Tag Archives: Apa itu A/B Testing

A/B Testing: Pengertian, Cara, Tujuan dan Jenisnya

Saat Kamu membuat situs web, Kamu memerlukan beberapa versi desain situs web. Sayangnya, tidak semua versi desain website tersedia. Kamu harus memilih salah satu. Di sinilah masalah mulai terjadi.

Jangan khawatir, A/B testing dapat menyelesaikan masalah ini untuk Anda. Prosedur A/B testing membantu menentukan desain situs web yang paling efektif untuk konversi. Keuntungan dari testing A/B adalah Kamu dapat memilih desain situs web berdasarkan data, bukan hanya opini subjektif.

Merupakan tanggung jawab pemilik situs web untuk mempertahankan kinerja situs web yang optimal. Setelah Kamu membuat situs web, hal yang perlu Kamu lakukan hanyalah memantau semua elemennya bekerja dengan lancar untuk memberikan user experience yang baik.

Pengertian A/B Testing

Menurut Harvard Business Review, A/B testing adalah cara untuk membandingkan dua versi dari sesuatu untuk melihat mana yang bekerja lebih baik.

Keuntungan menggunakan A/B testing bagi para pelaku bisnis adalah mereka mengetahui strategi periklanan dan pemasaran online yang dapat diterapkan pada bisnis mereka. Contoh  A/B testing adalah ketika Kamu telah membuat situs web bisnismu sendiri dan ingin membandingkan dua warna berbeda untuk tombol CTA (Call to Action) Kamu.

Dalam hal ini, Kamu dapat membuat situs web dengan dua tombol berbeda. Sekarang bandingkan kedua situs web tersebut. Cari tahu situs web mana yang dikunjungi pengunjung dan lebih sering diklik. 

Jika Kamu sudah mengetahuinya, Kamu dapat memilih tombol berwarna ini sebagai tombol CTA Kamu  agar situsmu terus berkembang di masa mendatang. Tak hanya itu saja, ada beberapa elemen yang Kamu uji dengan A/B testing, seperti:

  • Logo
  • Banner
  • Penempatan iklan
  • Tombol
  • Konten
  • Footer
  • Layout halaman
  • Widget
  • Call-to-Action

Berikut adalah elemen yang harus Kamu uji saat menjalankan A/B testing:

  1. Tajuk/Judul – Bertujuan untuk menarik perhatian audiens secara cepat dengan informasi yang relevan. 
  2. Ajakan Bertindak (CTA) – bertujuan untuk mengarahkan audiens-mu ke tindakan tertentu yang ingin Kamu selesaikan di halaman situs web-mu.
  3. Salinan – deskripsi utama situs web atau halaman aplikasi yang berisi informasi utama yang ingin Kamu sampaikan.
  4. Panjang halaman – pastikan informasi disampaikan secara ringkas dan jelas sesuai dengan kebutuhan audiens.
  5. Aset Foto dan Video – Bertujuan untuk memberi audiens-mu ilustrasi yang paling mereka butuhkan tanpa terlalu banyak gangguan
  6. Tata letak – Bertujuan untuk menyajikan informasi terpenting dalam tata letak yang mudah dibaca.

Tujuan A/B Testing

  • Meningkatkan Website Traffic

Pengunjung yang senang dengan situsmu akan terus menjelajahi bagian lainnya dari situsmu. Misalnya, mereka tertarik mengunjungi area halaman arahan dan mengklik pelajari lebih lanjut tentang produk ini.

Berkat A/B testing, hal ini dapat terjadi dan mendorong lebih banyak lalu lintas ke situs web Kamu.

  • Meningkatkan Conversion Rate

Menguji posisi penempatan warna terhadap anchor teks pada tombol ajakan bertindak (CTA) mu dapat memengaruhi jumlah pengunjung yang mengklik tombol tersebut dan membuka laman yang dialihkan. Pengujian AB juga dapat membantu meningkatkan konversi dan prospek.

  • Menurunkan Bounce Rate

A/B testing memungkinkan Kamu untuk memahami copywriting, anchor text, dan desain berdasarkan kebutuhan klien. Ini akan membuat Kamu berada di situs lebih lama.

Faktanya, A/B testing memiliki banyak fitur lainnya. Namun, seperti yang telah disampaikan  tujuan ini bervariasi dari satu pemasar ke pemasar lainnya.

  • Meningkatkan User Engagement

A/B testing pada halaman situs web, aplikasi, iklan, judul email, CTA, tata letak, font, warna, dan elemen lainnya dapat membantumu lebih memahami perilaku user experience pada berbagai perubahan. Dengan begitu juga dapat meningkatkan pengalaman user experience dan mengoptimalkan kesuksesan Kamu dengan situs web, email, atau aplikasi mu.

Jenis A/B Testing

Ada dua jenis percobaan A/B testing yang biasa dilakukan dengan tujuan meningkatkan konversi situs web.

  • Uji Pengalaman Pengguna

Pengujian pengalaman pengguna adalah jenis A/B testing yang terkait dengan tata letak situs web dan interaksi pengguna.

Misalnya, tombol ajakan bertindak (CTA) adalah elemen pendukung konversi alami di situs web Kamu. Misalnya, untuk menguji elemen A/B ini, Kamu dapat membuat dua versi penempatan tombol.

Versi A: di mana tombol berada di bagian atas halaman (kontrol)
Versi B: Tombolnya ada di bagian bawah halaman (bandingkan)

Kamu dapat menguji versi halamanmu di mana tombol mendapatkan lebih banyak klik dari pengunjung situsmu. Idealnya kedua versi harus dilihat oleh jumlah penonton yang sama.

  • Uji Desain Halaman

Jenis ini ditujukan untuk membandingkan dua versi visual yang berbeda dari sebuah halaman situs web.

Kamu mungkin berpikir bahwa tombol CTA hijau akan terlihat lebih baik di halaman penjualan situsmu daripada tombol CTA merah yang Kamu gunakan saat ini. Untuk menguji teori ini, buat halaman yang hanya mengubah warna tombol CTA tanpa mengubah elemen lainnya. Hal ini untuk memverifikasi keakuratan data uji.

Pengujian AB sangat penting untuk merampingkan proses pemasaran bisnis Kamu. Semoga artikel ini bermanfaat!