Tag Archives: apple iphone

Kuartet iPhone 12 Resmi Diperkenalkan, Usung Desain Baru tapi Tanpa Charger dalam Boks

Entah berapa kali kata “5G” disebut dalam acara peluncuran iPhone 12 semalam. Di saat pabrikan smartphone lain sudah menawarkan dukungan 5G sejak lama, Apple malah tidak segan menekankan 5G sebagai fitur unggulan meski mereka datang terlambat.

Namun Apple memang demikian. Berkat pangsa pasar iPhone yang begitu besar, mereka pada dasarnya bebas berbuat apa saja, termasuk halnya menumbuhkan opini bahwa 5G bakal mulai menjadi mainstream tidak lama lagi karena iPhone pun akhirnya sudah menawarkannya.

Apapun itu, setidaknya untuk sekarang kita tidak perlu membahas iPhone 12 dari sudut pandang yang sama seperti Apple, sebab 5G memang belum relevan di Indonesia. Pertanyaan yang lebih tepat terkait iPhone 12 mungkin adalah, apa saja hal baru yang tidak ada pada iPhone 11?

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, Apple semalam memperkenalkan empat model iPhone 12 sekaligus: iPhone 12, iPhone 12 Mini, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max. Kuartet iPhone 12 ini memiliki banyak kesamaan, terutama dari sisi performa berkat pemakaian chipset A14 Bionic, yang sebelumnya sudah hadir lebih dulu pada iPad Air generasi keempat.

A14 Bionic

Apple cukup berbangga menyebut A14 sebagai chipset smartphone pertama yang dibuat dengan proses pabrikasi 5 nanometer. Sederhananya, ini berarti ukuran tiap-tiap transistor yang tertanam di A14 lebih kecil dari sebelumnya, dan otomatis Apple bisa menyematkan lebih banyak lagi transistor di dalam satu unit chipset.

Secara total ada 11,8 miliar transistor di A14, hampir 40% lebih banyak ketimbang yang terdapat pada A13, dan semua itu berarti A14 mampu menyuguhkan kinerja yang lebih baik sekaligus lebih efisien perihal konsumsi daya. Seberapa jauh selisih performa A14 jika dibandingkan dengan A13 belum diketahui, tapi kalau dibandingkan dengan A12, Apple mengklaim peningkatan kinerja CPU hingga 40% dan GPU hingga 30%.

Secara teknis, chipset A14 ini terdiri dari prosesor 6-core, chip grafis 6-core, dan Neural Engine 16-core yang menawarkan performa machine learning sampai dua kali lebih kencang daripada sebelumnya. Di pasar smartphone sekarang, iPhone 11 sejatinya sudah memimpin perihal performa, dan iPhone 12 sejatinya bakal menetapkan standar performa yang jauh lebih tinggi lagi.

Desain baru setelah tiga tahun

Oke, performanya lebih ngebut, lalu apa lagi? Khusus iPhone 12 dan iPhone 12 Mini, kualitas layarnya benar-benar meningkat drastis jika dibandingkan dengan milik iPhone 11. Ini dikarenakan iPhone 12 dan 12 Mini sudah mengemas panel OLED dengan rasio kontras 2.000.000:1, dan tentu saja yang berbeda pada keduanya hanyalah ukurannya.

iPhone 12 datang membawa layar 6,1 inci beresolusi 2532 x 1170 pixel, sedangkan iPhone 12 Mini dengan layar 5,4 inci beresolusi 2340 x 1080 pixel. Bezel yang mengitari layarnya juga lebih tipis, sehingga pada akhirnya dimensi iPhone 12 juga sedikit lebih ringkas meski ukuran layarnya sama persis seperti iPhone 11.

Sangat disayangkan memang refresh rate layarnya masih 60 Hz, dan ukuran poninya juga tidak berubah sedikit pun. Namun setidaknya Apple akhirnya sudah menerapkan desain yang lebih gres pada iPhone 12 setelah hampir tiga tahun tidak mengubahnya. Seperti yang bisa dilihat, bagian samping-sampingnya benar-benar menyiku dan rata, mirip seperti desain iPhone 5 dulu.

Kemiripannya dengan iPhone 5 bahkan semakin terasa pada iPhone 12 Mini, sebab ukurannya memang lebih ringkas daripada iPhone SE edisi 2020 yang masih mengadopsi desain lawas. Bahkan tebal bodinya pun mirip; iPhone 12 Mini 7,4 mm, sedangkan iPhone 5 7,6 mm. Selain iPhone 12 Mini, angka tebal bodi itu juga berlaku untuk tiga model iPhone 12 lainnya.

Pembaruan lain yang tidak kalah signifikan juga Apple terapkan pada kameranya, meski sepintas kelihatannya tidak ada yang berubah. iPhone 12 dan iPhone 12 Mini sama-sama mengusung dua kamera belakang 12 megapixel, salah satunya dengan lensa ultra-wide. Lensa wide-nya sendiri sudah di-upgrade dan kini memiliki bukaan sebesar f/1.6 sehingga mampu menangkap cahaya 27% lebih banyak.

Di depan, iPhone 12 dan 12 Mini masih mengandalkan kamera 12 megapixel, namun kamera selfie tersebut sekarang juga sudah mendukung fitur Night Mode. Pada kenyataannya, Night Mode bisa diaktifkan pada semua kamera milik iPhone 12 dan 12 Mini, termasuk kamera ultra-wide-nya. Bahkan time-lapse pun juga bisa diambil selagi mengaktifkan Night Mode.

Kualitas kamera terbaik hanya pada iPhone 12 Pro Max

Seperti sebelumnya, kamera adalah faktor pembeda yang paling utama di antara lini iPhone 12 dan iPhone 12 Pro. Seperti yang bisa dilihat, baik iPhone 12 Pro maupun Pro Max sama-sama mengemas kamera belakang ketiga dengan lensa telephoto. Namun ternyata kedua model Pro ini sendiri berbeda satu dengan yang lainnya.

Singkat cerita, kalau Anda mendambakan kualitas kamera terbaik dari semua iPhone, maka Anda harus meminang iPhone 12 Pro Max. Pasalnya, ia merupakan satu-satunya model yang mengemas kamera utama dengan sensor yang berukuran lebih besar. 47% lebih besar kalau kata Apple, dengan ukuran pixel individual 1,7 μm dan kemampuan menangkap cahaya hingga 87% lebih banyak di kondisi low-light.

Bukan hanya itu, kamera utama ini juga didampingi sistem OIS yang berbeda sendiri. Kalau biasanya yang bergerak mengompensasi getaran adalah lensanya, di sini yang bergerak justru sensornya, yang dipercaya mampu menghasilkan rekaman video yang lebih mulus lagi ketimbang mengandalkan OIS tradisional. Pada iPhone 12 Pro Max, kamera telephoto-nya juga agak berbeda, dengan jangkauan yang sedikit lebih jauh; 2,5x dibanding 2x pada iPhone 12 Pro.

Selain kamera telephoto, yang membedakan lini iPhone 12 dan iPhone 12 Pro adalah LiDAR. Apple menjelaskan bahwa kehadiran LiDAR pada iPhone 12 Pro dan Pro Max tak hanya bermanfaat untuk aplikasi augmented reality saja, tapi juga untuk meningkatkan kualitas kameranya.

Yang paling kentara adalah kinerja autofocus-nya, yang diklaim lebih cepat hingga 6x pada kondisi minim cahaya berkat bantuan LiDAR. Lebih lanjut, iPhone 12 Pro dan Pro Max juga mampu memadukan Portrait Mode dan Night Mode dengan adanya informasi kedalaman (depth) ekstra yang ditangkap oleh sensor LiDAR-nya ini.

Untuk video, satu keistimewaan iPhone 12 Pro dan Pro Max adalah kemampuan merekam video 4K 60 fps dalam format HDR Dolby Vision. iPhone 12 dan 12 Mini sebenarnya juga bisa, tapi cuma dalam resolusi 4K 30 fps saja. Oh ya, nantinya melalui sebuah software update, iPhone 12 Pro dan Pro Max juga dapat menjepret foto dalam format Apple ProRAW.

Secara desain, hampir tidak ada yang berbeda dari iPhone 12 Pro dan Pro Max selain pilihan warna beserta material yang digunakan. Tidak seperti iPhone 12 dan 12 Mini yang memakai bahan aluminium, rangka iPhone 12 Pro dan Pro Max terbuat dari bahan stainless steel yang jelas lebih tangguh. Ketahanan air dan debunya sendiri sama persis di antara keempat model iPhone 12, dan ternyata sedikit lebih baik dibanding iPhone 11: IP68 dengan tingkat kedalaman maksimum 6 meter dan durasi 30 menit.

Lalu kalau dibandingkan dengan duo iPhone 11 Pro, duo iPhone 12 Pro ini ternyata punya ukuran layar yang sedikit lebih besar: 6,1 inci 2532 x 1170 pixel pada iPhone 12 Pro, 6,7 inci 2778 x 1284 pixel pada iPhone 12 Pro Max. Keduanya juga dilapisi jenis kaca baru besutan Corning yang disebut Ceramic Shield, yang diklaim 4x lebih kokoh daripada lapisan kaca milik iPhone 11.

Lapisan Ceramic Shield ini sebenarnya juga tersedia pada iPhone 12 dan 12 Mini. Namun masih ada lagi satu perbedaan terkait layarnya: layar iPhone 12 Pro dan Pro Max bisa menyala lebih terang ketika menampilkan konten non-HDR, 800 nit dibanding 625 nit pada iPhone 12 dan 12 Mini.

Siapkan budget ekstra untuk membeli charger

iPhone 12 box

Rencananya, iPhone 12 dan iPhone 12 Mini akan dipasarkan masing-masing dengan harga mulai $799 dan $699. Pilihan kapasitas penyimpanannya sama seperti sebelumnya: 64, 128, dan 256 GB.

Untuk iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max, harganya dimulai di angka $999 dan $1.099; dengan pilihan kapasitas 128, 256, dan 512 GB. Pemasaran perdananya dijadwalkan berlangsung pada 23 Oktober untuk iPhone 12 dan iPhone 12 Pro, sedangkan iPhone 12 Mini dan iPhone 12 Pro Max baru akan menyusul pada tanggal 13 November.

Belum diketahui kapan kuartet iPhone 12 ini bakal resmi mendatangi Indonesia, tapi kalau melihat tahun lalu, tidak salah jika ada yang memprediksi awal bulan Desember. Harganya sendiri kemungkinan bakal dimulai di angka 13 jutaan rupiah untuk model yang paling murah, yakni iPhone 12 Mini.

Namun saya cukup yakin pada praktiknya konsumen bakal mengucurkan dana lebih dari banderol harga yang ditetapkan untuk masing-masing model, sebab paket penjualannya sama sekali tidak meliputi charger. Jadi yang ada di dalam boks semua iPhone 12 hanyalah kabel Lightning ke USB-C, bahkan earphone berkabelnya pun sudah dieliminasi.

Apple bilang semua ini demi menekan emisi karbon. Mereka berasumsi sebagian besar konsumen sudah mempunyai charger-nya sendiri, dan mereka pada dasarnya melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pengurangan sampah elektronik. Sebagai bonus, packaging iPhone 12 pun bisa lebih tipis daripada sebelumnya.

Seperti yang saya bilang di awal, Apple bebas melakukan apa saja, termasuk halnya meniadakan charger dari paket penjualan seluruh model iPhone 12. Dalam presentasinya, Apple bahkan mengajak pabrikan smartphone lain untuk mengambil langkah serupa.

Sebagian konsumen mungkin melihat ini sebagai ajang cari untung ekstra. Tanpa ada maksud membela Apple, semua menurut saya tergantung perspektif, dan lagi Apple sebenarnya masih punya cara lain untuk mencari untung, yakni dengan berjualan aksesori yang tergabung dalam ekosistem MagSafe.

Ya, MagSafe yang sebelumnya merupakan nama konektor charger MacBook sekarang sudah beralih fungsi menjadi standar aksesori baru untuk iPhone. Idenya adalah, semua model iPhone 12 kini dilengkapi magnet yang mengitari koil wireless charging-nya, sehingga ketika menggunakan charger MagSafe, iPhone 12 akan langsung menempel pada posisi yang paling tepat.

Kompatibilitas dengan Qi wireless charging tetap dipertahankan, tapi konsumen juga bisa menikmati kecepatan pengisian yang lebih cepat kalau menggunakan charger MagSafe yang menawarkan output sebesar 15 W. Selain charger, nantinya juga akan ada casing atau dompet kartu MagSafe yang bisa menempel dengan mudah ke punggung iPhone 12.

Untungnya Apple tidak egois dan mau mengambil untung sendiri, sebab ke depannya juga bakal ada beragam aksesori MagSafe dari produsen aksesori pihak ketiga.

Sumber: Apple 1, 2.

iPhone SE Generasi Kedua Dirilis, Usung Spesifikasi iPhone 11 dalam Kemasan Lawas

Sejak meluncurkan trio iPhone 11 tahun lalu, Apple sudah tidak lagi menjual iPhone yang dilengkapi home button (kecuali di Indonesia dan beberapa negara lainnya). iPhone terakhir yang wajahnya masih dihiasi bezel tebal beserta tombol fisik adalah iPhone 8, yang dirilis hampir tiga tahun yang lalu.

Maka dari itu, cukup mengejutkan melihat lineup iPhone kini kedatangan anggota baru yang lagi-lagi membawa home button. Mari berkenalan dengan iPhone SE, penerus dari perangkat bernama sama yang Apple luncurkan di bulan Maret 2016.

Generasi pertama iPhone SE sejatinya boleh dianggap sebagai iPhone 6S dalam kemasan iPhone 5S. Untuk generasi keduanya, iPhone SE tak ubahnya dari iPhone 11 dalam kemasan iPhone 8. Bingung? Well, perangkat ini sederhananya punya spesifikasi mutakhir, hanya saja penampilannya sudah termakan usia.

iPhone SE 2

Abaikan sejenak wujudnya yang kelihatan kuno dan terkesan tak bisa move on, sebab memang tidak ada yang berubah di sektor ini. Panel layar yang digunakan pun masih sama persis seperti sebelum-sebelumnya: IPS 4,7 inci, dengan resolusi 1334 x 750 pixel.

Yang menjadi daya tarik utama ponsel ini adalah kinerjanya. iPhone SE generasi kedua mengusung chipset A13 Bionic, dengan prosesor dan GPU yang sama superiornya seperti milik iPhone 11, iPhone 11 Pro maupun iPhone 11 Pro Max.

Terkait kamera, iPhone SE hanya dilengkapi satu kamera belakang beresolusi 12 megapixel beserta lensa f/1.8, akan tetapi ia tetap mendukung fitur Portrait Mode. Yang mengecewakan adalah, Apple sama sekali tidak menyinggung soal Night Mode, sehingga saya menduga fitur ini memang absen di iPhone SE.

Urusan video, iPhone SE mendukung perekaman dalam resolusi maksimum 4K 60 fps. Kalau melihat kualitas video yang dihasilkan iPhone selama ini, iPhone SE generasi kedua pada dasarnya bisa menjadi senjata cadangan yang sangat berpotensi bagi kalangan videografer.

iPhone SE 2

Selebihnya, iPhone SE generasi kedua nyaris tidak ada bedanya dari iPhone 8. Fitur-fitur pemanis seperti sertifikasi ketahanan air IP67 dan dukungan wireless charging tetap ada. Bicara soal baterai, konsumen pada dasarnya bisa mengekspektasikan daya tahan yang sama seperti iPhone 8, meski mungkin ada sedikit peningkatan berkat chipset-nya yang lebih efisien.

Di Amerika Serikat, iPhone SE generasi kedua bakal segera dijual dengan banderol mulai $399. Ada tiga varian kapasitas yang ditawarkan (64 GB, 128 GB, dan 256 GB), demikian pula pilihan warnanya (hitam, putih, merah).

Sumber: Apple.

Apple Resmi Perkenalkan iPhone 11, iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max

Melanjutkan tradisi tahun lalu, Apple merilis tiga iPhone baru sekaligus. Trio iPhone 11 ini masih mengusung desain yang nyaris identik seperti masing-masing pendahulunya, akan tetapi tentu saja ada perombakan signifikan di sektor spesifikasi, utamanya di bagian kamera.

iPhone 11 yang menggantikan iPhone XR datang membawa sepasang kamera belakang: 12 megapixel f/1.8 dan 12 megapixel dengan lensa ultra-wide (120°) f/2.4. Di depan, ada kamera 12 megapixel f/2.2 yang cukup istimewa. Istimewa karena kamera selfie ini siap merekam video dalam resolusi 4K 60 fps, atau video slow-motion dalam resolusi 1080p 120 fps.

iPhone 11 Pro

Untuk iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max, jumlah kamera belakangnya malah bertambah satu lagi. Jadi selain dua kamera yang sama seperti milik iPhone 11, ada pula kamera 12 megapixel dengan lensa telephoto f/2.0. Bukaan lensa telephoto-nya ini lebih besar daripada milik iPhone XS dan XS Max, yang berarti hasil jepretannya bakal lebih bagus, khususnya di kondisi pencahayaan yang kurang optimal.

Bicara soal sesi foto dengan pencahayaan yang minimal, Apple tidak lupa membekali trio iPhone 11 ini dengan fitur Night Mode. Premis yang ditawarkan sama seperti fitur Night Shift milik Google Pixel 3 maupun fitur serupa milik Huawei P30 Pro, yang pada dasarnya memungkinkan ponsel untuk bisa melihat dalam kegelapan.

iPhone 11 Night Mode

Perihal performa, trio iPhone 11 ini mengandalkan chipset A13 Bionic, yang diklaim menjanjikan peningkatan performa CPU dan GPU hingga sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan chipset A12 tahun lalu. Menariknya, A13 juga lebih irit daya; Apple mengklaim iPhone 11 Pro punya daya tahan baterai 4 jam lebih lama daripada iPhone XS, sedangkan untuk iPhone 11 Pro Max dan XS Max, selisihnya malah terpaut 5 jam.

Chipset A13 bukanlah satu-satunya komponen yang berkontribusi terhadap peningkatan efisiensi daya pada duo iPhone 11 Pro. Yang juga berjasa besar adalah layarnya, yang disebut mengonsumsi 15 persen lebih sedikit energi ketimbang layar milik duo iPhone XS.

iPhone 11 Pro

Ini cukup mengejutkan mengingat secara kualitas panel OLED yang digunakan iPhone 11 Pro dan 11 Pro Max justru lebih baik. Ukuran dan resolusinya memang masih sama – 5,8 inci 2436 x 1125 pixel untuk iPhone 11 Pro, 6,5 inci 2688 x 1242 pixel untuk iPhone 11 Pro Max – akan tetapi rasio kontrasnya naik menjadi 2.000.000:1, demikian pula tingkat kecerahan maksimumnya yang kini mencatatkan angka 1.200 nit.

Untuk iPhone 11, sayangnya layar LCD yang digunakan masih sama persis seperti iPhone XR: 6,1 inci, dengan resolusi 1792 x 828 pixel. Yang berubah adalah ketahanan airnya, yang sertifikasinya naik menjadi IP68 (hingga kedalaman 2 meter selama 30 menit). iPhone 11 Pro dan 11 Pro Max malah tahan sampai kedalaman 4 meter selama 30 menit.

iPhone 11

Pembaruan lainnya mencakup kinerja Face ID yang diklaim 30 persen lebih cepat, serta dapat membaca wajah dari sudut yang lebih bervariasi. Juga menarik adalah penambahan chip U1 pada trio iPhone baru ini, yang menurut Apple memanfaatkan teknologi Ultra Wideband demi menyuguhkan spatial awareness, berguna untuk meningkatkan kinerja fitur-fitur seperti AirDrop yang bergantung pada posisi (spatial).

20 September adalah tanggal yang ditunjuk sebagai pemasaran perdana trio iPhone 11 di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain. iPhone 11 yang tersedia dalam pilihan storage 64, 128 atau 256 GB dihargai mulai $699; sedangkan iPhone 11 Pro dan 11 Pro Max dengan pilihan storage 64, 256 atau 512 GB masing-masing dibanderol mulai $999 dan $1.099.


Sumber: Apple 1, 2.

iPhone 8 dan 8 Plus Teruskan Jejak Pendahulunya dengan Peningkatan Performa dan Wireless Charging

Dalam event yang digelar di Steve Jobs Theater di komplek baru Apple Park, Apple sebenarnya juga memperkenalkan dua iPhone baru lain di samping iPhone X. Dijuluki iPhone 8 dan 8 Plus, keduanya adalah penerus langsung iPhone 7 dan 7 Plus yang menurut saya hanya membawa pembaruan inkremental.

Desain dan layar

iPhone 8 dan 8 Plus

Kalau perubahannya sedikit, lalu kenapa mereka tidak dinamai iPhone 7S dan 7S Plus? Well, dalih Apple adalah keduanya mengemas desain baru serba kaca di depan dan belakang, dipadukan material aluminium pada bagian samping. iPhone 8 dan 8 Plus masih tahan air seperti pendahulunya, tapi kini juga mendukung wireless charging seperti iPhone X.

Secara keseluruhan, desain iPhone 8 sangat identik dengan iPhone 7. Layarnya pun juga sama-sama berukuran 4,7 inci (5,5 inci untuk 8 Plus), dengan resolusi yang juga tidak berubah. Yang berubah menurut Apple adalah kemampuannya untuk mereproduksi warna secara lebih akurat, serta dukungan True Tone untuk mengatur suhu warna layar sesuai dengan kondisi pencahayaan sekitar.

iPhone 8 dan 8 Plus masih mengandalkan Touch ID, namun Apple sama sekali tidak menyinggung apakah sensor sidik jari yang dipakai masih sama seperti sebelumnya atau tidak. Konfigurasi speaker stereo yang diperkenalkan iPhone 7 diyakini 25 persen lebih lantang dan lebih terasa dentuman bass-nya pada penerusnya ini.

Spesifikasi

iPhone 8

Di balik penampilan yang sudah mulai terlihat membosankan itu – apalagi setelah melihat iPhone X – tersimpan dapur pacu yang sama ganasnya seperti milik iPhone X. Chip A11 Bionic dan RAM 2 GB (3 GB untuk 8 Plus) sudah pasti sanggup menyuguhkan performa terbaik, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk menikmati konten augmented reality (AR).

Prosesor 6-core yang terdapat di dalamnya terdiri dari dua performance core yang 25 persen lebih cepat dan empat efficiency core yang 70 persen lebih cepat dari sebelumnya. Menariknya, keenam inti prosesor pada A11 Bionic ini bisa dimanfaatkan semuanya secara bersamaan untuk menyuguhkan kinerja multi-threaded yang lebih cepat sampai 70 persen.

Dari kacamata seorang geek, peningkatan performa multi-threaded ini merupakan sebuah pembaruan yang signifikan. Pasalnya, selama ini chip A-series besutan Apple selalu unggul dalam hal performa per core, tapi tertinggal untuk urusan multi-threaded.

Kamera

iPhone 8 Plus

Seperti tahun lalu, iPhone 8 mengemas kamera tunggal, sedangkan 8 Plus lebih superior dengan kamera ganda. Apple mengklaim telah menggunakan sensor 12 megapixel baru yang lebih responsif perihal autofocus dan lebih jago untuk urusan HDR. Ini semua sampai opsi perekaman video 4K 60 fps dan LED flash empat warnanya sama seperti yang terdapat pada iPhone X.

Namun kamera iPhone X tetap lebih unggul ketimbang iPhone 8 Plus. Pasalnya, kamera kedua iPhone 8 Plus cuma dibekali oleh lensa telephoto f/2.8 (satu stop lebih rendah dari milik iPhone X) dan OIS-nya hanya terdapat pada kamera pertamanya saja.

Terlepas dari itu, fitur baru Portrait Lighting tetap hadir di iPhone 8 Plus. Kamera depannya juga mempunyai resolusi 7 megapixel, tapi tanpa sistem TrueDepth yang mendampinginya, Portrait Mode dan Portrait Lighting pun tidak dimungkinkan menggunakan kamera depan ini – satu alasan lagi yang membuat kamera iPhone X lebih superior.

Harga dan ketersediaan

iPhone 8 Plus

Sebelum iPhone X, iPhone 8 dan 8 Plus akan lebih dulu meluncur ke pasaran mulai 22 September mendatang. Untuk iPhone 8, banderol yang ditetapkan adalah $699 untuk varian berkapasitas 64 GB dan $849 untuk varian 256 GB. iPhone 8 Plus tentu saja lebih mahal: $799 untuk 64 GB dan $949 untuk 256 GB. Kedua ponsel akan tersedia dalam tiga pilihan warna: silver, space gray dan tipe rose gold baru.

Sumber: Apple.

Inilah iPhone X, Smartphone Tanpa Bezel Perdana dari Apple

2017 resmi menjadi tahun meledaknya tren smartphone tanpa bezel dengan partisipasi dari Apple. Sesuai dengan rumor yang berkepanjangan selama ini, Apple akhirnya memperkenalkan iPhone X – dibaca “ten” untuk menandakan tahun kesepuluh iPhone eksis – dan bersamanya datang desain baru yang Apple harapkan bisa menjadi standar industri smartphone dalam satu dekade mendatang.

Desain dan layar

iPhone X

Anda yang mengikuti perkembangan rumor iPhone X sebelum-sebelumnya pasti sudah tidak asing lagi dengan desainnya. Bagian depannya diisi penuh oleh layar OLED 5,8 inci beresolusi 2436 x 1125 pixel (458 ppi) yang mendukung HDR, True Tone (seperti di iPad Pro) dan 3D Touch. Apple menyebutnya Super Retina Display, dan ini semakin dibenarkan oleh rasio kontras 1.000.000:1 serta tingkat kecerahan maksimum 625 nit.

Selain layar masif tersebut, bagian depannya hanya menyisakan porsi kecil di atas yang menjadi rumah untuk sederet sensor dan sistem kamera TrueDepth. TrueDepth merupakan komponen penting dalam iPhone X yang memungkinkan realisasi sistem keamanan biometrik baru bernama Face ID. Ya, mengingat iPhone X tidak dilengkapi tombol Home, Touch ID pun harus diganti oleh sistem pengenal wajah.

iPhone X

Mulai dari membuka perangkat sampai melakukan pembayaran dengan Apple Pay, semuanya kini mengandalkan Face ID. Gabungan kamera inframerah, dot projector dan flood illuminator memungkinkan iPhone X untuk mengenali wajah pengguna secara cepat dan akurat, bahkan di malam hari sekalipun.

Semua ini dikemas dalam bodi tahan air yang memadukan material kaca dan stainless steel, mirip seperti iPhone 4 tapi dengan lekukan-lekukan yang sangat mulus. Panel belakang yang terbuat dari kaca pada akhirnya juga memungkinkan iPhone X untuk mengemas dukungan wireless charging.

Spesifikasi

iPhone X

iPhone X ditenagai oleh chip A11 Bionic yang terdiri dari prosesor 6-core dan GPU 3-core buatan Apple sendiri, dengan performa yang sudah bisa dipastikan lebih kencang ketimbang milik iPhone 7 dan 7 Plus. Kendati demikian, Apple bilang kalau A11 Bionic juga lebih irit daya dan memungkinkan baterai iPhone X untuk bertahan 2 jam lebih lama ketimbang iPhone 7.

Apple seperti biasa tidak menyebutkan seberapa besar RAM yang dimiliki iPhone X, namun bocoran yang beredar di internet mengatakan bahwa iPhone X dibekali RAM 3 GB. Apple tidak lupa menegaskan kalau A11 Bionic juga berperan penting dalam menyuguhkan pengalaman augmented reality (AR) yang immersive, dibantu oleh API ARKit pada iOS 11.

Tidak kalah menarik adalah komponen neural engine yang terdapat pada A11 Bionic. Neural engine dirancang secara spesifik untuk menunjang kinerja algoritma machine learning – salah satunya untuk fitur Face ID tadi – dengan kemampuan mengolah secara real-time hingga 600 miliar pengoperasian per detik.

Kamera

iPhone X

Beralih ke kamera, iPhone X mengemas sepasang kamera 12 megapixel yang semuanya dilengkapi optical image stabilization (OIS). Kamera yang pertama didampingi oleh lensa wide-angle f/1.8, sedangkan yang kedua ditemani lensa telephoto f/2.4, kemudian di antaranya terdapat LED flash empat warna.

Apple mengklaim kamera baru iPhone X mampu menghasilkan foto HDR yang lebih baik dan mengunci fokus lebih cepat dalam kondisi minim cahaya. Video kini bisa direkam dalam resolusi maksimum 4K 60 fps, dan mode slow-motion dapat diaktifkan dalam resolusi 1080p 240 fps.

iPhone X

Selain fitur Portrait Mode yang diperkenalkan iPhone 7 Plus, iPhone X turut mengemas fitur kelanjutannya yang bernama Portrait Lighting. Dengan fitur ini, pengguna dapat memilih untuk mengambil foto dalam lima situasi pencahayaan yang berbeda, termasuk salah satunya yang mencoba mereplikasi efek pencahayaan di panggung, dengan fokus pada subjek foto dan latar serba hitam.

Kamera depannya yang merupakan bagian dari sistem TrueDepth tadi turut mendapatkan upgrade signifikan. Kini mengemas resolusi 7 megapixel, kamera depannya bahkan juga bisa digunakan untuk mengambil selfie dalam Portrait Mode dan Portrait Lighting.

Cara pengoperasian baru

iPhone X

Hilangnya tombol Home pada iPhone X juga memaksa Apple untuk memikirkan cara baru bagi pengguna untuk mengoperasikannya. Yang pertama, seperti sudah disinggung tadi, pengguna dapat membuka iPhone X dengan menatap ke layar dan mengusapkan jarinya dari bawah ke atas layar.

Selanjutnya, untuk keluar dari aplikasi, pengguna tinggal mengusap layar ke atas dari bagian bawah. Lalu untuk berpindah dari satu aplikasi ke yang lain, pengguna dapat menerapkan gesture yang sama, tapi menahan jarinya di tengah-tengah sampai muncul deretan aplikasi yang terbuka.

iPhone X

Control Center kini dibuka dengan mengusap layar ke bawah dari bagian indikator sinyal dan baterai di atas kanan, sedangkan Siri dapat dipanggil dengan menekan dan menahan tombol Power di sisi kanan. Saya pribadi juga bertanya-tanya, “Lalu bagaimana cara mematikan iPhone X?” Sayang Apple sama sekali tidak menyinggung topik tersebut, namun saya duga opsinya bisa jadi tersedia di Control Center.

iPhone X turut memperkenalkan fitur baru pada iMessage bernama Animoji, singkatan dari animated emoji. Cara kerjanya melibatkan sistem pengenal wajah tadi yang bertugas menganalisa lebih dari 50 pergerakan otot wajah pengguna, lalu menerjemahkannya menjadi berbagai ekspresi pada karakter emoji yang berbeda-beda.

Harga dan ketersediaan

iPhone X

iPhone X bakal ditawarkan dalam dua varian kapasitas: 64 GB atau 256 GB, dengan harga masing-masing $999 dan $1.149. Kedengarannya sangat mahal memang, tapi sebagai perspektif, iPhone 7 Plus tahun lalu dibanderol $949 untuk varian dengan kapasitas terbesarnya.

Apple bakal menerima pesanan iPhone X mulai 27 Oktober mendatang, dan konsumen bisa mendapatkannya mulai 3 November. Pilihan warna iPhone X sendiri hanya ada dua, yakni silver atau space gray.

Sumber: Apple.

Sejarah iPhone dari Generasi Pertama Sampai Terbaru

Sejarah iPhone dari Generasi Pertama Sampai Terbaru

Tidak terasa kita sudah sampai di bulan Agustus. Paling tidak dalam satu atau dua bulan ke depan, Apple bisa dipastikan akan merilis generasi terbaru smartphone andalannya. Continue reading Sejarah iPhone dari Generasi Pertama Sampai Terbaru

Apple Mulai Produksi Generasi Penerus iPhone 6 dan iPhone 6 Plus

Sudah beralih ke perangkat iPhone seri terbaru iPhone 6 dan 6 Plus? Bagaimana kesan Anda akan perangkat smartphone teranyar milik Apple tersebut? Rasanya baru sebentar duo iPhone dengan layar lebih lebar itu masuk ke pasar Indonesia namun kabar terbaru dari Bloomberg menyebutkan bahwa Apple sudah mulai memproduksi generasi penerus sang iPhone.
Continue reading Apple Mulai Produksi Generasi Penerus iPhone 6 dan iPhone 6 Plus

Selipkan Smartphone ke Dalam Casing Ini, Maka Anda Mendapat Tablet

Membawa smartphone dan tablet sekaligus sudah menjadi hal umum di tahun 2015 ini. Saat ingin menghubungi seseorang, baik melalui panggilan telepon atau chat, smartphone lah yang akan kita gunakan. Saat ingin membaca atau menonton video di YouTube, kita beralih ke tablet. Continue reading Selipkan Smartphone ke Dalam Casing Ini, Maka Anda Mendapat Tablet

Aplikasi Something Good to Read Adalah Solusi Atas Kebiasaan Anda Menumpuk Artikel di Layanan Read Later

Berkat internet, kita bisa membaca berbagai artikel menarik sehari-harinya. Begitu banyaknya artikel yang menarik – seperti yang TRL selalu sediakan setiap harinya 🙂 – sampai-sampai sebagian besar dari kita lebih sering menyimpannya memakai layanan read later seperti Pocket ketimbang langsung membacanya. Continue reading Aplikasi Something Good to Read Adalah Solusi Atas Kebiasaan Anda Menumpuk Artikel di Layanan Read Later