Merek Itel mungkin masih terdengar kurang familier di telinga masyarakat, wajar saja karena ia adalah pendatang baru di pasar smartphone Indonesia. Itel datang pada bulan November 2020 dengan membawa ponsel pintar satu jutaan, Vision1 dan Vision1 Plus.
Kini penerus dari Vision1 telah hadir, Itel merilis Vision2 pada tanggal 15 Juni 2021 lalu. Harga yang dipatok pun masih tetap di bawah satu setengah juta, tepatnya Rp1.449.000. Sebagai informasi, Itel sendiri merupakan sister company dari pabrikan smartphone Infinix dan Tecno Mobile di bawah Transsion Holdings. Setelah berteman selama tiga minggu, berikut ini review Itel Vision2 selengkapnya.
Tampil Lebih Kekinian
Bila Vision1 masih mengadopsi layar penuh dengan notch mini, Vision2 tampil lebih kekinian dengan kamera depan bergaya punch hole yang terletak di pojok kiri atas. Itel menyebutnya ‘Dot Notch Full Screen‘, ukuran lubangnya cukup besar dan menampung sensor kamera selfie 8MP yang juga dapat dimanfaatkan untuk sistem keamanan face unlock.
Selain itu, layarnya membentang lebih luas, dari 6 inci naik menjadi 6,6 inci, namun resolusinya masih tetap bertahan pada HD+ (1600×720 piksel) dalam rasio 20:9. Bezel layar bagian samping dan dahinya lumayan tipis, meski dagunya masih tampak agak tebal, tetapi tak apa karena bisa menjadi sandaran jempol kanan saat nonton film dan bermain game dalam posisi horizontal.
Soal kualitas, layar Vision2 tergolong cukup bagus sesuai dengan kelasnya dan mampu menangani kebutuhan ber-smartphone secara umum. Saya pakai untuk browsing, baca berita dan komik, serta akses Instagram, teks dan gambar jelas keterbacaannya. Buat nonton video di YouTube dan film di Netflix juga masih terlihat menyenangkan.
Balik ke belakang, smartphone dengan ketebalan 8,3mm ini dilengkapi penutup kaca 2.5D dan punya tekstur radial untuk mengurangi sisa sidik jari pada bagian belakang. Ia tersedia dalam dua warna yaitu Deep Blue untuk yang menyukai warna klasik atau yang lebih modern adalah Gradation Green. Saya mendapatkan opsi warna yang kedua, cover belakang dan bingkainya berwarna hijau toska, penampilan Vision2 tak kalah dengan smartphone baru lain.
Bingkai triple camera dan area sensor sidik jari juga diberi warna senada. Proses membuka kunci layar menggunakan sensor sidik jari termasuk cepat, asalkan jari kering dan bersih. Performa face unlock juga mengesankan, bahkan di dalam ruangan dengan pencahayaan agak redup tetap dapat mengenali penggunanya.
Untuk penempatan tombolnya, power dan volume berada di sisi kanan, sedangkan akses SIM tray disediakan di sisi kiri bodinya. Di sisi atas polos, sisanya berada di bawah meliputi jack audio 3,5mm, mikrofon, port pengisian daya dan tranfer data yang sayangnya masih berbentuk microUSB, serta speaker.
Kamera
Itel Vision2 mengusung tiga kamera di belakang, yang terdiri dari kamera utama 13MP, kamera macro 2MP, dan satu lagi kamera depth sensing. Fitur-fitur pada aplikasi kameranya lumayan lengkap, mode utamanya meliputi photo, portrait, macro, pano, low light, HDR, pro, video, dan short video.
Pada mode photo, proses pengambilan gambarnya didukung fitur AI detection, AI beauty, AR dan juga filter. Untuk mode portrait, rekomendasinya subjek berjarak 1,5 meter dengan latar belakang jauh dari posisi subjek. Kemudian untuk mode pro, kita diberi keleluasaan lebih untuk mengatur EV, ISO, CR, manual focus, dan white balance.
Perekam videonya mencapai resolusi 1080p dan dilengkapi fitur beauty hingga 5 level. Bagi yang gemar merekam video pendek setiap harinya, ada mode short video yang menawarkan durasi 10 detik secara otomatis.
Sebagai smartphone sejutaan, kamera pada Vision2 memiliki keterbatasan baik segi optik maupun komputasinya. Keberadaannya dianggap sebagai fitur pelengkap saja, kita tetap dapat menghasil jepretan yang bagus asalkan kondisi pencahayaannya ideal dan tidak menantang atau minim cahaya, serta pegang smartphone dengan stabil saat menekan tombol rana untuk menghindari gambar kabur.
Hardware & Software
Untuk performa, Itel Vision2 ditenagai oleh chipset Unisoc SC9863a dengan CPU octa-core 1,6GHz, didukung RAM 3GB, penyimpanan internal 64GB yang bisa diperluas lewat kartu microSD hingga kapasitas 128GB, dan baterainya berkapasitas 4.000 mAh. Bagian menariknya terletak pada sistem operasi yang dijalankan, di mana Vision2 menggunakan Android 10 (edisi Go) yang mana memang didesain untuk perangkat entry-level.
Nah untuk memperoleh pengalaman smartphone yang ringan pada Vision2, kita perlu mengandalkan aplikasi Google berlabel Go atau lite dari pihak ketiga. Di Android (edisi Go), aplikasi Google sepenuhnya dibuat khusus agar menggunakan lebih sedikit ruang penyimpanan, hemat data, dan konsumsi baterai.
Google bilang waktu peluncuran aplikasi versi Go lebih cepat 15% bila dijalankan di perangkat Android (edisi Go), daftar aplikasinya sebagai berikut, Google Go, Google Maps Go, Navigation for Google Maps Go, Gallery Go, Google Assistant Go, Gmail Go, dan YouTube Go. Sementara, aplikasi pihak ketiga meliputi Facebook Lite, Messenger Lite, LINE lite, dan sebagainya.
Perlu dicatat, aplikasi versi ringan tersebut berarti membawa fitur dasar atau yang penting-penting saja. Bila pengguna butuh fitur penuh, bisa menggunakan aplikasi versi standar. Satu atau beberapa harusnya tidak masalah, tetapi bila kebanyakan mungkin akan membebani sistem smartphone ke depannya.
Verdict
Smartphone entry-level di rentang sejutaan cukup ramai, Itel Vision2 menjadi salah satu rekomendasi baru yang patut diperhitungkan. Karena menggunakan sistem operasi Android 10 (edisi Go), pengalaman penggunaan yang ditawarkan ringan dan didukung beragam aplikasi versi Go dan lite.
Itel Vision2 sangat cocok untuk menangani kebutuhan dasar ber-smartphone, sebagai alat komunikasi agar tetap terhubung dengan keluarga ataupun teman, hingga penunjang belajar online dan kerja dari rumah. Namun jangan berharap lebih pada kemampuan gaming dan kameranya.
Sparks
- Android 10 (edisi Go) yang ringan
- Desain kekinian dengan warna stylish
- RAM 3GB dan penyimpanan internal lapang 64GB
- Harga kompetitif sejutaan
Slacks
- Masih memakai port microUSB
- Tidak cocok untuk bermain game
- Kemampuan kamera biasa