Tag Archives: angkasa pura II

Angkasa Pura II dan Telkomsel menyiapkan rencana jangka panjang untuk proses digitalisasi bandara

Angkasa Pura II Gandeng Telkomsel Digitalisasi Bandara

Angkasa Pura II dan Telkomsel telah menandatangai Momorandum of Understanding (MoU) untuk implementasi program Airport Community and Integrated Digital Airport di lingkungan bandara Angkasa Pura II. Kerja sama ini berwujud pemanfaatan layanan produk telekomunikasi, pembayaran berbasis digital dan beberapa solusi bisnis lainnya. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah dan Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

“Kerja sama dengan Angkasa Pura II merupakan keseriusan kami dalam bersinergi dengan BUMN. Sinergi ini kami wujudkan dalam memberikan layanan produk telekomunikasi dan layanan pembayaran berbasis digital (e-payment) meliputi layanan paket data dan e-payment system di lingkungan bandara Angkasap Pura II. Selain itu kami memberikan solusi layanan Telkomsel myBusiness Solution untuk mendorong terwujudnya integrated airport di bandara Angkasa Pura II. Kerja sama ini sejalan dengan misi kami untuk membangun ekosistem digital Indonesia dengan platform Device, Network dan Application (DNA),” terang Ririek.

Ia melanjutkan, beberapa layanan yang digitalkan adalah pembayaran menggunakan TCASH dan e-parking. Untuk e-parking, yang mengutilisasi pemanfaatan teknologi Internet of Things, akan diuji coba terhadap parkir sepeda motor.

Di tahap awal kerja sama, keduanya akan membangun booth Telkomsel di kawasan transit terpadu atau transit oriented development (TOD) di pintu M1 Bandara Soekarno Hatta yang akan menjual produk-produk Telkomsel.

“Kami berterima kasih kepada Telkomsel atas kerja sama yang kembali terjalin. Kerja sama ini akan menjadi payung besar dalam fokus pengembangan bisnis digital airport dan airport community. Pengembangan bisnis ini menggunakan layanan Telkomsel di lingkungan bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Kami optimis kerja sama dengan Telkomsel akan memberi pertumbuhan dan percepatan layanan di Bandara,” terang Awaluddin.

Angkasa Pura II hadirkan chatbot berbasis informasi / Pixabay

Gandeng Botika, Angkasa Pura II Hadirkan Chatbot Bernama “Tasya”

Sejak awal tahun 2017 startup pengembang chatbot Botika menegaskan keseriusan mereka untuk melayani segmen pasar B2B. Terkini Botika didapuk oleh Angkasa Pura II untuk mengembangkan chatbot official mereka bernama Tasya (Travel Assitance System Angkasa Pura II).

Tasya akan hadir di platform Facebook Messenger Angkasa Pura II, LINE akun @angkasapura2, dan Telegram akun @angksapura2Bot. Selain itu, Tasya juga akan dipasang pada aplikasi mobile resmi bandara, website resmi Angkasa Pura II, dan kiosk yang ada di bandara Soekarno Hatta.

Founder Botika, Ditto Anindita, menceritakan ke depannya Tasya akan terus ditambahkan fitur dan akan hadir di platform yang lebih luas, termasuk WhatsApp.

“Secara berkala Botika akan menambahkan fasilitas-fasilitas baru yang berkaitan dengan layanan langsung bandara, seperti customer service, jadwal penerbangan, dan layanan pihak ketiga seperti tiket pesawat, hotel, tour dan lainnya,” terang Ditto.

Tasya juga menjadi kanal informasi bagi pengguna yang bisa memberikan informasi seperti proses check-in, lokasi tenant, prayer room, free charging spot, informasi keberangkatan dan kedatangan pesawat.

Dari segi fitur dan teknologi, Tasya didukung dengan machine learning dan NLP (Natural Language Processing), sehingga memudahkan pengguna dalam berinteraksi karena mampu mengerti bahasa yang digunakan sehari-hari.  

“Penggunaan machine learning dan NLP membuat chatbot mudah digunakan, juga merupakan salah satu kunci penting karena pengguna bandara berasal dari berbagai latar belakang  yang pastinya tidak semua familiar dengan teknologi,” imbuh Ditto.

Tasya juga dibekali dengan kemampuan untuk meneruskan pembicaraan bila chatbot tidak bisa menjawab pertanyaan dari pengunjung. Sehingga pengunjung bisa tetap mendapatkan informasi yang akurat.

“Khusus untuk customer service, Botika memiliki fasilitas tandem dengan human operator. Bila chatbot tidak bisa menjawab pertanyaan dari pengunjung, maka chatbot akan mengalihkan pembicaraan kepada human operator. Pengunjung tidak akan merasakan perpindahan ini, karena chat mereka akan dijawab langsung melalui channel yang saat itu mereka gunakan,” terang Ditto.