui teknologi di Indonesia.
Baik Allianz dan Prudential merupakan perusahaan asuransi global yang telah lama beroperasi di Indonesia. Keduanya pun telah menjadi pengguna layanan Halodoc. Sementara Bill & Melinda Gates Foundation adalah salah satu yayasan filantropi terbesar di dunia, yang didirikan oleh Co-Founder Microsoft Bill Gates dan istrinya.
Sebelumnya, pada awal tahun ini, perusahaan telah mengumumkan putaran pendanaan seri B yang dipimpin UOB Venture Management sebesar $65 juta (sekitar 919 miliar Rupiah). Investor lain yang turut berpartisipasi dalam putaran ini adalah Singtel Innov8, Korea Investment Partners, dan Wuxi AppTec.
Secara total, Halodoc telah mengumpulkan hampir $100 juta (sekitar Rp1,4 triliun). Termasuk di dalamnya dari investor putaran sebelumnya, yakni Go-Ventures, BliBli, Openspace Ventures, dan Investidea.
Dalam keterangan resmi, CEO Halodoc Jonathan Sudharta menjelaskan masuknya investor strategis ini akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas dan jumlah pilihan layanan kesehatan yang tersedia untuk masyarakat Indonesia, yang tinggal di luar kota besar dan di luar Jawa.
Lokasi-lokasi tersebut saat ini dinilai belum memiliki infrastruktur layanan kesehatan yang memadai. Bersama dengan investor, perusahaan berkomitmen untuk menciptakan inisiatif baru agar masyarakat Indonesia dapat mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah.
“Halodoc bertekad untuk belajar dari rekam jejak the Bill & Melinda Gates Foundation yang telah lama bekerja sama dengan mitranya untuk memberikan solusi layanan kesehatan terbaik dan meningkatkan kualitas hidup di seluruh dunia,” terangnya.
Investment Director Allianz X Carsten Middendorf turut menambahkan investasi ini menegaskan komitmen perusahaan dalam menyoroti bisnis transformatif di pasar berkembang dan memberikan asuransi yang terjangkau bagi masyarakat yang kurang terlayani.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Halodoc di berbagai vertikal dan membantu memperkuat operasi dan jaringan mereka di pasar Asia Tenggara yang lebih luas,” ucap Middendorf.
Allianz akan perkuat layanan kesehatan digital 24×7 dan ekosistem layanan kesehatan di dalam aplikasi Halodoc.
Halodoc punya tiga produk utama, yakni Apotek Antar telah melayani 50 kota di seluruh Indonesia, Layanan Lab untuk permudah pengguna cek kesehatan baik di rumah atau di kantor, dan Hubungi Dokter untuk berinteraksi dengan dokter secara online. Selain ritel, perusahaan juga mulai ekspansi untuk nasabah korporat.
Secara rata-rata, Halodoc melayani sekitar 7 juta pasien per bulan di seluruh Indonesia, dengan 80% pasien berada di luar kota utama, yakni Jakarta dan Surabaya.
Di dalam aplikasi Gojek, Halodoc juga menyediakan layanan konsultasi dokter via chat secara gratis.
Uganda-based ride hailing platform SafeBoda receives Series B funding from Allianz X anf Go-Ventures. This is Gojek’s second time to invest in ride hailing service outside Southeast Asia and the first for Allianz to invest in African based startup.
Not only transportation, SafeBoda also offers logistics and payment services. The series B will be used for service development and expansion.
“Our investment in SafeBoda highlighted our commitment in market growth. We’re glad to participate in ride hailing ecosystem in Africa. SafeBoda has tighten its position in Uganda’s market and we’ll support the company’s expansion plan to other country and services,” Allianz X’s Corporate Development Director, Oliver Ullrich said.
Allianz X is one of Gojek investors. In 2018, they took part in the round that involves Blibli, Astra, Google, Tencent, JD, Meituan, and Temasek resulting up to $1.5 billion.
Few months after that, Gojek announces Go-Ventures, a venture capital actively invest in startup. Their portfolio includes Kumparan, Narasi.tv, and two startups from India, Rebel Foods and MPL.
Go-Ventures investment for SafeBoda adds up to Gojek’s portfolio of ride hailing startup. Gojek was previously invest for Bangladesh ride hailing startup Pathao.
–
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Startup ride hailing asal Uganda SafeBoda menerima pendanaan Seri B dari Allianz X dan Go-Ventures. Ini adalah kali kedua bagi Gojek terlibat pendanaan untuk layanan ride hailing yang berasal dari luar Asia Tenggara dan kali pertama Allianz berinvestasi untuk startup asal Afrika.
Selain menawarkan layanan transportasi, SafeBoda juga menawarkan layanan logistik dan pembayaran. Pendanaan Seri B ini akan dimanfaatkan SafeBoda untuk mengembangkan layanannya, termasuk ekspansi.
“Investasi kami di SafeBoda menggarisbawahi komitmen berkelanjutan kami untuk pertumbuhan pasar. Kami sangat senang untuk berpartisipasi dalam pengembangan ride hailing ekosistem di Afrika. SafeBoda telah berhasil memantapkan posisinya dalam pasar ride hailing di Uganda dan kami berharap mendukung ekspansi perusahaan ke layanan dan negara lainnya,” terang Corporate Development Director Allianz X Oliver Ullrich.
Allianz X adalah salah satu investor Gojek. Tahun 2018 silam mereka ambil bagian dalam putaraan pendanaan yang diikuti Blibli, Astra, Google, Tencent, JD, Meituan, dan Temasek dengan total nilai pendanaan mencapai $1,5 miliar.
Beberapa bulan berselang setelah pendanaan tersebut, Gojek meresmikan Go-Ventures, perusahaan modal ventura yang mulai aktif mendanai startup. Startup yang masuk daftar portofolio mereka antara lain startup media Kumparan, Narasi.tv, dan dua startup asal India Rebel Foods dan MPL.
Keterlibatan Go-Ventures di SafeBoda menambah daftar startup ride hailing yang disuntik dananya oleh Gojek. Sebelumnya Gojek berinvestasi untuk startup ride hailing asal Bangladesh Pathao.
Juru bicara Gojek kepada DailySocial menjelaskan bahwa Go-Ventures melakukan investasi finansial di perusahaan-perusahaan yang dapat mengambil manfaat dari keahlian dan ekosistem Gojek. Pihak Gojek juga berharap bisa menjadi mentor yang memberikan arahan kepada Safeboda.
“Kami sendiri tidak memiliki rencana untuk memasuki pasar Afrika. Namun, kami selalu terbuka untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan visi dan misi kami untuk mengurangi friksi dan meningkatkan kualitas hidup pengguna melalui pemanfaatan teknologi,” terang Juru bicara Gojek.
Update : tambahan informasi dari juru bicara Gojek
Allianz Group, German-based insurance company announces an investment of $35 million (about Rp481 billion) for Go-Jek, through its investment arm for digital business, Allianz X.
The investment is part of the round joined by Blibli, Astra, Google, Tencent, JD, Meituan and Temasek worth around US$ 1.5 billion. Allianz to be the only international-scale insurance company as Go-Jek’s shareholder.
Nazim Cetin, CEO of Allianz X said in an official release that this is the first investment for a SEA-based company, the fourth throughout the year.
“Allianz X’s strategic investment in Go-Jek emphasized on our commitment to digital business growth, particularly in developing countries. Go-Jek has demonstrated a successful track record in transportation, logistics, and payment sectors. We’re very willing to support the further developments,” he said (4/11).
Joos Louwerier, Allianz Life Indonesia’s President Director added, both companies will tighten relationships through various partnerships that soon to be launched. It will offer a range of unique financial products and services for Go-Jek’s community and customers.
Both companies have already partnered since two years ago. Allianz Indonesia provides health insurance to Go-Jek’s driver-partners. The service then expanded in providing health insurance for their families.
Currently, Go-Jek has acquired over 1 million drivers in 50 cities throughout Indonesia.
–
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Perusahaan asuransi berbasis di Jerman Allianz Group, melalui perusahaan investasi untuk bisnis digital Allianz X, mengumumkan partisipasi investasi sebesar US$35 juta (sekitar Rp481 miliar) untuk Go-Jek.
Partipasi Allianz X ini adalah bagian putaran yang diikuti oleh Blibli, Astra, Google, Tencent, JD, Meituan, dan Temasek dengan total perkiraan US$1,5 miliar. Allianz menjadi satu-satunya pemegang saham yang berasal dari perusahaan asuransi berskala internasional di Go-Jek.
Dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, CEO Allianz X Nazim Cetin menuturkan investasi ini adalah perdana dilakukan untuk perusahaan yang berbasis di Asia Tenggara, sekaligus menandai investasi keempat yang dilakukan Allianz X sepanjang tahun ini.
“Investasi strategis Allianz X di Go-Jek menekankan komitmen kami untuk pertumbuhan bisnis digital, khususnya di negara berkembang. Go-Jek telah memperlihatkan rekam jejak yang sukses dalam sektor transportasi, logistik, dan pembayaran. Kami siap dukung perkembangan berikutnya,” ucapnya, Rabu (11/4).
Presiden Direktur Allianz Life Indonesia Joos Louwerier menambahkan, perusahaan dan Go-Jek akan mempererat hubungan lewat berbagai kolaborasi yang akan diluncurkan. Pihaknya akan menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan yang unik untuk komunitas dan pelanggan Go-Jek.
Sebelumnya, hubungan antara kedua perusahaan sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Allianz Indonesia menyediakan asuransi kesehatan untuk para mitra pengemudi Go-Jek. Kemudian layanan ini diperluas dengan menyediakan asuransi kesehatan yang dapat dibeli para mitra untuk keluarganya.
Saat ini aplikasi Go-Jek telah memiliki lebih dari 1 juta mitra pengemudi tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia.