Tag Archives: Andika Rama “RamStig” Maulana

GT-Sim.ID Memenangkan Indonesia Digital Motorsport Championship 2019

Setelah dua bulan gelaran Indonesia Digital Motorsport Championship 2019 berlangsung (IDMC 2019), tim GT-Sim.ID yang diwakili oleh Andika Rama Maulana akhirnya keluar sebagai pemenang. Kompetisi ini bisa dibilang sebagai kejuaraan nasional Sim Racing pertama di Indonesia, yang terselenggara berkat kerja sama komunitas Sim Racer Indonesia dengan Ikatan Motor Indonesia.

IDMC diselenggarakan selama 6 putaran yang dimulai dari bulan Oktober hingga Desember 2019, dengan tiga kelas kompetisi yaitu seeded A yang menggunakan mobil Nissan GT 1 open setup, seeded B dan non-seeded yang sama-sama menggunakan Nissan 370Z GT 4 fix setup. Masing-masing balapan berdurasi 30 menit dengan jumlah lap yang bervariasi pada setiap treknya. Andika Rama berhasil memenangkan kompetisi di seeded A, dengan mewakili nama GT-Sim.ID.

Sumber: Andika Rama Personal Page
Sumber: Andika Rama Personal Page

“Bagi kami dari GT-Sim.ID, ini merupakan tahun yang mengesankan, salah satunya karena kemenangan ini memberikan titel kepada saya sebagai First ever National Champion.” ucap Rama. Bicara soal kompetisi di dalam IDMC, Rama mengatakan bahwa Vorteks SimSport jadi lawan yang cukup berat. “Terutama dari om Arwin Taruna, karena dia punya pace yang stabil sepanjang musim ini.”

Keterkaitan antara balapan simulator dengan balapan dunia nyata yang sangat dekat memang jadi salah satu alasan kenapa Sim Racing bisa berkembang sampai sejauh ini. Sim Racing bahkan sudah diakui sebagai salah satu bagian dari Federation Internationale de l’Automobile (FIA) yang masuk ke dalam klasifikasi Digital Motorsport. Melihat ini, tak heran jika Ikatan Motor Indonesia ingin talenta-talenta Digital Motorsport Indonesia bisa muncul, dengan mengadakan kompetisi seperti IDMC ini.

“Berkat kejurnas ini, banyak bakat terpendam dunia Sim Racing Indonesia yang mulai bermunculan. Harapannya kejurnas Digital Motorsport tahun depan bisa lebih menarik, dengan pemilihan kombinasi mobil, trek, dan jadwal tanding yang lebih apik. Juga semoga ini bisa memunculkan lebih banyak bakat terpendam di masa depan nanti…amin.” tutur Rama.

Dengan ini, maka berikut para pemenang Indonesia Digital Motorsport Championship 2019 dari seeded A:

Sumber: Andika Rama Personal Page
Sumber: Andika Rama Personal Page
  • 1st – Andika Rama Maulana – GT-Sim.ID eSport
  • 2nd – Arwin Taruna – Vorteks SimSport
  • 3rd – Jaka Siswoyo – Vorteks SimSport

Selamat bagi para pemenang! Saya sendiri berharap kejurnas Digital Motorsport Indonesia ini bisa terus berlanjut. Demi memunculkan bibit-bibit pembalap Sim Racing Indonesia yang sanggup berkompetisi di kancah internasional.

Andika Rama Maulana Finish di Peringkat 5 WTCR Oscaro Esports 2019 Season

Setelah kualifikasi panjang, dan perjuangan Andika Rama Maulana (RamStig) di ajang kualifikasi online, akhirnya 14 Desember 2019 kemarin jadi pembuktian terakhir dalam rangkaian kompetisi FIA WTCR Oscaro Esports 2019 Season. Secara keseluruhan Rama berhasil mendapatkan posisi 5 besar.

Dilaksanakan The Rift, Mid Valley Mega Mall, Malaysia, balapan WTCR Oscaro Esports 2019 Season terdiri dari 3 trek balap, yaitu Hungaroring, Slovakiaring, dan Sepang. Setiap balapan berdurasi 25 menit dengan jumlah lap yang bervariasi pada setiap sirkuit. Pada artikel sebelumnya Rama bercerita bahwa dirinya sebenarnya cenderung tidak ingin berharap lebih banyak, karena lawannya adalah pembalap-pembalap barat yang terkenal sangat lihai dalam mengemudikan mobil balap virtual.

Sumber: Race Room Esports
Sumber: Race Room Esports

Menariknya, Rama malah berhasil mendapatkan juara satu pada race pertama, Hungaroring. “Jujur, ini adalah pengalaman paling membekas menurut saya.” tutur Rama. “Saya sendiri tidak menyangka bisa mendapat posisi ini. Selama penyisihan online, saya hanya bisa mengikuti mereka (pembalap-pembalap barat) dari belakang dan nyaris nggak pernah bisa menyusul. Kemarin saya sampai shock ketika bisa mengikuti orang-orang di depan, lalu bisa overtake satu persatu, eh mendadak menang! Tegang setengah mati ketika tahu saya leading, melihat di depan saya nggak ada siapa-siapa. Walau cuma menang 1 race, tapi terasa seperti juara dunia! Pada race 2 dan race 3 mungkin hoki-nya habis kali ya…haha, tapi tetap race 1 nggak akan terlupakan.” cerita Rama panjang lebar.

Selain soal lawan yang dihadapi, Rama juga cerita soal tantangan dari segi hardware. Perbedaan setup yang ia miliki dibanding dengan yang ada di tempat balap tentu memaksa Rama untuk beradaptasi lagi.  “Semua hardware yang digunakan oleh penyelenggara adalah standar tertinggi di dunia simracing, semua peralatannya sudah kelas profesional. Tentunya dengan ini butuh adaptasi lebih, namun tidak disangka perolehan waktu yang saya dapatkan malah lebih bagus dengan konfigurasi hardware seperti ini…hahahaha.” lanjut Rama.

Sumber: Race Room Esports
Sumber: Andika Rama Personal FB Page

Walau demikian, Rama mendapat posisi yang tidak terlalu baik pada race 3 pada trek Sepang. “Ketika itu gue sebenarnya sudah start dari posisi bagus, yaitu posisi dua. Ternyata ketika balapan dimulai, ada hardware trouble, yaitu gearbox mendadak nggak bisa downshift. Alhasil posisi gue melorot lumayan banyak, dan harus puas finish di posisi 9.” Rama menceritakannya kepada Hybrid.

Dengan semua usaha yang dilakukan, Rama mengamankan posisi ke-5 secara keseluruhan. Titel juara berhasil direbut oleh pembalap asal Polandia, Kuba Brzezinsky. Posisi ini memberikan Rama hadiah sebesar 500 euro (sekitar Rp7,8juta). Berikut daftar top 5 WTCR Oscaro Esports 2019.

Sumber: William Esports
Duo Polandia dari Williams Esports yang berhasil mendapatkan posisi satu dan kedua. Sumber: Twitter William Esports
  • 1st – Kuba Brzezinsky (Williams Esports) – 2500 Euro (sekitar Rp39 juta)
  • 2nd – Nikodem Wisniewski (Williams Esports) – 1500 Euro (sekitar Rp23 juta)
  • 3rd – David Nagy (M1RA Esports) – 1000 Euro (sekitar Rp15juta)
  • 4th – Bence Banki (SDL eSports by Logitech G) – 500 Euro (sekitar Rp7,8juta)
  • 5th – Andika Rama Maulana (GT-Sim.ID eSport) – 500 Euro (sekitar Rp7,8juta)

Balapan ini jadi balapan terakhir di tahun 2019 ini. Menghadapi 2020 Rama menceritakan sedikit hal-hal yang ingin ia capai. “Target 2020, saya ingin bisa mengikuti berbagai kompetisi besar di dunia esports simracing. Tahun depan kabarnya RaceRoom akan kembali mengadakan WTCR esports, kemungkinan saya terjun lagi. Lalu juga mau mencoba serius di Gran Turismo Sport FIA GT Cup, siapa tahu bisa tembus World Tour.” ujarnya.

Selamat kepada Andika Rama Maulana atas prestasi yang ditorehkan. Perolehan ini jadi hal yang membanggakan nama Indonesia di ajang internasional. Apalagi, raihan yang ia dapatkan adalah hasil konsistensinya berlatih serta menghadapi lawan berat dalam kompetisi yang sengit.

Cerita Perjuangan Andika Rama “RamStig” Maulana Menuju FIA WTCR Oscaro Esports 2019 Season

Beberapa waktu lalu, Andika Rama “RamStig” Maulana, sempat menceritakan soal kompetisi FIA WTCR Oscaro Esports 2019 Season. Setelah menjuarai Legion of Racers GT Sports Online Championship, Rama sempat bercerita bahwa hal selanjutnya yang ingin ia kejar adalah kompetisi FIA WTCR Oscaro Esports 2019 Season.

Setelah kualifikasi yang cukup panjang, tepatnya mulai dari 18 Agustus 2019 lalu, akhirnya kini gelaran FIA WTCR Oscaro Live Malaysia Finals sudah menemukan para pembalapnya. Total ada 13 pembalap Simracing yang datang dari lima jalur, yaitu: WTCR OSCARO Multiplayer Championship, lalu dilanjut dengan kualifikasi regional Asia/Oceania, Amerika Utara, Malaysia, dan Russia.

Dari persaingan yang sengit, Rama berhasil lolos bersama pembalap yang datang dari berbagai regional. Mengutip laman resmi FIA WTCR, Rama disebut sebagai pembalap yang tak terhentikan di kualifikasi Asia/Oceania.

Sumber: Facebook Page Legion of Racers
Rama saat menjuarai Legion of Racers GT Sports Online Championship. Sumber: Facebook Page Legion of Racers.

Sebetulnya ia sendiri hanya mencatatkan dua kemenangan saja dari rangkaian kualifikasi. Tetapi Rama berhasil balapan dengan konsisten yang memisahkan dia dari sang rival. Walau tidak juara, namun Rama berhasil mengamankan podium hampir di setiap balap. Dengan konsistensi tersebut, wajar saja jika dia berhasil mengamankan tiket berangkat ke Kuala Lumpur untuk bertanding pada FIA WTCR Oscaro Live Malaysia Finals.

Walau perjuangan Rama terdengar cukup mudah, nyatanya kualifikasi yang ia jalani untuk bisa lolos dalam pertandingan ini cukup berliku. Setelah saya hubungi via chat Whatsapp, Rama pun bercerita panjang lebar soal proses kualifikasinya.

Menariknya, sebelumnya Rama malah sempat mencoba kualifikasi lewat jalur WTCR OSCARO Multiplayer Championship. “Tapi jam balapannya sangat-sangat melelahkan, start jam 1 pagi, balapannya 50 menit, senin harus kerja pula…haha. Ditambah lagi persaingannya sangat ketat dan semua bermain agresif, jadi cuma ikut 3 ronde saja.” Rama bercerita.

Setelah mencoba balapan di kualifikasi dunia yang sangat berat, Rama lalu mencoba peruntungan di Asia/Oceania Qualifier. “Cukup pede sebetulnya untuk tarung di regional Asia, juga jam balapnya enak, yaitu jam 4 sore. Lawan-lawan berat di Asia ada beberapa, satu dari Turki namanya Emre Cihan. Cuma dia lagi mungkin nggak hoki, setiap race sering kena kecelakaan, padahal balap dia sangatlah cepat. Satu lagi yang juga berat ada orang Makau namanya Lei Sabino, cepat memang, tapi masih bisa ditakar speed-nya.” Rama melanjutkan cerita perjuangannya di kualifikasi Asia.

Rama juga menceritakan bagaimana kerasnya pertarungan balap Touring Car dalam kompetisi ini. “Mobil Touring Car untuk balap WTCR ini memang buat dibawa seruntulan. Saling senggol jadi hal yang lumrah. Contohnya saat Asia Qualifier ronde dua. Treknya sangat-sangat sempit, kanan kiri tembok, masuk tikungan bisa cuma bertiga doang. Gue sendiri sempat hampir terlibat kecelakaan, untungnya selamat…hahaha.”

Andika Rama "RamStig" Maulana, salah satu pembalap SimRacing ternama asal Indonesia. Sumber: Facebook Pribadi Andika Rama Maulana
Andika Rama “RamStig” Maulana (kiri), salah satu pembalap SimRacing ternama asal Indonesia. Sumber: Facebook Pribadi Andika Rama Maulana

Rama akan bertanding membawa nama tim GT-Sim.ID eSport dan Indonesia pada gelaran Final WTCR Oscaro Live Malaysia Final yang akan diselenggarakan pada 14 Desember 2019 mendatang. Berikut daftar pembalap yang turut serta:

  • Ayman Aqeem (Malaysia / Love Livers! Malaysia Motorsport)
  • Kirill Antonov (Russia / Independent)
  • Gergo Baldi (Hungary / M1RA Esports)
  • Bence Bánki (Slovakia / SDL eSports by Logitech G)
  • Kuba Brzezinski (Poland / Williams Esports)
  • Florian Hasse (Germany / EURONICS Gaming)
  • Jack Keithley (Great Britain / Williams Esports)
  • Moritz Löhner (Germany / Williams Esports)
  • Emanuel López (Argentina / Independent)
  • Andika Rama Maulana (Indonesia / GT-Sim.ID eSport)
  • David Nagy (Hungary / M1RA Esports)
  • Egor Ogorodnikov (Russia / BST)
  • Nikodem Wisniewski (Poland / Williams Esports)

Bertanding di tingkat internasional, Rama juga menceritakan tantangan-tantangan yang mungkin akan dihadapi. “Ini lawannya mostly alien bule ya…hahaha. Yang pasti 8 orang dari World Qualifier jagonya parah banget. Tapi kalau lawan berat, menurut gue itu ada orang Hungaria, namanya Gergo Baldi dari M1RA eSports, dan Bence Banki asal Slovekia dari tim SDL eSports. Tantangan selanjutnya paling dari segi hardware. Karena pasti beda dengan yang gue pakai di rumah, jadi pasti perlu adaptasi lagi di sana.”

Menutup obrolan, Rama mengatakan soal harapannya. “Bingung juga kalau soal harapan, satu sisi desperate hampir no hope karena lawan bule-bule jago tersebut. Sampai final saja sudah bersyukur sebetulnya. Tapi kalau boleh bikin target, top 5 lah AMIN!”

Mari kita doakan agar Andika Rama “RamStig” Maulana bisa mendapatkan hasil yang terbaik dalam gelaran FIA WTCR Oscaro Esports 2019 Season!