Tag Archives: Andrew Chia

Ini merupakan realisasi dari kemitraan layanan Banking-as-a-Service (BaaS) / Standard Chartered Bank

Standard Chartered dan Bukalapak Hadirkan Layanan Perbankan Digital dalam Waktu Dekat

Standard Chartered Bank Indonesia dan Bukalapak resmi memperkenalkan aplikasi digital banking yang direncanakan meluncur ke publik dalam waktu dekat. Produk ini merupakan kelanjutan dari kemitraan strategis yang diteken keduanya pada awal 2021.

Kemitraan yang dimaksud adalah melakukan integrasi layanan banking-as-a-service (BaaS) nexus milik Standard Chartered Bank ke platform Bukalapak. Ada dua fokus area yang dibidik. Pertama, menghadirkan inovasi keuangan dan ecommerce melalui ekosistem Bukalapak. Kedua, mendorong inklusi keuangan kepada 100 juta pengguna dan 13,5 juta UKM di Bukalapak.

Dari kesepakatan tersebut, Bukalapak memperoleh investasi sebesar $200 juta atau setara 2,8 triliun rupiah dari Standard Chartered Bank yang akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi.

Dalam keterangan resminya, Cluster CEO Indonesia & ASEAN markets (Australia, Brunei, Filipina) Standard Chartered Andrew Chia mengatakan, Indonesia menjadi negara pertama peluncuran layanan Baas nexus di kawasan tersebut. “Indonesia memiliki posisi strategis dan menjadi pasar penting bagi Standard Chartered,” ungkapnya.

Sementara, Presiden BukaFinancial & Digital Victor Lesmana menambahkan, kolaborasi ini akan memudahkan Bukalapak untuk menjangkau segmen mass market dan UMKM di seluruh Indonesia. Demikian juga kalangan underbanked dan unbanked yang selama ini dinilai sulit mengakses layanan keuangan.

“Dengan teknologi sesuai kebutuhan dan sistem keamanan yang canggih, kami dapat menjembatani kesenjangan literasi keuangan,” papar Victor.

Sebelum ini, Standard Chartered juga menggandeng platform beauty commerce Sociolla untuk kerja sama serupa. Pihaknya mengimplementasikan nexus di Sociolla sehingga pengguna dapat mengakses layanan keuangan, seperti pembukaan rekening baru. Berdasarkan pemberitaan terakhir, layanan ini ditargetkan komersial pada akhir 2021.

Onboarding tanpa tatap muka

Layanan yang akan disuguhkan dalam layanan bank digital tersebut

Aplikasi digital banking ini ditargetkan akan tersedia di Google Play Store dan App Store dalam waktu dekat. Saat ini, perusahaan masih menunggu persetujuan dari Bank Indonesia (BI), tetapi sudah mengantongi lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kemudian, aplikasi ini juga memanfaatkan otomatisasi canggih dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada proses Know Your Client (KYC), yakni pengenalan biometri wajah dan validasi e-KTP. Dengan begitu, pengguna dapat melakukan onboarding sepenuhnya digital tanpa perlu verifikasi tatap muka di mana saja dan kapan saja.

Selain itu, perusahaan juga mengimplementasikan enkripsi kelas industri (TLS1.2) untuk mengamankan data sensitif serta menghindari upaya pengintaian data. Untuk menjamin validasi identitas nasabah yang sahih sebelum memberikan akses ke pemilik rekening dan aplikasi digital, pengguna diberikan autentikasi multi-faktor dengan soft token PIN.

BaaS melalui ekosistem digital

Sinergi dengan model ini memang bukan yang pertama di Indonesia. Sejumlah bank lain sudah melakukan kolaborasi dengan platform digital untuk menjangkau nasabah baru. Misalnya, BRI berkolaborasi dengan Grab, Tokopedia dengan BRI Ceria, dan Shopback dengan TMRW (UOB Bank).

Sebetulnya, sejumlah bank sudah menawarkan layanan pembukaan rekening online, tetapi kebanyakan masih melalui aplikasi mobile banking. Beberapa tahun terakhir sektor perbankan mulai mengubah pendekatan yang selama ini dilakukan secara konvensional. Ini menjadi salah satu upaya menjangkau segmen unbanked yang terkendala mengakses kantor cabang.

Sebagaimana diketahui, Bank-as-a-Service (BaaS) kini telah menjadi salah satu strategi kunci dalam konsep open banking. Modelnya memungkinkan bank digital dan pihak ketiga untuk terhubung dengan sistem bank secara langsung melalui API. Dengan begitu, kedua belah pihak dapat membangun layanan di atas infrastruktur penyedia sekaligus membuka peluang mengembangkan produk open banking lainnya.

Model ini juga mulai banyak diterapkan bank-bank di dunia karena dinilai lebih efisien. Dalam sekop global, mengutip laporan firma riset Oliver Wyman, pengimplementasian BaaS dapat menjangkau lebih banyak pengguna baru dan menekan biaya akuisisi pelanggan dari kisaran $100-$200 per pelanggan menjadi $5-$35.

Application Information Will Show Up Here
Kerja Sama Bukalapak dan Standard Chartered

Standard Chartered Jalin Kemitraan Strategis dengan Bukalapak, Dikabarkan Gelontorkan Investasi 2,8 Triliun Rupiah (UPDATE)

Standard Chartered Bank hari ini (14/1) mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Bukalapak untuk meluncurkan inovasi perbankan digital. Realisasinya adalah dengan mengintegrasikan nexus, layanan banking-as-a-services (BaaS) milik bank tersebut, ke platform Bukalapak untuk menjangkau pengguna yang lebih luas.

Secara spesifik perusahaan menyatakan, ada dua area yang akan difokuskan. Pertama, menghadirkan inovasi di bidang finansial dan e-commerce melalui ekosistem Bukalapak. Kedua, mendorong inklusi keuangan menjangkau 100 juta pengguna dan 13,5 juta UKM yang ada di platform Bukalapak.

Kami sudah mencoba mengonfirmasi, apakah melalui kerja sama ini ada komitmen investasi yang digulirkan. Namun pihak Bukalapak masih enggan memberikan tanggapan.

Namun menurut sumber Kumparan, dari hasil kerja sama ini Bukapalak menerima pendanaan senilai $200 juta atau setara 2,8 triliun Rupiah dari Standard Chartered. Dana sebesar itu dikabarkan akan digunakan untuk ekspansi.

Sebelumnya Bukalapak juga menjalin kerja sama strategis serupa dengan Microsoft untuk optimasi layanan komputasi awan dan program literasi digital – dilanjutkan dengan komitmen investasi Microsoft ke Bukalapak.

“Kemitraan strategis ini menunjukkan kepercayaan Standard Chartered terhadap misi dan komitmen Bukalapak dalam menciptakan dampak di seluruh Indonesia. Perdagangan dan jasa keuangan merupakan aspek penting dari kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu kemitraan ini meningkatkan semangat kami untuk mewujudkan ekonomi yang adil di Indonesia. Dengan jaringan perbankan global yang kuat dan bisnis layanan keuangan yang bergengsi, partisipasi Standard Chartered di Bukalapak akan semakin memperkuat jajaran pemegang saham dan mitra strategis kami saat ini,” sambut CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin.

Oktober 2020 lalu, Standard Chartered juga mengumumkan kolaborasi serupa dengan beauty commerce Sociolla. Realisasinya sama, akan mengimplementasikan nexus sehingga memungkinkan pengguna Sociolla untuk mendapatkan layanan finansial seperti pembukaan rekening tabungan, pengajuan pinjaman, dan kartu kredit. Targetnya, layanan tersebut akan live pada akhir 2021.

Produk BaaS nexus sendiri sudah mulai diinisiasi sejak Maret 2020 lalu di bawah unit ventura Standard Chartered, yakni SC Ventures. Mereka cukup agresif mengembangkan solusi digital, baik secara mandiri maupun melalui kolaborasi dengan perusahaan lain. Selain nexus ada juga mox (bank virtual), solv (platform UMKM), dan zodia (kustodian aset digital) yang saat ini menjadi portofolio. SC Ventures juga berinvestasi di startup fintech global, mulai dari SoCash, Metaco, Symphony, sampai Ripple.

Andrew Chia selaku Cluster CEO Indonesia & ASEAN Markets Standard Chartered berujar, “Kemitraan perdana kami dengan Bukalapak menegaskan kembali komitmen Standard Chartered untuk mengembangkan jejak kami secara lokal. Kami yakin bahwa kemitraan kami dengan salah satu unicorn pertama dan pemain e-commerce terkemuka di Indonesia akan memungkinkan kami untuk bersama-sama menciptakan solusi yang mendorong inklusi keuangan di Indonesia.”

Kerja sama antara perbankan dengan platform digital mulai banyak diinisiasi. Sebelumnya ada juga kemitraan dari BRI dan Grab, memungkinkan pengguna untuk membuka rekening lewat platform ride-hailing tersebut. Lebih lagi, saat ini raksasa teknologi di Asia Tenggara juga mulai seriusi bisnis finansial. Tidak cukup di segmen digital wallet saja, namun arahnya menuju bank digital. Sebut saja yang dilakukan Gojek dengan berinvestasi di Bank Jago. Atau aksi korporasi Sea mengakuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi.

Update: kami melakukan pembaruan judul dan isi artikel dengan penambahan informasi seputar pendanaan.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gambar Header: Depositphotos.com