Tag Archives: android go

Android 12 Go Edition Baru Lebih Pintar, Cepat, dan Ramah Privasi

Sistem operasi Android versi terbaru telah hadir. Para pabrikan ponsel tengah sibuk menguji dan mulai menggulirkan pembaruan Android 12 ke perangkat unggulannya.

Kini Google secara resmi mengumumkan kehadiran Android 12 (Go edition). Versi ringan dari OS berfitur lengkap terbarunya ini didesain untuk perangkat entry-level yang terjangkau dengan kapasitas RAM 2GB atau kurang.

Google sendiri pertama kali meluncurkan Android Go pada tahun 2017. Sekarang lebih dari 200 juta orang secara aktif menggunakan smartphone Android Go dan iterasi berikutnya menghadirkan pengalaman yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih ramah privasi.

Perangkat yang menjalankan Android 12 (Go edition) akan dapat meluncurkan aplikasi hingga 30% lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya dan dengan animasi yang lebih halus. Android 12 (Go edition) juga menambahkan API SplashScreen, yang memungkinkan pengembang membuat animasi peluncuran aplikasi yang ditampilkan saat pengguna meluncurkan aplikasi mereka.

Dengan menghibernasi aplikasi yang tidak digunakan dalam waktu lama, perangkat yang menjalankan Android 12 (Go edition) menawarkan daya tahan baterai lebih lama dan sekaligus dapat menghemat ruang penyimpanan. Anda akan diberi tahu saat aplikasi yang tidak digunakan dihibernasi.

Aplikasi Files Go yang diperbarui akan memungkinkan Anda memulihkan file dalam waktu 30 hari setelah dihapus. Anda dapat menyingkirkan barang-barang yang menurut Anda tidak perlu untuk mengosongkan ruang penyimpanan sementara waktu.

Selain itu, recent apps di Android 12 (Go edition) memberikan Anda opsi untuk mendengarkan berita dan menerjemahkan konten apa pun di layar ke dalam bahasa pilihan Anda. Melalui Nearby Share dan Google Play, Anda dapat menghemat data dengan berbagi aplikasi secara langsung dengan perangkat terdekat.

Pengguna smartphone Android 12 (Go edition) juga dapat meminjamkan perangkat mereka ke keluarga atau teman tanpa perlu khawatir privasi. Google mempermudah pengguna untuk beralih ke guest profile dan menyetel ulang profil setelah selesai menggunakannya. Guest profile juga tersedia secara langsung di layar kunci untuk menyederhanakan prosedur ini.

Privacy dashboard Android 12 yang baru juga tersedia di Android Go. Anda mendapatkan snapshot yang sama tentang aplikasi mana yang mengakses data sensitif, dengan indikator yang memberi tahu Anda saat mikrofon atau kamera sedang digunakan.

Dengan izin akses lokasi perkiraan baru, Anda dapat membatasi aplikasi untuk hanya melihat perkiraan lokasi Anda, bukan lokasi yang tepat. Semua itu akan dinikmati di perangkat Android 12 (Go edition) yang akan diluncurkan pada tahun 2022.

Sumber: Blog Google

[Review] Itel Vision2, Smartphone Satu Jutaan Berbasis Android Go

Merek Itel mungkin masih terdengar kurang familier di telinga masyarakat, wajar saja karena ia adalah pendatang baru di pasar smartphone Indonesia. Itel datang pada bulan November 2020 dengan membawa ponsel pintar satu jutaan, Vision1 dan Vision1 Plus.

Kini penerus dari Vision1 telah hadir, Itel merilis Vision2 pada tanggal 15 Juni 2021 lalu. Harga yang dipatok pun masih tetap di bawah satu setengah juta, tepatnya Rp1.449.000. Sebagai informasi, Itel sendiri merupakan sister company dari pabrikan smartphone Infinix dan Tecno Mobile di bawah Transsion Holdings. Setelah berteman selama tiga minggu, berikut ini review Itel Vision2 selengkapnya.

Tampil Lebih Kekinian

Bila Vision1 masih mengadopsi layar penuh dengan notch mini, Vision2 tampil lebih kekinian dengan kamera depan bergaya punch hole yang terletak di pojok kiri atas. Itel menyebutnya ‘Dot Notch Full Screen‘, ukuran lubangnya cukup besar dan menampung sensor kamera selfie 8MP yang juga dapat dimanfaatkan untuk sistem keamanan face unlock.

Selain itu, layarnya membentang lebih luas, dari 6 inci naik menjadi 6,6 inci, namun resolusinya masih tetap bertahan pada HD+ (1600×720 piksel) dalam rasio 20:9. Bezel layar bagian samping dan dahinya lumayan tipis, meski dagunya masih tampak agak tebal, tetapi tak apa karena bisa menjadi sandaran jempol kanan saat nonton film dan bermain game dalam posisi horizontal.

Soal kualitas, layar Vision2 tergolong cukup bagus sesuai dengan kelasnya dan mampu menangani kebutuhan ber-smartphone secara umum. Saya pakai untuk browsing, baca berita dan komik, serta akses Instagram, teks dan gambar jelas keterbacaannya. Buat nonton video di YouTube dan film di Netflix juga masih terlihat menyenangkan.

Balik ke belakang, smartphone dengan ketebalan 8,3mm ini dilengkapi penutup kaca 2.5D dan punya tekstur radial untuk mengurangi sisa sidik jari pada bagian belakang. Ia tersedia dalam dua warna yaitu Deep Blue untuk yang menyukai warna klasik atau yang lebih modern adalah Gradation Green. Saya mendapatkan opsi warna yang kedua, cover belakang dan bingkainya berwarna hijau toska, penampilan Vision2 tak kalah dengan smartphone baru lain.

Bingkai triple camera dan area sensor sidik jari juga diberi warna senada. Proses membuka kunci layar menggunakan sensor sidik jari termasuk cepat, asalkan jari kering dan bersih. Performa face unlock juga mengesankan, bahkan di dalam ruangan dengan pencahayaan agak redup tetap dapat mengenali penggunanya.

Untuk penempatan tombolnya, power dan volume berada di sisi kanan, sedangkan akses SIM tray disediakan di sisi kiri bodinya. Di sisi atas polos, sisanya berada di bawah meliputi jack audio 3,5mm, mikrofon, port pengisian daya dan tranfer data yang sayangnya masih berbentuk microUSB, serta speaker.

Kamera

Itel Vision2 mengusung tiga kamera di belakang, yang terdiri dari kamera utama 13MP, kamera macro 2MP, dan satu lagi kamera depth sensing. Fitur-fitur pada aplikasi kameranya lumayan lengkap, mode utamanya meliputi photo, portrait, macro, pano, low light, HDR, pro, video, dan short video.

Pada mode photo, proses pengambilan gambarnya didukung fitur AI detection, AI beauty, AR dan juga filter. Untuk mode portrait, rekomendasinya subjek berjarak 1,5 meter dengan latar belakang jauh dari posisi subjek. Kemudian untuk mode pro, kita diberi keleluasaan lebih untuk mengatur EV, ISO, CR, manual focus, dan white balance.

Perekam videonya mencapai resolusi 1080p dan dilengkapi fitur beauty hingga 5 level. Bagi yang gemar merekam video pendek setiap harinya, ada mode short video yang menawarkan durasi 10 detik secara otomatis.

Sebagai smartphone sejutaan, kamera pada Vision2 memiliki keterbatasan baik segi optik maupun komputasinya. Keberadaannya dianggap sebagai fitur pelengkap saja, kita tetap dapat menghasil jepretan yang bagus asalkan kondisi pencahayaannya ideal dan tidak menantang atau minim cahaya, serta pegang smartphone dengan stabil saat menekan tombol rana untuk menghindari gambar kabur.

Hardware & Software

Untuk performa, Itel Vision2 ditenagai oleh chipset Unisoc SC9863a dengan CPU octa-core 1,6GHz, didukung RAM 3GB, penyimpanan internal 64GB yang bisa diperluas lewat kartu microSD hingga kapasitas 128GB, dan baterainya berkapasitas 4.000 mAh. Bagian menariknya terletak pada sistem operasi yang dijalankan, di mana Vision2 menggunakan Android 10 (edisi Go) yang mana memang didesain untuk perangkat entry-level.

Nah untuk memperoleh pengalaman smartphone yang ringan pada Vision2, kita perlu mengandalkan aplikasi Google berlabel Go atau lite dari pihak ketiga. Di Android (edisi Go), aplikasi Google sepenuhnya dibuat khusus agar menggunakan lebih sedikit ruang penyimpanan, hemat data, dan konsumsi baterai.

Google bilang waktu peluncuran aplikasi versi Go lebih cepat 15% bila dijalankan di perangkat Android (edisi Go), daftar aplikasinya sebagai berikut, Google Go, Google Maps Go, Navigation for Google Maps Go, Gallery Go, Google Assistant Go, Gmail Go, dan YouTube Go. Sementara, aplikasi pihak ketiga meliputi Facebook Lite, Messenger Lite, LINE lite, dan sebagainya.

Perlu dicatat, aplikasi versi ringan tersebut berarti membawa fitur dasar atau yang penting-penting saja. Bila pengguna butuh fitur penuh, bisa menggunakan aplikasi versi standar. Satu atau beberapa harusnya tidak masalah, tetapi bila kebanyakan mungkin akan membebani sistem smartphone ke depannya.

Verdict

Smartphone entry-level di rentang sejutaan cukup ramai, Itel Vision2 menjadi salah satu rekomendasi baru yang patut diperhitungkan. Karena menggunakan sistem operasi Android 10 (edisi Go), pengalaman penggunaan yang ditawarkan ringan dan didukung beragam aplikasi versi Go dan lite.

Itel Vision2 sangat cocok untuk menangani kebutuhan dasar ber-smartphone, sebagai alat komunikasi agar tetap terhubung dengan keluarga ataupun teman, hingga penunjang belajar online dan kerja dari rumah. Namun jangan berharap lebih pada kemampuan gaming dan kameranya.

Sparks

  • Android 10 (edisi Go) yang ringan
  • Desain kekinian dengan warna stylish
  • RAM 3GB dan penyimpanan internal lapang 64GB
  • Harga kompetitif sejutaan

Slacks

  • Masih memakai port microUSB
  • Tidak cocok untuk bermain game
  • Kemampuan kamera biasa

Google Umumkan Android 11 Go Edition dengan Peningkatan Performa

Menyusul peluncuran versi stabil Android 11 baru-baru ini, sekarang giliran Android 11 Go Edition yang menyapa publik. Seperti sebelumnya, embel-embel Go Edition menandakan bahwa sistem operasi ini ditujukan untuk perangkat dengan kapasitas RAM yang terbatas.

Seterbatas apa memangnya? Maksimum sampai 2 GB, naik sedikit dari versi sebelumnya yang hanya mendukung hingga kapasitas RAM 1,5 GB. Tentunya ini merupakan kabar baik, sekaligus menjadi indikasi bahwa deretan smartphone Android Go baru yang akan dirilis ke depannya bakal dibekali RAM sebesar 2 GB.

Dibandingkan Android 10 Go, Google mengklaim aplikasi-aplikasi bisa dibuka 20 persen lebih cepat di Android 11 Go, yang berarti ada peningkatan performa dari sisi software. Dipadukan dengan peningkatan dari sisi hardware, smartphone Android Go baru ke depannya pasti bakal terasa lebih mulus daripada yang dirilis tahun lalu.

Tanpa harus terkejut, Android 11 Go mewarisi sejumlah fitur baru yang ditawarkan Android 11 versi standar. Yang paling utama adalah tampilan notifikasi anyar yang akan mengelompokkan pesan-pesan baru dari semua aplikasi chatting yang ter-install, sehingga pengguna bisa dengan mudah mengakses seluruh percakapan yang ada.

Sayangnya fitur Bubbles tidak ikut diwariskan. Namun ini bisa dimaklumi mengingat fitur multitasking seperti itu baru bisa berjalan lancar di perangkat yang kapasitas RAM-nya lebih dari 2 GB. Meski demikian, Android 11 Go tetap dilengkapi sejumlah fitur baru terkait privasi.

Salah satu contohnya adalah fitur one-time permission, yang berguna untuk memberikan aplikasi akses ke komponen seperti mikrofon atau kamera hanya dalam satu kesempatan itu saja. Contoh berikutnya adalah fitur auto-reset permission untuk aplikasi-aplikasi yang sudah lama tidak dibuka.

Terakhir, Android 11 Go juga menghadirkan dukungan terhadap navigasi berbasis gesture, yang berarti pengguna cuma perlu mengusapkan jarinya untuk kembali ke home screen atau berpindah aplikasi. Sebuah langkah yang rasional mengingat smartphone kelas budget pun sekarang punya layar berukuran besar.

Memangnya sepopuler apa smartphone Android Go? Kalau menurut Google, sejak diperkenalkan di tahun 2018, setidaknya sudah ada lebih dari 100 juta perangkat yang menjalankan sistem operasi Android Go. Sayang sejauh ini belum ada informasi terkait perangkat-perangkat baru yang bakal hadir mengusung Android 11 Go Edition.

Sumber: XDA Developers dan Google.

Infinix Smart 5 Diumumkan, Smartphone Android Go Edition dengan Baterai 5.000 mAh

Infinix telah mengumumkan smartphone entry-level terbarunya, disebut Infinix Smart 5. Perangkat ini menjalankan Android 10 (Go Edition), versi sistem operasi Android yang dirancang untuk smartphone terjangkau.

Untuk desainnya, bagian depan mengemas layar IPS 6,6 inci beresolusi HD+ dan punya notch di pucuk layar guna menampung kamera depan 8MP. Beralih ke belakang, tampil cukup kekinian dengan efek khusus dalam balutan warna biru, hitam, dan hijau.

Infinix Smart

Terdapat tiga unit kamera belakang yang dibingkai persegi panjang dan sensor fingerprint konvensional. Kamera utamanya 13MP yang dipasangkan dengan dua sensor QVGA, dan LED flash.

Dapur pacunya mengandalkan prosesor octa-core yang berjalan pada 1.8GHz, tidak diungkap jenis chipset yang digunakan. Bersama RAM 2GB atau 3GB dan opsi penyimpanan 32GB atau 64GB yang bisa ditambah lewat penggunaan microSD.

Infinix Smart 12

Kapasitas baterainya cukup besar, 5.000 mAh dan mendukung pengisian daya 10W lewat micro USB. Rencananya Infinix Smart 5 akan meluncur ke India dan Nigeria, tanggal ketersediaan dan harganya belum diungkap.

Sumber: GSMArena

Berkat Aplikasi Camera Go dari Google, Ponsel Budget Pun Bisa Mengambil Foto Portrait Mode

Sejak diperkenalkan di tahun 2017, program Android Go telah melahirkan lebih dari 1.600 model perangkat di 180 negara. Google juga bilang bahwa sekarang ada lebih dari 100 juta perangkat Android Go yang digunakan secara aktif di seluruh dunia.

Sepanjang perkembangannya, Android Go juga telah melahirkan lima aplikasi Go Edition, yakni Google Go, Gmail Go, Gallery Go, Maps Go, dan Gallery Go. Kelimanya dirancang seringan mungkin supaya tetap fungsional tanpa harus menuntut kinerja perangkat yang tinggi.

Di tahun 2020 ini, anggota keluarga aplikasi Go Edition resmi bertambah satu, yaitu Camera Go. Diluncurkan bersamaan dengan smartphone Android Go terbaru dari Nokia, Nokia 1.3, Camera Go boleh dibilang merupakan aplikasi yang paling menarik dari semua lineup Go Edition.

Camera Go

Pasalnya, Camera Go menghadirkan fitur yang kesannya agak mustahil di segmen budget smartphone: portrait mode. Ya, portrait mode yang memberikan efek blur pada background foto itu. Dahulu sempat menjadi fitur kebanggaan ponsel flagship, sekarang portrait mode malah bisa dinikmati di ponsel seharga $50 berkat Camera Go.

Tentu saja portrait mode di sini lebih mengandalkan pemrosesan via software ketimbang hardware, sebab hampir semua perangkat Android Go hanya dibekali satu kamera belakang. Namun kita tak boleh lupa bahwa Google Pixel dan Pixel 2 dulunya sangat jago mengambil foto portrait mode, dan keduanya juga cuma dilengkapi satu kamera belakang saja.

Selain portrait mode, Camera Go tentu juga menawarkan tampilan yang minimalis seperti halnya aplikasi Go Edition lain. Selain di Nokia 1.3, Camera Go juga akan segera tersedia di perangkat Android Go lainnya.

Sumber: 9to5Google dan Google.

Nokia Luncurkan Tiga Smartphone Baru dan Reinkarnasi Ponsel Klasik

Nokia hari ini resmi memperkenalkan smartphone 5G pertamanya, Nokia 8.3 5G. Dalam kesempatan yang sama, Nokia juga menyingkap tiga ponsel lain, yakni Nokia 5.3, Nokia 1.3, dan reinkarnasi modern Nokia 5310.

Nokia 8.3 bukanlah sebuah flagship, melainkan duduk di kategori menengah ke atas. Desainnya kelihatan modern berkat rancangan layar model hole-punch, tapi entah kenapa ia masih menyisakan sedikit bezel di atas. Layarnya sendiri tergolong masif, dengan bentang diagonal 6,81 inci dan resolusi 1080p.

Nokia 8.3 5G

Dukungan jaringan 5G diwujudkan oleh penggunaan chipset Qualcomm Snapdragon 765G, yang hadir bersama pilihan RAM 6 GB atau 8 GB, serta storage internal 64 atau 128 GB (plus slot microSD). Kapasitas baterainya cukup besar di angka 4.500 mAh, sedangkan sensor sidik jarinya telah ditanamkan ke tombol power-nya.

Nokia 8.3 mengandalkan empat kamera belakang: kamera utama 64 megapixel, ultra-wide 12 megapixel, macro 2 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Kamera depannya punya resolusi 24 megapixel, dan Nokia tentu saja tidak lupa menggunakan komponen optik dari Zeiss untuk smartphone barunya ini.

Satu hal yang cukup menarik adalah penekanan Nokia terkait video. Bukan sebatas menawarkan perekaman dalam resolusi 4K, Nokia 8.3 disebut juga jago mengambil video di kondisi pencahayaan yang minimal berkat ukuran pixel individual yang besar (2,8 μm) pada sensor kameranya. Jika diperlukan, Nokia 8.3 juga bisa merekam video dalam format ‘mentah’ (log).

Selain itu, Nokia turut membanggakan sejumlah efek sinematik bawaan yang ditawarkan, semisal efek anamorphic. Di samping video, audio juga menjadi prioritas lain Nokia 8.3; perangkat diklaim mampu merekam suara dari segala sudut secara akurat dengan memanfaatkan teknologi yang sebelumnya dipakai di kamera 360 derajat Nokia Ozo.

Sistem operasi yang dijalankan sudah Android 10, dan Nokia menjanjikan update rutin sampai dua tahun ke depan mengingat perangkat ini tergabung dalam program Android One. Nokia 8.3 5G kabarnya akan dipasarkan secara global pada musim panas mendatang seharga 599 euro (6GB/64GB) dan 649 euro (8GB/128GB).

Nokia 5.3 dan Nokia 1.3

Nokia 5.3 / Nokia
Nokia 5.3 / HMD Global

Di segmen yang lebih terjangkau, ada Nokia 5.3 yang mengusung layar yang tidak kalah besar: 6,55 inci, dengan resolusi 720p. Resolusinya mungkin terdengar mengecewakan, akan tetapi ini berpengaruh langsung terhadap keunggulan Nokia 5.3 perihal baterai, yang diklaim tahan sampai 2 hari pemakaian.

Baterainya sendiri punya kapasitas 4.000 mAh, sedangkan chipset yang digunakan adalah Snapdragon 665, lengkap beserta pilihan RAM 3 GB, 4 GB, atau 6 GB, dan storage internal 64 GB. Nokia 8.3 rupanya juga mengemas empat kamera belakang, meski tentu saja beda kualitas: kamera utama 13 megapixel f/1.8, ultra-wide 5 megapixel, macro 2 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Kamera selfie-nya sendiri beresolusi 8 megapixel.

Nokia 1.3 / Nokia
Nokia 1.3 / HMD Global

Di bawahnya lagi dan sudah masuk kategori budget phone, ada Nokia 1.3 yang merupakan smartphone Android Go. Meski begitu, kalau melihat spesifikasinya, posisinya masih sedikit di atas Nokia C2 yang juga baru dirilis. Yang paling utama, Nokia 1.3 ditenagai chipset Qualcomm QM215 dan RAM 1 GB.

Perangkat mengemas layar 5,7 inci beresolusi 720p, dan seperti yang bisa kita lihat, ada notch yang dihuni oleh kamera 5 megapixel. Kamera belakangnya sendiri cuma satu dengan resolusi 8 megapixel. Seperti Nokia C2, Nokia 1.3 turut mengemas baterai yang removable dengan kapasitas 3.000 mAh.

Kedua perangkat ini akan tersedia secara global mulai April mendatang. Nokia 5.3 dibanderol 189 euro untuk varian 4GB/64GB, sedangkan Nokia 1.3 dihargai 95 euro.

Nokia 5310

Nokia 5310

Dahulu bernama Nokia 5310 XpressMusic, reinkarnasi modernnya ini tetap mempertahankan tiga tombol musik berwarna merah, meski kini posisinya tak lagi persis di sebelah layar, melainkan di bagian samping perangkat. Maklum, sisi layarnya kini melengkung mengikuti bentuk bodi secara keseluruhan.

Masih bertema musik, Nokia 5310 mengunggulkan sepasang speaker yang menghadap ke depan. Layarnya sedikit lebih besar ketimbang versi klasiknya di angka 2,4 inci (resolusi 320 x 240), dan perangkat tetap dilengkapi satu kamera di belakangnya. Pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai bulan Maret ini juga seharga 39 euro.

*Sumber: HMD Global.

Nokia Kembali Luncurkan Smartphone Android Go, Nokia C2

Nokia baru saja meluncurkan smartphone Android Go anyar, yakni Nokia C2. Seperti yang sudah bisa kita duga, smartphone ini masuk kategori budget, dan di atas kertas spesifikasinya malah terdengar lebih di bawah lagi jika dibandingkan dengan ponsel-ponsel budget lainnya.

Namun kita harus maklum mengingat fitur unggulan ponsel ini adalah sistem operasinya, yaitu Android 9 Pie (Go Edition), yang memang Google rancang seminimalis mungkin. Sayang yang dijalankan bukanlah versi yang terbaru (Android 10), tapi kalau melihat sepak terjang Nokia, kemungkinan besar update-nya bakal menyusul.

Oke, mari membahas spesifikasinya. Nokia C2 ditenagai oleh chipset quad-core 1,4 GHz bikinan Unisoc, tidak ketinggalan pula RAM 1 GB dan storage internal 16 GB (plus slot microSD). 16 GB jelas terdengar kelewat kecil di tahun 2020, tapi sekali lagi beda cerita kalau konteksnya Android Go.

Nokia C2

Layarnya merupakan panel IPS 5,7 inci beresolusi 720p. Masih dengan bezel tradisional, C2 mengemas kamera depan 5 megapixel yang ditemani oleh LED flash. Kamera belakangnya juga 5 megapixel, tapi dengan lensa f/2.2 dan dukungan autofocus. Menariknya, LED flash-nya disatukan dengan rumah kameranya sehingga perangkat ini sepintas kelihatan seperti mengemas kamera ganda.

Meski masuk segmen bawah, Nokia C2 tetap mendukung jaringan 4G. Juga tergolong langka di tahun 2020 adalah baterai yang dapat dilepas-pasang, dengan kapasitas sebesar 2.800 mAh. Sayang sejauh ini belum ada informasi seekonomis apa harganya, dan kapan ia bakal mulai dipasarkan.

Sumber: GSM Arena.

Advan Luncurkan S6 Plus: Android Go Murah

Selama ini, Advan masih bertengger di posisi lima dalam penjualan smartphone di Indonesia. Hal tersebut salah satunya dikarenakan Advan selalu memasarkan perangkatnya untuk pasar entry level di Indonesia. Tentunya, perangkat mereka selalu dijual dengan harga yang terjangkau.

Advan S6 Plus - Launch

Advan kembali meluncurkan perangkat untuk pasar pemula tersebut. Acara peluncuran ini dihelat pada tanggal 26 Februari 2019 bertempat di Paradigma Cikini Kafe&Restoran. Nama dari smartphone yang mereka luncurkan tersebut adalah Advan S6 Plus.

Advan S6 Plus

Perangkat yang satu ini menggunakan Android Go Oreo sebagai penggeraknya. Hal ini berarti menandakan bahwa Advan S6 Plus memiliki RAM sebesar 1 GB. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:

SoC Spreadtrum SP9850ka
Prosesor 4x Cortex A7 1,3 GHz 32 bit
GPU Mali T820
Layar IPS 5,5 inci 960 x 480 18:9
RAM 1 GB
Internal 8 GB
Baterai 2450 mAh
Sistem operasi Android Oreo Go 8.1 dengan IDOS 8.31

Advan pun mengedepankan feature-feature bawaan Android Oreo Go pada perangkat yang satu ini seperti Google Go Apps yang terkenal ringan. Sebagai tambahan, pada perangkat ini sudah mendukung face unlock. Perangkat ini juga telah mendukung jaringan 4G LTE yang ada di Indonesia.

Advan S6 Plus - Depan

Advan menjual perangkat yang satu ini dengan harga Rp. 888.000. Penjualan perdananya di Tokopedia pun sudah habis terjual dan Advan memiliki rencana untuk menjualnya secara offline. Bagi yang ingin memilikinya, bisa langsung mendapatkan informasi langsung pada website resmi Advan.

Tidak Ekspansi Luar Negeri

Advan pada masa lalu pernah merajai pasar tablet Android di Asia Tenggara. Akan tetapi, saat ini sepertinya Advan enggan untuk melakukan perluasan wilayah penjualan keluar Indonesia. Apakah ada alasan tertentu?

Andi Gusena, Brand Director Advan mengatakan bahwa saat ini sepertinya Advan belum mau melakukan hal tersebut. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan GM Sales Advan, Ellen Angerani yang mengatakan bahwa Advan masih menemukan pasar yang belum terjamah di Indonesia. Hal ini pula yang membuat Advan masih bertengger di posisi lima besar Indonesia.

Ke depannya, Advan akan masih tetap memproduksi perangkat dengan harga yang terjangkau. Tahun ini pun masih panjang dan Advan masih bakal meluncurkan beberapa perangkat baru. Beberapa di antaranya akan menggunakan chipset Mediatek.

Smartphone Android Go Pertama dari Redmi Resmi Diungkap

Sub-brand Xiaomi, Redmi kembali menggulirkan smartphone barunya. Konsisten menyasar kelas entry level, punggawa yang diperkenalkan kali ini datang dengan Android Go yang menjadi inisiasi perdana dari Redmi bahkan Xiaomi.

Redmi Go diperkenalkan secara resmi melalui sebuah cuitan di akun resmi Xiaomi. Tak banyak informasi yang bisa digali terkait harga, ketersediaan dan bahkan spesifikasi kompletnya. Tetapi sejumlah bagian penting terpampang di cuitan tersebut.

Berdasarkan cuitan itu, Redmi Go terkonfirmasi menawarkan layar HD 5 inci yang dinahkodai oleh prosesor quad-core Snapdragon yang belum diketahui seri pilihannya. Untuk menjaga perangkat tetap hidup, Redmi memilih baterai 3.000 mAh lalu ada juga kamera belakang 8 megapiksel dengan flash LED serta kamera depan 5 megapiksel yang bertugas mengabadikan selfie.

Dikarena sistem operasinya menggunakan Android Go, maka sangat masuk akal jika perangkat dibekali sejumlah fitur khusus Android Go, seperti Files Go, Gmail Go, YouTube Go, Maps Go dan lain-lain. Dalam menu pengaturan Android Go, juga akan ada opsi khusus untuk memonitor konsumsi data. Fitur Data Saver pada browser Chrome juga akan diaktifkan secara default.

Android Go sendiri merupakan sistem operasi veri ringan yang dirancang untuk ponsel yang memiliki ruang penyimpanan minimalis. Android Go tidak selalu berarti mengadopsi stock Android, di mana sistem operasi ini telah dioptimalkan untuk bekerja mulus di smartphone dengan spesifikasi perangkat keras yang lebih sederhana.

Redmi belum membagikan detail lainnya saat ini, namun gambar yang dibagikan oleh Xiaomi di Twitter menunjukkan bahwa Redmi Go akan ditawarkan dalam dua warna – Hitam dan Biru. Ke mana Redmi Go akan mendarat juga masih menjadi misteri.

Jika resmi debut, nantinya Redmi Go akan bersaing keras dengan sejumlah perangkat yang sudah lebih dulu menyapa pasar, seperti ZTE Tempo GO, Nokia 1,  Huawei Y3 2018, Alcatel 1, dan Samsung Galaxy J4 Core.

Samsung Galaxy J4 Core

Smartphone Android Go Kedua, Galaxy J4 Core dari Samsung Resmi Diumumkan

Samsung jarang melakukan peluncuran smartphone di ceruk yang sama dalam waktu yang berdekatan, tetapi untuk Android Go sepertinya ada pengecualian. Setelah meluncurkan generasi pertama, Galaxy J2 Core, kini Samsung kembali dengan generasi kedua dalam wujud Galaxy J4 Core hanya dalam rentang waktu tiga bulan.

Galaxy J4 Core telah tertangkap tangan mejeng di situs Samsung Brasil sebelum akhirnya diungkapkan secara resmi yang mengonfirmasi rancangan desain dan spesifikasi utamanya. Sesuai informasi di situs resmi Samsung, Galaxy J4 Core tersedia dalam balutan warna Hitam, Emas dan Biru dengan layar besar dengan aspek rasio terbaru.

samsung galaxy j4 core rear

 

Sejumlah pembaruan dihadirkan. Di jajaran smartphone terjangkau Samsung sendiri, sangat jarang dijumpai perangkat dengan penampang layar yang lebar. Tetapi lagi-lagi sepertinya untuk Galaxy J4 Core ini, ada pengecualian. Smartphone ini dilengkapi dengan layar 6,0 inci yang tinggi. Pada bagian resolusi, perangkat menawarkan resolusi HD + dalam aspek rasio 18,5: 9.

Hanya saja spesifikasi di bagian lainnya belum terlihat ada banyak perbaikan. Smartphone baru ini masih memakai prosesor quad-core 1.4GHz yang sama dengan RAM sebesar 1GB. Pun demikian, komponen ini dinilai cukup mengingat bahwa inti dari Android Go adalah untuk menjalankan fungsi aplikasi dengan optimal di ponsel dengan spesifikasi rendah.

Oleh sebab itu, perangkat diluncurkan bersamaan dengan sejumlah aplikasi yang dioptimalkan, seperti aplikasi Assistant Go, File Go, Gboard, Gmail Go, Google Go, Maps Go, YouTube Go, dan aplikasi manajemen konsumsi data buatan Samsung.

Samsung-j4-core-colors

 

Sedangkan dalam hal kamera, smartphone ini memiliki kamera belakang 8 megapiksel dengan bukaan f/2.2, dan kamera depan dengan sensor 5 megapiksel. Kedua kamera dibalut apik dalam body berdesain rapi dengan dimensi 160,6 × 76,1 × 7,9 mm dan berat 177g. Sensor pada Galaxy J4 Core termasuk sensor accelerometer dan proximity. Dalam hal konektivitas, ia mendukung Wi-Fi 802.11 b / g / n (2.4GHz), Bluetooth 4.2, port USB 2.0, GPS dan Glonass. Sayang belum ada informasi kapan perangkat ini akan diluncurkan dan berapa harga jualnya.

Sumber berita Samsung.