Tag Archives: armand hartono

Beritagar berganti nama menjadi Lokadata.

Pelaku Industri Pembayaran Digital Sepakat Potensi Pasar di Indonesia Masih Sangat Besar

Penggunaan e-wallet atau aplikasi pembayaran digital memang tampak sudah umum di berbagai kota di Indonesia. Namun, di balik itu ruang untuk tumbuh bagi pembayaran digital ternyata masih besar — masih tersedia berbagai potensi dan peluang pasar yang dapat dioptimalkan.

Vice President Director BCA Armand Hartono memberikan gambaran, saat ini baru ada sekitar 50-60 persen penduduk Indonesia yang memiliki rekening bank. Namun Di samping itu –memberi contoh dari BCA—sekitar 98 persen frekuensi transaksi terjadi secara elektronik. Kendati demikian 2 persen transaksi sisanya (non-elektronik) punya nominal lebih besar.

“Dua persen itu secara nilai berkontribusi 55 persen. Paham ya, faktanya Indonesia seperti apa tetap pada cash,” ujar Armand dalam acara Indonesia Lokadata Conference 2019.

CEO Dana Vincent Iswara membenarkan bahwa pasar pembayaran digital di Indonesia masih terbuka luas. Itu pula yang menyebabkan timnya meluncurkan Dana pada November 2018.

Dibanding dua pemain besar e-wallet seperti Gopay, OVO dan LinkAja (dulu Tcash), kemunculan Dana terbilang relatif terlambat. Namun ia mengaku tetap berani terjun ke industri ini karena potensi pasarnya masih terbuka lebar.

Ia mencontohkan pada 2017 lalu angka penetrasi pembayaran digital di Indonesia hanya kurang dari 3 persen. Dan hingga kini angka penetrasi tersebut baru merangkak hampir menjadi 7 persen.

Sebagai perbandingan, Vincent mencontohkan penetrasi pembayaran digital di Tiongkok mencapai 30 persen namun potensi pertumbuhannya masih ada.

“Jadi kenapa saya sangat antusias memasuki industri ini karena terlihat keuntungan yang jelas dari digital payment salah satunya adalah membentuk digital financial inclusion,” ucap Vincent.

Vincent pun mengakui kondisi masyarakat di Indonesia mulai bergeser ke digital meski masih perlahan. Kendati demikian, jalan menuju masyarakat nontunai dianggap masih cukup panjang dan memakan waktu.

Chief Data Officer OVO Vira Shanty menilai masih ada sejumlah pekerjaan rumah para pemain pembayaran digital. Salah satu yang disoroti adalah cara top up saldo e-wallet.

“Kenyataannya top up e-wallet masih banyak lewat cash dan untuk mengelola cash ini pun tidak murah ongkosnya,” imbuh Vira.


DailySocial adalah media partner Indonesia Lokadata Conference 2019

Synrgy Accelerator 2019

8 Startup Masuk Program “Synrgy Accelerator” Besutan BCA dan Digitaraya

BCA bekerja sama dengan Digitaraya mengumumkan delapan startup fintech yang berhak mengikuti program Synrgy Accelerator batch pertama. Mereka adalah Crowde, IndoGold, Amalan, AgenKan, Bizhare, Kendi, Bamms, dan Jari.

Dalam pengumuman ini, Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono mengatakan, laju positif startup di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa karena terdiri dari segmen kreatif yang menjawab kebutuhan masyarakat saat ini.

“Oleh karena itu, Synrgy Accelerator hadir untuk mengakomodasi kebutuhan startup untuk dapat berkembang dan menjadi sumbangsih inovasi teknologi bagi kemajuan industri di Indonesia,” terangnya, kemarin (19/6).

Delapan startup tersebut selama tiga bulan ke depan akan mengikuti rangkaian bootcamp mulai dari 24 Juni 2019 sampai demo day yang digelar September 2019. Selama program berlangsung, startup akan mendapat mentor terpilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Saat demo day, ada kemungkinan BCA akan menjajaki peserta sebagai mitra bisnis untuk pengembangan bisnis perseroan ke depannya atau investasi dari para investor yang turut hadir.

Head of Accelerator Digitaraya Octa Ramayana menambahkan, keberagaman delapan startup ini menunjukkan ada peluang yang besar untuk memajukan ekonomi, serta meraih pasar yang baru dan lebih luas melalui teknologi. Dia juga menuturkan secara keseluruhan ada 45 startup fintech yang mendaftarkan diri sejak pendaftaran dibuka.

“Proses ke depan masih panjang, harapannya delapan startup ini dapat terus menciptakan solusi inovatif mutakhir dan mampu berdaya saing di tengah ketatnya persaingan global. [..] Dengan dukungan BCA, Digitaraya, dan Google, kami berharap startup dapat memiliki akses ke dalam jaringan mentor dan partner kami yang kuat,” katanya.

Berikut model bisnis yang diseriusi oleh delapan startup terpilih:

1. Crowde: merupakan platform p2p lending khusus untuk agrikultur, didirikan sejak September 2015. Crowde membantu pendanaan petani saat ingin mengembangkan usahanya lewat pendanaan didapat dari investor secara p2p.

2. IndoGold: adalah situs jual beli emas bersertifikat resmi Antam, juga dapat dimanfaatkan untuk investasi emas. Startup ini menjadi mitra Bukalapak untuk produk BukaEmas.

3. Amalan: startup yang menawarkan jasa mediasi antara debitur dengan pihak bank, agar debitur bisa mendapat diskon atau cicilan yang lebih rendah untuk utang yang sudah tertunggak.

4. AgenKan: aplikasi agen gadai untuk pemilik toko yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari gadai smartphone. Proses gadai sepenuhnya dilakukan lewat aplikasi.

5. Bizhare: adalah platform equity crowdfunding untuk bantu buka usaha baru atau waralaba. Skema pembagian hasil yang ditawarkan adalah bagi hasil secara berkala.

6. Kendi: merupakan singkatan dari “Keuangan Digital” dengan produk yang baru dirilis adalah Kendi POS, mengubah fungsi HP sebagai mesin kasir, melaporkan hasil penjualan sampai pelaporan pajak. Startup ini adalah besutan dari Pandu Sastrowardoyo yang merupakan Sekjen Asosiasi Blockchain Indonesia.

7. Bamms: adalah aplikasi mobile untuk tenant yang ingin memperoleh informasi seperti tagihan, pengumuman, jadwal perawatan, dan sebagainya. Pengelola gedung pun akan semakin efisien dalam memantau seluruhnya karena disediakan dasbor yang intuitif.

8. Jari: merupakan startup yang fokus solusi mobile pekerja lapangan berbasis cloud yang berbentuk aplikasi. Pekerja pun akan dipermudah saat survei lapangan dengan tools yang disediakan dan terpantau langsung oleh internal.

MoU signing between BCA and Shopee for OneKlik

BCA Launches “OneKlik” Online Payment Service

BCA officially launches OneKlik as an online payment solution in merchant app. Previously, this service was established [pilot] in early 2018 partnering with Blibli.

“Public is now in high demand for online shopping, through our latest innovation, OneKlik, we believe to increase public convenience in making online payment,” Armand Hartono, BCA’s Vice President Director said.

He defines OneKlik as an Application Programming Interface (API-based) innovation to complete another BCA API features, such as online transfer, balance inquiry, account mutation, virtual account, and others.

Since its establishment in early 2017, BCA’s API has been claimed by around 400 business client with major users working in fintech and e-commerce industry.

The company will focus the business clients with the highest transaction as OneKlik partners for beginning. Currently, there are only four partners, Shopee, Bukalapak, Blibli, and Go-Pay.

“We want to approach partners with the highest transaction [using BCA] for beginning,” Henry Koenaifi, BCA’s Director explained.

Henry avoid to mention any further detail related to the target revenue the company can gain from its latest service.

OneKlik is a solution that allows customers to pay at merchant in one click away. They only have to register the funding source from BCA debit card, set the daily shopping limit (currently up to Rp1 million), and input the OTP.

Later, OneKlik can directly be used for payment. There’s no need to re-enter OTP while making payment. When the payment screen popped up, select OneKlik, and it’s done.

Although OTP is no longer needed, BCA ensures OneKlik’s layered security. One funding source can only connect to one merchant app, and one account can only connect to one funding source.

In terms of daily transaction, it is limited to avoid overshopping, and keep the account safe from irresponsible parties.

On the same occasion, participated also Chris Feng as Shopee’s CEO. He explained, OneKlik is a company’s commitment to improve platform’s performance by making new innovation for customers. Including to intensify partnership to offer various payment options.

“Shopee is welcome to the collaboration with BCA in the latest payment method launching, OneKlik. We look forward to the next event in providing more options and easy shopping for all Shopee users,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BCA resmikan oneklik untuk solusi pembayaran belanja online di aplikasi e-commerce dengan satu kali klik tanpa harus memasukkan OTP

BCA Resmikan Layanan Pembayaran Online “OneKlik”

BCA meresmikan kehadiran OneKlik sebagai solusi pembayaran online di aplikasi merchant. Sebelumnya layanan ini sudah hadir secara pilot sejak awal 2018 dengan menggandeng Blibli.

“Sekarang minat masyarakat sangat tinggi untuk belanja online, melalui inovasi terbaru kami OneKlik, kami yakini dapat menambah kenyamanan masyarakat dalam melakukan pembayaran belanja online,” terang Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono, Rabu (9/1).

Menurutnya, OneKlik adalah inovasi berbasis Application Programming Interface (API) yang melengkapi fitur API BCA lainnya, seperti online transfer, informasi saldo, mutasi rekening, virtual account, dan lainnya.

Sejak diluncurkan pada awal 2017, API BCA diklaim telah dimanfaatkan sekitar 400 nasabah bisnis dengan mayoritas penggunanya bergerak di bidang fintech dan e-commerce.

Perusahaan akan memfokuskan nasabah bisnis dengan transaksi tinggi sebagai mitra OneKlik untuk tahap awal. Saat ini baru ada empat mitra, yakni Shopee, Bukalapak, Blibli, dan Go-Pay.

“Kami mau sasar mitra dengan transaksi [menggunakan BCA] yang tertinggi untuk tahap awal,” tambah Direktur BCA Henry Koenaifi.

Henry enggan membeberkan lebih detail terkait target pendapatan yang bisa diraup perusahaan lewat kehadiran layanan teranyarnya ini.

OneKlik merupakan solusi yang memungkinkan nasabah membayar di merchant dalam satu kali klik. Nasabah cukup registrasi sumber dana dari kartu debit BCA, menentukan limit belanja harian (saat ini maksimal Rp1 juta), dan memasukkan OTP.

Setelahnya, OneKlik dapat langsung digunakan untuk bayar belanja. Saat hendak membayar, nasabah tidak perlu memasukkan kembali kode OTP. Begitu masuk ke layar pembayaran, pilih OneKlik, dan transaksi selesai.

Kendati sudah tidak butuh OTP, BCA menjamin keamanan OneKlik sudah berlapis. Satu sumber dana hanya dapat terhubung ke satu aplikasi merchant, dan satu akun merchant hanya dapat terhubung ke satu sumber dana.

Pun dari sisi limit harian transaksi juga dibatasi demi mencegah dampak yang terlalu dalam, serta menjaga akun dari penyalahgunaan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir CEO Shopee Chris Feng. Dia menerangkan inovasi OneKlik adalah bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan platform dengan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Termasuk memperkuat kerja sama dengan mitra untuk menawarkan berbagai opsi pembayaran.

“Shopee menyambut baik kolaborasi bersama dengan BCA dalam peluncuran metode pembayaran terbaru melalui OneKlik. Kami menantikan kerja sama berikutnya dalam menyediakan lebih banyak pilihan serta kemudahan berbelanja bagi pengguna Shopee,” ujar Chris.