Tag Archives: Aplikasi Video Call

8 Rekomendasi Aplikasi Video Call Mudah dan Gratis 2023

Video call telah menjadi salah satu fitur smartphone yang wajib dimiliki saat ini. Panggilan video tidak hanya menawarkan komunikasi yang lebih dalam, tetapi juga keintiman bagi para partisipannya. Berikut ini adalah aplikasi panggilan video yang dapat kamu gunakan dan pertimbangkan sebagai komunikasi utama.

1. WhatsApp

Google Play Store

Siapa yang tidak tahu WhatsApp? Salah satu alat komunikasi ini sudah dikenal oleh masyarakat umum. WhatsApp paling sering digunakan sebagai aplikasi untuk panggilan video individual atau panggilan video grup. WhatsApp saat ini dibatasi hanya untuk 8 orang dalam panggilan video grup.

2. Telegram

Google Play Store

Telegram adalah aplikasi media komunikasi dengan berbagai fitur. Selain untuk chatting, Telegram juga bisa digunakan untuk video call.

Keuntungan dari aplikasi video Telegram call adalah banyak pengguna dapat bergabung dengan satu panggilan video sebagai grup. Bahkan, kamu bisa mengundang hingga 1.000 pengguna untuk bergabung dalam grup video call. Fitur ini berguna untuk percakapan santai di komunitas besar atau keluarga.

3. Skype

Google Play Store

Skype adalah salah satu aplikasi video call terbaik yang telah ada sejak tahun 2003. Selain digunakan untuk panggilan video dengan teman atau kolega, Skype juga tersedia untuk keperluan bisnis.

Berbeda dengan Zoom yang dibatasi waktu panggilan hingga 40 menit, kamu dapat menggunakan Skype selama lebih dari 24 jam. Selain itu, Skype juga menawarkan fitur lain seperti rekaman panggilan, whiteboard, dan berbagai file selama panggilan berlangsung.

4. Google Meet

Google Play Store

Google Meet adalah layanan Google yang cocok digunakan sebagai aplikasi video call yang berhubungan dengan pekerjaan dan sekolah online.

Meski lebih sering digunakan untuk pertemuan formal, Google Meet juga bisa digunakan untuk percakapan santai atau video call satu lawan satu. Dengan fitur berbagi layar, kamu dapat menonton film bersama dengan teman jauhmu.

5. Discord

Google Play Store

Discord kini tidak hanya dikenal sebagai platform komunikasi untuk para gamer. Banyak komunitas menggunakan Discord sebagai tempat untuk mengobrol, berbagi, dan melakukan video call dengan anggotanya. Memang patut kita mengeksplore fitur-fitur menarik Discord.

6. Google Duo

Selain Google Meet, Google juga memiliki produk bernama Google Duo, dimana aplikasi video call ini didesain untuk video call hanya dengan orang-orang terdekat. Kamu tetap dapat menggunakan fitur berbagi layar di ponsel seperti di Google Meet. Selain versi seluler, Google Duo juga tersedia dalam versi desktop.

7. Viber

Google Play Store

Aplikasi Viber adalah aplikasi video call yang dapat digunakan di ponsel seluler dan desktop. Aplikasi ini juga menyinkronkan percakapan antara kedua perangkat. Sudah dinilai oleh lebih dari 15 juta orang, Viber bisa menjadi alternatif aplikasi video call yang menarik untuk dicoba. Kamu dapat mengirim stiker dan GIF, berkomunikasi melalui obrolan, dan mengirim berbagai dokumen.

8. Instagram

Google Play Store

Memang media sosial ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang cukup sempurna. Selain DM, Instagram juga menawarkan video call sendiri atau berkelompok sebagai tempat berkirim pesan. Bahkan saat kamu terhubung ke Facebook Messenger, kamu dapat melakukan panggilan video hingga dengan 49 orang lain dalam satu panggilan.

Kamu masih dapat menggulir dan menavigasi ke Instagram saat menggunakan ponsel. Selain itu, Instagram juga menawarkan fitur filtering yang bisa kamu gunakan untuk melakukan video call.

Demikianlah aplikasi video call terpopuler dan terbaik hingga saat ini. Pastikan kamu memilikinya diantara aplikasi-aplikasi di atas.

Microsoft Teams Versi Personal Kini Tersedia Secara Resmi untuk Semua Pengguna

Hampir satu tahun setelah meluncurkan versi preview dari Microsoft Teams untuk penggunaan pribadi, Microsoft akhirnya melepas produk tersebut ke publik secara resmi. Kalau sebelumnya cuma tersedia di Android dan iOS saja, Teams untuk kebutuhan personal sekarang juga dapat diakses lewat perangkat desktop, baik menggunakan aplikasinya maupun langsung via browser.

Secara umum, fungsi dan tampilan Teams versi personal ini hampir identik dengan versi yang digunakan dalam konteks bisnis. Jadi seandainya Anda sudah menggunakan Teams dalam pekerjaan sehari-hari, Anda sekarang juga bebas menggunakannya untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman tanpa dipungut biaya satu sen pun. Selain chatting dan video call, Teams versi personal juga bisa dipakai untuk berbagi file, lokasi, kalender, maupun to-do-list.

Juga menarik adalah fitur untuk mengubah pesan teks menjadi sebuah task, semisal untuk dicantumkan ke daftar belanja, yang sendirinya dapat diakses oleh semua orang yang tergabung dalam grup. Polling juga merupakan bentuk interaksi yang cukup unik yang ditawarkan oleh Teams dengan tujuan untuk memudahkan perencanaan sebuah group event, semisal pesta ulang tahun atau agenda liburan.

Satu hal yang menjadi daya tarik tersendiri dari Microsoft Teams selama pandemi adalah video call gratis selama 24 jam untuk 300 orang sekaligus. Fitur ini pertama hadir di bulan November 2020, tapi Microsoft memutuskan untuk terus mempertahankannya berhubung pandemi masih belum kunjung usai. Pasca pandemi, Microsoft akan menurunkan batasan durasinya menjadi 60 menit saja untuk 100 orang. Namun khusus untuk panggilan video satu lawan satu, durasi maksimumnya masih akan tetap 24 jam.

Masih seputar panggilan video, Microsoft Teams juga menawarkan mode tampilan yang unik bernama Together Mode. Fitur ini mengandalkan kinerja AI untuk memisahkan masing-masing partisipan dari background, lalu memindahkan mereka menuju ke sebuah lokasi virtual sehingga semuanya seakan-akan terlihat sedang berkumpul bersama. Belum lama ini, Zoom juga merilis fitur serupa yang mereka juluki Immersive View.

Buat yang tertarik mencoba Microsoft Teams, Anda bisa langsung mengunduh aplikasinya di perangkat Android, iOS, desktop, atau langsung membuka web app-nya di browser.

Sumber: The Verge dan Microsoft.

Update Google Duo Hadirkan Fitur Family Mode

Google Meet dan Google Duo, keduanya sama-sama merupakan aplikasi video call, dan keduanya sama-sama gratis. Pertanyaannya, kapan kita harus menggunakan Meet, dan kapan kita harus memakai Duo? Well, fitur baru Duo berikut ini bakal semakin mempermudah kita untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Fitur yang saya maksud adalah Family Mode, yang sekarang sudah tersedia di versi terbaru aplikasi Duo untuk Android maupun iOS apabila Anda login menggunakan akun Google. Saat diaktifkan, Family Mode mempersilakan kita bermain-main dengan beragam efek yang lucu dan menarik, sekaligus mencorat-coret selagi membunuh waktu sambil bercakap-cakap dengan orang-orang terdekat.

Namun yang lebih penting menurut saya adalah, selagi Family Mode aktif, tombol mute maupun tombol end call akan disembunyikan. Ini sangat penting terutama saat melakukan panggilan video sembari ditemani anak berusia nyaris 2 tahun yang selalu tertarik untuk mengklik icon telepon berwarna merah. Maaf jadi curhat.

Jadi begitulah, ketersediaan Family Mode mengindikasikan kalau Duo lebih ideal dipakai video call bersama keluarga maupun teman-teman dekat, sedangkan Meet lebih cocok untuk konteks pekerjaan, terutama berkat kemampuan Meet mengakomodasi hingga 100 orang dalam satu sesi.

Duo di sisi lain cuma memiliki kuota maksimal 12 partisipan, dan ini pun baru diterapkan belum lama ini. Kabar baiknya, group video call dapat diakses melalui Duo versi web dalam beberapa minggu ke depan, lengkap beserta layout baru yang menampilkan lebih banyak partisipan.

Google pun tidak lupa mempermudah mekanisme untuk bergabung ke sebuah sesi group video call di Duo; pengguna sekarang dapat mengundang siapapun yang mempunyai akun Google lewat sebuah tautan.

Sumber: Google.

Google Meet Kini Gratis untuk Semua Orang dan Sudah Terintegrasi ke Gmail

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kira-kira seperti itu pemikiran simpel tim Google Meet, yang belum lama ini masih bernama Hangouts Meet. Setelah bertahun-tahun ditawarkan sebagai salah satu fasilitas layanan berlangganan G Suite, Meet kini akhirnya sudah tersedia untuk seluruh pemilik akun Google tanpa terkecuali.

Di komputer, Meet dapat diakses langsung dari browser (meet.google.com) tanpa memerlukan plugin tambahan. Usai login memakai akun Google masing-masing, pengguna bisa langsung memulai sesi meeting virtual-nya, atau mencantumkan meeting code yang diterima dari kolega. Sebelum ini, yang dapat memulai sesi panggilan video hanyalah para pelanggan G Suite.

Selain lewat situsnya langsung, Google Meet kini juga dapat diakses melalui Gmail. Jadi lewat sidebar di samping kiri, pengguna dapat memilih opsi “Start a meeting” atau “Join a meeting”. Kalau Anda belum melihatnya, silakan bersabar menunggu, sebab Google memang sedang merilisnya secara bertahap.

Apa saja kelebihan yang ditawarkan Google Meet dibanding Zoom maupun layanan serupa lainnya? Di samping akses langsung dari browser itu tadi, Meet mempunyai kuota maksimum partisipan yang cukup besar, tepatnya hingga 100 orang. Tiap sesi video conference pun dapat dilangsungkan tanpa batasan durasi.

Perlu dicatat, akses tanpa batas waktu ini cuma berlaku sampai 30 September saja. Lewat dari tanggal tersebut, pengguna gratisan Google Meet (yang bukan pelanggan G Suite), hanya bisa melangsungkan sesi panggilan video sampai 60 menit di tiap kesempatan. Fitur-fitur lain seperti screen sharing, real-time caption, maupun layout baru yang dapat menampilkan lebih banyak partisipan sekaligus tetap tersedia bagi para pengguna gratisan.

Sumber: TechCrunch dan Google.

Application Information Will Show Up Here

Berkat Codec Baru, Kualitas Panggilan Video Google Duo Meningkat Drastis

Aplikasi video call Google Duo kedatangan empat fitur baru. Timing-nya tidak mengejutkan, mengingat hampir semua aplikasi video call melihat peningkatan pengguna yang signifikan selama pandemi. Untuk Google Duo sendiri, mereka mengklaim setiap minggunya ada 10 juta pengguna baru, dan rata-rata durasi sesi panggilan video meningkat lebih dari 10x lipat.

Fitur yang pertama adalah peningkatan kualitas dan reliabilitas panggilan video, bahkan saat koneksi internet sedang lambat sekalipun. Google Duo mencapainya dengan menggunakan codec video baru, yaitu codec AV1 yang dikembangkan oleh Alliance for Open Media. Tanpa harus terkejut, Google memang merupakan salah satu anggota aliansi tersebut.

Belum lama ini, Netflix juga sudah mulai menggunakan codec AV1 dengan tujuan untuk membantu menghemat konsumsi data berkat kinerja kompresi yang lebih efisien. Berhubung AV1 merupakan codec yang royalty-free, besar kemungkinan ia juga bakal digunakan oleh layanan video call lain ke depannya.

Fitur yang kedua adalah peningkatan kuota maksimum partisipan dalam satu sesi group video call. Baru-baru ini, Google sudah menambah jumlah maksimum dari 8 orang menjadi 12 orang, dan mereka berniat menambahnya lagi dalam beberapa minggu ke depan. Sebagai referensi, WhatsApp juga baru meningkatkan jumlah maksimum peserta video call dari 4 orang menjadi 8 orang.

Ketiga, Google Duo kini dibekali fitur screenshot atau screen capture yang cukup cerdas. Jadi dengan mengklim tombol screenshot (tombol warna putih) selagi sesi panggilan video tengah berlangsung, Duo akan langsung mengambil gambar semua partisipan secara berjajar, dan gambarnya juga akan langsung dibagikan ke masing-masing partisipan.

Terakhir, Google tidak lupa menyempurnakan fitur video message dan voice message milik Duo. Selain sejumlah efek AR baru, Google Duo kini juga menawarkan opsi untuk menyimpan semua video atau voice message secara otomatis ketimbang membiarkannya hilang secara otomatis dalam 24 jam.

Sumber: Google.

Skype Luncurkan Fitur Meet Now, Video Call Tanpa Ribet

Popularitas Zoom di masa swakarantina ini mungkin membuat banyak orang lupa akan eksistensi Skype. Padahal, Skype pernah sangat populer sampai-sampai namanya resmi dijadikan kata kerja di kamus bahasa Inggris, sekaligus mencuri perhatian Microsoft – yang sudah resmi menjadi pemiliknya sejak Oktober 2011.

Namun popularitas Zoom bukanlah tanpa alasan. Terlepas dari problem seputar privasi yang dihadapinya, Zoom bisa setenar ini berkat kemudahan yang ditawarkannya. Seakan tidak mau kalah, Skype meluncurkan fitur baru bernama Meet Now dengan kemudahan yang tidak kalah menarik.

Meet Now pada dasarnya dirancang supaya panggilan video bisa dilaksanakan tanpa membuang banyak waktu untuk proses setup awalnya. Cukup buka situs Skype, lalu klik tombol “Create a free meeting“. Setelahnya, akan muncul tautan yang siap dibagikan ke orang-orang yang hendak diajak video call. Tautan ini dapat digunakan berkali-kali tanpa batas waktu.

Skype Meet Now

Istimewanya, Skype Meet Now tidak mengharuskan pengguna memiliki akun Skype. Kita bisa bergabung menggunakan akun Guest dengan nama masing-masing. Di laptop atau komputer, aplikasinya bahkan tidak perlu kita unduh; sesi video call dapat langsung dijalani via browser Google Chrome atau Microsoft Edge.

Fitur yang ditawarkan Meet Now juga tergolong cukup lengkap. Andai diperlukan, pengguna bisa merekam sesi panggilan videonya, dan rekamannya ini akan Microsoft simpan sampai 30 hari ke depan. Fitur untuk mengaburkan background juga tersedia, demikian pula fitur screen sharing untuk keperluan presentasi.

Dengan segala kemudahan yang ditawarkannya, Skype Meet Now jelas merupakan alternatif yang sangat menarik untuk mendampingi sesi bekerja/belajar dari rumah.

Sumber: Engadget.

Facebook Luncurkan Aplikasi Messenger untuk Windows dan macOS

Setelah sekian lama, Facebook Messenger akhirnya punya aplikasi desktop versi Windows sekaligus macOS. Selama ini, pengguna laptop atau PC cuma bisa mengaksesnya dalam bentuk web app di Messenger.com. Padahal, aplikasi mobile-nya sudah beberapa kali dirombak secara drastis.

Hingga akhirnya bulan lalu Facebook merilis versi terbaru Messenger untuk iOS yang jauh lebih ringan dan lebih kencang. Aplikasi desktop-nya ini pun juga demikian. Tampilannya minimalis dan tidak menawarkan kelewat banyak fitur.

Seperti yang sudah bisa kita duga, Messenger menekankan pada fitur group video call. Facebook mengaku dalam sebulan terakhir jumlah pengguna Messenger.com naik dua kali lipat lebih, dan sebagian besar dari mereka memakai fitur audio atau video call.

Facebook Messenger desktop app

Video call belakangan ini pada dasarnya sudah menjadi fitur esensial untuk hampir semua orang. Himbauan untuk bekerja dan belajar dari rumah secara langsung berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan platform video call. Tidak percaya? Lihat saja top chart aplikasi di Google Play maupun App Store; Zoom tiba-tiba duduk di nomor satu.

Namun saya menduga Zoom bakal kehilangan cukup banyak konsumen, apalagi setelah beredar laporan bahwa Zoom membocorkan info-info sensitif seperti alamat email dan foto milik ribuan penggunanya. Ini juga bukan pertama kalinya Zoom dilanda kasus seputar privasi, dan belum lama ini Zoom juga kedapatan meneruskan data ke Facebook tanpa sepengetahuan pengguna.

Sayangnya Messenger sendiri bukanlah alternatif yang lebih aman. Satu yang perlu dicatat adalah, Messenger belum menawarkan fitur enkripsi yang menyeluruh seperti WhatsApp. Meski begitu, absennya enkripsi setidaknya masih lebih tidak mengkhawatirkan ketimbang jika kita tiba-tiba menerima panggilan video dari orang tak dikenal di Zoom.

Sumber: Facebook.

Google Duo Kedatangan Fitur Low Light Mode

Google punya persembahan menarik bagi kita yang kerap melangsungkan sesi panggilan video di malam hari. Mereka baru saja merilis fitur anyar untuk aplikasi video calling-nya, Google Duo. Fitur tersebut dinamai Low Light Mode, dan fungsinya sudah bisa kita tebak dari makna harfiahnya.

Jadi dengan satu kali klik saja, fitur ini mampu mengubah tampilan wajah yang menghadap ke kamera dari yang tadinya redup menjadi lebih terang. Kalau melihat gambar GIF yang Google sediakan, fitur ini semestinya tidak sebatas meningkatkan brightness begitu saja, tapi juga menyesuaikan parameter exposure lainnya agar hasil akhirnya tetap terlihat optimal.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah Low Light Mode tersedia untuk semua perangkat yang bisa menjalankan Duo? Sayang Google tidak menjelaskannya secara detail, dan kita masih belum tahu apakah fitur ini memiliki syarat khusus terkait spesifikasi kamera depan tiap-tiap perangkat.

Terlepas dari itu, Low Light Mode tetap merupakan solusi yang menarik bagi para pengguna Duo. Google menjelaskan bahwa yang menginspirasi mereka bukan sekadar kebiasaan video call di malam hari, tapi juga para konsumennya yang berada di lokasi dengan tarif listrik yang mahal, atau yang jaringan listrik setempatnya sering mengalami gangguan.

Kabar baiknya, update Google Duo dengan fitur Low Light Mode bakal segera meluncur secara global dalam minggu ini juga, baik untuk platform Android maupun iOS.

Sumber: Google.

Skype Versi 8.0 Diluncurkan di Desktop

Microsoft kembali meluncurkan versi terbaru aplikasi Skype untuk desktop setelah merombak tampilannya mengikuti pembaruan total aplikasi mobile-nya tahun lalu. Versi barunya ini, Skype 8.0, akan sepenuhnya menggantikan Skype versi 7.0 yang kini dikenal dengan istilah Skype Classic.

Update kali ini cukup penting untuk disorot sebab Skype Classic tidak akan bisa digunakan lagi setelah 1 September 2018 mendatang. Microsoft memang terkesan memaksa pengguna untuk memperbarui aplikasinya, akan tetapi yang penting versi baru ini membawa sejumlah fitur anyar sebagai kompensasinya.

Yang paling utama adalah dukungan percakapan video dalam resolusi 1080p, serta akomodasi sampai 24 orang sekaligus dalam satu percakapan. Percakapan teks pun juga telah disempurnakan oleh fitur reaction ala Slack dan mention ala Twitter, membuat Skype jadi terasa sedikit lebih modern.

Seperti di versi sebelumnya, kemudahan berbagi file masih menjadi prioritas, dan pengguna bisa membagikan file dengan ukuran maksimum 300 MB. Semua file, link dan gambar yang pernah diterima dan dibagikan bakal tersimpan dalam menu Gallery di setiap percakapan sehingga pengguna tak perlu lagi mengubek-ubek chat history untuk mencarinya.

Namun yang lebih penting adalah sejumlah fitur yang telah disiapkan untuk Skype versi 8.0 ke depannya. Yang paling esensial adalah fitur enkripsi pada percakapan audio dan teks, serta semua file yang dibagikan. Kedua, Microsoft juga tengah menyiapkan fitur perekaman percakapan agar pengguna tidak lagi harus mengandalkan bantuan aplikasi ekstra.

Terakhir, sejumlah fitur perintilan yang akan datang mencakup read receipt alias indikator pesan sudah dibaca atau belum, profile invite untuk memudahkan proses mengundang seseorang yang belum memiliki akun Skype, dan terakhir group link untuk memudahkan proses membuat percakapan grup.

Sumber: Skype.

Messenger Kids Kini Dilengkapi Fitur Sleep Mode Guna Membatasi Waktu Penggunaannya

Menjelang akhir tahun kemarin, Facebook merilis Messenger Kids, aplikasi chatting yang dikhususkan untuk anak-anak di bawah umur minimal yang disyaratkan Facebook. Salah satu komponen terpenting dalam aplikasi tersebut adalah fitur parental control, dan ini yang terus disempurnakan Facebook dalam beberapa bulan terakhir.

Pada versi terbarunya, Messenger Kids telah dilengkapi fitur bernama Sleep Mode, yang berfungsi untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi oleh anak-anak. Dengan Sleep Mode, para orang tua dapat menentukan jam berapa sampai berapa Messenger Kids jadi tidak bisa digunakan oleh buah hatinya.

Untuk mengaktifkannya, orang tua tinggal membuka menu Parent Control pada akun Facebook-nya masing-masing. Di sana orang tua bisa menetapkan durasi Sleep Mode untuk masing-masing anak, dan ini bisa dibedakan untuk hari biasa atau akhir pekan. Normalnya, durasi Sleep Mode pada akhir pekan bisa dipersingkat, atau ditiadakan sepenuhnya.

Messenger Kids Sleep Mode

Selagi Sleep Mode aktif, anak-anak yang mengakses Kids Mode bakal melihat pemberitahuan bahwa aplikasi baru bisa digunakan setelah jam yang sudah ditentukan. Semisal mereka sedang asyik video call dengan teman-teman sekelasnya usai mengerjakan PR dan sesaat sebelum Sleep Mode aktif, mereka juga bakal mendapat notifikasi agar mereka bisa bersiap untuk pamit dan keluar dari aplikasi.

Per Februari kemarin, Messenger Kids sudah tersedia di Android, setelah sebelumnya hadir lebih dulu di iOS. Kendati demikian, sampai artikel ini ditulis, saya belum menemukannya di app store untuk pasar tanah air. Kalau memang butuh, Anda bisa mengunduhnya dengan terlebih dulu mengubah pengaturan negara di akun app store masing-masing.

Sumber: Facebook.