Tag Archives: Arisan

CEO Mapan Ardelia Apti

Cetak Pertumbuhan 3x Lipat, Mapan Terus Dorong Pemberdayaan Perempuan di Indonesia

Platform arisan digital Mapan merupakan perusahaan teknologi keuangan berbasis komunitas yang berfokus pada penyediaan akses dan kesempatan untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah. Perusahaan sempat masuk ke dalam ekosistem Gojek hingga akhirnya diakuisisi penuh pada 2017.

Pada 2022 lalu, Mapan mengumumkan pendanaan seri A senilai $15 juta atau setara Rp223 miliar. Dana segar ini disebut akan digunakan untuk mengembangkan lebih lanjut layanan arisan digital melalui perluasan jangkauan produk dan bermitra dengan pemasok terbaik.

Dalam wawancara bersama DailySocial.id, CEO Mapan Ardelia Apti mengungkapkan pertumbuhan bisnis perusahaan yang dinilai cukup signifikan, “Pada periode 2021-2022, revenue kita meningkat 3x lipat secara Year on Year (YoY). Hal ini juga didukung oleh pertumbuhan jumlah pengguna baik dari sisi mitra usaha dan anggota arisan di platform Mapan.”

Hingga saat ini, Mapan berhasil menjangkau sekitar 250 ribu agen atau mitra dan melayani lebih dari 3 juta pengguna, tidak disebutkan berapa orang yang aktif dari angka tersebut.

Mereka melihat ada potensi yang sangat besar di sektor ini. Pihaknya menilai masyarakat masih memiliki isu dalam hal disiplin menabung. “Kami percaya digitalisasi arisan adalah solusi yang sustainable dalam collective saving. Kita juga mencanangkan untuk bisa menjangkau 10 juta rumah tangga dengan solusi ini di tahun 2026,” tambah Ardelia.

“Di samping itu, kita juga menambah jumlah SKU yang ditawarkan dengan metode arisan. Memperluas jangkauan ke beberapa daerah di Indonesia seperti Sumatra, Sulawesi, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Hal ini yang mendorong revenue terus meningkat,” ujar Ardel, panggilan akrabnya.

Untuk SKU sendiri, Mapan melakukan riset tersendiri untuk mengetahui kebutuhan dari para anggota. Perusahaan juga memilih supplier yang cocok untuk target pasar. Saat ini, untuk supply, penyimpanan, serta pengiriman  dilaksanakan oleh partner, saat ini adalah Blibli.

Dorong pemberdayaan perempuan

Melalui berbagai layanannya, Mapan memberikan akses dan peluang bagi penggunanya untuk bisa lebih berdaya dan mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Saat ini terdapat empat produk utama di platform mapan, yaitu Mapan Arisan, Mapan Toko, Mapan Mart, dan Mapan Pulsa.

Mapan menargetkan pengguna dari kalangan perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga atau pemilik warung, ingin berkontribusi buat keluarganya sebagai Mitra Usaha Mapan atau MUMs. Mereka yang menjadi perpanjangan tangan layanan Mapan di lingkungannya dan mendistribusikan konsep arisan digital pada para anggotanya.

Salah satu kisah yang dibagikan oleh seorang MUM bernama Eka Uswatun yang sebelumnya pernah menjadi karyawan swasta namun memutuskan untuk fokus ke keluarga setelah menikah. Ketika pandemi, ia mengaku, “Mapan membantu saya untuk bertahan secara finansial dan akhirnya saya bisa membantu ekonomi keluarga saya.”

Selain itu, Eka juga aktif melakukan edukasi ke warga sekitar untuk bisa menjadi lebih berdaya, mandiri, dan produktif secara finansial lewat Mapan. “Persona yang ditargetkan adalah para perempuan yang bisa menjadi pionir dalam kelompok arisan ini serta membantu menyampaikan nilai dari platform ini.

Profilnya sendiri cukup beragam. Banyak MUMs yang Banyak di 30-40an. Ada yang punya bisnis reseller ada yang ini jadi bisnis pertamanya. Kebanyakan adalah sebagai pribadi, Mapan ini source utama. Kebanyakan housewives yang tidak memiliki penghasilan dan mapan bisa menjadi source of income melalui komisi.

“Selain menggencarkan digitalisasi arisan, kita juga punya tim community management di daerah-daerah utama kehadiran Mapan. Kami berusaha untuk tidak hanya melakukan empowering dalam hal berjualan dan menghasilkan pemasukan tetapi juga untuk pengayaan ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan,” jelas Ardel.

Mapan juga mengoperasikan MapanTV yang berisi video dengan topik terkait women empowerment serta program-program yang ada di platformnya. Melalui kanal ini, mereka juga kerap menayangkan kelas pemberdayaan seperti kelas masak online. Selain itu, komunitas di Mapan juga secara rutin melakukan kopdar, termasuk menyelenggarakan event yang bukan hanya berisi informasi terkait mapan tetapi juga membahas kesadaran akan kesehatan fisik dan mental.

Dalam wawancara ini, Ardel turut membagikan pengalamannya sebagai seorang pemimpin perempuan dan sebagai pekerja pada umumnya. Ia mengungkapkan bahwa terkadang, tantangan yang dihadapi datang dari diri sendiri. Banyak kasus perempuan tidak bisa meningkatkan derajat hidupnya karna terhhalau limitasi yang ia buat sendiri.

Ardel ditunjuk menjadi CEO Mapan menggantikan Hendra Tjanaka pada Juni 2022 setelah menjalani masa transisi selama lima bulan. Ia merasa ini adalah kesempatan luar biasa untuk bekerja di sebuah perusahaan yang mengedepankan women empowerment. Sebelumnya, Ardelia bekerja sebagai Country Director di Element, Inc. dan konsultan di McKinsey & Company.

Sebagai CEO perempuan, Ardel mengaku tidak ada tantangan yang signifikan dari sisi penerimaan tim, “Lebih kepada membangun kepercayaan diri sendiri. Bagaimana aku menghadapi keraguan atas diriku sendiri. Salah satu caranya adalah dengan bersikap terbuka dan menerima kritik dan saran dari orang lain,” ungkapnya.

Menjadi seorang leader, satu hal yang penting adalah memiliki kedekatan dengan karakteristik audiens Mapan yang adalah perempuan. Itulah yang menjadi alasan perusahaan banyak melakukan riset, mengunjungi rumah MUMs, juga melakukan kopdar.

“Supaya kita bisa pastikan untuk menyediakan solusi dan layanan yang sesuai dengan target market yang adalah perempuan, sesuai nature dan karakteristik perempuan, kebutuhan perempuan dan opportunity yang cocok dilaksanakan perempuan. Arisan sendiri menurut aku sangat cocok. Kami lakukan digitalisasi dan ekspansi agar arisan ini bisa jadi sesuatu yang lebih impactful,” ujarnya.

Di Mapan, ia juga merasakan banyak keselarasan antara semangat tim dengan layanan yang disediakan untuk menjadi perusahaan yang relevan dengan misinya. karena banyak alignment antara spirit tim, layanan yang dilaksanakan, untuk menjadi perusahaan yang relevan dengan misinya. Hingga saat ini tim Mapan sudah berkembang menjadi sekitar 150 karyawan.

Tanggal 21 April lalu merupakan peringatan hari Kartini yang bertepatan dengan Lebaran Idul Fitri 2023. Salah satu poin yang ingin diangkat oleh Ardel adalah bahwa perempuan butuh lebih banyak representasi di level kepemimpinan untuk bisa membantu membangun kepercayaan diri. Satu hal penting adalah seberapa percaya kita pada kemampuan sendiri untuk bisa mencapai posisi yang kita inginkan.

Salah satu ungkapan favorit Ardel dari RA Kartini adalah “Kerja! Kerja! Kerja! Perjuangkan kebebasanmu! Baru kemudian kalau kau telah bebaskan dirimu sendiri dengan kerja, dapatlah kau menolong yang lain-lain!” Ia percaya bahwa kita harus bisa membebaskan diri dari batasan-batasan yang dibuat untuk diri sendiri dengan bekerja keras hingga mencapai aktualisasi diri. Hanya dengan membebaskan diri maka kita bisa membebaskan orang lain.

Application Information Will Show Up Here

5 Aplikasi Arisan Online yang Terbaik di Tahun 2023

Dengan bantuan layanan aplikasi online, pengisian voting bisa dilakukan dengan lebih mudah, bahkan sekarang arisan juga sama. Lebih mudah untuk mengetahui siapa yang memenangkan lotre tanpa membuat gelas kocok dan kertas gulung. Cukup gunakan aplikasi arisan, selesai!

Bagi kamu yang masih mencari aplikasi yang tepat untuk berbagai kalangan, berikut beberapa rekomendasinya. Simak informasi selengkapnya di bawah ini!

1. Spin The Wheel

Google Play Store

Spin The Wheel adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengocok arisan online. Fitur aplikasi ini tidak hanya mudah digunakan tetapi juga mendukung kebutuhan arisan.

Ada menu yang diputar secara otomatis untuk menentukan siapa yang menerima pertemuan sosial. Seolah itu belum cukup, Spin The Wheel juga menawarkan fitur obrolan dan chat yang bisa langsung digunakan sebagai sarana komunikasi.

2. Lucky Wheel Lucky Draw

Google Play Store

Kamu juga dapat menggunakan Lucky Wheel Lucky Draw untuk mengikuti arisan online. Jika anggota arisan online mencapai 5 orang, kamu dapat menggunakan aplikasi ini untuk membuat arisan online.

Pada dasarnya, Lucky Wheel Lucky Draw tidak didedikasikan untuk online. Namun, fitur yang tersedia dapat dengan mudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Arisan Ceria

Google Play Store

Arisan Ceria juga bisa kamu gunakan untuk melakukan arisan online di android. Hanya dengan menginstal aplikasi ini kamu dapat menentukan siapa yang akan memenangkannya. Kamu tinggal menambah jumlah peserta sesuai kebutuhan. Setelah semua peserta masuk, klik Shuffle untuk melihat siapa yang mendapatkan uang arisan.

4. Mapan

Google Play Store

Aplikasi Mapan adalah aplikasi yang dibuat oleh developer lokal untuk kamu yang ingin menambah penghasilan dari rumah. Salah satunya adalah mengikuti arisan online di Mapan.

Ya, aplikasi ini memungkinkan kamu berpartisipasi dalam pertemuan sosial dengan pengguna lain. Selain itu, aplikasi Mapan juga menyediakan cara untuk berkomunikasi antar pengguna. Ini memungkinkan kamu untuk tetap berhubungan dan berbagi kiat bermanfaat tentang pertemuan sosial atau cara untuk meningkatkan penghasilan mu.

5. Arisan Kita

Google Play Store

Arisan Kita adalah aplikasi yang dapat mempermudah seseorang dalam melakukan arisan. Karena tampilannya yang sederhana, namun memiliki banyak fitur, arisan kita cocok untuk mengidentifikasi penerima uang.

Fitur utama seperti riwayat pengumpulan yang menunjukkan daftar semua pemenang berdasarkan periode waktu, pengumpulan data tidak terbatas, tidak memerlukan koneksi internet agar penggunaan aplikasi ini mudah bagi semua orang.

Nah demikianlah rekomendasi aplikasi arisan online terbaik yang direkomendasikan oleh Dailysocial.id . Semoga bermanfaat!

Sebagai platform social commerce, Mapan Arisan diluncurkan sejak 2015. Kini mengklaim memiliki 250 ribu agen

Mapan Tak Sekadar Platform “Social Commerce” untuk Ibu Pedesaan

Sektor e-commerce adalah mesin utama penggerak berbagai inovasi digital, mulai dari pembayaran, logistik, hingga pemberdayaan UMKM. Namun, isu pemerataan masih melekat bagi negara berkembang, seperti Indonesia yang memiliki ribuan pulau, menjadi cikal bakal lahirnya konsep social commerce.

Menurut Research and Markets (2021) dan Alpha JWC Ventures & Kearney (2021) seperti yang disusun DSInnovate dalam laporan “Social Commerce Report: Digitizing the Second-Tier Cities”, pangsa pasar di segmen ini mencapai $8,6 miliar pada 2022 dengan pertumbuhan CAGR per tahunnya sebesar 55%. Diprediksi segmen ini akan tumbuh $86,7 miliar pada 2028 mendatang dengan CAGR 47,9%.

Segmen social commerce yang menargetkan pengguna di kota tier dua dan tiga ini diprediksi pertumbuhan ekonomi digitalnya akan meningkat hingga lima kali lipat pada 2025 mendatang. Kota-kota di luar kota metropolitan juga akan menjadi kontributor GDP dengan angka 3-5% pada 2030, atau senilai $46-77 miliar.

Pasar yang besar inilah yang menjadikan banyak bermunculannya para pemain social commerce. Masih mengutip dari laporan yang sama, setidaknya ada 16 startup yang terdeteksi beroperasi di Indonesia. Mapan bisa dikatakan sebagai pemain tertua, dengan nama sebelumnya RUMA yang sudah beroperasi sejak 2009.

Startup yang didirikan Aldi Haryopratomo ini mengawali perjalanannya dengan menjadi salah satu pionir agen layanan pulsa dan PPOB (payment point online bank) yang beroperasi di Jawa dan Bali. Kemudian pada 2015, meluncurkan Mapan Arisan, terobosan untuk memenuhi kebutuhan produk dasar rumah tangga melalui aplikasi arisan digital. Produk tersebut akhirnya menjadi flagship dan pembeda di antara pemain social commerce kebanyakan.

Pemetaan posisi Mapan terhadap pemain social commerce lain, bila mengacu dari laporan DSInnovate, tidak ada yang menjadi kompetitor langsung, baik itu dari sisi produk maupun model bisnis. Dari sisi produk, Mapan bersanding dengan Berkahi, IbuSibuk, dan Selleri untuk menyajikan rangkaian produk lainnya dan fesyen. Sementara dari model bisnis, Mapan dengan posisi sebagai group buy, bersanding bersama dengan Grupin, Kitabeli, dan Credimart.

 

Perjalanan Mapan Arisan

Aplikasi ini memiliki cara kerja mirip dengan konsep arisan konvensional pada umumnya, yakni menggunakan kocokan untuk menentukan siapa yang mendapatkan giliran di periode tertentu. Bedanya, anggota arisan dimotivasi untuk mencicil barang yang diinginkan, seperti peralatan dapur, rumah tangga, dan furnitur, dan dibeli melalui katalog yang sudah disediakan Mapan.

Seiring berjalannya waktu, katalog Arisan Mapan terus ditambah. Kini tersedia pilihan produk elektronik, gadget, hingga mainan anak, yang disediakan oleh lebih dari 200 brand prinsipal yang telah bermitra.

Anggota dapat memilih barang yang berbeda-beda dalam satu grup. Kemudian, aplikasi akan menentukan dan menyesuaikan jumlah setoran sesuai dengan jenis dan harga barang yang diinginkan. Celah ini bisa dilihat sebagai cara untuk meningkatkan daya beli rumah tangga di kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Ketua arisan akan mendaftarkan kelompok arisannya dengan minimal lima orang ini, dengan masukkan nama, nomor ponsel, alamat, dan pesanan anggota arisan. Kemudian mengisi alamat pengiriman, untuk nantinya dikirim langsung ke alamat anggota arisan. Secara bersama-sama tiap kelompok juga menentukan tanggal kocokan sebagai batas akhir pembayaran setoran. Pemenang arisan tiap bulannya akan diumumkan setelah setoran kelompok berhasil dibayar.

Ketua arisan, yang menjadi perpanjangan tangan dari Mapan, menjadi channel pembayaran tagihan dari para anggotanya. Anggota itu sendiri dapat menyetor uang arisannya berbentuk tunai, atau transfer melalui Gopay. Sebelum arisan selesai dikocok, ketua yang akan menyetorkan seluruh dana ke Mapan, melalui Gopay atau transfer rekening bank.

Konsep Mapan Arisan yang begitu dekat dengan target pengguna Gojek ini akhirnya menginisiasi masuknya Mapan ke dalam ekosistem Gojek sampai resmi diakuisisi penuh pada 2017. Setahun sebelumnya, kedua perusahaan melakukan kerja sama bisnis menyasar pasangan dari mitra Gojek menjadi ketua arisan.

Katalog Mapan Arisan / Mapan

Arisan = social commerce

Dalam wawancara bersama DailySocial.id, CEO Mapan Ardelia Apti menyampaikan konsep arisan ini dapat menjadi pintu masuk menuju akses keuangan yang lebih layak. Isu dari kelas menengah ke bawah adalah belum adanya akses ke layanan perbankan karena nihilnya histori kredit, sehingga banyak yang lari ke pinjaman berbunga besar.

Kondisi ini membuat kelompok masyarakat ini tidak punya banyak pilihan ketika ingin membeli barang dengan harga mahal. Menurut Ardel, panggilan akrab Ardelia, konsep arisan yang diadopsi Mapan ini masyarakat diperkenalkan dengan cara menabung untuk membeli barang yang diinginkan, dengan tetap mengedepankan prinsip kedisiplinan.

“Kami mengawinkan jiwa masyarakat Indonesia yang erat dengan komunitas yang memiliki banyak faktor, yakni mereka senang punya hubungan sosial, tapi level kepercayaannya rendah terhadap perusahaan atau metode pembayaran baru yang tidak dikenal. Komunitas diperlukan sebagai channel untuk mendapatkan informasi baru,” ujar dia.

Selain menggabungkan konsep arisan dengan menabung, Mapan mengurasikan barang-barang pilihan yang cocok dan dibutuhkan anggota arisan agar semakin dipermudah saat memilih barang. Juga, permudah aspek pembayarannya, tidak perlu ada KYC untuk jadi anggota arisan karena ini semua dilakukan dengan berdikari. Akses terhadap kualitas barang yang bagus ternyata adalah isu yang cukup sering dialami oleh masyarakat di luar kota besar.

“Buat grup arisan sendiri karena ini bukan untuk kredit atau menabung, sehingga enggak ada risiko finansial. Kalau ada anggota yang gagal bayar, akan diatur secara kekeluargaan oleh grupnya. Kita pegang ketua arisan sebagai agen kami untuk bantu proses perkenalan pasar.”

Dia melanjutkan, “Kita buat produk arisan di Mapan ini relevan, mulai dari cara pembayaran dan bentuk komunitas, tujuannya agar masyarakat bisa lebih percaya dengan ekosistem yang kita buat.”

Selain Mapan Arisan, perusahaan juga mengembangkan solusi lainnya, yakni Mapan Pulsa (PPOB) dan Mapan Mart (platform berjualan sembako dan kebutuhan rumah tangga). Keduanya adalah channel tambahan bagi ketua arisan (disebut agen) untuk memperoleh penghasilan di luar penghasilan utama dari suami demi menyokong keluarga.

Mapan menargetkan pengguna dari kalangan perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga atau pemilik warung, ingin berkontribusi buat keluarganya. Ardel menceritakan, kondisi nyata yang dialami oleh seorang agen Mapan bahwa ia berhasil memberikan performa terbaik hingga penghasilan yang diterima akhirnya menjadi penghasilan utama di keluarganya.

“Rentang usia pengguna kami dari usia 35-50 tahun. Yang kami rekrut sebagai agen itu adalah ibu-ibu yang sudah tech-savvy, early adopter, dan menjadi key opinion leader (KOL) di lingkungannya. Jadi minimal mereka sudah punya digital wallet dan bank payment, sebab mereka jadi perpanjangan tangan kami dan agen untuk mengedukasi teman-temannya.”

Tim Mapan / Mapan

Menjadi perusahaan berkelanjutan

Sebagai startup, Mapan juga dihadapkan pada tuntutan untuk menjadi perusahaan berkelanjutan. Ardel menuturkan, pendapatan perusahaan pada saat ini bersumber dari kemitraan dengan brand prinsipal yang menyuplai barang-barang di katalog Mapan Arisan. Ada sejumlah komisi yang diterima perusahaan apabila berhasil menjualnya ke anggota arisan.

Mapan memberikan akses kepada mereka ke komunitas terdalam yang sebelumnya belum bisa di rambah dengan cara yang unik. Sebelumnya, untuk masuk ke daerah diperlukan faktor pemengaruh langsung yang punya peranan penting agar dilirik masyarakat. “Dengan konsep arisan dan menghubungkan brand prinsipal, kami ada di tengah-tengah. Kami bisa profitable dengan generate profit dari B2B. Kita tidak charge interest sama sekali dari arisan.”

Tak hanya didorong dari B2B, operasional di internal Mapan sejak tiga tahun terakhir mulai menerapkan konsep light asset. Maksudnya, seluruh rantai pasok menggunakan kemitraan dengan pihak ketiga, baik dari pengadaan hingga pengiriman, termasuk pengadaan produk di Mapan Mart menggunakan kemitraan dengan Blibli. Mapan hanya menjadi channel penjualan bagi brand prinsipal untuk bertemu dengan target pembelinya.

“Karena kita hanya ambil behaviour existing, jadi enggak perlu ubah hal yang baru, apalagi burning banyak uang. Kebiasaan arisan ini sudah common, hanya perlu digitalisasi saja. Kami bisa naikin level profit dan growth jadi lebih baik dengan memanfaatkan partner karena ini penting buat scalability.”

Karena kecepatan pengiriman bukan jadi sesuatu yang didorong perusahaan, maka setiap barang yang dibeli anggota arisan paling lama sampai 7-14 hari sesuai dengan SLA dari Mapan dan tergantung kondisi di lapangan. Tapi tak jarang kalau di kota-kota besar, durasi pengiriman bisa memakan waktu kurang dari tujuh hari.

Meski tidak dirinci posisi perusahaan terhadap profitabilitas saat ini, Ardel memastikan ada beberapa metriks yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih sehat. “Adanya likuiditas tambahan [fundraising] bisa mempercepat posisi kami bergerak menuju profitabilitas.”

Terkait agen Mapan sejauh ini diklaim telah tembus 250 ribu orang melayani lebih dari 3 juta pengguna, tidak disebutkan berapa orang yang aktif dari angka tersebut. Para agen ini tersebar di 250 kota lapis dua dan tiga di Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan kota Kupang. Sayangnya tidak disebutkan pula kota-kota mayoritas agen Mapan.

Tak hanya ingin dikenal dengan arisan digitalnya, Mapan ke depannya ingin menjadi aplikasi yang memiliki berbagai produk untuk penghasilan tambahan bagi para agen , sekaligus aplikasi untuk belanja berbagai kebutuhan bagi konsumen akhir.

“Dari sisi commerce dan financial kami ingin lebih menyeluruh karena ke depannya Mapan harus jadi ekosistem dari berbagai produk dan layanan.”

Investasi tersebut akan didukung dari perolehan pendanaan Seri A senilai $15 juta yang beberapa lalu diumumkan perusahaan. Dengan demikian, target perusahaan untuk dapat menjangkau 10 juta keluarga Indonesia pada 2026 dapat terealisasi.

Application Information Will Show Up Here

Mapan Announces 223 Billion Rupiah Series A Funding Led by Patamar Capital and Astra Digital

Mapan announced a series A funding worth $15 million or around 223 billion Rupiah. This round was led by Patamar Capital and PT Astra Digital Internasional, with the participation of BRI Ventures, SMDV, Blibli, Prasetia Dwidharma, Flourish Ventures, and 500 Global.

Previously, Mapan’s majority stake (45.53%) was acquired by Gojek through its subsidiary PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay). At that time, Mapan was involved in GoPayLater initiative, a BNPL service that becomes main feature in the Gojek and Tokopedia ecosystems.

Founded in 2009 by Aldi Haryopratomo, Mapan (PT Ruma) has reached more than 3 million users in Java, Bali, Sumatra, Nusa Tenggara, and Sulawesi. Its core service is digitizing the ‘arisan’ concept that community groups are familiar with, then inserting financial services into it.

The fresh funds will be used to further develop digital arisan services through expanding product range and partnering with the best suppliers; targeting to expand Mapan coverage accessible to 10 million Indonesian families by 2026.

Mapan’s mission is to improve the life quality of  the Indonesian people by removing barriers to financial access for all levels of society. The lower-middle economic group can take advantage of Arisan Mapan’s products to increase household purchasing power for items such as kitchen utensils, electronics, and furniture.

In addition, they now also provide other products and services such as Mapan Pulsa (a bill payment application) and Mapan Mart (a consumer goods resale platform).

“We are interested in the approach that Mapan uses to strengthen women’s empowerment in their community. The concept of social gathering has long been a part of Indonesian culture and with digitalization, Mapan has succeeded in bringing scalability to this long-standing cultural practice,” Dondi Hananto, Partner at Patamar Capital said.

Future plans

According to a trusted source, this funding will also help Mapan become a more independent company under the GoTo Group — therefore, it is on par with other digital subsidiaries such as GoPlay and others.

In terms of leadership, Mapan recently appointed Ardelia Apti as the CEO, replacing Hendra Tjanaka. She has experience in fintech and deep tech. For 5 years, Ardelia has held various positions at Gojek and helped build Swadaya, a benefit program for Gojek driver-partners that helps them save on their daily expenses.

In addition, Ardelia also heads GoPay’s Offline Payment business, encouraging the use of QR payments for consumers, businesses, and SMEs. Previously, Ardelia worked as Country Director at Element, Inc., and consultant at McKinsey & Company.

Founder & Commissioner of Mapan, Aldi Haryopratomo said, “This funding round supported by strong Indonesian and global investors makes us even more excited to embark on Mapan’s new phase that is about to begin. This is a support for Ardelia’s vision of building a women’s community and ensuring Indonesian families become financially independent.”

Meanwhile, Ardelia added, “In Indonesia, women play an important role in managing family finances, including managing arisan as a form of savings and financial management that has been known for a long time in Indonesian culture. We are proud that Arisan Mapan products can empower women to be able to help increase purchasing power and improve the quality of life in their communities. We are committed to working with them so that we can continue to develop financial solutions broadly.”

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan Mapan Ruma Arisan

Mapan Umumkan Pendanaan Seri A 223 Miliar Rupiah Dipimpin Patamar Capital dan Astra Digital

Mapan mengumumkan telah mendapatkan pendanaan seri A senilai $15 juta atau setara 223 miliar Rupiah. Putaran ini dipimpin Patamar Capital dan PT Astra Digital Internasional, dengan partisipasi BRI Ventures, SMDV, Blibli, Prasetia Dwidharma, Flourish Ventures, dan 500 Global.

Sebelumnya saham mayoritas Mapan (sebanyak 45,53%) telah diakuisisi oleh Gojek lewat anak perusahaannya PT Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay). Kala itu Mapan dilibatkan dalam menginisiasi GoPayLater, layanan BNPL yang kini menjadi andalan di ekosistem Gojek dan Tokopedia.

Didirikan sejak tahun 2009 oleh Aldi Haryopratomo, Mapan (PT Ruma) telah menjangkau lebih dari 3 juta pengguna di area Jawa, Bali, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Layanan utama mereka mendigitalkan konsep arisan yang sudah familiar dilakukan kelompok masyarakat, kemudian di dalamnya disisipkan layanan finansial.

Dana segar akan digunakan untuk mengembangkan lebih lanjut layanan arisan digital melalui perluasan jangkauan produk dan bermitra dengan pemasok terbaik; dengan target membuat layanan Mapan dapat diakses oleh 10 juta keluarga Indonesia di tahun 2026.

Mapan juga memiliki misi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menghilangkan hambatan pada akses finansial bagi seluruh lapisan masyarakat. Kelompok ekonomi menengah ke bawah dapat memanfaatkan produk Arisan Mapan untuk meningkatkan daya beli rumah tangga untuk barang-barang seperti peralatan dapur, elektronik, dan furnitur.

Selain itu, mereka kini juga menyediakan produk dan layanan lain seperti Mapan Pulsa (aplikasi pembayaran tagihan) dan Mapan Mart (platform resale barang-barang konsumen).

“Kami tertarik dengan pendekatan yang Mapan gunakan untuk memperkuat pemberdayaan perempuan di komunitasnya. Konsep arisan sudah lama menjadi budaya Indonesia dan dengan digitalisasi, Mapan berhasil membawa skalabilitas terhadap praktik budaya yang sudah lama ini,” ucap Dondi Hananto selaku Partner di Patamar Capital.

Rencana selanjutnya

Menurut pemaparan sumber terpercaya, pendanaan ini juga akan turut membawa Mapan menjadi perusahaan yang lebih mandiri di bawah GoTo Group — sehingga setara anak usaha digital lain seperti GoPlay dan lainnya.

Di sisi kepemimpinan, belum lama ini Mapan mengumumkan penunjukan Ardelia Apti sebagai CEO, menggantikan Hendra Tjanaka. Ia memiliki pengalaman panjang di bidang fintech dan deep tech. Selama 5 tahun, Ardelia memegang berbagai posisi di Gojek dan turut membangun Swadaya, yakni program benefit untuk mitra pengemudi Gojek yang membantu mereka menghemat pengeluaran sehari-hari.

Selain itu, Ardelia juga mengepalai bagian bisnis Offline Payment GoPay, mendorong penggunaan pembayaran melalui QR bagi konsumen, bisnis dan juga UKM. Sebelumnya, Ardelia bekerja sebagai Country Director di Element, Inc. dan konsultan di McKinsey & Company.

Founder & Komisaris Mapan Aldi Haryopratomo mengatakan, “Putaran pendanaan yang didukung oleh investor Indonesia dan global yang kuat membuat kami semakin bersemangat untuk memulai fase baru Mapan yang akan dimulai. Ini merupakan dukungan untuk visi Ardelia dalam membangun komunitas perempuan dan memastikan keluarga Indonesia menjadi mandiri secara finansial.”

Sementara itu Ardelia menambahkan, “Di Indonesia, perempuan berperan penting dalam mengelola keuangan keluarga termasuk mengelola arisan sebagai salah satu bentuk tabungan dan pengelolaan keuangan yang sudah dikenal lama di budaya masyarakat Indonesia. Kami bangga bahwa produk Arisan Mapan dapat memberdayakan para perempuan untuk dapat membantu meningkatkan daya beli dan meningkatkan kualitas hidup di komunitas mereka. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan mereka agar kami dapat terus mengembangkan solusi-solusi keuangan secara luas.”

Application Information Will Show Up Here