Tag Archives: Andreas Setiawan Santoso\

Para panelis saat sesi diskusi acara IADF 2018 / DailySocial

Mencermati Besarnya Peluang Industri Healthtech di Indonesia

Di hari pertama acara Indonesia – Australia Digital Forum 2018 (IADF2018) dihadirkan narasumber dari Indonesia hingga Australia yang membahas topik seperti healthtech, smart city hingga cyber security.

Salah satu topik menarik yang menjadi perhatian adalah perkembangan healthtech di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut dihadirkan CEO Klikdokter Andreas Setiawan Santoso, Founder dan Managing Director Spokle Elisabeth Yunarko, dan CEO Medico Grace Tahir.

Kurangnya informasi dan adopsi teknologi layanan kesehatan

Masih rendahnya edukasi masyarakat umum soal healthtech dan kurangnya adopsi dari praktisi kesehatan hingga dokter memahami teknologi kesehatan, merupakan salah satu alasan mengapa teknologi kesehatan di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain.

Menurut Andreas, hal tersebut yang menjadi tantangan sekaligus menjadi peluang bagi startup yang menyasar di sektor kesehatan teknologi.

“Seperti Klikdokter misalnya, guna memberikan informasi kesehatan yang baik untuk masyarakat umum, kami membina hubungan baik dengan dokter-dokter muda yang ternyata cukup antusias terhadap perkembangan teknologi,” kata Andreas.

Sementara itu Grace, yang saat ini masih fokus mengembangkan startup baru Medico, mencermati peranan pemerintah untuk memanfaatkan data dan teknologi bisa mempercepat pertumbuhan layanan kesehatan di Indonesia. Hal tersebut bisa membantu teknologi kesehatan menciptakan inovasi baru, didukung dengan regulator terkait.

“Di Medico sendiri kami mengedepankan kultur perusahaan innovation driven, sehingga jika ada tim kami memiliki ide yang menarik langsung dibuat dan dilemparkan ke pasar. Intinya adalah terus lakukan uji coba,” kata Grace.

Bersaing dengan layanan transportasi online dan e-commerce

Di Indonesia sendiri saat ini teknologi yang sudah sangat familiar digunakan oleh masyarakat adalah layanan transportasi on-demand  hingga e-commerce. Layanan teknologi kesehatan masih sangat rendah perkembangannya. Namun demikian menurut Grace Tahir, hal tersebut tidak membuat potensi dan peluang industri tersebut menurun, justru dengan segala kekurangan yang ada, layanan teknologi kesehatan masih memiliki peluang besar untuk bisnis.

“Pada akhirnya saya melihat dalam hal healthtech tujuan akhir adalah membantu orang mendapatkan layanan kesehatan sekaligus mengumpulkan pendapatan dari bisnis tersebut. Peluang itu masih terbuka lebar di healthtech,” kata Grace.

Disinggung apakah teknologi sudah cukup ampuh “mengganggu” layanan kesehatan konvensional dan apakah pihak rumah sakit sudah siap menghadapi perubahan teknologi yang ada, menurut Andreas, bukan hanya teknologi yang menjadi prioritas, namun juga edukasi dan informasi yang tepat kepada pengguna.

“Harus dipastikan apakah orang tersebut sudah terbiasa menggunakan aplikasi, dan mengerti teknologi yang diterapkan,” kata Andreas.

Andreas menambahkan lokasi juga masih mempengaruhi layanan kesehatan yang bisa didapatkan masyarakat. Misalnya bagi mereka yang tinggal di Papua, belum tentu bisa mendapatkan layanan kesehatan layaknya masyarakat yang tinggal di pulau Jawa.

“Di situlah teknologi harusnya bisa menjembatani antara pengguna di wilayah yang jauh agar bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik memanfaatkan teknologi,” kata Andreas.

Pentingnya kolaborasi dan networking di Indonesia

Hal menarik lainnya yang disampaikan Grace dan Andreas di hadapan entrepreneur dan perwakilan pemerintah Australia adalah jika ingin membangun bisnis di Indonesia, perbanyak networking dan bertemu dengan orang yang tepat mempengaruhi jalannya bisnis. Hal tersebut diharapkan bisa membantu entrepreneur Australia yang berencana untuk menghadirkan startup healthtech atau lainnya di Indonesia.

“Lakukan networking seluas mungkin dan jangan lupa untuk menemukan partner yang tepat sebelum bisnis diluncurkan di Indonesia,” kata Andreas.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Indonesia – Australia Digital Forum 2018 (IADF2018)