Tag Archives: Anthony Loke

Gojek Obtains Due Diligence in Malaysia by January 2020

Malaysian Government will authorize the two-wheeler ride-hailing service, one of which is Gojek, to have due diligence by January 2020. This has become the solution to accelerate Gojek’s international expansion to add two to three new countries next year.

The green light applies not only to Gojek, but also to the local player, Dego Ride. Both are to operate based on a proof-of-concept (POC) in measuring service on demand for six months.

“Bike-hailing will be an essential component to provide a comprehensive public transportation system as the first- and last-mile connectivity,” Malaysia’s Transportation Minister, Anthony Lee, said as quoted from Reuters.

Either Gojek or Dego will be available only in Lembah Klang area. This is the most developed area in Malaysia and the heart of Kuala Lumpur. However, it doesn’t mean to restrict the area forever.

During the POC or due diligence season, the government is to collect all data for further evaluation to gain insights related to the regulation.

“Bike-hailing will run under the current regulation for the e-hailing or four-wheeler.”

Last week, Gojek’s Co-CEO, Andre Soelistyo is quite confident for the company to run immediately in Malaysia next year, followed by the Philippines.

“Next year, there will be two more countries, Malaysia and the Philippine. We’re now preparing for all the requirements. We’re actually run in the Philippines as a payment system, and the transportation service will follow,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Gojek Malaysia

Gojek Dapat Izin Uji Tuntas di Malaysia Mulai Januari 2020

Pemerintah Malaysia akan mengizinkan pemain ride hailing roda dua, salah satunya Gojek untuk melakukan uji tuntas mulai Januari 2020. Kabar ini jadi titik terang untuk memuluskan rencana ekspansi internasional Gojek yang ingin menambah dua sampai tiga negara baru pada tahun depan.

Lampu hijau ini tidak hanya berlaku buat Gojek saja, tapi juga pemain lokal Malaysia yakni Dego Ride. Keduanya akan beroperasi berdasarkan proof-of-concept (POC) untuk mengukur permintaan layanan selama enam bulan.

Bike-hailing akan menjadi komponen penting dalam menyediakan sistem transportasi umum yang komprehensif, sebagai konektivitas first– dan last-mile,” terang Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke, seperti dikutip dari Reuters.

Baik Gojek maupun Dego hanya dapat melayani penumpang di kawasan Lembah Klang. Ini adalah wilayah paling maju di Malaysia dan menjadi ibukota Kuala Lumpur. Tidak menutup kemungkinan membuka lokasi lainnya jika ada permintaan.

Selama masa POC atau uji tuntas berlangsung, pemerintah akan mengumpulkan seluruh data yang masuk untuk dievaluasi lebih dalam agar mendapatkan gambaran terkait hal-hal apa saja yang perlu diatur saat membuat regulasinya.

Bike-hailing akan tunduk pada peraturan yang sama seperti yang ditetapkan untuk e-hailing atau roda empat.”

Akhir pekan lalu, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo cukup yakin perusahaan akan segera beroperasi di Malaysia pada tahun depan, juga Filipina.

“Tahun depan ada dua negara tambahan, Malaysia dan Filipina. Kami sedang persiapkan semua agar bisa hadir di dua negara tersebut. Di Filipina sebenarnya kami sudah hadir tapi sebagai sistem pembayaran, untuk layanan transportasinya sedang kami upayakan,” ucapnya.

Application Information Will Show Up Here
Menteri Transportasi Malaysia sudah bertemu petinggi Gojek dan isyarakatkan potensi layanan on-demand tersebut masuk ke negaranya

Menteri Transportasi Malaysia Isyaratkan Penjajakan Gojek Masuk Ke Negaranya

Rumor Gojek masuk ke Malaysia kembali berhembus. Kali ini berkat statement yang dikeluarkan Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke. Petinggi Gojek dikabarkan sudah menemui Loke dan menunjukkan ketertarikannya terhadap pasar Malaysia.

“Saya bilang negara kita terbuka untuk investasi asing. Jika mereka ingin membuka perusahaan di sini, mereka boleh melakukannya. Saya dengar mereka sedang dalam proses mendirikan perusahaan di sini,” ujar Loke dikutip dari MalayMail.

Kendati demikian, Loke mengingatkan bahwa Malaysia memiliki peraturan untuk operator ride hailing. Ia tidak melihat adanya masalah untuk Gojek masuk ke Malaysia untuk beroperasi dan meramaikan persaingan. Hanya saja Loke menolak menjelaskan sejauh mana proses atau perkembangan Gojek di Malaysia.

Rumor mengenai ekspansi ke Malaysia sebenarnya sudah tersiar sejak akhir tahun 2018 silam. Gojek kala itu langsung tancap gas ekspansi ke empat negara di Asia Tenggara, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina (saat ini masih terganjal regulasi).

Semenjak mengakuisisi Uber di Asia Tenggara beberapa tahun lalu praktis peta persaingan bisnis Grab di Malaysia berkurang. Meski bukan menjadi satu-satunya layanan ride hailing di sana, Grab menunjukkan laju perkembangan yang sulit dikejar para pesaingnya.

Masuknya Gojek tentu akan meramaikan persaingan, tapi sejauh ini Gojek selalu menampik rumor rencana ekspansi ke Malaysia. Yang terakhir, di bulan Februari silam, VP Corporate Affairs Gojek Michael Say menyebutkan bahwa pihaknya masih fokus di empat negara di Asia Tenggara yang sudah diumumkan sebelumnya.

“Belum ada. Fokusnya kita emang kemarin di empat negara yang sudah kita umumkan sebelumnya,” ujar Say.

Application Information Will Show Up Here