Pengembang game Mythic Protocol meraih pendanaan awal sebesar $6,5 juta (sekitar 99,8 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan Shima Capital. Investor lain yang ikut berpartisipasi adalah GDP Venture, Saison Capital, Planetarium Labs, Arcane Group, Presto Labs, MARBLEX, EMURGO Ventures, HYPERITHM, dan sejumlah angel investor.
Mythic Protocol didirikan oleh veteran di industri video game, yakni Arief Widhiyasa (Founder Agate) dan Igor Tanzil (eks CMO & CCO Agate, Founder Critical Forge). Perusahaan yang berbasis di Singapura ini memiliki 130 tim yang tersebar di seluruh dunia, yang juga veteran industri kreatif dan teknologi, seperti Caravan Studio, Microsoft, Samsung, Intel, dan Symantec.
CEO Mythic Protocol Arief Widhiyasa mengatakan industri video game mengalami siklus teknologi setiap 25 tahun. Dimulai dengan semikonduktor yang melahirkan industri video game, lalu fokus permainan yang menyenangkan, dan berlanjut ke internet dan gadget. Siklus kedua fokus pada percepatan adopsi video game ke khalayak dengan model bisnis free-to-play.
“Saya percaya siklus selanjutnya akan segera datang, Siklus ini akan digerakkan oleh komputasi terdistribusi (blockchain) dan AI, di mana partisipasi kolektif untuk menghasilkan nilai dalam suatu ekosistem, yaitu collaborative entertainment, menjadi masalah baru yang harus dipecahkan,” ujar Arief dalam keterangan rilis.
Sementara, COO Mythic Protocol Igor Tanzil mengungkap bahwa timnya menemukan peluang unik untuk membangun ekosistem hiburan yang kolaboratif yang akan diawali lewat pengembangan game untuk menjangkau pengguna lebih besar. Ekosistem kolaboratif ini diharapkan dapat memberikan pengalaman unik bagi investor, kreator, dan konsumen.
Maka itu Mythic Protocol akan membangun ekosistem hiburan kolaboratif yang melibatkan teknologi blockchain, AI, video game, dan media kreatif. Ekosistem ini mencakup pengembangan dan peluncuran game action-shooter RPG kolaboratif berjudul RIFTSTORM, yang digabungkan dengan sistem progres roguelite lintas platform (PC, konsol, dan gadget).
Mythic Protocol menargetkan dapat meluncurkan produk gamenya ke pasar global, khususnya Amerika Serikat, pada 2024. “Konsep collaborative entertainment memaksimalkan potensi dan idealisme yang bisa ditawarkan teknologi. Saya punya visi untuk menciptakan sebuah sistem di mana setiap kontribusi pengguna memiliki makna, atribusi yang adil, dan aksi yang mendorong evolusi. Sungguh disayangkan banyak potensi teknologi blockchain disia-siakan karena spekulasi finansial yang berlebihan.”
Selain itu, pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan penawaran bagi kreator game, yakni berupa kumpulan sumber data yang diberi nama Decentralized Universal Meta (on Blockchain) atau DUMB. Terakhir, pihaknya akan mengembangkan kelas aset digital LEGACY yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan pendapatan aset mereka.
“Dengan tim pendiri yang telah menerbitkan lebih dari 250 judul game sejak 2009 dan menjadi salah satu pengembang gim terbesar di Asia Tenggara, kami meyakini mereka dapat mencapai keberhasilan di siklus pengembangan game ke depannya.” Tutup Founder dan General Managing Partner Shima Capital Yida Gao.