Tag Archives: Apple Pay

Fitur Baru Anchor Permudah Kreator Podcast Memonetisasi Karyanya

Menjadi YouTube-nya podcast mungkin terdengar sangat ambisius, akan tetapi itulah misi yang sedang dikejar oleh Anchor. Melalui aplikasi gratisnya, siapapun bisa membuat sekaligus memublikasikan podcast, dan sekarang siapapun juga dapat menghasilkan uang dari konten audio-only kreasinya tersebut.

Anchor baru saja meluncurkan fitur bernama Listener Support (untuk sementara baru di Amerika Serikat), yang memungkinkan para kreator podcast untuk memonetisasi karyanya masing-masing melalui donasi rutin dari para pendengar. Yang namanya donasi, tentu saja sifatnya sukarela, sehingga para pendengar pun tidak perlu cemas podcast favoritnya di Anchor tiba-tiba tidak bisa diakses karena jadi berbayar.

Jadi, usai kreator mengaktifkan fitur ini melalui dashboard profilnya di situs Anchor, maka akan muncul sebuah tombol berlabel “Listener Support” pada profil publiknya masing-masing, lengkap beserta tautan pada deskripsi podcast-nya sehingga para pendengar bisa langsung memberikan dukungan dalam bentuk uang.

Anchor Listener Support

Dari sisi pendengar, mereka tidak harus memiliki akun Anchor untuk bisa memberikan donasi. Mereka bahkan tidak perlu menggunakan aplikasi Anchor, dari aplikasi podcast bawaan iOS maupun Google Podcasts pun juga bisa. Opsi donasi yang tersedia ada tiga: $1, $5 dan $10, dan proses transaksinya ditangani oleh Stripe.

Karena mengandalkan bantuan Stripe, pembayaran pun bisa menggunakan Apple Pay maupun Google Pay. Anchor sejatinya ingin memastikan bahwa para pendengar bisa memberikan dukungannya ke podcaster favoritnya masing-masing semudah mungkin.

Begitu juga sebaliknya, Anchor tidak mau menyusahkan para kreator memperoleh imbalan dari hasil karyanya. Donasi yang diterima dari para pendengar bisa langsung mereka cairkan ke rekening bank masing-masing sewaktu-waktu, tidak perlu menunggu sampai akhir bulan atau periode tertentu.

Anchor Listener Support

Lalu yang mungkin menjadi pertanyaan, Anchor sendiri dapat apa? Mereka mengambil fee 4,5%, yang diklaim paling sedikit di industri podcasting. Kendati demikian, Stripe selaku perantara transaksi juga menarik fee standarnya: 5% + 10 sen dolar untuk setiap transaksi, ditambah lagi 25 sen dolar setiap kali kreator mencairkan donasinya.

Gambaran yang lebih jelasnya seperti ini: sebagai kreator podcast, anggap Anda punya 10 pendengar yang masing-masing mendonasikan $10 per bulan, maka setiap bulannya Anda bisa mendapatkan imbalan bersih senilai $89 setelah dipotong berbagai macam fee itu tadi.

Sumber: Anchor.

Langkah Telkomsel Seriusi Bisnis T-Cash

Penetrasi penggunaan smartphone dengan teknologi canggih di kalangan masyarakat Indonesia kian meningkat. Berbagai layanan yang berkembang makin membuat masyarakat nyaman melakukan berbagai hal dari sentuhan layar ponselnya. Potensi ini pula yang membuat Telkomsel makin mantap untuk meneruskan pengembangan dan pemasaran layanan mobile payment yang dimilikinya T-Cash. Namun apakah pangsa pasar di Indonesia secara umum sudah siap dengan teknologi ini, dan bagaimana Telkomsel harus menginisiasi persebaran layanan ini?

Dalam sebuah kesempatan jumpa pers Minggu lalu membahas khusus tentang T-Cash, GM Digital Payment and Banking Product Development Telkomsel Herman Suharto memperlihatkan optimisme perusahaan terhadap layanan ini. Dibubuhkannya fitur Near Field Communications (NFC) pada T-Cash (diberi nama T-cash Tap) membuat Telkomsel optimis untuk menggarap pasar yang lebih luas. Setelah saat ini beroperasi di Jabodetabek, tahun ini ditargetkan 4 kota lain (Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar) akan segera disinggahi.

Keuntungan T-Cash untuk Telkomsel masih belum seberapa

Dari pemaparan Herman dalam presentasinya disebutkan Average Revenue Per User (ARPU) T-Cash berada di kisaran Rp 66.000,- per bulan. Jika saat ini sudah ada 300.000 pengguna, artinya pemasukannya sekitar Rp 19,8 miliar. Dan untuk trafik per tahun artinya Telkomsel mendapat Rp 237,6 miliar. Belum terlihat signifikan bagi bisnis Telkomsel jika keuntungan sepanjang 2014 (laporan yang sudah diterbitkan) sebanyak Rp 66,25 triliun.

Artinya Telkomsel benar-benar harus bertaruh jika memang memutuskan untuk berinvestasi lebih dalam menyebarkan bisnis tersebut. Jika dibandingkan dengan operator pesaing, Indosat Ooredoo dengan layanannya Dompetku, penetrasinya masih cukup jauh. Dompetku sendiri berhasil membukukan pemasukan Rp 2,5 triliun sepanjang 2015. Ada yang perlu dibenahi tentang edukasi pengguna dan persebaran layanan, mengingat pengguna Telkomsel masih diklaim menjadi yang terbanyak di Indonesia.

T-Cash menjadi entitas terpisah dari bisnis operator Telkomsel

Setelah sebelumnya santer terdengar isu spin-off T-Cash dari Telkomsel, Herman turut menyinggung hal tersebut dalam pemaparannya. Dari pihak T-Cash menyatakan bahwa telah siap untuk menjadi entitas bisnis tersendiri. Berbagai hal bahkan sudah disiapkan, termasuk struktur organisasi yang akan menjadi pionir penggerak bisnis T-Cash. Dengan fitur utama yang telah dimiliki T-Cash saat ini, yakni e-money, purchase online dan pay-on-mobile dinilai telah mampu untuk menjadi revenue generation terpisah bagi perusahaan.

Selain itu T-cash Tap yang sudah mengantongi lisensi dari Bank indonesia sebagai layanan uang elentronik turut meyakinkan tim T-Cash untuk mulai merintis bisnis secara mandiri. Rekanan merchant yang telah menggunakan T-Cash yang semakin luas juga menjadi indikator kematangan bisnis oleh perusahaan.

Dengan keuntungan yang dihasilkan yang belum signifikan, akan sangat riskan bagi T-Cash untuk perkembangan layanan mobile payment Telkomsel. Karena masih banyak hal yang harus dielaborasi antara layanan Telkomsel dengan T-Cash untuk mencapai target pengguna. Tahun ini saja ditargetkan 5-6 juta pengguna baru menggunakan T-Cash.

Ingin bermitra dengan Apple Pay dan Samsung Pay jika resmi masuk ke Indonesia

Teknologi serupa sudah diterapkan pemain besar smartphone dunia dalam handset-nya, oleh Apple dan Samsung. Telkomsel sendiri (khususnya divisi T-Cash) juga siap untuk melakukan kemitraan dengan Samsung Pay ataupun Apple Pay ketika mereka sudah masuk pasar Indonesia. Samsung sendiri tengah menginisiasi kehadirannya di Asia Tenggara, namun belum ada kabar pasti apakah Indonesia akan masuk ke daftar ekspansi mereka atau tidak.

Menggandeng Apple Pay atau Samsung Pay artinya akan menjadi kombinasi dua arah. Pihak Apple/Samsung akan mempersiapkan teknologi melalui handset-nya, sedangkan T-Cash harus mempersiapkan operasional lainnya untuk transaksi. Bisa menjadi sebuah simbiosis mutualisme, karena pemain luar yang masuk ke Indonesia setidaknya harus menggandeng pemain lokal yang memiliki izin untuk mengelola transaksi keuangan, dalam hal ini Telkomsel sudah mengantongi izin dari BI.

Teknologi yang digunakan oleh Apple dan Samsung tak jauh beda, yakni menggunakan NFC. Namun jika melihat dari sisi Apple atau Samsung, mereka pasti menginginkan sebuah pendekatan yang lebih umum, artinya tidak membatasi penggunaan operator seluler tertentu, karena kemitraan dengan pihak lokal bisa saja dijalin dengan instansi perbankan. Namun tak menutup kemungkinan juga dengan basis pengguna Telkomsel yang sudah sangat besar. Yang jelas ujung-ujungnya saat kerja sama ini terjadi, maka teknologi yang dikembangkan T-Cash mungkin akan mangkrak.

T-Cash harus fokus pada persebaran akses dan pengguna

Memiliki ekosistem pengguna smartphone yang tinggi bukan berarti penggunanya siap terap dengan pembaruan teknologi canggih yang dibubuhkan. Untuk saat ini, bagi siapapun pemain di mobile/electronic payment via smartphone tantangan utamanya adalah memperluas basis pengguna dan melakukan edukasi pasar. Jika mengambil khasus T-Cash, memperluas pangsa pasar dan memfokuskan kepada pengguna dapat menjadi strategi andal ketimbang harus melakukan spin-off ataupun jalinan kerja sama dengan pemain baru.

Terlalu menguras energi jika entitas bisnis harus dibangun dari awal. Potensi T-Cash tak lain hadir dari kekayaan pengguna operator seluler yang dimiliki Telkomsel. Basis pengguna Telkomsel yang luas cenderung memberikan nilai positif bagi T-Cash untuk melebarkan kerja sama dengan mitra merchant di daerah.

Application Information Will Show Up Here

IDC Predicts Mobile Payment in APAC to Reach One Trillion Dollar by 2017

The growth of mobile commerce (mCommerce) adoption in APAC has drawn the attention of many. Some even predict that it will even contribute to more than half of global trend. The International Data Corporation (IDC) forecasted that this positive trend of mCommerce will also affect the increase if mobile payment in the region, as it predicted that the total volume of mobile payment in Asia Pacific (APAC) will be 124% higher, reaching $1 trillion in value. Continue reading IDC Predicts Mobile Payment in APAC to Reach One Trillion Dollar by 2017

Samsung Resmi Caplok LoopPay, Disiapkan untuk Jadi Penangkal Apple Pay?

Kendati kabar miring soal dominasi Samsung yang mulai runtuh berkembang di media namun geliat bisnis raksasa asal Korea Selatan itu terbukti masih tangguh. Ditunjukkan dengan adanya konfirmasi pembelian LoopPay oleh sang vendor baru-baru ini.

Continue reading Samsung Resmi Caplok LoopPay, Disiapkan untuk Jadi Penangkal Apple Pay?

Samsung (Juga) Siap Luncurkan Sistem Pembayaran Mobile?

Persaingan yang berlangsung antara Samsung dan Apple ternyata terus berlanjut, tidak hanya bersaing di sisi hardware, kini Samsung juga dirumorkan tengah bersiap untuk membayangi Apple dengan meluncurkan sistem pembayaran mobile dan akan menjadi rival Apple Pay.
Continue reading Samsung (Juga) Siap Luncurkan Sistem Pembayaran Mobile?

Antisipasi Apple Pay, Samsung Godok Smartwatch Dengan Pemindai Sidik Jari dan Fungsi Pembayaran

Memiliki 4 varian smartwatch dengan berbagai fitur dan platform tampaknya tak membuat Samsung berhenti menggarap sektor wearable device. Menurut media lokal Korea, Samsung masih berkeinginan merilis satu lagi perangkat di kategori yang sama, namun kali ini dengan fitur yang lebih mutakhir, berbekal sensor pemindai sidik jari.

Continue reading Antisipasi Apple Pay, Samsung Godok Smartwatch Dengan Pemindai Sidik Jari dan Fungsi Pembayaran

PayPal Berpendapat Bahwa Keamanan Apple Pay Sangat Rentan?

Pada event peluncuran Apple beberapa waktu lalu, selain mengumumkan sejumlah produk baru seperti smartphone iPhone 6, iPhone 6 Plus dan jam tangan Apple Watch, perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini juga telah mengumumkan layanan baru bernama Apple Pay.
Continue reading PayPal Berpendapat Bahwa Keamanan Apple Pay Sangat Rentan?