Tag Archives: android q

Mencoba Samsung Galaxy A71: Hands On dengan Main Game dan Foto

Samsung telah meluncurkan Galaxy A51 dan A71 di Indonesia. Tentunya, dengan perangkat terbarunya ini, Samsung sudah menggantikan perangkat Galaxy A50s dan A70 yang sebelumnya sudah dijual di pasar Indonesia. Samsung sendiri memasarkan perangkat Galaxy terbarunya ini dengan menyasar pada pangsa pasar millenials.

Samsung Galaxy A71 - Launch

Jika pada 14 Januari 2020 lalu Samsung memperkenalkan Galaxy A51, maka pada tanggal 27 Januari 2020 lalu saya diundang oleh Samsung untuk merasakan secara langsung memegang dan mengoperasikan Galaxy A71. Acara tersebut diadakan pada Satoo Garden Hotel Shangri La, Jakarta. Saat pertama kali acara dimulai, Samsung langsung meminta para peserta untuk ikut dalam pertandingan Free Fire.

Samsung Galaxy A71

Tentu saja, dalam pertarungan antar jurnalis kali ini, Samsung Galaxy A71 sudah lebih dari cukup untuk menjalankan game Free Fire, walaupun dalam seting grafis paling tinggi. Tidak ada lag yang saya rasakan dengan menggunakan pilihan seperti ini. Hal tersebut karena Samsung Galaxy A71 sudah menggunakan SoC Snapdragon 730G.

Samsung Galaxy A71 - Gaming

Spesifikasi dari Samsung Galaxy A51 dan A71 adalah sebagai berikut

Samsung A51 Samsung A71
Soc Exynos 9611 Snapdragon 730G
CPU 4×2.3 GHz Cortex-A73 + 4×1.7 GHz Cortex-A53 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Mali G72 MP3 Adreno 618
RAM 6 GB 8 GB
Internal 128 GB 128 GB
Baterai 4000 mAh 4500 mAh
NFC Ada Ada
Layar 6.5” HD+ Gorilla Glass 5 6.7″ HD+ Gorilla Glass 5
Kamera Main: 64MP, F1.8
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP, F2.2
Selfie: 32MP, F2.2
Main: 48MP, F2.0
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP,
F2.2 Selfie: 32MP, F2.2

Samsung Galaxy A71 - Kamera

Dengan menggunakan layar Infinity-O, yang membuat layar depannya sedikit “berlubang” untuk disematkan kamera, membuat bermain game memang menjadi lebih nyaman dibandingkan dengan layar berponi. Selain itu, A71 juga dipersiapkan untuk bermain game karena memiliki booster AI tersendiri.

Mencoba Foto-foto

Tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba kamera dari Samsung Galaxy A71 ini. Samsung Galaxy A71 menggunakan sensor buatan dapur mereka sendiri dengan ISOCELL GW1 yang menggunakan teknologi TetraCell. Hal ini akan membuat Samsung Galaxy A71 bisa menangkap gambar pada resolusi 64 MP.

Samsung Galaxy A71 - Selfie

Tentu saja, pada resolusi 64 MP harus digunakan pada saat kondisi cahaya yang prima, di bawah sinar matahari untuk mendapatkan hasil yang paling baik. Dan sekali lagi, kamera 64 MP yang ada pada Galaxy A71 bukanlah sebuah gimmick belaka. Hasilnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.

 

Samsung Galaxy A71 - 16MP vs 64MP

Untuk memperbesar, klik saja pada gambar di atas. Dapat dilihat bahwa pada 64 MP, saat diperbesar dengan dimensi yang sama, memiliki gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan 16 MP-nya. Gambar aslinya dapat Anda lihat di bawah.

Lalu bagaimana dengan kamera makronya? Ternyata dengan resolusi 5 MP, hasilnya memang lebih baik dari beberapa perangkat yang ada di pasaran. Hasilnya adalah sebagai berikut

Terakhir yang saya coba adalah kamera wideangle dengan resolusi 12 MP. Hasilnya juga cukup baik dalam kondisi cahaya yang terang.

Lalu bagaimana dengan kamera selfie-nya? Tentu saja harus menunggu pengujian lengkap dari Dailysocial.id. Perangkatnya sendiri sudah ada di meja pengujian kami, sehingga dalam waktu dekat saya akan mengujinya.

Harga?

Well, harganya memang tidak diumumkan secara langsung pada saat acara kali ini. Akan tetapi, Samsung sudah menetapkan harga dari perangkat ini Rp. 6.099.000. Perangkatnya sendiri saat ini sudah habis oleh karena pre-order yang telah dilakukan oleh Samsung.

Berkat Android 10, Alat Bantu Dengar Dapat Berfungsi Layaknya Headset Bluetooth

Google telah merilis Android 10 secara resmi, diawali dengan lini Pixel terlebih dulu. Dari sekian banyak fitur barunya, ada satu yang sangat menarik meski tidak ditujukan untuk semua orang. Namanya Audio Streaming for Hearing Aids (ASHA), didedikasikan untuk para konsumen yang menggunakan alat bantu dengar sehari-harinya.

Fitur ini sejatinya dapat menyulap alat bantu dengar yang kompatibel menjadi headset Bluetooth. Semua suara yang berasal dari ponsel, baik itu musik dari layanan streaming, ringtone maupun percakapan telepon akan diteruskan langsung ke alat bantu dengar melalui Bluetooth Low Energy (BLE).

ASHA pada dasarnya merupakan sejenis protokol baru yang Google kembangkan dari nol. Menariknya, ASHA dirancang sebagai proyek open-source, yang berarti siapapun bebas memodifikasinya sesuai kebutuhan, dan ini sangat krusial guna memperluas kompatibilitasnya dengan berbagai alat bantu dengar.

Untuk sekarang, alat bantu dengar yang kompatibel memang baru sedikit, tapi seperti yang saya bilang, itu semua hanya masalah waktu jika melihat sifat ASHA yang open-source. Selama alat bantu dengarnya dilengkapi konektivitas Bluetooth LE, semestinya tidak akan begitu sulit menambahkan dukungan terhadap ASHA.

Bluetooth LE juga sudah bisa dibilang merupakan konektivitas standar untuk smartphone saat ini, yang berarti konsumen non-Pixel hanya tinggal menunggu update Android 10 tersedia buat mereka.

Sumber: Android Headlines dan Engadget. Gambar header: Pexels.

Fase Beta Android Q Dikabarkan Sudah Dimulai, Lebih Banyak Pabrikan yang Terlibat

Setiap tahun Google secara rutin meluncurkan generasi baru untuk sistem operasi mobile miliknya, Android. Tahun lalu, Android 9.0 Pie resmi meluncur dan di saat sebagian besar pengguna perangkat Android masih menanti kedatangannya di perangkat masing-masing, kini muncul kabar bahwa fase beta Android Q – penerus Pie akan dimulai segera.

Dilansir oleh PhoneArena, bahwa Google telah membuka pelacak bug Android Q Beta yang diyakini akan meluncur pada tanggal 11 Maret yang jatuh pada hari ini. Namun dari pantauan terakhir Dailysocial di situs resmi Google, komponen Android Q yang dimaksudkan belum diketemukan.

Sementara TheAndroidSoul mendapati sebaliknya. Filter pelacak bug menyebutkan bahwa hanya laporan yang dibuat setelah tanggal 11 Maret yang akan dipertimbangkan. Ini yang menjadi dasar mengapa banyak media menyebutkan bahwa fase beta Android Q akan dimulai pada tanggal 11 Maret.

TAS2

Google sendiri tidak menyebutkan pabrikan apa saja yang akan ambil bagian dalam fase beta ini. Namun Xda-developer berpatokan pada komentar salah satu pengembang Android, Illiyan Malchev dalam acara podcast Android Developers Backstage menyebut bahwa tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana akan ada lebih banyak OEM yang terlibat, tidak hanya tim internal yang biasanya menggunakan perangkat Google Pixel.

Masih terkait kabar keterlibatan OEM, muncul beberapa nama seperti OnePlus 6, Essential PH-1, Mi Mix 2S, Nokia 7 Plus, Vivo X21, Oppo R15 Pro dan Sony Xperia XZ2.

Android Q sendiri diperkirakan bakal mengemas beberapa fitur dan peningkatan baru dibandingkan Pie. Beberapa yang santer terdengar adalah hilangnya dukungan tombol back yang praktis akan menyisakan satu tombol home seorang diri. Kemudian hadirnya mode gelap, opsi otorisasi izin yang memberikan kendali lebih kepada pengguna, dan ada isu soal fitur serupa dengan Samsung Dex, serta opsi pengembang yang lebih luas.

Google biasanya menyingkap generasi baru sistem operasinya di kisaran bulan Agustus. Jadi, masih cukup lama sebelum benar-benar melihat seperti apa fitur dan kelebihan Android Q. Untuk saat ini, sepertinya menunggu kedatangan Android Pie adalah pilihan yang lebih masuk akal.

Sumber gambar header Pcmag.