Tag Archives: app designer

Prospek Kerja Desainer Grafis Indonesia Tahun 2022

Siapa bilang prospek kerja desainer grafis itu nggak luas? Buat kamu yang cita-citanya jadi desainer grafis Indonesia atau sedang berkuliah di jurusan desain grafis, jangan khawatir saat ini desainer grafis di Indonesia sangat dibutuhkan, loh!

Kamu bisa cek di portal lowongan kerja, recruitment untuk desainer grafis itu ramai, akibat bermunculan startup dan industri bidang kreatif. Sehingga, hal ini bisa menjadi jalan bagi kamu yang ingin menjadi seorang desainer grafis.

Penasaran prospek kerjanya apa saja? Yuk, simak artikelnya!

Prospek kerja desainer grafis Indonesia

Menjadi lulusan desain grafis tentunya terbuka lebar untuk kamu yang ingin bekerja di industri kreatif Indonesia. Berikut prospek kerja desainer grafis Indonesia.

1. Desainer grafis penerbitan

Saat ini cukup banyak penerbitan buku di Indonesia, bagi kamu yang tertarik dengan dunia grafis bisa mencoba untuk menjadi desainer grafis di penerbitan, untuk job desk-nya akan membuat cover buku setiap penulis, atau kamu juga bisa membuat cover majalah dan membuat layout majalah jika bekerja di sebuah penerbitan majalah. 

Walaupun, saat ini penerbitan majalah sudah berbasis online, keahlian desainer grafis tetap diperlukan, loh! Bekerja di sebuah penerbitan juga bisa membuat kreativitas kamu terasah karena kamu akan membuat cover untuk judul yang berbeda.

2. Tim creative content

Tidak hanya penerbitan saja yang membutuhkan desainer grafis. Saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan konten kreatif sebagai branding produk atau perusahaan. Konten kreatif yang kamu desain nantinya akan diposting di sosial media.

Sehingga, sebagai seorang desainer grafis juga kamu harus tahu tentang platform sosial media yang digunakan oleh perusahaanmu.

3. Website Designer

Sebuah perusahaan tentunya perlu menggunakan website untuk menampilkan produknya, apalagi untuk sebuah startup, website sangatlah penting. Nah, untuk membuat sebuah website kamu harus memiliki keahlian seperti tipografi, CSS, HTML, layout, dan beberapa metode desain lainnya.

Membuat tampilan website juga tidak sembarangan, kamu harus membuat tampilan yang bisa membuat pengguna nyaman saat mengunjungi web tersebut dan biasanya disebut sebagai user experience atau UX design. Kamu bisa menggunakan software desain seperti Photoshop untuk membuat tampilan website.

4. Jurnalis Visual

Siapa bilang seorang lulusan desain grafis tidak bisa bekerja di sebuah perusahaan pemberitaan? Kamu masih punya kesempatan untuk menjadi seorang jurnalis visual. 

Pekerjaan jurnalis visual dalam memproduksi karya jurnalistik berbentuk visual seperti infografis, video, animasi, atau kamu juga bisa membuat konten interaktif pemberitaan seperti Visual Interaktif Kompas.

5. Freelance desain grafis

Salah satu keuntungan memiliki skill desain grafis adalah kamu bisa menjadi seorang freelance desain grafis based on project. Menjadi seorang freelance bisa kamu lakukan saat waktu senggang atau saat memiliki pekerjaan utama di sebuah perusahaan.

Pekerjaan ini bisa kamu tentukan sendiri seperti berapa banyak project yang nantinya akan kamu ambil, berapa harga setiap konten yang kamu ciptakan, dan kamu juga bisa mengerjakannya di mana saja, karena freelance sifatnya WFA atau work from anywhere.

Masih banyak lagi pekerjaan yang bisa dilakukan oleh desainer grafis Indonesia, karena desain konten di era teknologi ini sangat penting belum lagi sudah banyak masyarakat yang memiliki media sosial. Sehingga, kesempatan kamu menjadi desainer grafis Indonesia terbuka lebar.

Tips Menjadi Freelance Desainer Grafis

Saat ini prospek kerja desainer grafis sangatlah terbuka lebar, salah satunya menjadi seorang freelance desainer grafis. 

Keutamaan menjadi freelance desainer grafis adalah kamu bisa memilih project mana yang kira-kira ingin kamu ambil dan kamu bisa menentukan fee atau biaya sesuai dengan kemampuan desain kamu.

Lalu, bagaimana cara dan tips untuk menjadi freelance desainer grafis? Simak pembahasan di bawah ini!

Tips menjadi freelance desainer grafis

1. Membuat portofolio yang menarik

Desainer grafis berhubungan dengan sebuah karya kreativitas. Untuk menjadi seorang freelance desainer grafis kamu harus memiliki portofolio yang menarik. Portofolio tersebut harus berisikan konten-konten yang sesuai dengan desain grafis.

Bahkan, portofolio adalah hal wajib yang harus dimiliki bagi kamu yang ingin terjun ke industri kreatif agar perusahaan atau klien bisa melihat hasil dan mempertimbangkan karya desain kamu.

Untuk membuat portofolio juga kamu bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram, atau kamu membuat postingan karya di media sosial khusus memamerkan desain seperti Behance dan website portofolio desain lainnya. 

Keutamaan mempublikasikan karya di media sosial adalah bisa membantu kamu mendapatkan validasi dari orang lain dan diakui publik. Namun, jangan lupa untuk mencantumkan watermark agar karya kamu tidak disalah gunakan.

2. Menguasai berbagai software desain

Untuk membuat desain grafis sekarang bisa menggunakan berbagai software gratis hingga berbayar. Bahkan, sudah banyak software desain yang bisa digunakan di smartphone

Dengan menguasai berbagai software desain juga bisa melatih kemampuan desain kamu. Sehingga bisa kamu tambahkan sebagai portofolio. 

Penguasaan software ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi klien dan perusahaan yang membutuhkan jasa desain grafis kamu, semakin complex software yang kamu gunakan maka itu bisa menjadi nilai tambah dan kadang beberapa klien akan meminta membuat desain dengan software tertentu.

3. Mengatur waktu dengan baik

Menjadi seorang freelance desainer grafis biasanya hanya dijadikan sebagai kerja sampingan bagi kamu yang sudah memiliki pekerjaan tetap. 

Sehingga, kamu harus memiliki manajemen waktu yang baik. Pekerjaan freelance dengan tipe based in project biasanya akan memiliki tenggat waktu yang sudah dinegosiasikan dan kamu wajib menyelesaikan sebelum tenggat waktunya habis.

Untuk itu kamu harus memikirkan berapa lama waktu yang bisa kamu gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai freelance dan juga memilih prioritas yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

4. Bersedia bekerja secara individu

Umumnya seorang freelance akan bekerja secara individu. Untuk itu kamu harus bersedia untuk bekerja sendiri, dimulai dari melakukan diskusi dengan klien sampai membuat desain yang sudah ditentukan.

Bekerja sendiri tentunya bisa membuat kamu fokus dan membuat desain sesuai dengan apa yang kamu pikirkan. Namun, saat kamu kehilangan ide itu bisa menjadi masalah karena kamu tidak bisa berdiskusi dengan tim desain grafis lainnya dan klien akan menyerahkan semuanya kepada kamu.

Sehingga, kamu harus bisa berpikiran kreatif dan memiliki ide yang cukup baik untuk membuat sebuah desain.

5. Sering membuka website freelance

Tips terakhir menjadi freelance desainer grafis adalah memanfaatkan situs freelance, karena biasanya di situs tersebut banyak proyek yang bisa kamu ambil bila sesuai dengan kualitas yang kamu miliki.

Kamu bisa memanfaatkan situs seperti Freelancer, Sribulancer, UpWork, dan masih banyak lagi situs freelance yang terpercaya. Jangan lupa untuk mengisi profil dengan benar agar kesempatan menjadi freelance desainer grafis bisa kamu ambil.

Nah, itu dia lima tips menjadi freelance desainer grafis. Dengan menerapkan tips di atas kesempatan untuk menjadi freelance desainer grafis akan terbuka. Namun, jangan lupa untuk upgrade skill dan portofolio desain kamu!

Desainer Grafis: Gaji, Tugas, dan Kualifikasinya

Desainer Grafis: Gaji, Tugas, dan Kualifikasinya

Salah satu profesi yang berkaitan dengan seni dan konten visual adalah desainer grafis. Apakah kamu tahu bila pekerjaan desainer grafis di tahun 2022 sudah terbuka lebar dan banyak diminati?

Ya, desainer grafis menjadi salah satu lowongan besar dalam industri kreatif, karena dengan meningkatnya pengguna media sosial membuat perusahaan juga berbondong-bondong membentuk citra melalui sebuah postingan konten visual.

Lalu, bagaimana prospek kerja dan tugas desainer grafis yang membuat profesi ini dicari oleh perusahaan dan startup?

Apa itu desainer grafis?

Dikutip dari Indeed, desainer grafis adalah sebuah profesi yang memiliki tanggung jawab untuk menciptakan konten estetika yang biasanya disertai teks tertulis. 

Dalam dunia perusahaan desainer grafis adalah bagian dari tim marketing, karena fokus utama job desk-nya adalah membuat branding perusahaan atau startup dengan sebuah konten visual, yang nantinya branding ini berguna untuk menarik perhatian konsumen. 

Tidak jarang juga konten visual yang dibuat desainer grafis akan berbentuk iklan atau ads di berbagai channel pemasaran.

Desainer grafis tentunya berbeda dengan illustrator, karena fokus illustrator adalah menceritakan sebuah teks atau gambar ke dalam bentuk ilustrasi yang ditambahkan dekorasi. Sehingga, illustrator harus memiliki skill animasi atau ilustrasi.

Tugas desainer grafis

Untuk sebuah startup atau perusahaan seorang desainer grafis memiliki fokus tanggung jawab dalam pembuatan konten visual sebagai bentuk branding. Akan tetapi, selain itu juga ada beberapa tugas yang yang harus dikerjakan desainer grafis sebagai berikut:

  • Berkolaborasi dengan anggota tim kreatif untuk menghasilkan konten visual.
  • Membuat pedoman terkait logo dan materi branding yang akan ditampilkan atau digunakan perusahaan.
  • Menentukan warna dan jenis font yang akan digunakan oleh perusahaan.
  • Melakukan meeting dengan klien dan direktur seni untuk menentukan lingkup project yang akan dikerjakan.
  • Menyajikan konsep desain kepada klien atau perusahaan.
  • Meninjau kesalahan dan melakukan revisi terhadap konten visual yang telah selesai dikerjakan

Selain tugas tersebut juga, dilansir dari Bureau of Labor Statistic, desainer grafis akan menggabungkan teknologi dan seni untuk mengkomunikasikan ide melalui gambar. 

Kemudian, desainer grafis biasanya akan membuat layout dan tata letak desain situs web agar sesuai dengan kenyamanan pengguna. Biasanya profesi ini disebut sebagai designer user experience

Tidak hanya itu, kamu juga akan bekerja sama dengan tim pemasaran, periklanan, dan hubungan masyarakat untuk membuat konsep dalam memasarkan sebuah produk perusahaan, biasanya akan membahas tentang logo dan brosur.

Namun, tugas dan tanggung jawab seorang desainer grafis akan berbeda satu sama lain, karena setiap perusahaan tentunya memiliki wewenang dan ketentuan yang berbeda. Akan tetapi, fokus utama profesi ini adalah membuat konten visual yang sesuai dengan setiap platform yang digunakan oleh target audiens agar bisa meningkatkan citra atau image perusahaan.  

Untuk membuat konten visual juga, desainer grafis dituntut untuk aktif di sosial media agar bisa up to date dengan isu terkini. Sehingga, konten visual yang dihasilkan tidak akan basi dan lebih mengalir.

Kualifikasi untuk menjadi desainer grafis 

Menjadi seorang desainer grafis tentunya tidak hanya membutuhkan kemampuan atau skill menggambar saja. Ada beberapa kemampuan yang wajib kamu miliki jika ingin menjadi seorang desainer grafis.

1. Kemampuan membuat desain. 

Skill pertama yang harus dimiliki seorang desainer grafis adalah membuat desain konten visual yang menarik, estetik, dan artistik, karena tujuan utama desain grafis adalah untuk menarik konsumen dan menaikkan citra perusahaan. Sehingga, kamu harus bisa membuat konten yang sesuai juga.

2. Menguasai software desain

Setelah kemampuan membuat desain konten visual, hal selanjutnya adalah kamu harus bisa menguasai software desain, karena saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan karyawan dengan kriteria yang bisa membuat konten visual secara digital. Sebab, penggunaan software desain itu bisa menciptakan konten yang cepat dan rapi. Belum lagi, saat ini banyak software desain yang bisa digunakan secara tim atau kolaborasi. Kamu bisa melihat aplikasi desain grafis untuk mobile di sini.

3. Memiliki komunikasi yang baik

Bekerja sebagai seorang desainer grafis dan illustrator juga diwajibkan  untuk bisa berkomunikasi yang baik dengan klien, karena kamu akan sering berurusan dengan klien untuk mengerjakan sebuah project. Skill negosiasi jika dibutuhkan di saat itu.

4. Memiliki kreativitas yang tinggi

Bekerja dalam industri kreatif maka kamu akan dituntut untuk bisa memiliki kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan sebuah konten visual. Untuk menumbuhkan kreativitas bisa dilakukan dengan cara mencari referensi di media sosial.

Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan tugas desainer grafis dan illustrator. Kunci untuk kamu yang ingin bekerja di kedua bidang ini adalah memiliki portofolio yang menarik. Pembuatan portofolio bisa dengan memanfaatkan software desain seperti Adobe, Canva, atau Vector.

5. Memiliki kemampuan analisis

Desainer grafis nantinya akan bekerja dengan tim atau klien, untuk membuat sebuah konten visual atau desain visual tentunya tidak langsung jadi begitu saja. Kamu harus bisa memberikan ide untuk desain tersebut. Nah, di fase inilah kemampuan analisis harus diperhatikan, bagaimana cara kamu menganalisis sebuah ide untuk dijadikan desain.

Jurusan kuliah desain grafis

Sebelum menentukan untuk menjadi seorang desainer grafis, kamu bisa mengambil jurusan yang berhubungan dengan desain grafis. walau tidak dipungkiri bila desain grafis bisa kamu pelajari secara otodidak. 

Mempelajari desain grafis sebenarnya bisa dilakukan secara otodidak karena sudah banyak platform yang menyediakan ruang tersebut. Akan tetapi, belajar desain di sebuah kampus tentunya akan menambah skill kamu karena kamu, ditambah diajarkan oleh dosen yang sudah berpengalaman dengan fasilitas kampus yang sesuai juga bisa mendukung passion kamu.

Di Indonesia ada banyak kampus yang membuka jurusan untuk kamu yang ingin menjadi seorang desainer grafis. Nah, untuk kamu yang memilih untuk menjadi seorang desainer grafis jangan sampai memilih jurusan.

Sebab, desainer grafis berhubungan dengan konten visual yang mengandalkan software. Sehingga, kamu harus memilih jurusan desain komunikasi visual atau biasa disingkat DKV.

Jurusan desain komunikasi visual bisa kamu temukan di lima universitas berikut:

  • Institut Teknologi Bandung
  • Sekolah Tinggi Multimedia Trisakti
  • Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  • Institut Kesenian Jakarta
  • Binus University.

Di jurusan desain komunikasi visual kamu tidak hanya dituntut untuk membuat desain tetapi juga kamu diwajibkan membuat konten komunikasi visual dari sebuah teks menjadi gambar visual dan menguasai software desain.

Mata kuliah yang dipelajari di Jurusan Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Sepuluh Nopember antara lain pengantar desain komunikasi visual, tipografi, fotografi, teknologi grafika, desain komunikasi visual branding, aplikasi desain, marketing desain, animasi, dan masih banyak lagi.

Dilihat dari mata kuliah di atas, nantinya kamu akan lebih banyak membuat tugas yang menggunakan software desain. Sehingga, kamu bisa belajar menggunakan aplikasi desain dari sekarang. 

Berapa gaji desainer grafis?

 Sebenarnya berapa, sih, gaji desainer grafis di Indonesia? Jika, dilansir dari berbagai situs lowongan pekerjaan untuk desainer grafis Indonesia bisa mendapatkan gaji 42-45 juta per tahunnya. Bila dihitung perbulan sekitar Rp3.500.000 sampai Rp3.750.000.-

Namun, terkait nominal gaji juga mengikuti upah minimum regional (UMR) dan upah minimum kabupaten (UMK) wilayah masing-masing.

Untuk kamu yang sudah memiliki pengalaman di bidang desain grafis dan tinggal di Jakarta, gaji rata-rata desain grafis adalah Rp4.583.967. Sedangkan, untuk kamu yang tinggal dan bekerja di Bandung maka akan mendapatkan gaji sekitar Rp3.374.508.-

Cara menjadi desainer grafis 

Cara menjadi seorang desainer grafis itu gampang-gampang sulit, karena semakin banyak lowongan untuk desainer grafis juga akan semakin banyak orang yang memiliki skill desain grafis. Berikut tips untuk menjadi desainer grafis.

1. Membuat portofolio yang menarik

Desainer grafis berhubungan dengan sebuah karya kreativitas. Untuk menjadi seorang freelance desainer grafis kamu harus memiliki portofolio yang menarik. Portofolio tersebut harus berisikan konten-konten yang sesuai dengan desain grafis.

Bahkan, portofolio adalah hal wajib yang harus dimiliki bagi kamu yang ingin terjun ke industri kreatif agar perusahaan atau klien bisa melihat hasil dan mempertimbangkan karya desain kamu.

Untuk membuat portofolio juga kamu bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram, atau kamu membuat postingan karya di media sosial khusus memamerkan desain seperti Behance dan website portofolio desain lainnya. 

Keutamaan mempublikasikan karya di media sosial adalah bisa membantu kamu mendapatkan validasi dari orang lain dan diakui publik. Namun, jangan lupa untuk mencantumkan watermark agar karya kamu tidak disalah gunakan.

2. Bersedia bekerja secara individu

Umumnya seorang freelance akan bekerja secara individu. Untuk itu kamu harus bersedia untuk bekerja sendiri, dimulai dari melakukan diskusi dengan klien sampai membuat desain yang sudah ditentukan.

Bekerja sendiri tentunya bisa membuat kamu fokus dan membuat desain sesuai dengan apa yang kamu pikirkan. Namun, saat kamu kehilangan ide itu bisa menjadi masalah karena kamu tidak bisa berdiskusi dengan tim desain grafis lainnya dan klien akan menyerahkan semuanya kepada kamu.

Sehingga, kamu harus bisa berpikiran kreatif dan memiliki ide yang cukup baik untuk membuat sebuah desain.

3. Sering membuka website freelance

Tips terakhir menjadi freelance desainer grafis adalah memanfaatkan situs freelance, karena biasanya di situs tersebut banyak proyek yang bisa kamu ambil bila sesuai dengan kualitas yang kamu miliki.

Kamu bisa memanfaatkan situs seperti Freelancer, Sribulancer, UpWork, dan masih banyak lagi situs freelance yang terpercaya. Jangan lupa untuk mengisi profil dengan benar agar kesempatan menjadi freelance desainer grafis bisa kamu ambil.

Aplikasi desain grafis

Membuat desain grafis, kamu harus bisa menggunakan berbagai software desain yang sudah tersedia. Bahkan, saat ini sudah banyak aplikasi desain grafis yang bisa digunakan secara gratis atau berbayar. 

Selain itu, sudah tersedia juga aplikasi desain grafis yang bisa diunduh di smartphone yang akan mempermudah pekerjaan kamu dan membuatnya lebih fleksibel. Di bawah ini adalah rekomendasi aplikasi desain grafis berbasis mobile.

1. Desygner

Jika, kamu masih pemula dalam membuat konten visual, Desygner adalah jawabannya, karena aplikasi ini menyediakan ribuan template yang siap digunakan. Kamu bisa menggunakan template invoice, coupons, Facebook Ads, Google Ads, hingga Email campaign

Aplikasi tersebut dapat diunduh di playstore dan appstore secara gratis. Desygner juga sangat cocok untuk kamu yang social media savvy! Tidak hanya menggunakan template yang ada, kamu juga bisa mengedit dan membuat desain sesuai selera dengan bebas.

Play Store: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.delgeo.desygner&hl=en&gl=US

2. Canva

Siapa yang tidak kenal dengan aplikasi berikut? Mungkin saja aplikasi ini sudah kamu miliki. Canva adalah salah satu platform desain yang menyediakan ribuan template yang bisa langsung kamu pakai. Ada banyak template yang tersedia, di mulai dari template email header, flyer, Youtube thumbnail, hingga blog graphic.

Aplikasi ini juga bisa di-download secara gratis di berbagai perangkat. Selain menggunakan template, kamu juga bisa membuatnya secara custom dan melakukannya secara tim atau kolaborasi. 

Play Store: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.canva.editor&hl=in&gl=US

App Store: https://apps.apple.com/us/app/canva-design-photo-video/id897446215

3. Creative Cloud Express

Adobe adalah salah satu software editing yang sudah terkenal. Kamu juga pasti sudah familiar dengan Adobe Illustrator, Adobe Indesign, Adobe Photoshop, dan masih banyak lagi.

Kemudian, Adobe juga meluncurkan aplikasi baru bernama Creative Cloud Express, aplikasi desain ini akan menyuguhkan template siap pakai yang dapat kamu gunakan untuk keperluan konten visual. 

Kamu juga bisa mengedit hasil dari Creative Cloud Express ke Premiere Rush dan Photoshop Express secara langsung. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur unggulan seperti fitur menghapus background gambar.

Play Store: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.adobe.spark.post&hl=in&gl=ID

App Store: https://apps.apple.com/id/app/adobe-spark-post-design-maker/id1051937863?l=id

Nah, setelah mengetahui tugas dan cara menjadi desainer grafis, apakah kamu sudah tertarik untuk mencoba profesi ini? Jika, iya, jangan lupa untuk mempersiapkan portofolio terbaikmu!

Perbedaan Tugas Desainer Grafis dan Illustrator

Perbedaan Tugas Desainer Grafis dan Illustrator

Pekerjaan yang bergerak dalam bidang kreativitas dan seni disebut sebagai seniman. Termasuk desainer grafis dan ilustrator juga masuk kedalamnya. Namun, ternyata tugas desainer grafis dan desainer ilustrator itu berbeda.

Tugasnya memang berbeda, tetapi sama-sama menghasilkan konten visual. Jadi apa perbedaan desainer grafis dan ilustrator yang wajib kamu ketahui?

Berikut adalah penjelasan yang DailySocial persiapkan untuk kamu. Yuk, simak artikel berikut!

Perbedaan desainer grafis dan illustrator

Dikutip dari Indeed, desainer grafis memiliki tanggung jawab untuk membuat konten terutama gambar estetik yang disertai oleh teks tertulis. Desainer grafis biasanya masuk ke dalam departemen pemasaran. 

Desainer grafis membantu untuk membuat branding perusahaan melalui konten visual agar bisa menarik pelanggan. Branding tersebut biasanya akan dimuat sebagai Ads atau iklan di berbagai media dan seorang desainer grafis akan menggunakan software design untuk membuat konten hingga merevisinya.

Sedangkan, seorang illustrator adalah profesi yang menggabungkan desain grafis dengan ilustrasi klasik. Jika, desainer grafis lebih fokus ke arah branding dengan perpaduan konten visual dan teks, illustrator condong ke arah seni rupa.

Mereka yang bekerja sebagai illustrator akan berusaha menceritakan atau memvisualisasikan teks tertulis ke sebuah gambar atau kisah dengan tambahan dekorasi. Biasanya karya sebuah illustrator akan dimuat sebagai ilustrasi buku, cover sebuah karya, animasi, dan desain produk kemasan.

Tugas desainer grafis

Selain, seperti yang disebutkan sebelumnya bila desainer grafis memiliki tanggung jawab untuk melakukan branding perusahaan melalui konten visual, desainer grafis juga memiliki tugas yang lain di antaranya:

  • Berkolaborasi dengan anggota tim kreatif untuk menghasilkan konten visual.
  • Membuat pedoman terkait logo dan materi branding yang akan ditampilkan atau digunakan perusahaan.
  • Menentukan warna dan jenis font yang akan digunakan oleh perusahaan.
  • Melakukan meeting dengan klien dan direktur seni untuk menentukan lingkup project yang akan dikerjakan.

Namun, tugas dan tanggung jawab seorang desainer grafis disesuaikan dengan perusahaan tempat kamu bekerja, tetapi yang utama dari tugas desainer grafis adalah kamu wajib bisa membuat konten visual secara digital dan menyesuaikan dengan setiap platform yang digunakan dengan target perusahaan.

Tidak hanya itu, kamu juga wajib up to date dengan isu terkini agar bisa membuat konten yang sesuai dengan waktu.

Tugas illustrator

Tugas seorang illustrator ini akan sedikit berbeda, karena ada banyak jenis profesi illustrator yang sering kita temui seperti children’s book illustrator, product illustrator, fashion illustrator, dan storyboard illustrator.

Namun, tugas dan tanggung jawab utama mereka tetaplah sama seperti berikut:

  1. Membuat desain visual yang berupa cerita dari sebuah teks
  2. Membahas kebutuhan ilustrasi dengan klien
  3. Memproduksi ilustrasi dengan tenggat waktu yang telah disepakati
  4. Membuat desain kemasan sebuah produk.

Tugas illustrator juga disesuaikan dengan industri tempat mereka bekerja. Jika, kamu bekerja di sebuah penerbitan sebagai illlustrator kamu akan membuat desain cover buku atau ilustrasi untuk cerita bergambar seperti buku anak-anak.

Keterampilan yang dibutuhkan desainer grafis dan illustrator

Walaupun, pekerjaan ini memiliki tugas yang cukup berbeda. Akan tetapi, untuk keterampilan desainer grafis dan illustrator sama karena kedua profesi ini bekerja untuk menciptakan konten visual. Ada tiga keterampilan wajib yang harus kamu miliki, di antaranya:

1. Menguasai software desain

Ini adalah keterampilan utama yang harus kamu kuasai, karena saat ini banyak perusahaan membutuhkan karyawan yang bisa membuat konten visual secara digital karena hasilnya akan lebih cepat dan lebih rapi. Kamu bisa melihat aplikasi desain grafis untuk mobile di sini.

2. Memiliki komunikasi yang baik

Bekerja sebagai seorang desainer grafis dan illustrator juga diwajibkan  untuk bisa berkomunikasi yang baik dengan klien, karena kamu akan sering berurusan dengan klien untuk mengerjakan sebuah project. Skill negosiasi jika dibutuhkan di saat itu.

3. Memiliki kreativitas yang tinggi

Bekerja dalam industri kreatif maka kamu akan dituntut untuk bisa memiliki kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan sebuah konten visual. Untuk menumbuhkan kreativitas bisa dilakukan dengan cara mencari referensi di media sosial.

Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan tugas desainer grafis dan illustrator. Kunci untuk kamu yang ingin bekerja di kedua bidang ini adalah memiliki portofolio yang menarik. Pembuatan portofolio bisa dengan memanfaatkan software desain seperti Adobe, Canva, atau Vector.

DailySocial mewawancarai Farhan Ramadhan dari Line Indonesia / DailySocial

[Video] Cerita di Balik Pembuatan Desain Aplikasi yang “Seamless” dan “User Friendly”

Di balik tampilan aplikasi yang seamless dan user friendly, ada minat dan keinginan UI/UX Designer yang mendalam untuk memecahkan masalah.

DailySocial bersama Farhan Ramadhan dari Line Indonesia membahas bagaimana suka dan duka UI/UX Designer dalam berkontribusi membuat sebuah aplikasi.

Untuk video menarik lainnya seputar startup dan teknologi, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.