Tag Archives: arya n soemali

Lintasarta Announces 8 Startup Winners of Appcelerate 2017

Technology company Lintasarta finishes Appcelerate 2017 program by announcing 8 startup as winners representation of each partner universities, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), and Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Appcelerate 2017 is slightly different from the previous year which only takes ITB. It is now spreading widely, team up with top three universities in Indonesia.

Appcelerate is a CSR program held by Lintasarta since last year as business plan creation event of product innovation or digital app. The developed products should have business value and capable to support all financial sectors, oil and gas, plantation, manufacture, health, logistic, transport, maritime and smart city.

“We will continue [Appcelerate] as a way to build ecosystem, also part of Lintasarta transformation into ICT’s leading player by 2020,” said Arya N Soemali, Lintasarta’s IT Services Director on Wednesday (12/6).

UGM’s startup winners are Pijar (Online Psychology), Pasienia (Patient community) and Iwak (fishery logistic distribution). Meanwhile ITB has Halofina (SMW and private financial assistant), Cityplan (urban planning platform) and Ready Doc (CRM for doctor and clinic). ITS added with Siguri (integrated security devices) and Nelbi (smart electronic devices).

These startups are selected after going for three-month (August to October 2017) incubation and acceleration period with other representations at each universities. During the incubation period, each startups receive mentoring, product and business development guidance through various programs involving Lintasarta’s board of directors.

They get the finest judgement of all other candidates, meet the expectation of problem solving category, usefulness, commercial and business value. Judges are selected from the board of directors, Lintasarta’s general manager and head of business incubator from three universities.

Of the eight startups, top three are selected from each universities. Pijar, Halofina, and Siguri will get business development support and partnership with Lintasarta to enter B2B market.

“On certain point, there will be an evaluation, because they cannot be instantly independent. We will guide them continuously to the point where we can discuss in commercial context. There will be revenue sharing.”

Next year, Soemali said his team will continue to engage universities as company’s spirit in expanding opportunity for the youth.

One of the winners in Appcelerator 2016 which already signed B2B cooperation with Lintasarta is Kazee (formerly CHARM), a platform for media analysis.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Lintasarta Umumkan 8 Startup Pemenang Appcelerate 2017

Perusahaan teknologi Lintasarta menuntaskan program Appcelerate 2017 dengan mengumumkan delapan startup sebagai pemenang dari tiap universitas mitra, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Appcelerate kali ini cukup berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya menggandeng ITB. Kali ini Appcelerate diselenggarakan lebih luas, menggandeng tiga universitas besar di Indonesia.

Appcelerate adalah program CSR yang diadakan Lintasarta sejak tahun lalu sebagai ajang pembuatan rencana bisnis dalam bentuk inovasi produk atau aplikasi digital. Produk yang dihasilkan harus memiliki nilai bisnis dan dapat diterapkan untuk mendukung berbagai sektor industri finansial, migas, plantation, manufaktur, kesehatan, logistik, transportasi, maritim, dan smart city.

“Kami akan terus lanjutkan [program Appcelerate] sebagai salah satu cara kami dalam membentuk ekosistem, termasuk bagian dari transformasi Lintasarta menjadi pemain ICT terkemuka di 2020,” ucap IT Services Director Lintasarta Arya N Soemali, Rabu (6/12).

Para pemenang startup dari UGM terdiri dari Pijar (psikologi online), Pasienia (komunitas pasien), dan Iwak (distribusi logistik perikanan). Sementara dari ITB ada Halofina (asisten keuangan pribadi dan SMW), Cityplan (platform untuk urban planning), dan Ready Doc (CRM untuk dokter dan klinik). Dari ITS ada Siguri (perangkat keamanan terintegrasi) dan Nelbi (perangkat listrik pintar).

Delapan startup ini terpilih setelah mengikuti masa inkubasi dan akselerasi selama tiga bulan (selama Agustus hingga Oktober 2017) di universitasnya masing-masing, bersama finalis lainnya. Selama masa inkubasi, para startup mendapat mentoring, bimbingan pengembangan produk dan bisnis melalui berbagai program yang melibatkan jajaran direksi Lintasarta.

Mereka mendapat penilaian terbaik dari dewan juri mengalahkan kandidat lainnya, dinilai memenuhi kategori problem solving, usefulness, memiliki nilai komersial, dan nilai bisnis. Dewan juri terdiri dari jajaran direksi, general manager Lintasarta, serta pimpinan inkubator bisnis dari tiga universitas.

Dari delapan startup, diambil tiga terbaik dari masing-masing universitas. Pijar, Halofina, dan Siguri akan mendapat dukungan pengembangan bisnis dan kerja sama dengan Lintasarta untuk masuk ke pasar B2B.

“Kita akan lihat nanti dalam titik tertentu bakal ada evaluasi karena mereka tidak bisa langsung mandiri. Kami akan terus bimbing mereka sampai nanti besar, baru nanti akan bicara dengan konteks komersial. Nanti akan ada bagi-bagi revenue.”

Untuk tahun depan, Arya menuturkan pihaknya akan terus mengundang lebih banyak universitas sebagaimana semangat perusahaan untuk memperluas kesempatan kepada anak muda.

Salah satu pemenang Appcelerator 2016 yang sudah menandatangani kerja sama B2B dengan Lintasarta adalah Kazee (sebelumnya bernama CHARM), sebuah platform untuk analisis berbagai media.