Ketika Facebook memilih untuk meluncurkan Messenger sebagai aplikasi terpisah, itu bukan keputusan yang sulit. Facebook telah lama merencanakan untuk membuat layanan pesan mereka sendiri untuk menggantikan SMS, email, dan instant messaging. Menggunakan banyak layanan pesan, menjadi tidak praktis di era konektivitas saat ini dan karena hampir semua orang yang berada di Internet terkoneksi melalui Facebook, ini menjadi solusi yang cukup jelas. Sebuah keputusan yang mudah dan brilian. Sayangnya aplikasi ini tidak populer.
Pada versi terbaru Facebook Messenger, kita bisa mengetahui tidak hanya ketika pesan yang kita kirimkan itu sudah terbaca, namun, jika kita mengirimkan pesan ke grup, kita juga bisa tahu siapa saja yang sudah membaca pesan kita. Aplikasi Messenger dari Facebook lebih fungsional, lebih berguna, dan lebih bisa diakses dari BlackBerry Messenger atau aplikasi pesan lain yang ada di pasaran, tapi bisa dibilang hampir tidak ada orang yang menggunakannya.
Orang masih terikat kepada saluran komunikasi yang mereka sukai. Pengguna fanatik BlackBerry terikat dengan BlackBerry Messenger, menyebutkan BBM Group, privasi, serta koneksi antar teman sebagai alasan utama untuk tetap menggunakannya. Pengguna lain, yang tidak menggunakan BlackBerry, memilih untuk menggunakan iMessage, WhatsApp, atau Line untuk pesan teks. Dan tentu saja ada SMS, yang kuno, tidak semenyenangkan maupun sefungsional Messenger, namun tersedia untuk setiap perangkat bergerak yang ada di bumi.
Continue reading Apakah Facebook Camera Akan Bernasib Sama dengan Facebook Messenger?