Setelah bertahun-tahun mematangkan teknologi prediction engine-nya, SwiftKey kini sudah siap untuk meluncurkan aplikasi baru di bawah ‘bos’ baru mereka yaitu Microsoft. Dijuluki Swiftmoji, tentunya Anda sudah bisa menebak keunggulannya apa, bukan?
Ya, tebakan Anda tidak salah, Swiftmoji bisa dianggap sebagai SwiftKey tapi untuk emoji. Kalau SwiftKey berusaha memprediksi kata-kata apa yang akan Anda ketikkan selanjutnya, Swiftmoji akan memprediksi emoji apa yang bakal Anda cantumkan.
Swiftmoji menggunakan basis teknologi prediction engine yang sama seperti SwiftKey. Ia akan mencoba memahami konteks terkait apa yang Anda ketikkan dan merujuk pada tren penggunaan emoji secara global guna memberikan prediksi emoji yang paling tepat untuk mendampingi pesan Anda tersebut.
Swiftmoji diyakini mampu mengenali sentimen-sentimen yang muncul dari pengguna dalam jumlah besar dengan menganalisa bagaimana emoji digunakan dalam proses komunikasi. Contoh yang cukup menarik adalah bagaimana Swiftmoji akan memberikan rekomendasi emoji kambing saat Anda mengetikkan nama Muhammad Ali, dimana kambing dilihat sebagai akronim dari “Greatest of All Time” alias G.O.A.T.
Dengan lebih dari 1.800 emoji sejauh ini, mencari emoji yang tepat terkadang bisa cukup menyita waktu. Swiftmoji ingin menghapuskan masalah ini lewat prediksi emoji-nya yang diyakini cukup akurat. Emoji sendiri sudah menjadi bagian penting dalam komunikasi sehari-hari, dengan perkiraan 6 miliar emoji yang terkirim di seluruh dunia setiap harinya.
Saat ini Swiftmoji sudah tersedia secara cuma-cuma untuk iOS maupun Android. Di Android, ia akan menggantikan keyboard bawaan secara penuh, dengan deretan prediksi emoji berada di atas keyboard. Di iOS, pengguna harus mengganti keyboard-nya setiap kali hendak menginput emoji menggunakan Swiftmoji – lebih repot dan kurang efektif.
Sumber: SwiftKey Blog.