Tag Archives: Aset digital

Pertumbuhan pengguna platform investasi aset digital Nanovest di Q1 2023 diklaim mencapai 20% dibandingkan kuartal sebelumnya

Iklim Investasi Aset Digital Membaik, Nanovest Catat Pertumbuhan Positif Awal Tahun Ini

Platform wealthtech merupakan salah satu segmen yang meroket popularitasnya selama pandemi. Platform investasi aset digital Nanovest, yang memberikan peluang konsumen Indonesia berinvestasi di aset kripto dan saham perusahaan asing, mengklaim pertumbuhan 20% dibandingkan Q4 2022 lalu.

Kepada DailySocial.id, CMO Nanovest Jovita Widjaja mengungkapkan kondisi perusahaan tahun ini.

Pertumbuhan pengguna

Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa platform investasi aset digital masih belum luas adopsinya di Indonesia. Faktor terbesar adalah ketakutan karena modal yang dibutuhkan cukup besar. Didominasi segmen konsumen berusia muda, layanan seperti ini dituntut memberikan tampilan yang user friendly. Selain itu literasi finansial masyarakat secara umum masih menjadi momok.

Nanovest, yang mulai bisa dinikmati publik sejak akhir 2021, mencoba mengatasi poin-poin tersebut dengan solusinya yang memberikan kemudahan investasi mulai dari Rp5000.

Secara demografi pengguna Nanovest adalah generasi muda yang tersebar di berbagai daerah, khususnya seperti Jabodetabek, Bandung, dan Sukabumi.

“Hasil SNLIK 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih belum begitu besar, karena persentasenya masih di angka 49,68 persen. Nanovest turut berkontribusi dalam mengajak para anak muda untuk semakin melek akan pentingnya manfaat berinvestasi untuk dapat mencapai kebebasan finansial dari dini,” kata Jovita.

Di Q1 2023 ini, diklaim kenaikan jumlah pengguna Nanovest mencapai lebih dari 20% dibanding kuartal sebelumnya.

Menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan, pada akhir tahun 2022 telah tercatat jumlah pengguna aset kripto mencapai 16,55 juta orang. Angka itu meningkat 48% dibandingkan akhir November 2021, yaitu sebanyak 11,2 juta orang.

“Target ke depannya, Nanovest berusaha memperkuat posisi sebagai marketplace investasi yang aman, mudah dan dipercaya oleh semua orang, khususnya untuk para generasi muda,” kata Jovita.

Nanovest menyediakan program perlindungan cybercrime yang disediakan  Asuransi Sinar Mas guna untuk melindungi setiap aktivitas transaksi. Perusahaan adalah peserta Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator tahun 2022 lalu.

Lanskap investasi aset digital di Indonesia

Platform investasi membuka pintu bagi individu untuk berpartisipasi dalam berbagai jenis aset digital. Di sisi lain, platform investasi aset digital memiliki potensi meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Rangkaian “Bulan Literasi Kripto” awal tahun ini diselenggarakan BAPPEBTI, Kementerian Perdagangan, dan Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) yang menandai keseriusan pemerintah dan pelaku industri untuk mengembangkan ekosistem perdagangan aset kripto.

“Potensi ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar $146 miliar. Hingga saat ini, aset digital merupakan salah satu media investasi yang cukup besar diminati, terutama kalangan anak muda,” ungkap Direktur Utama Nanovest Billy Surya Jaya.

Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini

Application Information Will Show Up Here

Binance dan MDI Ventures Bentuk Konsorsium untuk Bangun Platform Pertukaran Aset Digital

Platform pertukaran mata uang kripto Binance membentuk konsorsium melalui joint venture dengan MDI Ventures untuk mengembangkan platform pertukaran aset digital di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi lebih luas Binance untuk membangun ekosistem blockchain di Indonesia.

Dalam keterangan resminya, Founder &  CEO Binance Changpeng Zao mengungkap ambisinya untuk mendorong pertumbuhan ekosistem blockchain dan mata uang kripto (cryptocurrency) secara global.

“Dengan kecepatan adopsi teknologi dan potensi ekonomi yang kuat, Indonesia dapat menjadi salah satu pusat ekosistem blockchain dan kripto yang memimpin kawasan Asia Tenggara. Dengan pengalaman mendalam mereka di pasar, kami yakin dapat memberikan produk unggulan bagi pengguna,” ungkap Zao.

Sementara itu, CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan, sebagai kendaraan investasi Telkom, pihaknya ingin berpartisipasi dalam perjalanan mengembangkan blockchain, aset kripto, mata uang kripto, dan teknologi turunannya. Menurutnya, semua itu akan memainkan peran penting dalam keuangan dan infrastruktur digital lainnya di masa depan.

“Kami tidak sabar untuk tumbuh bersama Binance dan mitra investasi kami, serta menjembatani segala kesempatan dan teknologi dengan Telkom untuk membantu upgrade kapabilitas infrastruktur digital di Indonesia,” papar Donald.

Sebagai informasi, Binance merupakan penyedia infrastruktur blockchain dan cryptocurrency global yang menawarkan berbagai produk keuangan, mencakup pertukaran aset digital berbasis volume. Binance memiliki misi untuk meningkatkan kebebasan uang bagi pengguna dan menampilkan portofolio produk kripto, termasuk trading, keuangan, pendidikan, hingga investasi.

Sementara, MDI Ventures merupakan kendaraan investasi dengan nilai $830 juta milik operator telekomunikasi terbesar di Indonesia PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (IDX: TLKM), yang juga anak usaha BUMN. MDI berinvestasi di vertikal bisnis startup yang bervariasi, mulai dari logistik, fintech, consumer tech, hingga deep IT.

Secara kolektif, konsorsium ini telah mengembangkan ekosistem teknologi digital dan keuangan terbesar di Indonesia, serta memiliki akses ke lebih dari 170 juta konsumen di negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia ini.

Kerja sama korporasi

Menarik melihat upaya Binance merangkul Telkom melalui MDI Ventures. Pasalnya, Binance kebanyakan menggandeng startup, baik melalui aksi akuisisi, kemitraan, dan investasi, untuk beroperasi. Salah satunya adalah investasinya ke platform jual-beli kripto Tokocrypto pada 2020.

Sementara, Telkom termasuk perusahaan korporasi berskala besar yang juga dimiliki pemerintah. Per semester I 2021, Telkom memiliki 8,3 juta pengguna broadband dan 169,2 juta pelanggan mobile dari anak usahanya Telkomsel. Di luar bisnis telekomunikasi, Telkom melalui MDI Ventures telah mendanai lebih dari 50 startup di 12 negara, di mana 28 di antaranya berasal dari Indonesia.

Binance sendiri belum memiliki izin beroperasi di negara manapun. Beberapa negara sudah mengeluarkan peringatan terkait aksi Binance, seperti di Belanda dan Malaysia. De Nederlandsche Bank (DNB) sempat mengeluarkan surat peringatan kepada Binance terkait kegiatan operasionalnya yang dianggap ilegal.

Tindakan serupa juga dilakukan oleh pemerintah Malaysia. Meski sudah masuk ke dalam Daftar Peringatan Investor pada Juli 2020, Binance telah dianggap beroperasi secara ilegal karena mengoperasikan crypto exchange.

Tren Aset Digital Kian Meningkat, Ada Peluang Bangun Startup Berekosistem Blockchain

Beberapa tahun terakhir, tren investasi kini merambah ke dunia digital. Dari yang “sekedar” berinvestasi di instrumen emas, hingga surat berharga, di era internet, aset digital mampu menjadi instrumen investasi yang diandalkan. Aset digital yang kini umum ditemui yakni mata uang digital, atau yang biasa disebut dengan cryptocurrency.

Tak hanya di luar negeri, meningkatnya ketertarikan masyarakat akan investasi kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan DogeCoin juga telah tembus ke Tanah Air. Saat ini saja, tercatat sudah banyak pengguna kripto tersebut hingga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi.

Data dari KSEI menyebutkan pada Mei 2021 pemain di aset kripto tumbuh 50% menjadi 6,5 juta orang. Jumlah transaksinya pun tak main-main mencapai Rp 370 triliun, tumbuh 5 kali lipat dari 5 bulan pertama di tahun 2021. Ini membuktikan bahwa kripto menjadi peluang yang sangat menguntungkan.

Kripto tidak hanya bisa digunakan secara personal, tapi dapat dijadikan aset digital sebuah perusahaan. Saat ini masih jarang ditemukan marketplace atau platform yang mengadopsi teknologi berbasis blockchain untuk aset digital kripto maupun NFT (Non-Fungible Token) bagi para kreator digital di Indonesia.

Padahal ini bisa menjadi peluang besar bagi para perintis usaha menjadi pionir dan mengambil porsi ‘kue’ sebab kondisi pasar yang belum ramai dipenuhi. Di Indonesia, perusahaan yang telah mencoba mengadopsi inovasi ini adalah Tokocrypto. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan aset kripto ini telah mencaplok 900 ribu pelanggan. Bulan lalu, Tokocrypto telah meresmikan platform marketplace NFT-nya yakni TokoMall.

Selain jadi jalan mengembangkan exchange-nya, Toko Token (TKO), adanya TokoMall sekaligus memfasilitasi jangkauan yang lebih luas bagi kreator digital lokal dan sarana investasi bagi kolektor. Ditambah lagi adanya tren DeFi yakni Decentralized Finance yang populer yang jadi alternatif keuangan tradisional menjadi sasaran empuk bagi peluang bisnis.

Masih dari CNBC Indonesia, menurut CEO perusahaan investasi Dispersion Holding, Mike Edward, DeFi dibangun di atas Ethereum dengan menggunakan teknologi blockchain serta cryptocurrency yang menghapus perantara saat bertransaksi. DeFi menjadikan aktivitas transaksi menjadi lebih cepat, murah, efisien, dan aman. DeFi memiliki sifat yang transparan, sehingga dapat diakses oleh semua orang, dan pengguna memiliki kontrol penuh terhadap aset mereka. Walaupun bersifat transparan, namun DeFi tetap mempertahankan anonimitas dan kepercayaan terhadap pengguna.

Kendati pengadopsiannya di sini masih dihitung jari dan saat ini lebih banyak untuk lending, tidak memungkiri DeFi mampu mendisrupsi industri keuangan maupun bank konvensional mulai dari tabungan, pinjaman, trading, hingga asuransi. Melihat pintu ini, Tokocrypto pun telah bermitra dengan Pluang, aplikasi investasi.

Melihat tren kripto, NFT, hingga cara kerja DeFi ini, menjadi kesempatan menarik bagi penyedia layanan cloud computing, Amazon Web Services (AWS), untuk membahas lebih mendalam bagaimana peluang startup untuk dibangun dalam ekosistem Crypto/NFT/Blockchain dalam #StartUpUntukNegeri webinar series.

Tiga pakar andal dalam industri akan mengisi webinar ini. Pang Xue Kai, CEO, Founder, Tokocrypto dan TKO, yaitu Crypto Asset Exchange yang berbasis di Indonesia, yang baru-baru ini mengumumkan investasinya oleh Binance – pertukaran crypto di dunia. Kevin Cahya, Founder, 1 Origin, yang menghadirkan platform game NFT pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan pengalaman lengkap dalam mengumpulkan aset game unik yang menawarkan model nilai yang lebih adil. Serta Tigran Adiwirya dan Head of Launchpad Tokocrypto, yaitu program kickstarter yang diluncurkan oleh Tokocrypto untuk membantu proyek-proyek blockchain dan skala bisnis. Webinar dilaksanakan pada Selasa, 23 November 2021 nanti. Tonton dan cari potensi peluang ekosistem industri ini dengan mendaftarkan diri di sini.

Artikel ini didukung oleh Amazon Web Services Indonesia.

Treasury Gold Investment Platform Provides Crypto Asset Trading Service

Treasury digital gold investment platform officially provides crypto asset trading services. Treasury collaborates with Tokocrypto to offer crypto assets as an alternative investment besides gold.

In a virtual press conference today (03/6), Treasury’s CEO, Dian Supolo said that Indonesian people’s interest in digital assets has experienced significant growth in recent years. The Commodity Futures Trading Regulatory Agency (BAPPEBTI) noted that the Indonesian crypto asset investors has reached 4.45 million as of March 2021.

In addition, through this new service, his team wants to drive financial balance in digital asset transactions. He said, the concept of financial balance in asset diversification is the basic principle of financial management.

“We don’t just make crypto [investment] services because we don’t want users to only think about money. We also want to educate the public through our products,” Dian said.

Treasury partners with Tokocrypto because it is considered to have the same frequency, not only investing for the sake of profits, but also being responsible for creating a balanced investment culture.

On the same occasion, Tokocrypto’s Co-founder & CEO, Pang Xue Kai also said that this collaboration is expected to improve the crypto asset ecosystem as a better and safer alternative asset class in Indonesia.

“Many still assume that crypto trading is illegal in Indonesia, even though the government has unlocked the access. We encourage a safe crypto trading ecosystem here as we are trying to avoid potential money laundering,” Kai said.

In a general note, Tokocrypto is the first crypto platform in Indonesia to have a license from BAPPEBTI. In April 2021, Tokocrypto officially introduces Toko Token (TKO) which is the first local crypto project with a hybrid model (CeFi and DeFi) in Indonesia.

Previously, Pluang, which started as a gold investment application which later also diversified into crypto instruments. Pluang partners with Zipmex for strategic collaboration.

Crypto investment starts from Rp5,000

Treasury users can now buy and sell crypto assets starting at IDR 5,000. Currently, there are five options, including Bitcoin (BTS), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), and Tether (USDT), while Toko Token (TKO) can be purchased in multiples of one token.

Dian said that Rp5,000 to start crypto investments are the ideal price for the Indonesian people. He said, this price should not interfere with the user’s money management for other needs, especially emergency funds.

Furthermore, his team currently offers five options as the Indonesian market enthusiasm for crypto is quite large. However, Dian added that there will be more options in the future. “We don’t want instant and rush to analyze data [on the market], everything has a process,” he said.

Just like other investments, users can buy and sell crypto assets through a piggy bank balance that can be top up via various available payment methods. Treasury also provides some features where users can check the total asset value or the details of each asset to an easy-to-understand profit/loss estimation.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Aset kripto dapat dibeli dengan harga mulai dari Rp5.000 / Treasury

Platform Investasi Emas Treasury Hadirkan Layanan Jual-Beli Aset Kripto

Platform investasi emas digital Treasury resmi menghadirkan layanan jual-beli aset kripto. Treasury turut menggandeng Tokocrypto untuk menawarkan aset kripto sebagai alternatif investasi selain emas.

Dalam konferensi pers yang digelar virtual hari ini (03/6), CEO Treasury Dian Supolo mengatakan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap aset digital mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mencatat terdapat 4,45 juta investor aset kripto di Indonesia per Maret 2021.

Di samping itu, lewat layanan baru ini, pihaknya ingin mendorong penerapan konsep keseimbangan keuangan dalam bertransaksi aset digital. Menurutnya, konsep keseimbangan keuangan pada diversifikasi aset menjadi prinsip dasar pengelolaan keuangan.

“Kami tidak sekadar buat layanan [investasi] kripto karena kami tidak ingin pengguna hanya berpikir soal cuan. Kami juga ingin edukasi masyarakat lewat produk kami,” ungkap Dian.

Treasury menggandeng Tokocrypto karena dinilai memiliki frekuensi yang sama, yakni tak hanya sekadar berinvestasi untuk menikmati keuntungan, tetapi bertanggung jawab dalam menciptakan kultur investasi yang seimbang.

Pada kesempatan sama, Co-founder & CEO Tokocrypto Pang Xue Kai juga mengatakan, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan ekosistem aset kripto sebagai alternatif asset class yang lebih baik dan aman di Indonesia.

“Masih banyak yang berasumsi kalau crypto trading itu ilegal di Indonesia, padahal pemerintah sudah membuka akses. We encourage safe crypto trading ecosystem di sini karena kami berupaya menghindari potensi money laundring,” kata Kai.

Sekadar informasi, Tokocrypto merupakan platform kripto pertama di Indonesia yang mengantongi izin dari BAPPEBTI. Pada April 2021, Tokocrypto resmi memperdagangkan Toko Token (TKO) yang merupakan proyek kripto lokal pertama dengan model hybrid (CeFi dan DeFi) di Indonesia.

Sebelumnya ada Pluang, yang berawal dari aplikasi investasi emas yang kemudian juga melakukan diversifikasi ke instrumen kripto. Pluang menggandeng Zipmex sebagai mitra stratgis.

Investasi kripto mulai dari Rp5.000

Pengguna Treasury kini dapat melakukan jual-beli aset kripto mulai dari harga Rp5.000. Saat ini, baru terdapat lima pilihan koin, antara lain Bitcoin (BTS), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), dan Tether (USDT), sedangkan Toko Token (TKO) dapat dibeli dengan kelipatan satu token.

Dian menilai, investasi kripto mulai dari Rp5.000 menjadi harga ideal yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, investasi di harga tersebut juga diharapkan tidak sampai mengganggu pengelolaan uang pengguna untuk kebutuhan lain, terutama dana darurat.

Lebih lanjut, saat ini pihaknya baru menghadirkan lima koin karena antusiasme pasar Indonesia terhadap kripto tersebut terbilang besar. Namun, Dian menambahkan akan ada lebih banyak pilihan koin ke depannya. “Kami tidak mau instan dan tidak mau terburu-buru menganalisis data [di pasar], semua ada prosesnya,” tuturnya.

Sama seperti investasi lainnya, pengguna dapat melakukan jual-beli aset kripto melalui saldo Celengan yang dapat di-top up lewat berbagai metode pembayaran yang tersedia. Treasury juga menghadirkan sejumlah fitur di mana pengguna dapat mengecek nilai aset total atau rincian dari setiap aset hingga estimasi profit/loss dengan persentase yang mudah dipahami.

Application Information Will Show Up Here