Angka mungkin bisa membuat kita memahami masifnya layanan Steam digaming. Di 2017, para user Steam mengeluarkan uang sebesar $ 4,3 miliar untuk membeli game, mewakilan 18 persen dari penjualan permainan global. Dan di awal 2018, ada lebih dari 150 juta akun terdaftar di platform ini; dan di periode paling sibuknya, Steam pernah diakses oleh 18,5 juta orang bersamaan.
Minggu lalu, kita sudah mendengar rencana Valve buat menghadirkan Steam di perangkat bergerak. Layanan tersebut mereka beri nama Steam Link. Tapi strategi penyajianya bukanlah dengan membuka akses langsung ke ribuan konten Steam via smartphone, melainkan memanfaatkan pendekatan ala GeForce Now: Steam Link memungkinkan Anda men-stream konten permainan dari PC atau Mac ke smartphone dan tablet.
Dan sesuai rencana Valve, layanan ini akhirnya tiba di Google Play dalam versi beta. Cara menggunakan servis ini sangat mudah. Anda hanya perlu menyambungkan Steam Controller atau gamepad berkonektivitas Bluetooth lain ke perangkat bergerak, kemudian menyambungkannya ke PC yang berada dalam satu jaringan lokal. Setelah itu, game Steam bisa segera dinikmati.
Memang sda sejumlah syarat harus terpenuhi agar Steam Link bekerja maksimal. Pertama, pastikan perangkat Android Anda sudah berjalan di sistem operasi 5.0 atau versi terbaru. Kedua, Anda membutuhkan jaringan Wi-Fi 5GHz. Frekuensi ini punya spektrum lebih luas dari 2,4GHz yang semakin sesak. Singkatnya, Steam Link membutuhkan koneksi berkecepatan tinggi dan bandwidth lebih lebar.
Jika seluruh kebutuhan di atas terpenuhi, Anda bisa menikmati sejumlah permainan Steam hingga resolusi 4K di 60-frame rate per detik. Namun untuk mayoritas game, standar kualitasnya paling optimalnya adalah 1080p di 60fps. Tentu saja, selain jaringan Wi-Fi 5GHz, PC Anda terlebih dulu harus mampu menjalankan game dengan lancar.
Sebagai alternatifnya, Steam Link juga kompatibel dengan set-top box TV, selama unit tersebut mengusung OS Android 5.0. Mungkin baru melalui setup seperti ini app bisa menghidangkan resolusi 4K.
Pengguna iDevice harus menunggu kehadiran Steam Link sedikit lebih lama. Dan saat tersedia nanti, aplikasi siap mendukung perangkat dengan iOS 10 atau versi terbaru, serta Apple TV yang berjalan di tvOS 10.3.
Menurut saya, Steam Link merupakan langkah kedua Valve menginvasi ruang keluarga setelah Steam Machines yang mereka prakarsai gagal lepas landas. Steam Link punya peluang sukses lebih besar dari Steam Machines karena mayoritas user Steam sudah mempunyai perangkat gaming dan smartphone. Dan dibanding sistem Steam Machines, harga set-top box jauh lebih terjangkau.
Sebelum Super Mario Run dan Fire Emblem Heroes mendarat, Miitomo sudah lebih dulu tersedia di Android serta iOS. Miitomo adalah jejaring sosial freemium yang mempersilakan para pengguna untuk berkomunikasi dengan menjawab pertanyaan beberapa topik berbeda, menandai langkah awal perusahaan hiburan Jepang itu dalam menyelami ranah mobile app.
Miitomo dikerjakan oleh tim yang juga menggarap game simulasi Tomodachi Life di 3DS. Dalam berinteraksi, para pengguna memanfaatkan avatar Mii yang memiliki suara serta karakteristik unik, bisa diciptakan dari nol atau diperoleh dari akun My Nintendo mereka. Miitomo didukung integrasi ke sosial media populer seperti Facebook dan Twitter, tapi agar bisa bekerja, ia perlu tersambung ke server Nintendo.
Sayangnya, perjalanan Miitomo harus berakhir di tahun 2018. Secara resmi, Nintendo mengumumkan rencana penutupan layanan ini secara permanen di tanggal 9 Mei nanti. Dan terhitung di tanggal 24 Januari kemarin, sang produsen telah mulai menonaktifkan satu fitur aplikasi ini, yaitu fungsi penjualan koin Miitomo.
Tapi sebelum momen itu tiba, Nintendo sudah mempersiapkan ‘persembahan’ terakhir buat para pengguna Miitomo. Tiap kali log-in, Anda akan mendapatkan bonus koin dan tiket permainan, memberikan Anda kesempatan untuk terus menikmati Miitomo Drop dan berbelanja. Jumlahnya tidak sedikit: 2.000 koin dan lima tiket. Selain itu, Ninendo juga akan mengadakan festival perpisahan, dan meminta Anda buat men-share kenangan bersama Miitomo di Twitter.
Nintendo turut menyampaikan sejumlah info penting. Segala macam fitur di Miitomo akan berhenti bekerja sesudah periode layanan ini berakhir. Itu artinya, Anda tidak bisa lagi melihat jawaban atau pesan di dalam app, serta tak dapat menggunakan item ksemetik yang dipunyai – misalnya pakaian, poster atau wallpaper.
Meski begitu, Anda masih bisa ‘menyelamatkan’ avatar Mii dengan menstransfernya ke akun Nintendo. Karakter-karater sidekick Mii sendiri akan dihilangkan, hanya bisa diselamatkan sebelum tanggal penutupan tiba. Caranya adalah dengan menyimpan mereka sebagai kode QR. Selanjutnya, para sidekick dapat dipindahkan ke Mii Maker di Nintendo 3DS dan Wii U.
Nantinya, Anda tidak bisa lagi mengakses Miifotos, termasuk foto-foto yang telah dibagikan ke sosial media. Jadi Anda disarankan untuk menyimpannya secara manual ke smartphone. Icon-icon dan item kosmetik bertema Miitomo yang Anda gunakan di akun Nintendo dan Super Mario Run juga akan dihilangkan.
Karena tidak pernah menggunakan Miitomo, sulit bagi saya untuk membayangkan rasa kehilangan yang mungkin dirasakan para user. Meski begitu, saya berharap agar elemen-elemen di Miitomo diadopsi lagi dalam layanan-layanan Nintendo lain di masa depan.
Hampir setengah abad selepas IBM Shoebox diperkenalkan, Siri lahir sebagai asisten digital pertama untuk perangkat pintar. Setelahnya, teknologi-teknologi serupa bermunculan, dari mulai Google Assistant, Cortana, hingga Alexa. Secara garis besar, cara kerja mereka tak jauh berbeda, namun satu perusahaan hiburan melihat peluang untuk memanfaatkan pendekatan ini di ranah gaming.
Lewat sebuah trailer, Ubisoft memperkenalkan Sam, yakni asisten virtual yang dispesialisasikan buat para gamer. Premisnya sangat menarik: Sam dirancang untuk menyederhakan proses pencarian informasi, berbasis detail profil, koleksi permainan, dan daftar teman Anda, dipadu segala data dari komunitas gaming Ubisoft. Info-info tersebut dirangkum dengan lengkap, dan sebagian dihidangkan sebagai tips.
Sam bisa diakses dari aplikasi mobile Ubisoft Club dengan menekan sebuah tombol. App ini tersedia gratis untuk pengguna perangkat Android dan Apple. Berdasarkan video yang diunggah Ubisoft, pengoperasian Sam menyerupai asisten digital sejenis: Anda tinggal memasukkan pertanyaan lewat teks atau suara, dan Sam segera menjawabnya – juga secara tertulis dan suara. Ubisoft memberi Sam karakteristik seorang wanita, lagi-lagi mirip Siri dan Cortana.
Salah satu contoh skenario yang Ubisoft perlihatkan adalah Anda dapat bertanya mengenai progres dalam permainan Assassin’s Creed Origins, lalu Sam akan memaparkan rinciannya, seperti ‘Anda main selama 17 jam 52 menit dan baru mengeksplorasi 31 persen dari konten game‘.
Lewat Sam, Anda juga bisa mencari tahu permainan apa yang sedang jadi favorit teman-teman serta berbelanja game. Dan uniknya lagi, Sam segera tahu jika Anda masuk ke dalam permainan. Selanjutnya, ia secara inisiatif akan mencari dan memberikan tips berguna, terutama jika sebelumnya Anda beberapa kali kalah dalam pertandingan.
Selain itu, asisten digital gaming ini akan menantang Anda dengan tugas-tugas khusus. Jika berhasil menyelesaikannya, Anda akan memperoleh bonus in-game, mendapatkan Club Unit, Club XP, badge serta meningkatkan posisi Anda di leaderboard. Anda bisa menentukan sendiri judul game dan jenis tantangannya di aplikasi mobile. Ubisoft kabarnya telah menyiapkan lebih dari 600 item eksklusif (berupa skin, kostum atau consumable), tersedia untuk 90 permainan di console dan PC.
Saat ini, versi beta Ubisoft Sam baru bisa dinikmati oleh user di kawasan Kanada.
Meski sederhana, buat saya konsep Sam sangat menjanjikan. Bayangkan, jika Anda kesulitan menghadapi boss atau telah menghabiskan berjam-jam mencari jalan keluar suatu puzzle, Anda bisa meminta Sam untuk mencarikan walkthrough langsung di smartphone. Seandainya saja kapabilitas Sam diekspansi hingga mencakup judul-judul non Ubisoft…
Walaupun Game Freak bisa dibilang sinonim dengan franchise Pokémon, satu hal istimewa yang disajikan Pokémon Go kreasi Niantic ialah sensasi serunya bermain bersama. Berbekal pengalaman mereka mengembangkan Ingress, developer menanamkan sejumlah elemen sosial di game mobile Pokémon berbasis augmented reality itu dan terus memperkaya ekosistemnya.
Di akhir minggu kemarin, Niantic kembali melakukan satu langkah strategis. Mereka mengumumkan telah mengakusisi Evertoon, tim developer app mobile yang memungkinkan Anda menciptakan video animasi 3D secara simpel. Dalam pernyataannya, John Hanke selaku founder Niantic menyampaikan bahwa bergabungnya Evertoon akan membantu timnya ‘berkembang serta berevolusi’.
Secara terpisah, Evertoon menjelaskan misi baru mereka: menambahkan platform sosial di permainan-permainan ciptaan Niantic, termasuk Pokémon Go, Ingress serta game-game mereka selanjutnya. Evertoon sangat percaya diri pada kemampuan mereka. Selama 18 bulan berkiprah, banyak hal sudah Evertoon pelajari, terutama di bidang pembangunan komunitas dan pengalaman-pengalaman sosial.
“Permainan-permainan ciptaan Niantic sangat unik karena membuat para pemainnya berkumpul di dunia nyata, dan kami sangat bersemangat untuk saling berbagi keahlian bersama mereka,” tutur perwakilan Evertoon.
Menurut Niantic, Niniane Wang dan timnya sejauh ini telah mencoba mengeksplorasi ide-ide inovatif untuk menambahkan mekanisme sosial ke produk digital. Developer pencipta Pokémon Go juga sangat mengapresiasi kepemimpinan sang founder Evertoon di ranah engineering serta kemampuan pengelolaan tim, dan mengungkapkan bahwa hal ini sangat berharga bagi Niantic Labs.
Bergabungnya Evertoon bersama Niantic menandai akhir perjalanan aplikasi iOS tersebut. Developer akan menghentikan dukungan online agar bisa fokus ke tugas baru mereka – termasuk menutup akses ke komponen dan komunitas online – sehingga versi lawas dari app ini tak lagi dapat dipakai. Agar user tetap bisa menikmatinya, developer berencana buat menambahkan mode offline pada tanggal 30 November 2017 nanti.
Sebagai bentuk terima kasih pada para penggunanya, tim Evertoon baru-baru ini meluncurkan tak kurang dari 60 animasi dan 13 item pakaian baru.
Pokémon Go memang tak lagi jadi fenomena global seperti saat pertama kali meluncur, tapi game ini tetap menghasilkan banyak uang. Berdasarkan hasil analisis Serkan Toto selaku CEO Kantan Games di blog-nya, Pokémon Go mendongkrak pemasukan The Pokémon Company 26 kali lipat ke US$ 143 juta di tahun lalu.
Ramadhan tiba! Semasa kecil, mungkin sebagian besar di antara kita pernah mengisi ngabuburit dengan kegiatan menyenangkan seperti bermain PlayStation atau online gaming. Dengan kultur Internet dan mobile yang sudah merambah masyarakat, aktivitas menunggu adzan maghrib berkumandang di bulan Ramadhan kini bisa tetap seru dengan smartphone Android-mu.
Aldy, Azka, Alvin, dan Udin adalah empat orang pengguna Android smartphone dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda, namun punya satu kesamaan; mereka sama-sama beranggapan bahwa banyak Android apps yang kini bisa membuat ngabuburit mereka jauh dari kebosanan. Bagaimana ceritanya? Simak cerita empat orang ini dengan DailySocial!
1. Mobile Legends: Bang Bang
Dikenal sebagai DotA-nya mobile gaming, Mobile Legends diproyeksi akan benar-benar menjadi legends. Telah diunduh hingga 10 ribu sampai 50 ribu pengguna, MOBA (multiplayer online battle arena) game rilisan Moonton ini memang cocok sekali menjadi ngabuburit game. Azka, seorang karyawan di sebuah digital agency bilangan Kuningan, mengakuinya.
“Karna Mobile Legends itu gameplay-nya kayak DotA, terus lo bisa beli skin hero yang lo suka. Terus lo juga bisa buat squad gitu, dan mainnya party sama temen-temen lo berlima. Pokoknya, enggak berasa deh tiba-tiba adzan maghrib saja,” ujar Azka.
2. YouTube
Saat stasiun televisi punya banyak program unggulan bulan Ramadhan yang siap menemanimu dari saat santap sahur dini hari sampai waktu berbuka puasa, YouTube juga punya konten-konten menarik—bahkan meski sedang tidak di bulan Ramadhan—yang bisa disesuaikan dengan interest-mu.
Udin, 22 tahun, mengaku YouTube menjadi pilihan utamanya untuk ngabuburit. “YouTube suka ngasih info-info menarik secara audio-visual, dan terkadang kontennya menghibur. Biasa nya sih gue buka video-video tentang DotA, bisa sampai dua jam,” ujar freelance videographer yang gemar main online game ini.
3. E-commerce apps
Di tengah teman-teman pengguna smartphone Android, ternyata ada yang beranggapan bahwa aplikasi jual-beli cocok untuk teman ngabuburit. Scrolling dan mencari-cari barang incaran yang harga bersahabat di dompet tak pelak jadi aktivitas yang membuat kita lupa waktu. Kamu termasuk salah satunya?
Alvin merasa termasuk pengguna aplikasi jenis ini saat menunggu santapan buka puasa. “Gue bisa lupa waktu kalau sudah cari barang terus banding-bandingin harga dari satu toko ke toko lain. Dua jam mah bisa lah buat mantengin Tokopedia doang,” aku pegawai bank swasta ini.
4. Clash Royale
Melanjutkan kesuksesan game pendahulunya yang fenomenal, beberapa pengembang Clash of Clan mengembangkan game dengan karakter yang serupa namun genre dan gameplay yang berbeda. Meski dengan metode bermain yang berbeda, Clash Royale punya tingkat adiksi yang berbahaya. Aldy sudah mengakuinya.
Begitu ditanya soal aplikasi untuk teman ngabuburit, pria yang bekerja sebagai graphic designer di sebuah event organizer di Bogor ini secara lantang tak ragu menyebutkan Clash Royale. “Menurut gue, ini game simpel banget dan enggak ribet. Begitu klik, langsung main. Cuma yang susah tuh dapetin kartu legend yang namanya Sparky,” tutur Aldy.
5. Football Manager 2017
Game yang satu ini sudah melegenda sebagai game yang bisa merebut waktumu. Meski berbayar, Football Manager bagi sebagian orang merupakan investasi waktu selama setahun—setidaknya sampai seri terbarunya muncul.
Alvin memang senang menunggu suara bedug maghrib dengan membuka aplikasi e-commerce. Tapi, Football Manager 2017 sudah masuk ke wishlist-nya. “Ini nih game yang bener-bener enggak ribet dan enggak bikin bosen maininnya. ‘Kan ada tuh game yang kalau baru main beberapa kali udah bosen. Nah, ini enggak berlaku di Football Manager 2017,” jelasnya.
Di Ramadhan tahun ini, Football Manager 2017 harusnya sudah tidak ada di wishlist-nya Alvin lagi. Google Play kini punya promo #SalipLevel, biar kamu bisa beli aplikasi, game dan item di dalamnya dengan diskon hingga 80%, dan belinya bisa pakai pulsa juga.
Aldy juga bisa merasakan hal yang sama dengan Clash Royale-nya. “Buat dapetin kartu itu harus pakai chest, chest-nya itu harus dibeli pakai gem, dan gem-nya harus dibeli lewat Google Play. Kalau ada diskon sampai $20 sih ngebantu abis!” ucapnya.
Jadi ternyata sudah bukan zamannya lagi alasan kalah main game gara-gara enggak punya item keren. Sudah waktunya kamu #SalipLevel teman-temanmu, dan tantang mereka dengan bilang, “Mana level lo?”
–
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung Google Play.
Satu tahun menjalankan bisnis sebagai layanan laundry on-demand di Jakarta, KliknKlin startup lokal yang didirikan oleh Raka Destama (Co-Founder & CEO), Jeremia Michael (Co-Founder & Managing Director), Irfan Fadhila (Co-Founder & CTO) dan Simon Siahaan (COO), tahun 2017 ini menghadirkan inovasi yang diklaim mampu memberikan peluang kerja baru kepada masyarakat yang ingin memiliki usaha sendiri.
Kepada DailySocial, Co-Founder dan Managing Director KliknKlin Jeremia Michael mengungkapkan, saat ini KliknKlin telah memperluas wilayah layanan bukan hanya di Jakarta, namun dalam waktu 1-2 bulan mendatang mulai membuka layanan di kota Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Saat ini KliknKlin telah memiliki kantor cabang di Bandung.
Jumlah pengguna KliknKlin sampai saat ini ada sekitar 20 ribu. Untuk mitra yaitu pemilik laundry yang telah bergabung dengan KliknKlin saat ini sudah mencapai angka ratusan. Sedangkan terkait dengan kategori layanan laundry yang saat ini tersedia di KliknKlin di antaranya adalah laundry kiloan, laundry satuan dan laundry express.
“Untuk ke depannya kami juga berencana untuk menambah fitur laundry sepatu, laundry karpet, laundry tas, laundry premium. Sementara untuk wilayah layanan diharapkan tahun 2017 ini bisa menjangkau 12 kota besar di Indonesia,” kata Jeremia.
Setelah sebelumnya hanya tersedia di aplikasi mobile platform Android, awal tahun 2017 ini KliknKlin telah merilis aplikasi mobile versi iOS.
Layanan POS dan LaundryKlin
Selain menambah jumlah pengguna dan mitra, tahun 2017 ini KliknKlin juga memperluas bisnis dengan menghadirkan sister company bernama LaundryKlin. Layanan terkini dari KliknKlin ini menawarkan kesempatan kepada masyarakat yang ingin memiliki usaha sendiri dengan membuka outlet laundry.
“Melalui LaundryKlin kami menawarkan peluang usaha untuk berbisnis dan mempunyai outlet laundry dengan cakupan seluruh kota di Indonesia,” kata Jeremia.
Untuk mendukung usaha tersebut KliknKlin juga memiliki sistem POS khusus untuk pemilik usaha, yang berfungsi memonitor jumlah transaksi, laporan keuangan dan pembukuan setiap harinya.
“POS menjadi media penunjang untuk menjadi laporan pembukuan dan keuangan bagi para investor (yang mengambil peluang usaha LaundryKlin). Jadi investor bisa tracking transaksi harian dari outlet mereka masing-masing,” kata Jeremia.
Saat ini hampir semua pemilik usaha di LaundryKlin telah memanfaatkan sistem POS buatan KliknKlin, dengan desain yang dibuat khusus layaknya outlet laundry premium. Saat ini LaundryKlin sudah tersedia di seluruh kota di Indonesia, terutama di kota-kota besar.
“Dengan adanya LaundryKlin, kita ingin mengajak semua calon pengusaha untuk bisa membuka dan mempunyai bisnis Laundry sendiri, yang kami tawarkan dari USP-nya adalah online order tersebut,” tutup Jeremia.
Coba lihat kalender di smartphone-mu! Sepanjang tahun 2017 ini, ada berapa tanggal yang kamu tandai dengan titel “Weekend gateway”? Lalu, semakin mendekati periode pertengahan tahun, sudah berapa liburan yang terealisasi?
“I have had a holiday, and I’d like to take it up professionally,” ungkap penyanyi Kylie Minogue. Dengan banyaknya destinasi impian di kepala, rasanya sayang sekali jika keinginan liburan hanya berakhir menjadi rencana di atas kertas atau wacana di grup messenger—yang terkubur oleh chat room dengan klien atau bos di kantor.
Ya, kesibukan harianlah yang seringkali membuat liburan terasa ribet dan akhirnya tidak direalisasikan secara matang. Padahal, dengan berjibun mobile apps yang tersedia di Google Play atau App Store, liburanmu akan lebih terasa mudah, dari mulai perencanaan sampai kembali pulang ke rumah.
DailySocial telah mewawancarai orang-orang yang mengaku merasa sangat terbantu liburannya oleh mobile apps andalan mereka. Di antara mereka, tentu ada yang menggunakan aplikasi yang sama antara satu dan lainnya. Namun di sini DailySocial akan menyajikan cerita pengalaman terbaik dari beberapa aplikasi yang mewakili mereka.
1. “Kalau mau booking tiket pesawat atau kamar hotel, gue pasti larinya ke mobile apps.” – Love, 24 tahun, Marketing Staff
Pada zamannya, tiket pesawat hanya tersedia di satu tempat, pemesanan kamar hotel hanya terjadi via pesawat telepon, dan tiket kereta api hanya bisa dibeli di loket. Bagi yang mengalami masa itu tentu akan sulit mempercayai jika sekarang mobile apps mampu melakukan semua hal tadi hanya melalui beberapa tahapan saja.
Diakui Love, salah satu karyawan perusahaan swasta, dalam tahap perencanaan liburan, aplikasi booking platform kini tak ubahnya menu wajib yang harus dikunjungi. “Gue kebantu banget buat nyari tiket murah. Terus gue juga bisa tahu mau tidur di mana kalau lagi traveling,” ujar Love. “Udah gitu ada rekomendasi dari orang-orang juga ‘kan. Pokoknya, kalau mau booking tiket pesawat atau kamar hotel, gue pasti larinya ke mobile apps kayak Traveloka atau Tiket.com.”
2. “Ojek online udah paling pas buat traveling di kota-kota besar.” – Tama, 23 tahun, Business Development Staff
Dengan merambahnya on-demand service, aplikasi seperti Go-Jek, Grab Bike, maupun Uber ternyata banyak diandalkan para traveler untuk memuluskan itinerary mereka. Tama, misalnya. Pria yang bekerja di salah satu startup di Jakarta Selatan ini banyak menggunakan fitur dalam sebuah aplikasi on-demand service.
“Ojek online udah paling pas buat traveling di kota-kota besar. Kayak Go-Jek tuh. Gue biasanya dari stasiun atau bandara ke hotel, atau dari hotel ke spot wisata, biasanya pake ojek online. Kalau mager di hotel, pesen makan pakai Go-Food,” jelas Tama.
3. “Gue sih pake Google Maps biar gak nyasar ke pantai.” – Isan, 24 tahun, Social Media Manager
Dulu, sebagai penunjuk arah, GPS tracker adalah peranti yang berdiri sendiri. Seiring industri smartphone mulai bergeliat, kita semua tentu sudah tidak asing dengan aplikasi navigasi semacam Google Maps atau Waze. Isan, yang punya hobi plesir ke remote area seperti pantai dan gunung, mengaku tertolong dengan kehadiran teknologi ini.
“Kebetulan gue lagi seneng traveling ke pantai. Gue sih pake Google Maps biar gak nyasar ke pantai. Dari awalnya (merencanakan trip) tuh gue pakai Google (Maps) buat perkiraan jarak dan waktu dari tempat gue ke tujuan. Tapi gue tetep pakai (Google Maps) di jalan untuk navigasinya.”
4. “Wisata kuliner gue sekarang kebantu banget sama Qraved.” – Sharon, 23 tahun, Graphic Designer
Bagi beberapa orang, wisata kuliner itu kewajiban. Rasanya, perjalanan ke satu destinasi belum lengkap bila ritual ini tidak dijalankan. Sharon adalah salah satu traveler yang punya kebiasaan ini. Menariknya, terkadang ia datang ke satu daerah memang hanya bertujuan untuk mencicipi hidangan-hidangan unik di sana.
“Wisata kuliner gue sekarang kebantu banget sama Zomato atau Qraved. Dia (Qraved) bener-bener reliable buat cari makanan. Lingkupnya ‘kan udah luas, jadi banyak pilihan restorannya, terus kita juga bisa tahu harga makanan atau minumannya, dan recommended atau enggak,” ujar Sharon.
5. “Berkat LINE Group Video Call, gue tetep bisa ‘dateng’ ke pernikahan saudara, meski lagi liburan.” – Aya, 23 tahun, Partnership Specialist
Satu lagi menu kegiatan yang tidak boleh terlewat saat liburan, yaitu berbagi momen. Umumnya, aktivitas ini terjadi di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, atau Path. Tapi, Aya punya pengalaman berbeda soal berbagi momen.
Karyawan media online ini sudah membeli tiket pesawat dan booking kamar hotel dari jauh-jauh hari, dan sekitar satu bulan sebelum keberangkatan, ia baru dapat kabar tentang resepsi pernikahan saudaranya di pulau yang berbeda.
“Akhirnya gue pake group video call-nya LINE,” tutur Aya. “Bayangin, dari LINE Group Video Call, gue tetep bisa ‘dateng’ ke pernikahan saudara lho, meski lagi liburan. Kebetulan yang enggak bisa hadir waktu itu bukan cuma gue, jadi ada saudara gue yang live streaming resepsinya gitu. Terus gue sekalian pamer aja kalau gue lagi liburan,” sambung Aya sambil tertawa.
Aya, kakaknya, dan ketiga sepupunya memang ingin sekali kumpul bersama, dan berharap resepsi pernikahan ini jadi ajang temu-kangen. Tapi, di antara kelima orang tersebut, hanya satu sepupunya yang bisa menghadiri hajatan tersebut. Group Video Call LINE pun jadi pilihan Aya agar semuanya bisa terkoneksi.
“Group Video Call ini pakainya gampang banget; tinggal tekan opsi Video Call yang ada di grup chat di LINE, udah bisa langsung tersambung dengan anggota grup lain,” ujar Aya.
Kurang lebih, inilah fitur yang dipakai Aya saat berbagi momen dengan sepupunya saat ia sedang berlibur.
Tak hanya liburan tentunya, Group Video Call LINE juga bisa kamu manfaatkan untuk kegiatan sehari-hari, seperti meeting, ngobrolin rencana jalan-jalan, dan masih banyak lagi.
Tertarik mencoba? Cukup buka Apps Store atau Google Play, dan download aplikasi LINE di sana.
–
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh LINE.
Berawal dari penggunaannya di ponsel-ponsel Jepang, emoji semakin populer berkat integrasinya dalam iPhone. Tidak lama, perangkat-perangkat Android serta OS mobile juga mengadopsinya. Dan kali ini, emoji turut menginspirasi tim developer pencipta FaceTune untuk menggarap aplikasi unik baru mereka, sama-sama disiapkan buat perangkat bergerak.
Lightricks memperkenalkan Memoji, sebuah aplikasi mobile yang mampu mengubah wajah jadi emoji. Kapabilitasnya bisa diterapkan ke siapa ataupun apa saja: teman Anda, hasil selfie, foto-foto selebriti, bahkan lukisan seperti Mona Lisa – objek apapun yang mempunyai wajah. Untuk sekarang, app baru tersedia di iOS, meluncur perdana di tanggal 31 Maret 2017 kemarin.
Premis Memoji sangat sederhana: tak perlu lagi mengirim emoji, Anda bisa jadi emoji. App ini dapat mentransformasi wajah sehingga menyerupai smiley atau ideogram yang familier: gerakan ala mengecup lengkap dengan icon hati, tertawa hingga menangis, marah sembari menghembuskan nafas, serta sedih dan mengeluarkan air mata. Memoji akan memodifikasi muka sehingga menyerupai emoji yang Anda pilih.
Rahasia dari Memoji terletak pada dukungan algoritma kecerdasan buatan. Kemampuan dasarnya adalah facial recognition, bisa memodifikasi objek apapun yang memiliki wajah. Setelah itu, fungsi 3D facial modeling akan ‘menarik’ bagian-bagian muka – pipi, bibir, dahi – hingga mirip emoji. Langkah tersebut betul-betul dapat mengubah emosi Anda di foto asli, di mana senyuman manis bisa disulap menjadi cemberut.
Via Digital Trends, CEO Lightricks Zeev Farbman mengungkapkan ide di belakang pembuatan Memoji dengan canda, “Saya tidak pernah tersenyum saat difoto. Saya sangat kaget sewaktu pacar saya memperlihatkan foto saya sedang tersenyum saat kami mendaki. Saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun buat menumbuhkan kesan kuat dan fokus, dan satu foto ini bisa merusak citra yang saya jaga secara konsisten. Untungnya, Memoji dapat mengembalikan wajah ini jadi merengut kembali.”
Lightricks turut menyiapkan pilihan non-emoji di Memoji, contohnya ada opsi unicorn serta muka berwarna ungu dengan tanduk ala iblis.
App unik ini bisa diunduh oleh perangkat Apple dengan platform iOS 9.0 atau versi terbaru. Ia kompatibel dengan iPhone 5s hingga iPhone SE, iPhone 7 serta varian 7 Plus. Selain itu, Anda juga dapat men-download-nya ke iPad Air sampai iPod touch generasi ke-6.
Berbeda dari FaceTune yang dijajakan secara premium, Memoji dapat Anda gunakan tanpa perlu membayar. Silakan unduh lewat tautan ini.
Opera Mini digemari karena dianggap sebagai aplikasi peramban paling bersahabat untuk ponsel-ponsel pintar dengan spesifikasi minimalis. Demi performa, Opera memang melakukan penyesuaian di banyak komponen yang berbuntut pada kelengkapan fitur dan dukungan konten tertentu. Tapi secara perlahan, Opera tampaknya ingin penggunanya merasa tak lebih rendah dari pengguna versi lain. Bahkan dalam rilisan update terbaru, mereka menghadirkan fitur yang belum pernah ada di peramban lainnya.
Pertama, Opera Mini mendapatkan algoritma baru yang secara otomatis memindai halaman situs untuk menemukan link unduhan yang aktif. Dalam kondisi modus penghemat data Extreme aktif, Opera Mini akan menampilkan tautan unduhan dalam sebuah menu dropdown. Dari sana, pengguna dapat memutuskan untuk mengunduh berkas yang diinginkan, apakah berupa video, musik, berkas atau gambar. Semua dilakukan dengan mudah dari satu panel, tanpa scroll dan tanpa proses pencarian yang rumit.
Berikutnya, Opera Mini mendapatkan notifikasi Facebook dengan wajah baru. Notifikasi ini akan mengikuti pengaturan default di akun Facebook, dan selama Anda dalam kondisi “log in”, Opera Mini akan memberikan notifikasi secara instant saat ada komentar, like atau permintaan pertemanan baru.
Selain dua kemampuan baru tersebut, Opera Mini juga menjanjikan beberapa tambahan lain seperti penghematan saat Anda menyimpan halaman situs tertentu, dukungan Boost Video ketika modus penghemat data Extreme dalam kondisi aktif, wajah baru Download Manager dan tentu saja perbaikan bugs untuk meningkatkan performa aplikasi.
Meski peluncuran aplikasi baru di Play Store tak segencar kategori game, namun beberapa aplikasi yang sudah ada sebelumnya punya cakupan fitur dan fungsi yang sangat luas, ditambah dengan beberapa aplikasi baru yang mendapatkan improvisasi.
Berikut adalah kumpulan aplikasi Android pilihan yang bisa jadi alat bantu kegemaran dan pekerjaan Anda.
TickTick: To-do List
Mengingat semua janji dan rencana kegiatan sangat sulit dilakukan tanpa bantuan alat. Aplikasi ini menggantikan peran kertas dan pena yang selama ini kerap digunakan untuk mencatat hal-hal penting. Yang terpenting, aplikasi juga punya fitur pengingat agar tak ketinggalan jadwal-jadwal penting.
Application Information Will Show Up Here
ViewRanger
Menjelajah tempat-tempat baru membutuhkan banyak persiapan, salah satunya pengetahuan akan tempat yang dituju. ViewRanger membantu Anda mengenali rute-rute tempat terutama tempat hiking dan pegunungan dengan mengentegrasikannya dengan fitur GPS.
Application Information Will Show Up Here
Viki
https://youtu.be/HGqWqbQdPAc
Aplikasi yang satu ini cocok untuk Anda penggemar film-film Korea, Tiongkok, Taiwan, Jepang dan Thailand. Untuk mempermudah, aplikasi juga dilengkapi subtitle dalam berbagai bahasa.
Application Information Will Show Up Here
Sleep Cycle alarm clock
Jika TickTick membantu Anda mencatat berbagai rencana kegiatan dan jadwal penting. Sleep Cycle alarm clock akan membantu Anda bangun tepat waktu. Kedua aplikasi bisa dikolaborasikan sehingga Anda dapat lebih tepat waktu untuk bangun di pagi hari dan memenuhi berbagai rencana kegiatan yang sudah dicatat.
Application Information Will Show Up Here
Waplog Chat & Free Dating
Terakhir, Waplog Chat & Free Dating menjadi tempat yang seru untuk menemukan teman baru, terutama jika Anda masih berstatuskan jomblo. Waplog Chat & Free Dating akan menemukan pasangan yang punya ketertarikan yang sama dengan Anda. Dari sana, Anda akan memutuskan untuk lanjut atau pindah ke lain hati.