Tag Archives: Anderson Sumarli

Wealthtech Platform Ajaib Is Indonesia’s Newest Unicorn

Wealthtech platform Ajaib confirmed its new status as Indonesia’s next unicorn, after closing a $153 million (over 2.1 trillion Rupiah) series B round led by DST Global. This value is slightly higher than the one rumored at the late September. This funding adds up to the total amount of $243 million.

Further informed in the series B round, previous investors, including Alpha JWC Ventures, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, and SoftBank Ventures Asia were participated.

DST Global and Ribbit Capital are investors of Robinhood, a US-based similar platform. Ajaib was often compared to Robinhood, it proves Indonesia’s advanced technology and capital market capabilities are able to compete with global markets.

Ajaib Group’s Co-founder & CEO, Anderson Sumarli said Ajaib will use this fresh fund to massively recruit top talent and conduct educational campaigns to inspire more budding investors.

“Our mission is to welcome a new generation of investors to modern financial services. Indonesia still at 1% of share investor penetration and we still have a long way to go to support government programs to increase financial inclusion and literacy in Indonesia,” Anderson said in an official statement, Monday (4/10).

The company currently has 1 million retail investors in shares, since it was first founded two and a half years ago. This is quite rapid achievement as Indonesia only has 2.7 million stock investors. “The growth in the number of retail stock investors has never been this fast in the Indonesian history, therefore, it is certainly the first step to build the strength of young Indonesian investors to change the nation’s future.”

Alpha JWC Ventures’ General Partner, Chandra Tjan said, “Ajaib’s success is a clear testament to the growth and strength of technology and the Indonesian capital market. “As Indonesians, we are very proud to be able to participate in building the country’s digital ecosystem, and to have a real impact on people’s daily lives,” said Chandra.

DST Global Managing Partner Thomas Stafford added, “Ajaib has built world-class products using modern technology to serve the younger generation of Indonesia in entering the capital market. We are very proud to be walking with Ajaib in their mission to democratize access to investment for all.”

On the same occasion, last month Ajaib also announced the appointment of Andi Gani Nena Wea, one of the President Commissioners of BUMN, as the President Commissioner of Ajaib.

As is known, according to the results of a survey by the Financial Services Authority (OJK) in 2020, the level of financial literacy in the capital market is  relatively low at 4.9% and the inclusion rate is only 1.6%. The company has been committed to providing financial education, especially in the investment sector through the Stock Generation Program that has been carried out with the IDX in various regions with low financial literacy.

To date, the program has reached 26 cities, from the capital to Papua. In addition, Ajaib also conducts online education every day as a form of Ajaib’s commitment to increasing financial inclusion and literacy, especially for the capital market.

Indonesia’s list of unicorns

Ajaib has confirmed to be the 7th unicorn from Indonesia. Even so, according to DailySocial.id’s records, there are currently 12 startups that have been confirmed as unicorns. They are:

Perusahaan Est. Valuasi
Gojek-Tokopedia $18 miliar
Traveloka ~$3 miliar
Bukalapak $6 miliar
OVO ~$2,9 miliar
JD.id (confirmed) undisclosed
Blibli (confirmed) undisclosed
Tiket.com (confirmed) ~$1 miliar
J&T ~$7,8 miliar
Kredivo* $2,5 miliar
Xendit ~$1 miliar
Ajaib ~$1 miliar
*assuming the merger process has been completed, to go public soon via SPAC

Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Application Information Will Show Up Here
Ajaib mengonfirmasi statusnyaa sebagai unicorn berikutnya dari Indonesia, pasca menutup putaran Seri B sebesar $153 juta (lebih dari 2,1 triliun Rupiah) yang dipimpin oleh DST Global

Ajaib Resmi Sandang Status “Unicorn”

Platform wealthtech Ajaib mengonfirmasi status barunya sebagai unicorn berikutnya dari Indonesia, setelah menutup putaran seri B sebesar $153 juta (lebih dari 2,1 triliun Rupiah) yang dipimpin oleh DST Global. Nilai ini sedikit lebih besar dari yang dirumorkan pada akhir September. Pendanaan ini membawa jumlah total yang dikumpulkan Ajaib menjadi $243 juta.

Diterangkan lebih jauh, dalam putaran seri B ini diikuti oleh investor terdahulu, yakni Alpha JWC Ventures, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, dan SoftBank Ventures Asia.

DST Global dan Ribbit Capital adalah investor dari Robinhood, platform sejenis dari Amerika Serikat. Sering disandikannya Ajaib dengan Robinhood membuktikan bahwa kemajuan kapabilitas teknologi dan pasar modal di Indonesia mampu bersaing dengan pasar global.

Co-founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli mengatakan Ajaib akan menggunakan dana segar ini untuk merekrut besar-besaran talenta terbaik dan melakukan kampanye edukasi untuk menginspirasi lebih banyak investor pemula.

“Misi kami adalah untuk menyambut investor generasi baru ke layanan keuangan modern. Indonesia masih memiliki penetrasi investor saham sebesar 1% dan perjalanan kami masih panjang untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia,” ujar Anderson dalam keterangan resmi, Senin (4/10).

Perusahaan saat ini telah memiliki 1 juta investor ritel saham, sejak pertama kali berdiri dua setengah tahun lalu. Pencapaian ini sangat pesat lantaran di Indonesia baru memiliki 2,7 juta investor saham. “Pertumbuhan jumlah investor ritel saham di Indonesia belum pernah secepat ini dalam sejarah Indonesia, sehingga hal itu tentu merupakan langkah awal untuk membangun kekuatan investor generasi muda Indonesia yang dapat mengubah masa depan bangsa.”

General Partner di Alpha JWC Ventures Chandra Tjan menuturkan, keberhasilan Ajaib merupakan bukti nyata pertumbuhan dan kekuatan teknologi dan pasar modal Indonesia. “Sebagai orang Indonesia, kami sangat bangga dapat ikut serta dalam membangun ekosistem digital Tanah Air, serta membawa dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujar Chandra.

Managing Partner DST Global Thomas Stafford menambahkan, “Ajaib telah membangun produk kelas dunia dengan menggunakan teknologi modern untuk melayani generasi muda Indonesia dalam memasuki pasar modal. Kami sangat bangga dapat berjalan bersama Ajaib dalam misi mereka untuk mendemokratisasikan akses investasi untuk semua.”

Dalam kesempatan yang sama, pada bulan lalu Ajaib turut mengumumkan pengangkatan Andi Gani Nena Wea, salah satu Komisaris Utama BUMN, sebagai Komisaris Utama Ajaib.

Seperti diketahui, menurut hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2020, tingkat literasi keuangan di pasar modal masih relatif rendah yaitu 4,9% dan tingkat inklusi hanya 1,6%. Perusahaan selama ini berkomitmen untuk memberikan edukasi keuangan terutama dalam bidang investasi melalui Program Generasi Saham yang telah dilakukan bersama BEI di berbagai daerah dengan literasi keuangan rendah.

Hingga saat ini, program tersebut sudah menjangkau 26 kota, dari ibukota hingga Papua. Selain itu, Ajaib juga melakukan edukasi secara daring setiap harinya sebagai bentuk komitmen Ajaib dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, terutama untuk pasar modal.

Daftar perusahaan unicorn dari Indonesia

Pihak Ajaib menyatakan dirinya sebagai unicorn ke-7 dari Indonesia. Meski begitu, dalam catatan DailySocial.id, sejauh ini ada 12 startup yang terkonfirmasi sebagai unicorn. Mereka adalah:

Perusahaan Est. Valuasi
Gojek-Tokopedia $18 miliar
Traveloka ~$3 miliar
Bukalapak $6 miliar
OVO ~$2,9 miliar
JD.id (dikonfirmasi perusahaan) undisclosed
Blibli (dikonfirmasi perusahaan) undisclosed
Tiket.com (dikonfirmasi perusahaan) ~$1 miliar
J&T ~$7,8 miliar
Kredivo* $2,5 miliar
Xendit ~$1 miliar
Ajaib ~$1 miliar

*dengan asumsi telah menyelesaikan proses merger untuk selanjutnya go-public via SPAC

Application Information Will Show Up Here
Co-founder & CEO Ajaib Anderson Sumarli

Misi Ajaib Mendorong Pertumbuhan Pasar Modal Indonesia

Berdiri sejak tahun 2018, Ajaib Group kini memiliki dua instrumen investasi di platform digitalnya, yaitu Ajaib Sekuritas (PT Ajaib Sekuritas Asia – hasil akuisisinya terhadap Primasia Unggul Sekuritas) untuk saham dan Ajaib Reksadana (PT Takjub Tekonologi Indonesia) untuk produk reksa dana.

Bisa dibilang Ajaib adalah salah satu platform investasi dengan pertumbuhan paling pesat saat ini didukung dengan pendanaan kuat. Awal tahun ini Ajaib telah mengumumkan dua perolehan pendanaan Seri A dengan nilai total $90 juta atau Rp1,3 triliun.

Co-Founder dan CEO Ajaib Anderson Sumarli berbagi cerita kepada DailySocial tentang mimpi-mimpinya membangun platform digital untuk anak muda ini.

Terinspirasi Robinhood

Founder Ajaib Group Yada Piyajomkwan dan Anderson Sumarli / Ajaib

Sebagai anak muda, Anderson dan teman-temannya merasa frustrasi terhadap kurangnya platform perdagangan saham yang membantu investor pemula belajar tentang perdagangan saham. Ia terinspirasi banyaknya broker online inovatif, termasuk platform seperti Robinhood di Amerika Serikat dan XP Investimentos di Brasil.

Dengan misi mengedukasi masyarakat akan pentingnya investasi, Anderson membangun Ajaib untuk menciptakan pengalaman jual/beli saham online yang mudah diakses bagi investor pemula di Indonesia.

“Untuk bisa menarik perhatian lebih banyak target pengguna, Ajaib dilengkapi dengan tampilan aplikasi yang ramah pengguna dan mudah dipahami, menyediakan materi edukasi bagi investor pemula serta layanan jual/beli saham dengan biaya rendah. Ajaib juga menyediakan layanan investasi reksa dana tanpa biaya sebagai diversifikasi,” kata Anderson.

Ia membangun Ajaib bersama Co-Founder Yada Piyajomkwan, Salah satu titik tolak Ajaib adalah lolos di program inkubator Y Combinator. Hal tersebut menjadi momen yang membanggakan bagi Anderson, karena dapat mewakili teknologi Indonesia di kancah dunia.

“Kami sangat bersyukur karena Ajaib diakui oleh inkubator teknologi kelas dunia seperti Y Combinator. Melalui pengalaman tersebut, saya bertemu dengan para pemimpin teknologi luar biasa dari seluruh dunia dan mempelajari banyak hal dari mereka,” kata Anderson.

Dimulai dari reksa dana

Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli / Ajaib

Ajaib menyediakan portofolio yang personal berdasarkan profil risiko pengguna. Dimulai dari reksa dana, tahun 2020 Ajaib Group mengumumkan akuisisi terhadap Primasia Unggul Sekuritas (Primasia Sekuritas). Pialang saham tersebut kemudian dialihnamakan menjadi Ajaib Sekuritas.

“Kami percaya pada kekuatan investor-investor muda ritel Indonesia. Kami juga percaya bahwa produk dan edukasi terbaiklah yang akan menang. Ajaib tumbuh dengan pesat secara organik dan kami akan terus berinvestasi pada pengembangan produk serta kampanye edukasi kami,” kata Anderson.

Menurut Anderson saat ini jumlah investor saham di Indonesia masih sangat sdikit. Tercatat pada bulan Desember 2020 lalu, kurang dari 2 juta orang Indonesia yang memiliki akun investasi saham, atau kurang dari 1% dibandingkan total populasi. Sangat jauh jika dibandingkan dengan Tiongkok dan Amerika Serikat.

Penetrasi investasi saham di Indonesia, menurut Anderson, juga masih sangat rendah, karena investasi saham hanya disediakan untuk seseorang dengan kekayaan yang mampu membayar komisi tinggi dan terbiasa melakukan perdagangan melalui pialang offline.

“Ajaib adalah broker saham online pertama di Indonesia. Ajaib membuat investasi saham dapat diakses oleh milenial melalui aplikasi dengan biaya rendah dan tampilan aplikasi yang ramah pengguna,” klaim Anderson.

Ingin tambah investor milenial

Masih banyak rencana dan target yang ingin dicapai perusahaan. Saat ini Ajaib fokus menjangkau dan mengedukasi lebih banyak milenial tentang pentingnya investasi dan perencanaan keuangan sejak muda. Hal tersebut dilakukan guna mendukung upaya pemerintah dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya investasi saham dan perencanaan keuangan sejak dini.

Ajaib menggandeng Bursa Efek Indonesia untuk inisiasi 1000 Program Generasi Saham. Program tersebut merupakan kegiatan edukasi literasi keuangan dan fokus pada daerah-daerah di Indonesia dengan tingkat literasi keuangan yang rendah.

Berdasarkan data di Bursa Efek Indonesia (BEI), pertumbuhan investor saham baru sepanjang 2020 meningkat signifikan. Tercatat ada penambahan sebanyak 590.658 SID baru dan investor pasar modal telah tumbuh 53,47% dibanding tahun 2019. 70% dari total investor baru pada 2020 didominasi kaum milenial dengan rentang usia 18-30 tahun.

1 dari 5 investor saham di Indonesia diklaim berinvestasi di Ajaib.

Meskipun demikian, pertumbuhan investor saham baru ini juga perlu diimbangi dengan edukasi agar kualitas investor domestik meningkat dan memastikan generasi muda Indonesia memahami pentingnya berinvestasi sejak dini.

“Saya percaya pada kekuatan milenial di Indonesia. Saya yakin milenial akan mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia dalam waktu dekat,” tutup Anderson.

Application Information Will Show Up Here

Ajaib Receives Additional Series A Funding, Securing 1.3 Trillion Rupiah

Ajaib Group today (29/3) announced additional funding in Series A round worth $65 million, led by Ribbit Capital. Combined with the previously announced series A, Ajaib has managed to book a total of $90 million or equivalent to 1.3 trillion Rupiah in this round – and is said to be the largest Series A funding round in Southeast Asia.

This is Ribbit Capital’s debut in Southeast Asia. They previously invested in global players such as Coinbase, Affirm, Revolut and Robinhood. In addition, several investors involved in Ajaib’s funding, including Y Combinator Continuity, ICONIQ Capital, and Bangkok Bank PLC; as well as several angel investors from fintech founders such as David Velez from Nubank and SG Lee from Toss.

Previous investors such as Horizons Ventures, Softbank Ventures Asia, Alpha JWC Ventures, and Insignia Ventures were also involved in this round. Previously, he said, the company will use the fresh funding to improve technology infrastructure, recruit technical teams, and expand product offerings.

“We are witnessing an unprecedented revolution in retail investment. Ajaib is at the forefront and they are building the most trusted brand in Indonesia. Its commitment to providing transparency and serving Indonesian millennial investors with the best products matched the world class company ,” Ribbit Capital’s Managing Partner, Micky Malka said.

Was founded in 2018, Ajaib Group currently accommodates two investment arms on its digital platform, including Ajaib Sekuritas (PT Ajaib Sekuritas Asia – acquisition of Primasia Unggul Sekuritas) for shares and Ajaib Reksadana (PT Takjub Tekonologi Indonesia) for mutual fund products.

Even though there are several existing players in the retail investment segment, Ajaib considers the potential is remain large. To date, less than 1% of Indonesia’s total population has invested in stocks. Therefore, they intensified educational acts amidst various business expansion agendas.

Ajaib Sekuritas currently positioned in the 4th largest stock broker  based on trading quantity. In four months, Ajaib’s share investment platform has accommodated around 10 million transactions.

Founder Ajaib Group Yada Piyajomkwan dan Anderson Sumarli / Ajaib
Ajaib Group Founder, Yada Piyajomkwan with Anderson Sumarli / Ajaib

“Our mission is to welcome new generation of investors to modern financial services. We believe in the power of young Indonesian retail investors. We also believe that the best products and education will win. Ajaib is growing rapidly organically and we will continue to invest in product development and our educational campaign,” Ajaib Group’s Co-Founder & CEO, Anderson Sumarli said.

Apart from Ajaib Group, there is also Stockbit as a stock investment application. It has secured series A funding led by East Ventures in 2019. Later in the same year they also acquired Bibit mutual fund investment platform to expand their business scope. Earlier this year, Bibit announced a $30 million funding led by Sequoia Capital India with the participation of East Ventures, EV Growth, and 500 Startups.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Ajaib Dapat Tambahan Pendanaan Seri A, Bukukan Total Dana 1,3 Triliun Rupiah

Ajaib Group hari ini (29/3) mengumumkan perolehan tambahan investasi di putaran seri A senilai $65 juta, dipimpin oleh Ribbit Capital. Digabungkan dengan seri A yang diumumkan sebelumnya, secara total Ajaib berhasil membukukan $90 juta atau setara 1,3 triliun Rupiah dalam putaran ini — diklaim menjadi pendanaan seri A terbesar di Asia Tenggara.

Ini merupakan debut Ribbit Capital di Asia Tenggara. Sebelumnya mereka telah berinvestasi pada pemain global seperti Coinbase, Affirm, Revolut,dan Robinhood. Selain itu beberapa investor yang terlibat di pendanaan Ajaib juga meliputi Y Combinator Continuity, ICONIQ Capital, dan Bangkok Bank PLC; juga beberapa angel investor dari kalangan fintech founder seperti David Velez dari Nubank dan SG Lee dari Toss.

Para investor sebelumnya seperti Horizons Ventures, Softbank Ventures Asia, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures juga terlibat dalam investasi di babak ini. Sebelumnya disampaikan, dana segar yang didapat akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi, merekrut tim teknis, dan memperluas penawaran produk.

“Kita sedang menyaksikan revolusi investasi ritel yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ajaib berada di garis paling depan dalam revolusi ini dan mereka sedang membangun brand paling terpercaya di Indonesia. Komitmen mereka untuk menyediakan transparansi dan melayani investor milenial Indonesia dengan produk terbaik dapat disandingkan dengan perusahaan kelas dunia,” sambut Managing Partner Ribbit Capital Micky Malka.

Sejak berdiri di tahun 2018, saat ini Ajaib Group mengakomodasi dua instrumen investasi di platform digitalnya, meliputi Ajaib Sekuritas (PT Ajaib Sekuritas Asia – hasil akuisisinya terhadap Primasia Unggul Sekuritas) untuk saham dan Ajaib Reksadana (PT Takjub Tekonologi Indonesia) untuk produk reksa dana.

Kendati sudah ada beberapa pemain di segmen investasi ritel, Ajaib menilai potensinya masih sangat besar. Sejauh ini tercatat, baru ada kurang dari 1% dari total penduduk Indonesia yang berinvestasi saham. Untuk itu upaya edukasi juga terus digencarkan di tengah berbagai agenda perluasan bisnis.

Ajaib Sekuritas sendiri saat ini menduduki posisi ke-4 broker saham terbesar jika didasarkan pada kuantitas perdagangan. Sejak empat bulan diluncurkan, platform investasi saham milik Ajaib sudah mengakomodasi sekitar 10 juta transaksi.

Founder Ajaib Group Yada Piyajomkwan dan Anderson Sumarli / Ajaib
Founder Ajaib Group Yada Piyajomkwan dan Anderson Sumarli / Ajaib

“Misi kami adalah untuk menyambut investor generasi baru menuju layanan keuangan yang modern. Kami percaya pada kekuatan investor-investor muda ritel Indonesia. Kami juga percaya bahwa produk dan edukasi terbaiklah yang akan menang. Ajaib tumbuh dengan pesat secara organik dan kami akan terus berinvestasi pada pengembangan produk serta kampanye edukasi kami,” ujar Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli.

Selain Ajaib Group, ada juga Stockbit sebagai aplikasi investasi saham. Mereka telah membukukan pendanaan seri A yang dipimpin East Ventures sejak tahun 2019 lalu. Kemudian di tahun yang sama mereka juga mengakuisisi platform investasi reksa dana Bibit untuk memperluas cakupan bisnisnya. Awal tahun ini, Bibit baru mengumumkan pendanaan $30 juta yang dipimpin Sequoia Capital India dengan partisipasi East Ventures, EV Growth, dan 500 Startups.

Application Information Will Show Up Here

Ajaib Closes Series A Funding Worth of 356 Billion Rupiah, Striving for Education and Acquisition of Millennial Users

The investment platform which recently acquired Primasia Unggul Sekuritas (Primasia Sekuritas), Ajaib Group, announced Series A funding of $25 million or the equivalent of 356.3 billion Rupiah. This round was led by Horizons Ventures (Li Ka-shing) and Alpha JWC Ventures, followed by SoftBank Ventures Asia, Insignia Ventures, and Y Combinator.

Previously, Ajaib had joined the Y Combinator program in 2018, as well as raised the seed round. Funding continued the following year, securing funds worth $2.1 million from Y Combinator, SoftBank Ventures, Alpha JWC Ventures, and Insignia Ventures.

“I feel proud for Ajaib has become the best choice of most of the new stock investors in Indonesia. As a millennial, I know how difficult it is when I started investing. That’s why Ajaib is so focused on millennials and better education,” Ajaib Group’s Co-founder & CEO, Anderson Sumarli said.

The fresh money is to be used by the company to improve technology infrastructure, recruit technical teams, and expand product offerings. In addition, this round will also be used to support the Ajaib’s educational campaign#MentorInvestasi which aims to assist the Indonesian government’s efforts in educating millennials about investment and financial planning.

“The investment sector in Indonesia is quite underserved and lack of accessibility is one of the reasons. Ajaib was able to provide a solution to this problem and revolutionized the stock brokerage industry in less than two years. We are very impressed with Ajaib’s growth speed and we are delighted to see Ajaib helping millions of young people in Indonesia towards better investment,” Jeffrey Joe, Managing Partner at Alpha JWC said.

In Indonesia, there are currently several digital services that accommodate user needs in investing; including mutual fund instruments, stocks, gold, and crypto-assets. In the Fintech Report 2020 released by DSResearch, surveying 329 respondents, the following results were obtained regarding application awareness for investment needs.

Aplikasi Investasi

Some of the applications above are providing similar services with Ajaib, including Bibit, Tanamduit, Bareksa for the mutual fund; and Stockbit for stock.

Ajaib Group growth

Founded in 2019, Ajaib has become one of the fastest-growing investment platforms in Indonesia, through Ajaib Sekuritas (online stock securities) and Ajaib Reksadana (online mutual funds). Within 7 months of the launch of Ajaib Sekuritas in June 2020, the company recorded more than 10 billion stock lots have been traded in Ajaib.

Ajaib also supports more than 1 million monthly users on their investment journey. In December 2020, Ajaib also announced that the company is partnering with Korean drama actor Kim Seon-ho who plays Han Ji-pyeong in the Start-Up series on Netflix as a Brand Ambassador.

Anderson told DailySocial some time ago that the current pandemic has not been able to dampen the enthusiasm of Indonesian individual investors to pour money in the capital market. In the first two months since the launch of the stock availability at Ajaib, the company has registered tens of thousands of new users, most of whom are millennials.

“Currently, the market position has not fully recovered, therefore, the opportunity for users to reap profits in the capital market is quite large,” he said.

In 2021, Ajaib will continue its mission to welcome a new generation of investors to the Indonesian capital market. As of December 2020, there were 1,592,698 stock investors in Indonesia, meaning that less than 1% of Indonesia’s population has a stock account. In order to increase the number of domestic retail investors, Ajaib plans to expand the scope of investment education and financial planning campaigns targeting millennials.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Seri A Ajaib

Ajaib Rampungkan Pendanaan Seri A 356 Miliar Rupiah, Gencarkan Edukasi dan Akuisisi Pengguna Milenial

Platform investasi yang baru-baru ini telah mengakuisisi Primasia Unggul Sekuritas (Primasia Sekuritas), Ajaib Group, mengumumkan pendanaan seri A sebesar $25 juta atau setara 356,3 miliar Rupiah. Putaran pendanaan tersebut dipimpin oleh Horizons Ventures (Li Ka-shing) dan Alpha JWC Ventures, serta diikuti oleh SoftBank Ventures Asia, Insignia Ventures, dan Y Combinator.

Ajaib sebelumnya sempat tergabung ke dalam program Y Combinator tahun 2018, sekaligus membuka seed round-nya. Pendanaan berlanjut di tahun berikutnya, membukukan dana $2,1 juta dari Y Combinator, SoftBank Ventures, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures.

“Saya merasa bangga karena Ajaib menjadi pilihan bagi sebagian besar investor saham baru di Indonesia. Sebagai seorang milenial, saya tahu seberapa sulit pengalaman saya saat mulai berinvestasi. Itulah mengapa Ajaib sangat fokus pada kaum milenial dan edukasi yang lebih baik,” kata Co-founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli.

Dana segar ini rencananya akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan infrastruktur teknologi, merekrut tim teknis, dan memperluas penawaran produk. Selain itu dana tersebut juga akan digunakan untuk mendukung kampanye edukasi #MentorInvestasi Ajaib yang bertujuan untuk membantu upaya pemerintah Indonesia dalam mengedukasi milenial tentang investasi dan perencanaan keuangan.

“Sektor investasi di Indonesia masih kurang terlayani dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya aksesibilitas. Ajaib mampu memberikan solusi untuk masalah tersebut dan merevolusi industri broker saham dalam waktu kurang dari dua tahun. Kami sangat terkesan dengan kecepatan pertumbuhan Ajaib dan kami sangat senang melihat Ajaib membantu jutaan anak muda di Indonesia untuk berinvestasi dengan lebih baik,” kata Managing Partner di Alpha JWC Jeffrey Joe.

Di Indonesia, saat ini memang sudah ada beberapa layanan digital yang mengakomodasi kebutuhan pengguna dalam melakukan investasi; termasuk untuk instrumen reksa dana, saham, emas, sampai aset kripto. Dalam Fintech Report 2020 yang dirilis DSResearch, menyurvei 329 responden, didapat hasil sebagai berikut terkait awareness aplikasi untuk kebutuhan investasi.

Aplikasi Investasi

Beberapa aplikasi di atas juga sajikan layanan serupa dengan Ajaib, misalnya Bibit, Tanamduit, Bareksa untuk reksa dana; dan Stockbit untuk saham.

Pertumbuhan Ajaib Group

Didirikan pada 2019, Ajaib telah menjadi salah salah platform investasi dengan pertumbuhan paling pesat di Indonesia, melalui Ajaib Sekuritas (sekuritas saham online) dan Ajaib Reksadana (reksa dana online). Dalam waktu 7 bulan sejak diluncurkan Ajaib Sekuritas pada Juni 2020 lalu, perusahaan mencatat lebih dari 10 miliar lot saham telah diperdagangkan di Ajaib.

Ajaib juga telah mendukung lebih dari 1 juta pengguna setiap bulannya dalam perjalanan investasi mereka. Pada bulan Desember 2020 lalu, Ajaib juga mengumumkan bahwa perusahaan menggandeng aktor drama Korea Kim Seon-ho pemeran Han Ji-pyeong dalam serial Start-Up di Netflix sebagai Brand Ambassador.

Kepada DailySocial beberapa waktu yang lalu Anderson mengungkapkan, pandemi yang terjadi saat ini ternyata tidak mampu memadamkan semangat investor individu Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal. Pada dua bulan pertama sejak diluncurkannya layanan saham di Ajaib, perusahaan sudah mencatatkan puluhan ribu pengguna baru, yang kebanyakan di antaranya merupakan generasi milenial.

“Saat ini, posisi pasar juga belum pulih seutuhnya, sehingga peluang bagi pengguna untuk meraup keuntungan di pasar modal, masih besar,” ujarnya.

Tahun 2021 ini Ajaib akan melanjutkan misinya untuk menyambut investor generasi baru di pasar modal Indonesia. Per Desember 2020, terdapat 1.592.698 investor saham di Indonesia, artinya kurang dari 1% penduduk Indonesia memiliki rekening saham. Untuk meningkatkan jumlah investor ritel domestik, Ajaib berencana akan memperluas cakupan kampanye edukasi investasi dan perencanaan keuangan yang ditujukan bagi kaum milenial.

Application Information Will Show Up Here

Ajaib Mantapkan Diri Jadi Platform Investasi Reksa Dana dan Saham

Akhir Mei 2020 lalu, Ajaib Group resmi mengumumkan akuisisinya terhadap Primasia Unggul Sekuritas (Primasia Sekuritas). Saat ini, pialang saham tersebut rebranding menjadi Ajaib Sekuritas. Meskipun layanannya kini dielaborasi secara daring melalui aplikasi dan situs web milik Ajaib, keduanya tetap berjalan dalam dua unit perusahaan terpisah.

Dalam naungan Ajaib Group ada dua perusahaan, yakni PT Ajaib Sekuritas Asia dan PT Takjub Teknologi Indonesia. Takjub Teknologi Indonesia fokus pada penyediaan reksa dana, sebagai produk awal dari Ajaib. Sementara Ajaib Sekuritas sajikan layanan terkait saham.

“Setelah diakuisisi, kegiatan operasional Ajaib Sekuritas tetap berjalan secara mandiri. Ini memastikan bahwa pengalaman dan pengetahuan Ajaib Sekuritas sebagai pialang andal selama puluhan tahun (sejak 1989) tetap dapat dirasakan oleh pengguna. Sementara itu, Ajaib Group memastikan seluruh pengguna dapat bertransaksi saham/reksa dana lewat platform yang tidak hanya unggul secara teknologi, tapi juga layanan,” ujar Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli.

Buka pintu investasi

Ajaib menempatkan dirinya sebagai platform investasi yang memberikan rekomendasi berdasarkan profil risiko. Di awal berdirinya, para founder melihat tren adanya peningkatan keinginan untuk berinvestasi di kalangan “middle class”. Selain menyediakan instrumen investasi yang lebih bersahabat, dinilai penting untuk menyediakan kanal pengetahuan dan referensi. Karena untuk memiliki manajer keuangan pribadi, dibutuhkan biaya yang tidak murah.

Sebelumnya Co-Founder & COO Ajaib Yada Piyajomkwan pernah menyampaikan, “Kami memberikan sebuah rekomendasi portofolio yang dipersonifikasi sesuai dengan tujuan masing-masing individu. Ajaib membantu memberikan rekomendasi profil risiko investasi yang berbeda.”

Platformnya memungkinkan pembukaan akun untuk tabungan dan investasi, memanfaatkan manajer keuangan yang memiliki lisensi. Secara otomatis semua portofolio tersebut diawasi Ajaib.

“Keunggulan Ajaib adalah kami menggabungkan teknologi dan keahlian manusia. Saya adalah salah satu dari orang-orang yang ingin berinvestasi tetapi tidak memiliki waktu untuk mengikuti perubahan pasar. Hal ini dialami juga oleh teman-teman saya, sehingga Ajaib adalah solusi bagi kita semua,” ujar Anderson pada wawancara bersama DailySocial di tahun 2019.

Ajaib sebelumnya sempat tergabung ke dalam program Y Combinator tahun 2018, sekaligus membuka seed round-nya. Pendanaan berlanjut di tahun berikutnya, membukukan dana $2,1 juta dari Y Combinator, SoftBank Ventures, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures.

Mantapkan produk saham

Ajaib Group mulai mengumumkan peluncuran layanan perdagangan saham online per 24 Mei 2020. Potensinya tentu menggiurkan, data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia per 30 Juli 2020, total investor pasar modal saat ini sebanyak 3,02 juta SID (Single Investor Identification), meningkat 21,66% dibandingkan akhir 2019. Sebanyak 1,28 juta SID di antaranya merupakan investor saham, yang mengalami peningkatan 15,88% pada periode waktu yang sama.

“Di Ajaib sendiri, kami memandang bahwa pandemi Covid-19 terbukti tidak mampu memadamkan semangat investor individu Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal. Pada dua bulan pertama sejak diluncurkannya layanan saham di Ajaib, kami sudah mencatatkan puluhan ribu pengguna baru, yang kebanyakan di antaranya merupakan generasi milenial. Saat ini, posisi pasar juga belum pulih seutuhnya, sehingga peluang bagi pengguna untuk meraup keuntungan di pasar modal, masih besar,” ujarnya.

Sebagai komplemen, beberapa fitur kini ditambahkan ke aplikasi seperti Ajaib Alert, Competitive Ranking, News Highlight, dan Comprehensive Chart.

Aplikasi Ajaib
Tampilan beberapa fitur di aplikasi Ajaib / Ajaib

“Melihat betapa besarnya peluang untuk pulih (rebound) pada setiap krisis di pasar modal, kami fokus untuk terus meningkatkan layanan saham maupun reksa dana kami. Kami ingin membantu meningkatkan financial deepening di Indonesia, terutama untuk kaum milenial. Oleh karena itu, bila pengguna memiliki saran akan fitur/layanan untuk membuat mereka bisa berinvestasi lebih baik dan lebih cerdas, kami pasti akan menerimanya dengan senang hati,” ujar Anderson mengutarakan target bisnisnya tahun ini.

Tips investasi Ajaib

Untuk pembaca DailySocial, Ajaib turut memberikan beberapa tips dasar untuk siapa saja yang ingin memulai investasi reksa dana atau saham. Selalu ingat profil risiko dan tujuan investasi. Kedua hal ini penting untuk diperhatikan baik dalam situasi pandemi maupun tidak. Profil risiko maksudnya besar toleransi pengguna terhadap pengurangan nilai investasi. Tujuan investasi biasanya dibagi untuk jangka panjang, menengah, dan pendek. Penting untuk mengetahui kapan kita akan memerlukan pokok dan pengembalian investasi.

“Kami menyarankan investor untuk mencoba berinvestasi sedini mungkin, karena ada beberapa hal yang kita tidak akan pernah tahu kalau tidak merasakan langsung. Ini juga yang mendorong Ajaib untuk meniadakan setoran awal investasi saham alias Rp0,” terang Anderson.

Ia melanjutkan, “Bagi pengguna aplikasi Ajaib, bila belum mau terjun langsung ke saham, cobalah untuk memasukkan beberapa saham pilihan ke Watchlist. Pengguna akan menerima notifikasi pergerakan harga yang signifikan setiap harinya. Dari situ bisa mengira-ngira, apakah pergerakannya membuatmu nyaman? Bila belum dapat menganalisis secara teknikal maupun fundamental, cobalah membuat catatan harga saham pilihanmu itu, titik tertinggi dan terendahnya berapa selama seminggu terakhir? Sehari-harinya bisa bergerak seberapa hebat? Cek laman News dan Corporate Action, apa yang terjadi pada emiten ini? Setelah mengetahui hal-hal tersebut, barulah prediksi sebaiknya masuk ke saham tersebut di harga berapa.”

“Itupun sedikit demi sedikit saja, sambil terus dipantau. Jangan habiskan modal sekaligus. Bila tidak ingin memantau, gunakan metode Dollar Cost Averaging. Konsisten menabung rutin pada suatu saham/reksa dana pada periode tertentu. Misalnya ketimbang berinvestasi Rp12.000.000 secara langsung, bisa menabung rutin Rp1.000.000 per bulan. Kami harapkan agar pengguna dapat mengambil keputusan berinvestasi berdasarkan data, dan kami sediakan fasilitasnya. Tidak perlu terburu-buru. Pengguna juga bisa berkonsultasi langsung dengan financial expert Ajaib, baik mengenai pilihan investasi maupun perencanaan keuangan. Semua pengguna Ajaib bisa berkonsultasi gratis melalui aplikasi,” tutup Anderson.

Application Information Will Show Up Here
Ajaib app is to be used for various investment activity

Ajaib Acquires 29 Billion Rupiah Seed Funding

Recently, a Y Combinator graduate startup “Ajaib“, founded by Anderson Sumarli, Yada Piyajomkwan, and Kevin Lee, acquires seed funding worth of $2.1 million (around 29.6 billion rupiah). It was from several investors include Y Combinator, SoftBank Ventures, former partner of Sequoia (WhatsApp investor), Alpha JWC, and Insignia Ventures.

Anderson Sumarli, Ajaib’s CEO said to DailySocial that the fresh funding is to be used for business development, such as recruiting new talents, developing product, and connected with users to gain more feedback.

“Seed funding is the most initial investment source for startup. It usually represents the first official cash earned from business or company to create more in market development and research. One of our seed funding accelerator is Y-Combinator and SoftBank,” he added.

Financial inclusion for all

Ajaib provides personal portfolio based on user’s risk profile. The platform allows account creation for savings and investment using certified financial manager. All portfolios are automatically supervised by Ajaib. The ongoing portfolio is mutual funds. Furthermore, Ajaib team is committed to add more investment options.

“Ajaib’s benefit is that we combine technology with human skill. I am one of those people who wants to invest but have no time to follow market development. It also happened to my friends, Ajaib presents as a solution for all,” Anderson said.

Ajaib doesn’t charge for its service, both for account creation, buying , selling, and switching cost. In terms of user convenience, Ajaib also has a license from OJK (Financial Services Authority) and partners with some banks and experienced fund managers in investing.

Ajaib has ambition with this fresh funding, to cover the Southeast Asia market by targeting 650 million people.

“Our vision is regional. We think this problem is quite common throughout the region. However, in the short and medium term, we’ll be focused on Indonesia first,” Yada Piyajomkwan, Ajaib’s CMO said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Awal Ajaib

Ajaib Kantongi Pendanaan Awal Senilai 29 Miliar Rupiah

Startup lulusan Y Combinator “Ajaib” yang didirikan Anderson Sumarli, Yada Piyajomkwan, dan Kevin Lee mendapatkan pendanaan tahap awal (seed) beberapa waktu lalu senilai $2,1 juta (setara 29,6 miliar Rupiah). Pendanaan didapat dari beberapa investor, termasuk Y Combinator, SoftBank Ventures, mantan partner Sequoia (investor di WhatsApp), Alpha JWC dan Insignia Ventures.

Kepada DailySocial CEO Ajaib Anderson Sumarli mengungkapkan, dana segar tersebut akan dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis Ajaib, di antaranya dengan merekrut talenta baru, mengembangkan produk dan terhubung dengan pengguna untuk mendapatkan lebih baik masukan.

“Modal awal adalah sumber investasi paling awal untuk startup. Ini biasanya mewakili uang resmi pertama yang didapat dari usaha bisnis atau perusahaan untuk melakukan lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan pasar. Salah satu akselerator seed funding kami adalah Y-Combinator dan Softbank,” kata Anderson.

Inklusi keuangan untuk semua

Ajaib menyediakan portofolio personal berdasarkan profil risiko pengguna. Platformnya memungkinkan pembukaan akun untuk tabungan dan investasi, memanfaatkan manajer keuangan yang memiliki lisensi. Secara otomatis semua portofolio tersebut diawasi Ajaib. Saat ini salah satu portofolio yang ditangani adalah reksa dana. Ke depan tim Ajaib berkomitmen akan menambah pilihan investasi lainnya.

“Keunggulan Ajaib adalah kami menggabungkan teknologi dan keahlian manusia. Saya adalah salah satu dari orang-orang yang ingin berinvestasi tetapi tidak memiliki waktu untuk mengikuti perubahan pasar. Hal ini dialami juga oleh teman-teman saya, sehingga Ajaib adalah solusi bagi kita semua,” kata Anderson

Ajaib tidak mengenakan biaya atas layanannya, baik untuk pembuatan akun, pembelian, penjualan, maupun biaya switching. Untuk kenyamanan pengguna, Ajaib juga telah memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bermitra dengan sejumlah bank serta fund managers berpengalaman dalam investasi.

Dengan dana segar yang dimiliki, Ajaib memiliki ambisi untuk mencakup pasar Asia Tenggara dengan mengincar 650 juta orang.

“Visi kami adalah lingkup regional. Kami pikir masalah ini cukup umum di seluruh wilayah. Tetapi dalam jangka pendek dan menengah, kami akan fokus pada Indonesia terlebih dulu,” kata CMO Ajaib Yada Piyajomkwan.

Application Information Will Show Up Here