Tag Archives: Andres Soelistyo

"Bullish", a symbol of stock exchange in many countries / Pixabay

Go-Jek is Open for Listing Possibility in Indonesia Stock Exchange

While Go-Jek is yet to set specific timeframe for a possible IPO, the idea of “going public” has already created buzz in the industry. Listed only on foreign exchange, like NYSE or Nasdaq, will complicate things with local investors. It’s no surprise that Indonesia Stock Exchange (IDX) started to approach Go-Jek to consider listing in local stock exchange.

According to Bloomberg, Go-Jek’s management (led by President Andre Soelistyo) has discussed this issue with IDX management. Soelistyo said, they are considering an IPO seriously, even there is no particular timeframe yet.

Andre said, listing in IDX will facilitate Go-Jek’s stock purchase by common people, including driver-partner. Go-Jek may opt for dual listing to accommodate investors, both local and foreign.

A few of  Indonesian-based companies do dual listing. One is Telkom. Its stock is available in both IDX and NYSE since 1995.

Go-Jek is also reportedly to be in the final phase of fundraising worth $1.5 billion (around Rp20 trillion) after a number of new investors. The world’s largest investment firm, BlackRock, is the latest to invest at on-demand startup co-founded by Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, and Michaelangelo Moran. Go-Jek’s valuation post money is estimated around $5 billion (or Rp68 trillion), That number is exceeding the total market cap of all transportation companies in IDX.

This year, Go-Jek prepares for a regional expansion to some neighboring countries to compete with Grab and Uber.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Patung banteng menjadi simbol bursa efek di berbagai negara / Pixabay

Go-Jek Buka Opsi Melantai di Bursa Efek Indonesia

Meski belum ada timeframe pasti tentang kapan Go-Jek akan listing di bursa efek, kabar bahwa perusahaan on-demand ini akan go public terus berhembus kencang. Hanya terdaftar di bursa asing, misalnya di NYSE atau Nasdaq, akan mengakibatkan sulitnya investor ritel lokal untuk memiliki saham startup unicorn ini. Untuk itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai melakukan pendekatan agar Go-Jek juga membuka wacana mempertimbangkan sahamnya untuk diperjualbelikan di bursa lokal.

Menurut laporan Bloomberg, pihak manajemen Go-Jek (yang dipimpin Presiden Go-Jek Andre Soelistyo) sudah bertemu dengan manajemen BEI untuk mendiskusikan hal ini. Kepada media, Andre menyebutkan pihaknya sangat serius mempertimbangkan IPO, meskipun belum ada timeframe khusus untuk kebutuhan ini.

Andre menyebutkan potensi listing di BEI akan memudahkan pembelian saham Go-Jek oleh berbagai kalangan, termasuk bahkan oleh mitra pengemudinya. Bisa jadi nantinya Go-Jek memilih opsi dual listing untuk mendapatkan investor dari kedua sisi.

Tidak banyak perusahaan Indonesia yang melakukan dual listing. Contoh perusahaan Indonesia yang terdaftar di dua bursa saham dan masih bertahan sampai sekarang adalah Telkom yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan NYSE sejak tahun 1995.

Go-Jek sendiri disebutkan berada di fase akhir penggalangan dana senilai total $1,5 miliar (20 triliun Rupiah) setelah sejumlah investor baru mulai berdatangan. Perusahaan investasi terbesar di dunia, BlackRock, adalah yang terakhir disebutkan berinvestasi di startup yang didirikan oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran ini. Valuasi Go-Jek pasca perolehan pendanaan diperkirakan mencapai $5 miliar (atau 68 triliun Rupiah) atau lebih besar dari total market cap semua perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI.

Tahun ini Go-Jek mempersiapkan ekspansi regional ke sejumlah negara tetangga untuk meningkatkan persaingannya dengan Grab dan Uber.

Application Information Will Show Up Here