Tag Archives: Arya Damar

Lintasarta Umumkan Tiga Pemenang Appcelerate 2016

Bisnis startup di Indonesia kian mengundang banyak perhatian kalangan di Indonesia, tak terkecuali perusahaan-perusahaan besar. Mulai dari membuat startup, mengakuisisi startup sampai dengan mendanai startup. Salah satu perusahaan yang terlibat langsung dalam bisnis startup di Indonesia adalah PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta). Lintasarta bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK ITB) mengumumkan tiga nama startup terpilih pemenang Lintasarta Appcelerete.

Tiga startup tersebut adalah CHARM (Customer Handling, Analytic and Relationship Management), sebuah layanan yang disediakan untuk membantu perusahaan untuk dapat mendengarkan dan memahami pelanggan melalui analisis percakapan pelanggan di media sosial. Startup kedua adalah BIOPS, aplikasi precision farming yang menawarkan monitoring dan controlling untuk para petani green house. Sedangkan yang ketiga adalah WINAFI, sebuah aplikasi toko sembako yang  menawarkan kemudahan berbelanja kebutuhan sehari-hari yang mengintegrasikan antara toko kelontong lokal dengan konsumen di sekitarnya.

Tiga startup di atas merupakan startup yang terpilih setelah mengikuti masa inkubasi selama 3 bulan (Juli, Agustus, dan September 2016). Ketiganya mendapat penilaian terbaik dari dewan juri mengalahkan kandidat lainnya. Ketiganya dinilai memenuhi kategori problem solving, usefulness, memiliki nilai komersial, dan nilai bisnis.

Selain ketiga startup pemenang Lintasarta juga akan menawarkan kerja sama kepada 10 startup inkubasi sebagai mitra hingga aplikasi yang mereka kembangkan dapat digunakan oleh kalangan industri.

Presiden Director Lintasarta Arya Damar mengatakan, “Lintasarta dan LPIK ITB menelurkan 3 start up dari 3 kategori yang berbeda. Mereka semua bagus, semua terbaik. Karena saya yakin bahwa anak-anak Indonesia dapat bertarung di dunia untuk application”.

Sementara itu Kepala LPIK ITB Suhono Harso Supangkat menyatakan apresiasinya terhadap Lintasarta yang menyelenggarakan ajang Appcelerate ini. Ajang ini dinilai efektif untuk membangun ekosistem pembangunan startup di Indonesia.

Lintasarta Appcelerate merupakan realitasi Program Corporate Social Responsibility Lintasarta yang bekerja sama dengan ITB. Ajang tersebut merupakan kompetisi membuat rencana bisnis dalam bentuk inovasi produk atau aplikasi digital seperti mobile application yang memiliki nilai bisnis dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri seperti banking, financial, oil & gas, logistik, transportasi, maritim, dan wisata.

Indosat Ooredoo dan Lintasarta Berkomitmen Pada Pengembangan Smart City dengan Solusi City Care

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, Indosat Ooredoo dan Linstasarta tidak mau ketinggalan meramaikan teknologi Internet of Things (IoT) dengan sejumlah solusi yang dihadirkan dalam rangka membantu percepatan semangat smart city di Indonesia. Dalam ajang Indonesia Smart City Forum yang digelar kemarin, tanggal 2-3 September 2016 di Bandung, Indosat Ooredoo dan Lintasarta kembali menegaskan komitmen mereka dalam penerapan smart city di Indonesia.

Indosat Ooredoo dan Lintasarta memperkenalkan City Care, sebuah platform smart city yang diklaim akan memberikan kemudahan bagi pemerintah kota untuk mengembangkan dan mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan kota dengan konsep open platform dan open data model. Selain itu dengan adanya open community ini nantinya pemerintah kota dapat mendorong partisipasi aktif para pengembang lokal atau putra daerah untuk membangun aplikasi kota dan mengintegrasikannya ke dalam City Care dari Indosat Ooredoo dan Lintasarta.

Disampaikan Direktur dan Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo Herfini Haryono, Indosat Ooredoo dan Lintasarta melihat bahwa kebutuhan solusi smart city tidak bisa hanya dipenuhi oleh satu pengembang saja, oleh karena itu Indosat Ooredoo dan Lintasarta menhadirkan sebuah platform yang bersifat open yang dapat diaplikasikan dan dikembangkan secara bersama-sama dengan pengembang solusi yang lain. Herfini juga berharap dengan adanya open platform ini mampu membantu percepatan implementasi dan pengembangan solusi smart city yang berkesinambungan dapat terjadi.

Hal yang kurang lebih sama juga disampaikan oleh President Direktur Lintasarta Arya Damar. Arya memastikan nantinya aplikasi-aplikasi di dalam sistem dapat direplikasi dan dibagikan kepada pemerintah daerah lainnya sehingga tidak perlu membuat aplikasi baru untuk setiap daerah.

“Hal ini akan mendukung percepatan implementasi smart city di berbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga dari berbagai smart city akan menjadi smart nation,” ujarnya.

Sejauh ini Lintasarta juga memiliki sejumlah solusi lain yang mendukung penerapan smart city, di antaranya adalah Intelligence Command Center (ICC) dan Intelligence Video Analytics (IVA). ICC merupakan ruang kendali terpadu yang menampilkan informasi dari berbagai aplikasi di internal SKPD. serta masukan langsung dari masyarakat (melalui sosial media, call center, dan aplikasi tanggap darurat).

Sementara untuk  solusi Intelligence Video Analytics (IVA) memaksimalkan infrastruktur IT daerah seperti CCTV untuk fungsi pengawasan serta penegakan hukum di lingkungan masyarakat melalui komponen intelligence computing. Solusi-solusi di atas dapat mendukung pemimpin daerah cepat dalam mengambil sebuah keputusan dalam rangka percepatan pembangunan daerah.

“Komitmen Indosat Ooredoo dan Lintasarta adalah untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi ICT bagi masyarakat Indonesia dalam mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan implementasi Smart City yang kami tawarkan dapat mendukung terciptanya kota pintar yang memberikan layanan publik yang lebih cepat, transparan, berintegrasi, dan mendukung gaya hidup yang ‘Go Digital’,” tutup Herfini.

LINTASARTA APPCELERATE Umumkan 10 Startup yang Berhak Ikuti Program Inkubasi

Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPiK ITB) telah menyelenggarakan ajang LINTASARTA APPCELERATE. Dari ajang tersebut telah terpilih 10 peserta dari 55 peserta yang terdaftar yang berhak mengikuti inkubasi di Co-Working Space di area Innovation Park ITB Bandung dan di kantor Lintasarta yang terletak di Bandung dan Jakarta.

LINTASARTA APPCELERATE sendiri merupakan sebuah ajang membuat rencana bisnis dalam bentuk inovasi produk atau aplikasi digital, seperti mobile application yang memiliki nilai bisnis dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri mulai dari banking, finansial, gas dan oli, plantation, manufactor, e-health, logistik, transportasi, hingga maritim dan turis.

Proposal atau rencana bisnis yang diajukan selanjutnya dinilai dengan beberapa parameter seperti keaslian yang diuji dengan menggunakan application origniality, penyelesaian masalah dan kegunaan, dan dari segi komersial dan juga nilai bisnis yang terkandung di dalamnya.

LINTASARTA APPCELERATE telah dimulai sejak April silam, kemudian dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan seperti pengumpulan proposal, seleksi proposal, dan presentasi di hadapan Dewan Juri Panelis yang berasal dari LPiK ITB dan Lintasarta.

Sepuluh peserta terpilih terdiri dari ide dan rencana bisnis yang bervariasi. Sepuluh peserta tersebut adalah Eragano sebuah solusi end to end untuk petani, Around Indonesia aplikasi untuk objek pariwisata Indonesia, Bilik Gaya sebuah aplikasi Virtual Fitting Room, BIOPS Agro Tekno ide yang menawarkan monitoring dan controlling untuk para petani Green house, dan  Lance dengan aplikasi CUAN (Catatan Keuangan Aman dan Nyaman) untuk membantu pengelolaan keuangan UMKM.

Selain itu ada juga tim Smart Logistik dengan aplikasi GINTARA (Gerbang Logistik Nusantara), aplikasi yang ditujukan untuk menghasilkan proses logistik, tercepat, termurah, dan teraman. Selanjutnya ada Sorot dengan aplikasi CHARM (Costumer Handling and Relationship Management) yang ditujukan untuk menganalisis percakapan pelanggan di media sosial.

Dua peserta lainnya ada tim WINAFI dengan aplikasi Sembako Mart yang menawarkan kemudahan berbelanja kebutuhan sehari-hari yang mengintegrasikan antara toko kelontong lokal dengan konsumen di sekelilingnya, dan ADHMORA dengan aplikasi ENGERGO, sebuah perangkat lunak yang memudahkan para engineer atau pemilik bangunan dalam melakukan penghematan energi.

“LINTASARTA APPCELERATE merupakan ajang yang tepat bagi para start up muda Indonesia untuk bersaing dengan para start up dunia. Kami melihat potensi dan semangat yang besar dari mereka semua,” ujar President Director Lintasarta Arya Damar.

Indosat Ooredoo dan Lintasarta Resmikan Disaster Recovery Center 3 Di Jatiluhur

Hari ini Indosat Ooredoo bersama dengan Lintasarta secara resmi meluncurkan Disaster Recovery Center (DRC) 3 di kawasan Jatiluhur, Purwakarta. DRC 3 yang memiliki kapasitas luas total mencapai 6.000 disuplai oleh dua sumber listrik dari dua provider berbeda, yakni, PLN dan Jasa Tirta II dalam rangka untuk meningkatkan availabilitas layanan yang diberikan. Selain itu, DRC 3 ini juga telah lulus sertifikasi Tier III dari Uptime Institure yang menandakan layanan ini siap digunakan sebagai penunjang business continuity perusahaan.

Director and Chief Wholesale & Enterprise Officer Indosat Ooredoo Herfini Haryono mengatakan pembangunan DRC 3 ini menunjukkan bahwa Indosat Ooredoo bersama Linstasarta menjadi pemain utama solusi Data Center dengan pengalaman, kapasitas, dan keandalan melalui teknologi, jaringan luas, dan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Pasar Data Center akan terus mencatat pertumbuhan besar dalam dua tahun ke depan, salah satunya didorong keberadaan PP Nomor 82 Tahun 2012, dan kami telah siap menangkap peluang tersebut. DRC 3 yang berada di Jatiluhur menjadi alternatif pilihan terbaik bagi pelaku industri dengan lokasi yang sangat strategis yang memiliki profil risiko bencana yang amat rendah dan berbeda dibandingkan di Jakarta. Jatiluhur juga merupakan hub utama untuk jaringan komunikasi dari Indosat Ooredoo dan Lintasarta,” ujar Herfini.

Di samping itu President Director Lintasarta Arya Damar mengungkapkan pihaknya akan terus melakukan pembangunan Data Center atau DRC baru dengan standar tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri serta pertumbuhan pasar data center.

“DRC 3 di Jatiluhur memenuhi kebutuhan data center perusahaan yang handal dengan memiliki dua sumber power serta desain dan konstruksi mengikuti standar internasional sehingga mampu mengirimkan SLA yang tinggi ke pelanggan,” terang Arya.

DRC 3 ini disiapkan dengan membawa sejumlah keunggulan, di antaranya adalah solusi total data center yang menyediakan layanan colocation, network, dan managed service dengan model bisnis sewa. Solusi ini diklaim mampu membuat para pelaku industri beralih dari capital expenditure (capex) menjadi operational expenditure (opex).

Selain itu kelebihan lain dari DRC 3 adalah working area yang luas dan nyaman baik untuk kebutuhan Disaster Recovery Procedure (DRP) maupun aktivitas IT pelanggan. DRC 3 ini juga disebutkan telah didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang tersertifikasi standar internasional dari Uptime Institute seperti Accredited Tier Designer di bagian design/build, Accredited Tier Specialist di bagian operations.

Dalam rilis pers DRC 3 ini juga disebutkan telah mengantongi sejumlah sertifikat, mulai dari kategori standar Telecommunications Industry, bisnis proses hingga standar keamanan informasi.

“Dalam hal ini, pelaku industri bukan hanya memiliki opsi penempatan data center lebih banyak namun juga comply terhadap standar keamanan internasional yang ditetapkan,” tutup Herfini Haryono.

Indosat Ooredoo, Lintasarta, dan IBM Jalin Kemitraan untuk Suguhkan Solusi Korporasi

Indosat Ooredoo, bersama dengan anak perusahannya Lintasarta, melakukan kerja sama strategis dengan IBM dalam hal IT service. Kemitraan yang rencananya berjalan lima tahun ini berfokus pada menyediakan solusi IT bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Salah satunya dengan pemanfaatan data center Lintasarta.

Selain data center, kerja sama ini juga didukung oleh jaringan infrastruktur Indosat Ooredoo, tenaga penjualan dan basis pelanggan. Dengan pengalaman dari IBM solusi yang disasar terkait dengan data center, cloud, mobility, security, dan analytics. Kedua perusahaan juga dikabarkan akan membangun command center dan Security Operation Center (SOC) terintegrasi untuk melayani perusahaan dengan memonitor dan mengelola operasional IT mereka.

Dengan kerja sama ini pelanggan dari kedua perusahaan akan mendapat akses untuk secara bersama membangun solusi berbasis data center, cloud, dan akses untuk tergabung dalam IBM Cloud global, termasuk IBM Bluemix Platform as a Service (PaaS), yang akan membuat produktivitas DevOps lebih baik, dan juga akses ke IBM MaaS360 platform manajemen mobility enterprise berbasis cloud.

“Kami sangat gembira dengan kemitraan bersama IBM melalui Lintasarta ini, yang memiliki makna strategis tidak hanya bagi kita bersama, namun juga bagi para perusahaan dan bisnis di  Indonesia yang ingin meningkatkan kemampuan IT-nya untuk bisa memberikan layanan terbaik bagi pelanggan mereka. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi  kami untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, kami ingin membawa manfaat digital semaksimal mungkin bagi perusahaan dan bisnis di Indonesia yang memiliki pasar dengan pertumbuhan sangat pesat,” demikian disampaikan President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli dalam keterangan pers yang kami terima.

Sementara itu Chairman & CEO IBM Asia Pasific Randy Walker mengatakan bangga dengan kerja sama ini. Bersama-sama IBM, Indosat Ooredoo dan Lintasarta akan melakukan transformasi pada operasional yang selama ini ada di perusahaan-perusahaan di Indonesia.

“Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang ekonominya tengah berkembang, dan penggunaan perangkat mobile yang pintar menjadi terpadu, membuka kesempatan luas untuk bisnis. Untuk hal ini kami sangat bangga bekerja sama dengan Indosat Ooredoo dan Lintasarta untuk membantu pelanggan ikut dalam kekuatan dan fleksibilitas solusi berbasis data center dan cloud serta transformasi digital pada bisnis mereka,” terang Randy.

Hal senada juga diungkapkan President Director Lintasarta Arya Damar. Ia mengungkapkan dalam kerja sama ini Lintasarta dan IBM akan berupaya mempercepat penerapan solusi berbasis data center dan cloud di Indonesia.

“Memadukan inovasi global, kapasitas dan keahlian IBM dengan infrastruktur lokal, pengetahuan pasar dan jaringan Lintasarta, kami akan menyediakan jalur paling canggih untuk untuk transformasi digital klien kami,” tukas Arya.