Tag Archives: anak-anak

Mendidik Anak Lebih Bijak di Internet, Google Galakkan Program Be Internet Awesome

Menjaga anak-anak agar tetap aman di internet menjadi sebuah tantangan yang terus akan berkembang. Dan sebagai orang tua yang hidup di era modern seperti sekarang ini, Anda dan orang tua lainnya punya peran besar tidak hanya memastikan anak-anak tumbuh dan terekspos internet dengan aman, tapi juga memberi pengajaran bagaimana berperilaku di dunia maya. Google sepakat keamanan anak adalah prioritas teratas dengan meluncurkan program baru bernama “Be Internet Awesome”, sebuah program yang menyuguhkan akses ke pembelajaran mengenai internet aman yang menyenangkan bagi orang tua, pengajar dan anak-anak itu sendiri.

Inisiatif ini tidak dijalankan oleh Google seorang diri, melainkan didukung oleh tiga organisasi, antara lain Family Online Safety Insititute, Internet Keep Safe Coalition, dan ConnectSafely. Dalam upaya membangun keamanan digital bagi generasi muda, keseluruhan program Be Internet Awesome berfokus pada lima kunci pembelajaran, yaitu mengajarkan anak-anak untuk membangikan konten dengan bijaksana, melatih pemikiran kritis ketika menilai kejujuran konten, waspada dengan kerahasiaan dan privasi, menunjukkan kebaikan di internet dan mengutarakan pendapat tentang isu-isu terkini yang menyebabkan keraguan di antara mereka.

Untuk menarik minat para orang tua, pengajar dan anak, Google dan rekan mengemasnya dalam bentuk permainan, tool dan konten yang menyenangkan. Dirancang untuk membantu orang tua dan pengajar dalam mengajarkan generasi muda bagaimana berperilaku yang pantas di internet. Sebagai salah satu contohnya,Google telah merancang kurikulum yang akan menunjukkan kepada siswa contoh kehidupan nyata berkaitan dengan masalah-masalah di dunia internet. Misalnya bagaimana menyikapi situs-situs phishing dan email spam. Kurikulum yang dirancang oleh Google telah mendapatkan semacam persetujuan dari International Society for Technology in Education’s Standards for Students sehingga sesuai dengan standar yang ada.

Secara umum, anak-anak nantinya akan memperoleh pembelajaran yang mendorong mereka memahami dan bertindak dengan benar berkenaan dengan aktivitas peretasan, situs palsu, cyber-bully dan mempelajari perilaku yang benar dalam berinteraksi secara online.

Untuk mempelajari lebih jauh apa itu Be Internet Awesome, silahkan kunjungi tautan ini.

Sumber berita Google.

Lewat Arsa Kids, Arsanesia Ramu Permainan Edukasi Untuk Anak-Anak

Ketika Generation X dan Millenial hanya beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, generasi penerus benar-benar terlahir di era perangkat bergerak. Dan dengan melimpahnya produk canggih dan karya digital, Arsanesia masih melihat masalah klasik yang terjadi di Indonesia: belum meratanya pendidikan. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan.

Demi memenuhi visi baru mereka, tim developer asal Bandung itu meluncurkan Arsa Kids, unit usaha yang dikhususkan untuk fokus pada penciptaan konten pendidikan anak-anak prasekolah lewat edugames.

Sebagai langkah perdana, Arsa Kids telah meluncurkan dua karya digital, yaitu Pippo Belajar Alfabet dan Pippo Belajar Bentuk. Kedua permainan bisa diunduh ke smartphone dan dinikmati gratis.

Arsa Kids 02

“Anak-anak zaman sekarang adalah digital natives yang sudah sangat akrab dengan penggunaan teknologi dalam keseharian mereka,” komentar CEO Arsanesia Adam Ardisasmita melalui lembar rilis pers. “Tanggung jawab kami sebagai pengembang ialah mengawal konten edukasi terbaik bagi anak negeri melalui edugames yang menarik sekaligus mendidik.”

Menurut Arsanesia, ketidakmerataan pendidikan baik secara kualitas maupun kuantitas bertolakbelakang dengan laju penetrasi smartphone dan internet. Di 2015, Indonesia menempati peringkat 110 dari 188 negara dalam daftar Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia); sebuah takaran level perkembangan masyarakat dari segi pendidikan, pendapatan serta harapan hidup. Posisi kita turun dua peringkat dibanding tahun 2014.

Arsa Kids 04

Bagi developer, fakta tersebut menunjukkan peluang untuk menyajikan muatan edukasi berkualitas. Dan Arsanesia memilih perangkat bergerak sebagai medium penyampaiannya. Beberapa misi mereka ungkapkan, salah satunya adalah mendesain teknologi secara khusus buat mendorong daya berpikir si kecil. Edugames Arsa Kids diklaim tidak cuma menawarkan konten pendidikan, tapi juga diracik untuk membantu pertumbuhan emosi mereka.

Arsa Kids 03

Dirancang untuk anak-anak usia dini, permainan dari Arsa Kids mengombinasikan visual, animasi dan efek suara buat memotivasi mereka belajar. Arsanesia turut menjamin timnya tidak melupakan aspek keamanan. Developer berjanji akan selalu berpedoman pada aturan perlindungan anak dan secara aktif mencegah adanya konten-konten yang tidak cocok bagi pengguna di bawah umur.

Pippo Belajar Alfabet adalah pemenang Intel Education Apps and Games Challenge, diselenggarakan oleh Dicoding dan Intel pada akhir 2015 silam. Lalu Pippo Belajar Bentuk ialah permainan yang mencoba memperkenalkan ragam bentuk melalui penyajian menyenangkan. Kedua judul dapat beroperasi di device ber-OS Android versi 2.3 ke atas.

Application Information Will Show Up Here

 

Application Information Will Show Up Here

 

Disclosure: Adam Ardisasmita adalah salah satu kontributor freelance penulis di DS/lifestyle.

Thinga, Mesin Pencari Khusus untuk Anak-Anak yang Aman Terkendali

Internet adalah sumber informasi. Google maupun mesin pencari lainnya bertindak sebagai ‘pintu’ menuju sumber informasi tersebut. Anda bisa mencari apa saja di Google, termasuk hal-hal yang berbau dewasa. Dengan demikian, seandainya Google merupakan program televisi di Indonesia, rating-nya paling tidak haruslah “Bimbingan Orang Tua”.

Poin yang ingin saya angkat adalah, dalam beberapa kesempatan Google tergolong kurang ‘ramah’ terhadap anak-anak. Dahulu ada Yahoo Kids, tapi Yahoo telah memensiunkannya sejak tahun 2013. Beruntung salah satu developer yang terlibat dalam pengembangannya, BJ Heinley, masih peduli dengan ide akan sebuah mesin pencari khusus untuk anak-anak.

Bersama timnya, beliau menciptakan Thinga. Thinga bisa disebut sebagai Google-nya anak-anak. Hanya saja kalau Google menampilkan hasil pencarian yang berasal dari seluruh jagat internet, Thinga akan menampilkan konten yang dimuat dalam database-nya saja.

Konten-konten ini dikumpulkan dan disusun sendiri oleh tim pengembang Thinga. Semisal anak Anda memasukkan kata kunci “ford”, akan muncul sebuah artikel pendek langsung di situs Thinga. Bagaimana kalau tidak ada konten yang relevan dengan kata pencarian? Well, kalau itu terjadi, Thinga akan meminta tolong pada DuckDuckGo dan langsung menampilkan hasil pencarian dari mesin pencari yang amat peduli privasi tersebut.

Lalu bagaimana jika anak Anda memasukkan kata pencarian yang dinilai vulgar, misalnya “porn”. Jangan khawatir, Thinga akan menampilkan halaman kosong dengan keterangan bahwa mereka tak bisa menemukan konten yang relevan.

Selain melakukan pencarian, anak-anak bisa langsung melihat-lihat koleksi konten yang dibagi dalam sejumlah kategori. Ada kategori khusus untuk video, lalu ada kategori tentang hewan, kemudian tak lupa pula kategori khusus pembelajaran, dan lain sebagainya. Heinley mengaku bahwa Thinga memang ditujukan buat anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Untuk sekarang, database yang dimiliki Thinga memang bisa dikatakan belum cukup luas. Kata pencarian “dinosaur” maupun “t-rex” yang saya cantumkan hanya menampilkan hasil dari DuckDuckGo. Meski sudah direncanakan, Thinga masih belum punya aplikasi mobile, tapi situsnya punya tampilan yang optimal untuk smartphone ataupun tablet.

Sumber: UberGizmo dan TechCrunch.

IKO Ialah Tangan Mekanik yang Kompatibel Dengan Lego

Semenjak diperkenalkan ke publik puluhan tahun silam, brand Lego membangun sebuah subkultur, diangkat menjadi game, film, hingga taman rekreasi. Namun jangan pikir bahwa kita sudah melihat seluruh potensi dari penjelmaan Lego. Seorang inventor asal Swedia berhasil mengadaptasi penyajian mainan konstruksi plastik itu untuk kegunaan yang sangat mulia. Continue reading IKO Ialah Tangan Mekanik yang Kompatibel Dengan Lego

Ada Komputer Pintar Dalam Bola Mainan Hackaball

Populernya pemakaian perangkat pintar sebagai medium hiburan keluarga merupakan satu contoh evolusi manusia. Mungkin generasi muda sekarang tidak dapat merasakan serunya adu layangan atau perang-perangan menggunakan senapan dari pelepah pisang. Tapi tak berarti teknologi mendorong mereka untuk malas keluar rumah dan bermain dengan kawan-kawan. Continue reading Ada Komputer Pintar Dalam Bola Mainan Hackaball

Mainkan Lagu Anak Indonesia di Game Buatan Pengembang Lokal Ini

Berbeda dengan kondisi di tahun 90-an, saat ini jarang bisa kita temui ada artis cilik yang membawakan lagu untuk anak-anak. Saat ini anak-anak disuguhi lagu dengan tema dewasa dan kurang mendidik. Untuk mencegah anak-anak terkontaminasi dengan lirik yang tidak positif, Gundu Production merilis game berjudul La La La – Lantunan Lagu Anak.

Continue reading Mainkan Lagu Anak Indonesia di Game Buatan Pengembang Lokal Ini

Goodnight Lad Mampu Hidupkan Buku Cerita Jadi Nyata

Salah satu identitas masyarakat Indonesia yang perlahan-lahan mulai tergeser oleh device pintar adalah budaya mendongeng. Developer lokal, bahkan internasional, tak berhenti menyajikan metode baru dalam penyampaiannya berbekal teknologi canggih. Dongeng dan buku cerita interaktif sudah cukup banyak tersedia, tapi kini giliran augmented reality turut ambil bagian. Continue reading Goodnight Lad Mampu Hidupkan Buku Cerita Jadi Nyata

Memotivasi Anak untuk Terus Aktif bersama Miiya, Smartwatch untuk Anak-Anak

Masih ingat dengan Tamagotchi? Perangkat ini dirancang untuk menjadi teman bagi anak-anak dalam wujud hewan peliharaan digital. Hewan peliharaan sendiri banyak dimanfaatkan sebagai teman beraktivitas fisik oleh kebanyakan orang. Continue reading Memotivasi Anak untuk Terus Aktif bersama Miiya, Smartwatch untuk Anak-Anak

Game Marbel Olahraga Bantu Anak-Anak Mengenal Macam-Macam Olahraga

Pada tanggal 24 November kemarin, Educa Studio kembali merilis seri terbaru dari permainan Marbel dengan judul Marbel Olahraga. Kali ini permaianan yang merupakan lanjutan dari seri Marbel dapat membantu anak-anak dalam belajar mengenal macam-macam olahraga serta deskripsi masing-masing olahraga dan bagaimana cara melakukannya. Aplikasi ini sendiri sudah tersedia untuk perangkat Android dengan sistem operasi 2.3 ke atas di Google Play.

Seri aplikasi Educa Studio selalu menggabungkan konsep belajar dan bermain menjadi satu sehingga melahirkan cara belajar yang lebih menyenangkan terutama untuk target pasar dari Educa Studio yang kebanyakan anak-anak usia 3 sampai 8 tahun. Ilustrasi gambar olahraga dilengkapi dengan animasi dan karakter maskot marbel yang menarik, sehingga dapat membantu anak-anak untuk membedakan masing-masing cabang olahraga.

Aplikasi ini masih terus dikembangkan, terbukti saat ini hanya terdapat dua macam olahraga yang baru dapat dimankan, yaitu olahraga Lari Gawang dan Kayak. Cara bermain Marbel Olahraga ini sangat sederhana, mengingat dari target pasarnya yang merupakan anak-anak dan tujuan untuk memberi edukasi kepada mereka. Pada permainan Lari Gawang, anda hanya diminta menekan layar agar karakter dapat melompati rintangan. Permainan akan berakhir jika karakter tersebut gagal melewati rintangan dan untuk setiap rintangan yang dilewati anda akan diberikan nilai 10.

Screen Shot 2014-12-01 at 9.33.23 AM

Sedangkan pada permainan Kayak, anda hanya diminta menekan tombol yang berada di kiri dan kanan layar agar karakter yang dimainkan dapat mendayung kayak. Jika pada permainan Lari Gawang anda diminta melompati rintangan, maka pada permainan ini anda harus berpacu dengan waktu yang ada. Untuk memperoleh skor anda hanya diminta melewati bendera yang berada di sepanjang jalur sungai yang tentunya harus anda lewati sebanyak mungkin mengingat waktu yang diberikan terbatas.

Seperti biasa, dalam menu utama Marbel terdapat pilihan belajar. Pada permainan ini, pengetahuan yang diberikan tentu berkaitan dengan olahraga. Walaupun saat ini baru bisa memainkan dua permaian saja, namun dalam menu belajar sudah terdapat 20 macam olahraga yang dapat di akses. Sayangnya belum semuanya terdapat informasi tambahan mengenai olahraga bersangkutan,

Jika pada permainan sebelumnya yang kami bahas saya merasa tidak puas dengan penempatan iklan dan tombol bermain, kali ini tidak sama sekali. Tombol bermain yang terdapat di permainan Kayak menurut saya berukuran sangat proposional dan saya tidak kesulitan sama sekali untuk menekannya. Selain itu penempatan iklan di sini buat saya lebih baik jika dibandingkan sebelumnya karena tidak mengganggu jalannya permainan.

Melalui email, CEO Educa Studio Andi Taru mengungkapkan rencananya untuk tahun 2015 mendatang. Andi menjelaskan untuk tahun 2015 mereka berencana untuk melakukan penambahan tim, memperluas variasi produk lebih banyak lagi, memperbaiki efesiensi produk yang sudah ada, dan akan fokus pada produk yang sudah dikembangkan sepertu Marbel, Riri, dan Kabi. Sedangkan untuk model bisnis, Educa Studio menggunakan AdNetwork atau Admob untuk pendanaan melalui aplikasinya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. 

Layanan Penyedia Internet Zigy Coba Tepis Konten Negatif Bagi Anak-Anak

Sebuah operator penyedia layanan akses Internet tanpa kabel Zigy yang beroperasi di Semarang ternyata punya cara yang cukup menarik untuk menggaet minat pasar. Di saat banyak operator serupa yang kini saling berlomba menghadirkan akses internet berkecepatan ratusan megabyte, Zigy tampil dengan mengandalkan akses Internet yang diklaim aman untuk dinikmati anak-anak. Continue reading Layanan Penyedia Internet Zigy Coba Tepis Konten Negatif Bagi Anak-Anak