Tag Archives: andy sjarif

Mendorong Industri Digital dan E-Commerce Indonesia ke Titik Tertinggi

Rabu (24/4) gelaran konferensi terbesar di Indonesia yang menyoroti panasnya dinamika industri e-commerce, Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016, resmi digelar. Dengan membawa tema “Welcoming The New Digital Energy of Asia”, IESE ingin membahas tuntas dinamika e-commerce di Indonesia agar bisa mencapai titik tertingginya dan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di hari pertamanya, perspektif yang dilihat adalah dari sisi pemerintah.

Tumbuh kembang industri digital sudah tak terbendung lagi dan di Indonesia industri e-commerce adalah yang paling hangat saat ini. Meski selalu diprediksi akan menjadi besar, pada kenyataannya industri e-commerce dan digital di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan pembukaan IESE 2016 meminta agar para pelaku terkait segera bertindak dan mengejar ketertinggalan itu.

Jokowi mengatakan, “Dalam era digital ini perubahannya cepat sekali […] dan saya betul-betul kaget waktu masuk [berkunjung] ke Sillicon Valley. Begitu masuk, saya merasakan kita [Indonesia] tertinggal sangat jauh sekali dan saat itu juga saya memutuskan […] secepatnya kita harus bergerak. Tidak ada waktu lagi, kalau gak kita betul-betul ditinggal.”

Membentuk ekosistem dan menata lewat regulasi untuk percepatan pertumbuhan industri digital

Workshop Stage IESE 2016 / DailySocial
Workshop Stage IESE 2016

Ketertinggalan yang dialami oleh Indonesia tersebut coba dikejar melalui pemmbentukan ekosistem yang lebih cepat. Beberapa program pemerintah pun dicanangkan, seperti 1000 startup, palapa ring, dan Desa Brodaband Terpadu. Tak lupa juga urusan regulasi mulai giat digodok untuk menata dan memberi koridor bagi tiap sektor agar bisa tumbuh lebih cepat.

Menkominfo Rudiantara menjelaskan, “Kalau mau jalankan [industri digital], semua harus berada dalam [satu kesatuan] ekosistem, network, device, dan application. […] Dari sisi aplikasi […] ini akan berkembang cepat dan bergantung pada regulator. […] Bukan untuk membuka atau menutup [bisnisnya], tetapi menata sektornya agar manfaatkan perkembangan teknologi. Makin agresif sektornya […] makin maju sektor itu.”

Tak jauh berbeda, Mendag Thomas Lembong menyebutkan bahwa saat ini pemerintah memang sangat mendukung perkembangan sektor digital dan e-commerce. Ini karena potensi sepenuhnya industri digital dan e-commerce memerlukan lintas kementerian, lembaga, dan institusi terkait.

Thomas optimis industri digital dan e-commerce harusnya dapat menjadi katalis dalam mendorong semangat pemangkasan hambatan birokrasi, seperti memangkas regulasi agar lebih efisien. Pun begitu, ditekankan juga olehnya bahwa pemertintah juga harus hati-hati dalam menerbitkan regulasi baru.

[Baca juga: Tujuh Poin Utama yang Tersusun dalam Roadmap e-commerce Tanah Air]

“Pelajari sejarah. […] Kenapa industri internet di Amerika begitu berhasil? Karena dua prinsip kebijakan utama, yaitu light touch regulation dan safe harbor. Light touch, [pemerintah] jangan buru-buru masuk mau mengatur, itu akan dapat merusak kreatifitas, inovasi, dan fleksibilitas pelaku. […] Inovasi itu membutuhkan eksperimen sedangkan eksperimen ada yang gagal dan berhasil, malah mayoritasnya gagal,” ujar Thomas.

Thomas melanjutkan, “Harus ada frameworks supaya minimal pelaku mengerti prinsip-prinsip mendasar [regulasi yang sudah ada], tetapi jangan sampai sistem dibikin kaku penuh aturan. Safe harbor, [intinya] kita [stakeholder] harus bisa lindungi inovator, jangan dihajar saat gagal.”

Dukungan pemerintah terhadap industri digital yang sering menjadi perhatian adalah melalui penerbitan paket kebijakan. Paling hangat, roadmap atau peta jalan e-commerce yang menyoroti tujuh poin utama dalam industri e-commerce seperti Logistik, Pendanaan, Perlindungan Konsumen, Infrastruktur Komunikasi, Pajak, Keamanan Siber, hingga Pendidikan dan Sumber Daya Manusia.

Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kawasan dan tim Kemenko Perekonomian Mira Tayyiba mengatakan, “Platform digital buka peluang semua orang. […] Kami ingin jadikan gerakan ini inklusif nasional. Pemerintah hanya satu bagian, pelakunya adalah dunia usaha dan masyarakat. Peta jalan [e-commerce] ini ingin pastikan ekosistemnya itu [siap] terbangun dan kuat. Itu [peta jalan e-commerce] juga ditujukan untuk sinkronkan program kementerian.”

Fokus Industri E-commerce Indonesia pada UMKM

Area pameran startup e-commerce di IESE 2016 / DailySocial
Area pameran startup e-commerce di IESE 2016

Ada satu hal yang diharapkan dengan menggelitanya industri digital di Indonesia ini, yaitu dapat memberi kontribusi peningkatan GDP Indonesia hingga dua persen. Terutama dengan keterlibatan sektor UMKM secara digital. Tapi, yang menjadi hambatan saat ini adalah tidak meratanya kesempatan UMKM Indonesia untuk terlibat secara digital.

Co-Founder Nurbaya Initiative Andy Sjarif mengatakan, “Untuk pertama kalinya UMKM terancam, karena tidak nyambung [dengan industri digital]. […] Kalau lihat transaksi sekarang, menyedihkan, UMKM besar tetapi transaksi online masih di bawah lima persen. […] Jika Indonesia melibatkan UMKM ke digital, kita [Indonesia] dapat dua persen tambahan GDP. […] Jalannya sudah ada, sekarang bagaimana secepat mungkin UMKM punya akses ke pasar online.”

Rudiantara pun menekankan bahwa e-commerce harus difokuskan untuk UMKM, pemain besar didorong tetapi UMKM juga harus dapat difasilitasi karena lebih dari setengah GDP disumbangkan oleh UKM. Lebih jauh, ia juga ingin inisiatif KUR (Kredit Usaha Rakyat) menjadi pendanaan bagi startup dapat direalisasikan agar bisa bantu mendorong UKM ke digital. Untuk e-commerce sendiri, Rudiantara optimis tahun ini bisa menyentuh $ 30 miliar (sekitar Rp 394 triliun).

[Baca juga: Keterlibatan UKM Secara Digital Angkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dua Persen]

Dari sisi pemerintah, kebijakan seperti Palapa Ring dan Desa Broadband terpadu terus digenjot demi memberikan akses digital yang lebih merata. Selain itu masih ada aturan mengenai TKDN. Harapannya, tahun 2019 nanti semua ibu kota kabupaten sudah terhubung jaringan broadband dan harga device untuk akses sudah lebih terjangkau.

Masih ada juga inisiatif untuk melahirkan 1000 startup hingga tahun 2020 nanti. CEO Kibar Yansen Kamto berharap melalui gerakan ini startup tidak akan menjadi hype lagi namun menjadi sesuatu yang biasa. Ia juga menggarisbawahi, dengan pembinaan yang tepat ekosistem startup akan tumbuh dan berkelanjutan.

Di hari pertama turut hadir juga Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa, CEO Blilli Kusumo Martanto, CEO Bank Mandiri Kartika Wiroatmodjo, Board of Advisor idEA Mahendra Siregar, Proferos Ekonomi Internasional FEBUI Mari Elka Pangestu, Board Member ICT Ashwin Sasongko, CEO DailySocial Rama Mamuaya, Techinal Advisor TNS Indonesia Suresh Subramanian, Chairman of Indonesia Digital Association Edi Taslim, dan Senior Director Alibaba Guru Growrappan.

Gelaran IESE 2016 akan berlangsung selama tiga hari, dari 27 April-29 April 2016 yang mengambil tempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tanggerang. IESE akan membahas tuntas dinamika e-commerce dan industri digital di Indonesia dengan mengusung topik “ Welcoming The New Digital Energy of Asia”.

Nurbaya Memanggil Para Social Entrepreneur Untuk Menjadi Fasilitator Digital Bagi UKM

Dalam bukunya “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, Pramoedya Ananta Toer pernah berkata bahwa Indonesia telah menjadi ‘negara budak’, subjek eksploitasi negara-negara maju. Tergantung perspektif Anda, Indonesia mungkin memang sudah berada pada posisi tersebut, dan pada kenyataannya di bidang industri digital, di tengah besarnya potensi pasar di Indonesia, masih sedikit porsi yang dinikmati pengusaha-pengusaha dalam negeri. Namun bukan berarti Indonesia tidak bisa bangkit dan mengambil apa yang menjadi haknya. Kesempatan itulah yang mendorong Andy Sjarif memulai Nurbaya Initiative untuk memajukan industri UKM

Continue reading Nurbaya Memanggil Para Social Entrepreneur Untuk Menjadi Fasilitator Digital Bagi UKM

Dukung Perkembangan UKM, MEKAR Network Bangun Jaringan Ekosistem

Indonesia punya segalanya untuk menjadi negara superpower di bidang bisnis teknologi digital. Pasar yang sangat besar, pengguna internet yang makin hari makin meningkat, serta jutaan pelaku bisnis/usaha mikro, kecil, dan menengah. Sayangnya, para pengusaha itu kurang bisa berkembang dan bersaing dengan serbuan pebisnis digital besar dari luar negeri, sehingga dikhawatirkan Indonesia kelak hanya akan jadi pasar, bukan penguasa di negeri sendiri.
Continue reading Dukung Perkembangan UKM, MEKAR Network Bangun Jaringan Ekosistem

SITTI dan Ice House Jalin Kerja Sama?

SITTI, jaringan iklan yang pernah menantang Google mungkin telah di akuisisi oleh Ice House, atau setidaknya telah melakukan semacam kesepakatan atas talent dengan perusahaan pengembang perangkat lunak ini. Sebuah email yang kami terima memperlihatkan hubungan/kerja sama antara tim dari Ice House yang mendukung SITTI dari sisi teknologi. Ini mungkin bukan sebuah akuisisi tetapi menimbulkan pertanyaan apakah Ice House akan memiliki waktu untuk mengerjakan proyek dari klien yang lain, meski demikian kami mendengar informasi bahwa yang terjadi adalah akuisisi.

Continue reading SITTI dan Ice House Jalin Kerja Sama?

Tentang Perkembangan SITTI, Wawancara dengan Andy Sjarif

Anda mungkin masih ingat artikel DailySocial beberapa hari lalu ketika kami mengirim email ke SITTI untuk menanyakan kabar terakhir tentang perkembangan SITTI. Dikarenakan kesibukan mereka dalam mempersiapkan untuk pitch di GEPI, tim dari SITTI butuh beberapa hari untuk menjawab pertanyaan dari DailySocial, namun ditengah kesibukannya, mereka telah memberikan jawaban.

Kami bertanya pada CEO SITTI, Andy Sjarif tentang pendapatnya atas industri teknologi lokal serta ekosistem startup. Dia mengatakan bahwa, “kita berada dalam keadaan apa yang saya sebut ‘growth stuck'”, yang berarti bahwa industri ini membutuhkan dukungan dari banyak perusahaan investasi yang bersedia untuk memberikan dana sehingga bisa mendorong pertumbuhan. Meskipun telah ada sejumlah perusahaan investasi lokal masuk ke ranah ini, ia mengatakan bahwa gerakan mereka kurang cepat.

Cukup menarik bahwa ia mengatakan hal tersebut, karena sementara jumlah startup telah cukup besar, setelah melihat beberapa sesi pitch dan berdiskusi dengan pemain lain dalam industri ini, kebanyakan dari startup lokal belum siap untuk menerima jenis investasi yang ia harapkan datang dari investor.
Continue reading Tentang Perkembangan SITTI, Wawancara dengan Andy Sjarif

Here’s what’s been happening with SITTI

You may remember that a few days ago we sent an email to SITTI about how it’s been doing since the last time we heard from them. It took them a couple of days since the team is focusing on its pitch for Global Entrepreneurship Program – Indonesia (GEP-I) which will be held in next week but we did get our questions replied.

We asked SITTI CEO Andy Sjarif about his opinion on the local technology industry as well as the startup ecosystem. He said that, “we are in a state of what I call “growth stuck,” meaning that the industry needs the support of many investment firms that are willing to pour funds to drive growth. While there have been a number of local investment companies moving into this space, he said that they’re not moving fast enough.

Continue reading Here’s what’s been happening with SITTI