Dewasa ini popularitas smartphone BlackBerry mungkin sudah tidak secemerlang lima tahun yang lalu. Namun soal software, perusahaan asal Kanada tersebut masih cukup dipandang, khususnya di Indonesia di mana BlackBerry Messenger masih menjadi aplikasi pesan instan terpopuler berdasarkan survey JakPat.
Salah satu alasan mengapa BlackBerry masih bisa bertahan sejauh ini tidak lain dikarenakan bisnis software-nya. Mereka pun sepertinya ingin membawa pencapaian tersebut ke tingkat yang lebih tinggi lagi dengan merilis aplikasi BlackBerry Hub+ untuk semua perangkat Android.
BlackBerry Hub+ merupakan kumpulan aplikasi buatan BlackBerry yang sebelumnya hanya tersedia di perangkat dengan OS BlackBerry 10 maupun PRIV. Yang paling menonjol adalah BlackBerry Hub, andalan BlackBerry dalam hal menyatukan komunikasi pengguna dari berbagai layanan – mulai email sampai media sosial – ke dalam satu interface yang mudah dinavigasikan.
Selain Hub, masih ada aplikasi lain seperti BlackBerry Calendar dan Password Keeper. Singkat cerita, perangkat Android Anda bisa mendapatkan cita rasa PRIV maupun DTEK50 yang baru dirilis berkat Hub+, minus keyboard fisik tentunya.
BlackBerry Hub+ kompatibel dengan perangkat yang menjalankan Android 6.0 Marshmallow – dukungan untuk Lollipop rencananya akan menyusul nanti. Aplikasi ini bisa didapatkan secara cuma-cuma, namun setelah 30 hari, akan ada iklan yang muncul dalam beberapa kesempatan kecuali pengguna memutuskan untuk membayar tarif berlangganan sebesar $1 per bulannya.
Paket berlangganan ini juga mencakup fitur ekstra seperti Contacts, Tasks, Device Search, Notes dan Launcher. Ditanya soal versi iOS-nya, BlackBerry hanya bilang mereka sedang menyelidiki cara terbaik untuk menyajikan di platform besutan Apple tersebut.
Tak diragukan bahwa semakin baru versi OS yang digunakan oleh sebuah perangkat, maka makin canggih pula fitur yang diberikan. Begitu juga faktor keamanan yang ditanamkan.
Dengan alasan itulah banyak orang lebih memilih smartphone yang sudah menjalankan sistem operasi terbaru. Atau jika belum, paling tidak menjanjikan ketersediaan upgrade di masa mendatang.
Sistem operasi Android saat ini sudah sampai ke versi 7.0 dengan nama Nougat. Hingga kini belum ada satupun perangkat yang mengadopsinya. Jadi, pilihan paling mutakhir untuk saat ini adalah sistem operasi Android 6.0 Marshmallow. Jika Anda berniat membeli smartphone baru, ini adalah versi OS yang harus dimilikinya. Setidaknya ada 5 smartphone Android Marshmallow yang bisa jadi bahan pertimbangan.
Samsung Galaxy S7
Samsung Galaxy S7 menawarkan lebar hanya 5,1 inci dengan balutan metal dan polesan kaca di bagian luarnya. Sementara di dalam, terdapat chipset Qualcomm Snapdragon 820 atau Exynos 8890 dengan RAM yang sama, 4GB. Selain varian standar, Anda bisa melirik varian Edge yang punya desain layar melengkung di kedua sisinya.
Opsi lain yang tak kalah berkelas adalah LG G5. Berbeda dengan flagship pesaingnya, LG G5 menawarkan desain modular sederhana yang membuatnya berfungsi ganda. LG G5 dapat dipasangkan sehingga memberinya kemampuan lebih, misalnya menjadi speaker dan headset VR. LG G5 mempunyai lebar layar hanya 5,3 inci dengan resolusi quad HD 2560 x 1440 piksel.
Smartphone Android Marsmallow berikutnya dipersembahkan oleh ZTE dalam wujud Blade V7 Di debutnya, ZTE Blade V7 ditemani oleh V7 Lite yang diplot sebagai varian yang lebih murah. Kala itu, ZTE Blade V7 tampil mentereng dengan bekal layar 5,2 inci, rasio 78,2 persen screen–to–body yang dipercantik oleh ukiran kaca melengkung 2.5D di bagian tepi layar.
ZTE Blade V7 membawa amunisi kamera 13MP yang ditopang fitur PDAF, kecepatan fokus hanya 0.3s dan Double color Flash. Di depan, terdapat kamera 5MP yang disempurnakan oleh fitur Screen Flash.
Beli: –
Xiaomi Mi 5
Flagship Xiaomi ini punya banyak keunggulan, tak hanya gahar di dalam, ia juga punya tampang yang elok di luar, tangguh lagi berkelas. Di dalam, Xiaomi Mi 5 dimotori chipset Qualcomm Snapdragon 820, dengan prosesor quad-core 2,15 GHz, GPU Adreno 530 dan RAM 4 GB LPDDR4. Sementar di luar, dilapisi panel IPS 5,15 inci dengan resolusi 1080p.
Meski bukan yang tercanggih, Infinix Hot S adalah smartphone yang didesain dengan apik dan diharapkan mampu menjawab berbagai tuntutan masa kini. Di luar, Infinix Hot S berbalut layar IPS FHD seluas 5,2-inci yang diklaim pas untuk tangan orang Indonesia. Perihal performa, Infinix membenamkan chipset MediaTek MY6753 berprosesor octa-core 1,3GHz, GPU Mali T720 MP3, disertai penyimpanan internal 16GB, dan baterai 3.000mAh.
Asus terbilang rajin merilis update terbaru untuk sistem operasi perangkatnya, kendati dalam beberapa rilisan hanya bersifat minor yang ditujukan untuk menambal atau mengurangi fitur di versi sebelumnya. Dan terkait update Android 6.0 Marshmallow, Asus pernah berjanji bakal menghadirkannya untuk pengguna perangkat Asus sebelum akhir Juni tahun ini. Kabar baik untuk Anda karena Asus tak sekadar mengumbar janji.
Per hari ini, pengguna ZenFone 2 Laser 5 inci (ZE500KL), ZenFone 2 Laser 5,5 inci (ZE550KL) dan ZenFone Max (ZC550KL) bakal mendapatkan notifikasi update ke Android 6.0 Marshmallow melalui OTA di perangkatnya masing-masing. Dalam forum resminya dikatakan bahwa proses pendistribusian update ini membutuhkan waktu paling tidak satu minggu untuk tiba ke seluruh pengguna. Tetapi jika tidak mendapatkan notifikasi, pengguna bisa langsung mengakses Settings – About – System Update untuk melakukan update secara manual.
Dalam update tersebut, selain menghadirkan fitur-fitur yang menjadi unggulan di Android Marshmallow, Asus juga melakukan perubahan besar dengan menghapus sedikitnya 19 aplikasi bawaan, di antaranya adalah Omlet, Data Transfer, Photo Frame, ASUS Backup, Dr. Safety, What’s Next, Party Link, Remote Link, PC Link, dan lain-lain.
Asus juga menghapus aplikasi standar seperti Asus Email, Asus Calendar dan Asus Messaging yang digantikan oleh aplikasi Google Calendar, Google Messenger dan Dr. Booster.
Selain tiga varian di atas, Asus memastikan perangkat dalam daftar di bawah ini juga akan memperoleh jatah update Android Marshmallow.
Asus ZenFone 2 (ZE550ML, ZE551ML)
Asus ZenFone 2 Deluxe (ZE551ML)
Asus ZenFone 2 Deluxe Special Edition (ZE551ML)
Asus ZenFone 2 Laser (ZE500KG, ZE551KL, ZE600KL, ZE601KL)
Kebetulan memang bisa terjadi kapan saja. Smartphone Android perdana dari BlackBerry, Priv, rupanya diperkenalkan seminggu sebelum Google merilis Android 6.0 Marshmallow. Sayang, karena bukan Nexus, Priv pun tiba di tangan konsumen menjalankan OS Android 5.1 Lollipop. Maka dari itu, tidak kaget apabila mayoritas penggunanya terus mendesak BlackBerry untuk segera mengirim update Marshmallow.
Kegigihan mereka tidak sia-sia. Pasalnya baru-baru ini Blackberry telah membuka program pengujian beta Android Marshmallow untuk Priv. Lewat portal BlackBerry Beta Zone, pengguna Priv yang sudah tidak sabaran diajak untuk mencoba Android Marshmallow di handset-nya masing-masing dan melaporkan apabila menjumpai kendala, mengingat semuanya masih dalam fase beta.
Marshmallow tentunya membawa sederet fitur baru yang menarik. Yang pertama adalah Now On Tap, yang memungkinkan Google Now untuk memahami konteks informasi di dalam aplikasi. Kemudian ada fitur Doze yang akan meningkatkan daya tahan baterai perangkat secara signifikan.
Menu pengaturan juga telah dirombak menjadi lebih rapi dan mudah dinavigasikan. Tidak ketinggalan juga fitur backup otomatis terhadap aplikasi beserta data-datanya, plus data pengaturan perangkat. Di saat yang sama, BlackBerry turut menjanjikan fitur keamanan yang lebih lengkap ketimbang yang mereka rilis secara reguler setiap bulannya.
Jadi bagaimana cara mendapatkan update versi beta ini? Well, Anda tinggal mendaftarkan diri di situs BlackBerry Beta Zone menggunakan ID BlackBerry Anda masing-masing. Sayangnya sejauh ini kuotanya sudah penuh, mengingat BlackBerry memprioritaskan konsumen yang membeli Priv lewat Carphone Warehouse, Amazon dan online store-nya sendiri.
Pun begitu, pengguna BlackBerry Priv masih bisa mendaftar untuk dicantumkan ke dalam waiting list. Selanjutnya BlackBerry akan menyeleksi pengguna secara bertahap selagi program beta ini berlangsung selama 4 – 8 minggu ke depan.
Menyambut peluncuran LG G5, pabrikan asal Korea Selatan tersebut turut memperkenalkan tampilan antarmuka baru yang bakal diusung oleh smartphone andalannya tersebut. Didapuk LG UX 5.0, interface ini dibangun di atas sistem operasi Android Marshmallow dengan penambahan sejumlah fitur dan desain yang minimalis sekaligus fungsional.
LG UX 5.0 mengemas aplikasi baru bernama LG Friends Manager, yang secara spesifik dirancang untuk mengakomodasi fitur semi-modular LG G5 beserta sederet aksesorinya. Berkat aplikasi ini, G5 dapat mendeteksi aksesori yang berada di dekatnya secara otomatis, lalu menawarkan pengguna untuk menyambungkan dan meng-install aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan dari Google Play.
Friends Manager ini juga yang nantinya bakal menjadi viewfinder untuk LG 360 CAM. Untuk setiap aksesori yang tersambung, Friends Manager akan menyajikan tampilan yang berbeda.
Dari segi tampilan, LG UX 5.0 kini tampak lebih minimalis ketimbang sebelumnya. Hilang sudah app drawer yang kita kenal; aplikasi akan langsung menghuni homescreen seperti yang bisa kita jumpai di OS MIUI milik Xiaomi. Pun begitu, pengguna masih diberi opsi untuk mengembalikan app drawer seperti semula jika berkenan.
Lewat tampilan antarmuka baru ini, LG juga menjabarkan seperti apa fitur Always On yang diusung G5. Fitur ini pada dasarnya akan menampilkan sejumlah informasi seperti waktu, kalender, notifikasi dan icon SMS pada layar meski posisi handset sedang terkunci.
Spesifikasi kamera canggih yang dikemas G5 juga akan dimaksimalkan oleh fitur-fitur baru yang tersimpan dalam aplikasi kamera UX 5.0. Utamanya adalah fitur Auto Shot, dimana foto selfie akan otomatis diambil sesaat setelah kamera mengenali wajah pengguna – tak ada lagi gesture yang perlu diterapkan.
Terakhir yang tidak kalah menarik adalah fitur backup dan restore secara nirkabel menggunakan NFC. Idenya adalah, pengguna bisa memindahkan hampir seluruh data-data dari smartphone lawasnya ke G5 hanya dengan menempelkan keduanya – dengan catatan smartphone lamanya turut mengemas chip NFC.
Sejauh ini belum ada keterangan apakah LG UX 5.0 juga bakal merambah smartphone lain yang sudah lebih dulu dirilis, seperti LG V10 misalnya. Namun bisa dipastikan smartphone lain yang menyusul G5 bakal kebagian jatah LG UX 5.0 ini.
Update Android 6.0 Marshmallow untuk lini perangkat Samsung Galaxy sudah dimulai secara bertahap. Selain tentunya membawa fitur-fitur unggulan Marshmallow seperti Doze dan App Permissions, update ini tak lupa menghadirkan dua fitur eksklusif dari Samsung, yaitu Samsung Internet 4.0 dan Cross App.
Samsung Internet 4.0
Samsung Internet 4.0 adalah browser bawaan baru untuk lini perangkat Samsung Galaxy yang telah menerima update Android 6.0 Marshmallow. Browser ini mengedepankan aspek keamanan di atas segalanya berkat fitur-fitur seperti Secret Mode dan Secure Web Auto Login.
Secret Mode pada dasarnya merupakan fitur private browsing dimana pengguna bisa mengakses berbagai macam situs tanpa meninggalkan jejak informasi apapun. Berbeda dari fitur private browsing pada umumnya adalah, Secret Mode telah mendukung otentikasi sidik jari. Jadi untuk bisa mengaksesnya, perangkat harus mengenali sidik jari Anda terlebih dulu.
Saat mengakses berbagai situs dalam Secret Mode, pengguna tetap bisa menyimpan bookmark. Bookmark ini akan disimpan pada folder yang terpisah yang hanya bisa diakses jika perangkat mengenali sidik jari pengguna.
Fitur Secure Web Auto Login akan semakin memaksimalkan proteksi selagi berselancar di internet. Fitur ini pertama hadir bersama Samsung Internet 3.0 dan bekerja secara otomatis setiap kali Anda login menggunakan akun di suatu situs. Jadi selain mencantumkan kata sandi, Anda juga akan diminta untuk menempatkan jari pada sensor fingerprint milik perangkat sebagai bentuk proteksi ekstra.
Cross App
Tak kalah menarik dari browser baru di atas, Cross App merupakan suatu fitur unik yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi lain dari aplikasi chatting.
Yang paling utama adalah tautan ke sebuah situs kini akan dibuka pada jendela browser di dalam aplikasi. Pengguna bebas berinteraksi antara jendela browser atau jendela chatting di saat yang bersamaan. Jadi selagi membaca sebuah artikel berita yang menarik, pengguna bisa langsung membagikannya ke pengguna lain tanpa meninggalkan aplikasi sama sekali.
Fungsi lain yang ditawarkan fitur Cross App adalah kemampuan untuk mengakses galeri foto dan video, lalu mengirimkannya ke pengguna lain dengan cepat. File video maupun audio bisa langsung dijalankan di kolom chat, tanpa perlu berpindah ke aplikasi lainnya.
Cross App terintegrasi dengan baik ke berbagai aplikasi bawaan Samsung, seperti misalnya S Planner. Hal ini memungkinkan pengguna untuk berbagi konten secara lebih efisien dari satu aplikasi saja.
Storage kepenuhan adalah masalah umum yang dijumpai cukup banyak pengguna smartphone saat ini. MicroSD tentunya bisa jadi solusi untuk memperluas kapasitas penyimpanan. Masalahnya, dewasa ini semakin sedikit smartphone yang dibekali slot microSD, terutama smartphone kelas flagship.
Problem ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan layanan cloud storage. Namun supaya tidak membebani pengguna, proses menyimpan konten ke server harus berjalan secara otomatis. Berangkat dari premis tersebut, lahirlah smartphone unik bernama Nextbit Robin.
Oleh pengembangnya, Nextbit Robin diklaim sebagai smartphone dengan storage tanpa batas. Tentunya bukan terang-terangan tidak terbatas. Robin punya memori internal sebesar 32 GB, tapi pengguna juga mendapat kapasitas penyimpanan di cloud sebesar 100 GB.
Maksud klaim tanpa batas itu adalah cara kerja sistem penyimpanan cloud Robin yang dapat berjalan secara otomatis, mengunggah dan mengunduh file saat dibutuhkan. File-nya pun tidak terbatas untuk foto atau dokumen saja, tetapi juga aplikasi.
Jadi ketika memori internal smartphone sudah hampir penuh, Robin akan menyingkirkan foto maupun aplikasi yang sudah lama atau jarang sekali dibuka untuk sementara. Konten-konten tersebut tentunya tidak hilang begitu saja, melainkan diunggah ke server agar bisa diakses kembali di lain waktu.
Aplikasi yang disingkirkan untuk sementara ini akan ditampilkan dalam wujud icon berwarna abu-abu. Saat hendak menggunakannya kembali, pengguna hanya perlu menyentuh icon-nya, lalu Robin akan segera mengunduh dan menyimpannya kembali ke memori smartphone.
Menariknya, semua pengaturan masing-masing aplikasi juga ikut disimpan. Jadi semisal aplikasi yang disingkirkan itu adalah Facebook, saat sudah diunduh kembali Anda tak perlu repot-repot login ulang dengan akun Anda. Semuanya sama persis seperti saat Anda terakhir memakainya.
Sebagian dari Anda mungkin ada yang berpikiran kalau skenario seperti ini bisa jadi malapetaka saat koneksi internet sedang bermasalah. Jangan khawatir, Anda punya opsi untuk memilih aplikasi mana saja yang tidak bakal disingkirkan dan terus disimpan di memori smartphone dalam kondisi apapun.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh situs Gizmodo, cara kerja sistem penyimpanan cloud milik Robin ini sesuai dengan klaimnya. Tujuan akhirnya tentu saja adalah menenteramkan hati pengguna karena ia dapat mengambil banyak foto atau mengunduh aplikasi tanpa harus khawatir memorinya kepenuhan.
Beralih ke fisiknya, Nextbit Robin tampil dengan desain yang menarik dan spesifikasi yang cukup mumpuni. Bodinya serba kotak-kotak, akan tetapi setiap sisinya sedikit melengkung supaya terasa nyaman di genggaman, apalagi didukung oleh tekstur lembut yang mengitari bodi setebal 7 mm-nya.
Bagian depannya dihuni oleh layar IPS 5,2 inci beresolusi 1080p. Layar ini dilapisi oleh kaca Gorilla Glass 4 dan diapit oleh sepasang speaker stereo. Ada sebuah kamera selfie 5 megapixel, dan ada kamera 13 megapixel beserta dual LED flash di belakang. Di bawah kamera tersebut, terdapat empat indikator LED yang akan menjadi penanda ketika sistem penyimpanan cloud Robin sedang aktif.
Di sebelah kanan, Anda akan menjumpai sebuah tombol power. Uniknya, tombol power ini telah ditanami sensor sidik jari sehingga Anda hanya perlu menekan dan menempatkan jari sepersekian detik untuk membuka smartphone. Cara kerjanya mirip seperti milik Sony Xperia Z5.
Robin ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 808 dengan prosesor hexa-core, sama seperti milik LG Nexus 5X, dan didukung oleh RAM 3 GB untuk memuluskan kinerja multitasking. Sistem operasi yang dijalankan adalah Android 6.0 Marshmallow, dengan UI khusus rancangan Nextbit yang menyerupai versi standar keluaran Google.
Robin mengemas baterai berkapasitas 2.680 mAh. Menurut The Verge, daya tahannya cukup oke, meski di saat yang sama Pocket-Lint sedikit mengeluhkan daya tahan baterainya yang agak loyo. Bisa disimpulkan daya tahan baterainya tidak istimewa, tapi juga tidak kelewat parah. Proses charging-nya sendiri berlangsung lewat colokan USB-C, dan sudah mendukung fitur Quick Charging.
Kelemahan utama Robin menurut Engadget dan banyak reviewer lainnya adalah performa kameranya yang lamban dan sedikit mengecewakan. Hasil fotonya belum bisa menyaingi smartphone kelas flagship terkini. Singkat cerita, jangan jadikan kualitas kamera sebagai poin pertimbangan utama untuk meminang Robin.
Saat ini Robin sudah bisa dipesan langsung lewat situs resminya setelah sebelumnya ditawarkan lewat Kickstarter. Konsumen tanah air yang tertarik bisa memesan versi GSM-nya seharga $399, dengan dua pilihan warna yakni Mint atau Midnight. Tak usah khawatir, Robin sudah mendukung jaringan LTE yang dipakai oleh operator Indonesia.
Buat yang masih penasaran, Anda bisa menyimak video ulasan Nextbit Robin dari The Verge di bawah ini.
Beberapa hari yang lalu, Google meluncurkan update versi 1.4 untuk smartwatch Android Wear. Penambahan fiturnya memang tidak begitu dramatis, tapi masih cukup bermanfaat. Kini giliran Moto 360 generasi kedua yang menerima update cukup signifikan.
Dua di antara fitur baru yang tersedia dalam update ini pada dasarnya merupakan fitur milik Android Marshmallow, yakni Doze dan App Permissions. Fitur Doze sederhananya akan membantu menghemat baterai smartwatch dengan cara mematikan sejumlah fungsi yang berjalan di background ketika smartwatch terdeteksi sedang tidak digunakan.
Di smartphone, fitur ini terbukti mampu memberikan peningkatan daya tahan baterai yang cukup signifikan. Mengingat baterai milik smartwatch biasanya berukuran kecil, fitur ini tentu saja bisa menjadi pembaruan yang sangat bermanfaat.
Fitur App Permissions di sisi lain memungkinkan pengguna untuk mengatur fungsi apa saja yang bisa diakses oleh masing-masing aplikasi milik smartwatch, misalnya lokasi atau input suara. Fitur ini bisa diakses lewat menu pengaturan, dan pengguna tinggal menyentuh masing-masing permission untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya.
Fitur lain yang dihadirkan di antaranya adalah dukungan bahasa baru yang meliputi Bahasa Indonesia, pengaturan tanggal dan waktu secara manual (tidak bergantung pada smartphone yang terhubung), serta peningkatan performa secara luas. Di saat yang sama, hadir pula aplikasi Moto Body Running untuk memonitor aktivitas berlari Anda di dalam ruangan (waktu, kecepatan, jarak tempuh dan laju jantung).
Menarik juga untuk diperhatikan bahwa update ini bisa menjadi pertanda bahwa dua fitur Marshmallow di atas juga bakal mampir ke smartwatch Android Wear yang lain ke depannya. Pengguna Moto 360 generasi kedua sendiri masih harus menunggu beberapa hari sebelum update ini selesai didistribusikan secara menyeluruh.
Dimulai oleh Galaxy Note Edge dan dilanjutkan Galaxy S6 Edge, sisi layar yang melengkung sudah menjadi atribut desain yang khas dari Samsung. Baik para konsumen maupun reviewer banyak yang melihatnya sebagai nilai plus dari segi estetika, tapi tidak jarang juga yang melihat potensi dari sisi fungsionalitasnya.
Sayang awalnya software milik kedua perangkat tersebut kurang bisa memaksimalkan potensi fungsional dari layar melengkung yang dimilikinya. Namun lewat update Android Marshmallow nanti, semuanya bakal berubah drastis.
Dalam sebuah video demonstrasi di bawah, tampak OS Android 6.0.1 Marshmallow versi beta yang tengah berjalan di Samsung Galaxy S6 Edge. Dalam versi ini, pengguna akan mendapat opsi kustomisasi yang cukup lengkap terkait panel yang muncul saat sisi layarnya diusap.
Sebelum ini, cuma ada dua panel yaitu People dan Apps yang bisa diakses, tapi sekarang menu aplikasi tersebut sudah dikembangkan menjadi lebih luas lagi.
Panel-panel baru yang ditawarkan di antaranya adalah “My Places” yang berisikan aplikasi yang paling sering digunakan, lalu ada “Task Edge” yang memberikan akses cepat menuju aplikasi yang relevan. Terakhir ada panel “Quick Tools” yang menampilkan lokasi dan kompas, serta panel terpisah untuk S Planner, Weather, Twitter Trends, Yahoo Finance dan Sports.
Untuk mengakses semua itu, pengguna hanya perlu menerapkan gestureswipe dari sisi luar ke dalam layar, dan bentuk yang melengkung tentu saja akan membuat feel-nya terasa amat mantap.
Pembaruan fitur Edge Panel yang dibawa ini tentunya akan semakin membuktikan bahwa inovasi desain fisik juga bisa membawa pengaruh besar terhadap pengalaman menggunakan secara menyeluruh. Pengguna sekarang hanya perlu bersabar menunggu kehadiran update Android Marshmallow yang dirumorkan bakal meluncur mulai kuartal pertama tahun 2016.
NVIDIA resmi menggulirkan update Android 6.0 Marshmallow untuk tablet andalannya, Shield Tablet K1 yang sebelumnya beroperasi dengan Android Lollipop. Dalam rilis ini, NVIDIA menamainya dengan Software Upgrade versi 1.0 yang mengindikasikan bahwa ini adalah update besar pertama sejak dirilis pertama kali.
Perubahan pertama dialamatkan pada NVIDIA Shield Camera yang memperoleh tiga hal baru. Pertama, tampilan UI baru yang terinspirasi dari Material Design. Kedua, peningkatan fungsi foto burst dan terakhir penambahan efekt real-time HD.
Berikutnya, update juga mengubah elemen tatap muka pengguna yang rinciannya adalah sebagai berikut:
Penyesuaian layar home dan lockscreen dengan wallper yang berbeda, untuk bagian ini NVIDIA telah menyiapkan wallpaper khusus mereka.
Quicksetting menu, add/remove dan pengaturan ulang tombol.
Dukungan Google Now dari lockscreen
Efisiensi yang memang menjadi salah satu fokus Marshmallow juga dihadirkan, antara lain berupa peningkatan modus standby, dan peningkatan efisiensi pemindai BT Low Energy. Sementara itu di bagian system, tablet akan memperoleh sejumlah peningkatan, seperti rincian penggunaan memori oleh setiap aplikasi, penambahan game Fallout Shelter, dan optimalisasi aplikasi preload.
Selain peningkatan-peningkatan di atas, update ini juga menghadirkan sejumlah fitur bawaan Android Marshmallow seperti Google Now on Tap, modus Doze dan juga fleksibilitas penggunaan memori eksternal. NVIDIA tak lupa mengingatkan pengguna untuk melakukan backup terlebih dahulu sebelum mengunduh update sebesar 665MB ini.