Tag Archives: ASL Indonesia Season 3

Rekap Grand Final ASL Indonesia Season 3: EVOS Esports Juara ASL Tiga Musim Berturut-turut

Enam pekan panjangnya fase liga Arena of Valor Star League telah berlalu. Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. 14 September 2019 menjadi konklusi dari perjuangan semua tim yang bertanding di dalamnya. Kini tersisa empat tim saja yang memperebutkan tahta tertinggi di kancah Arena of Valor Indonesia, EVOS Esports, Saudara E-Sports (SES), BOOM Esports, dan DG E-Sports.

Sejak awal, persaingan panas antar tim sudah sangat terasa. Sajian pertama adalah semi-final satu, antara Saudara E-Sports melawan BOOM Esports. Di atas kertas, kedua tim ini bisa dibilang punya kekuatan yang tidak beda jauh. Alhasil benar saja, pertarungan berjalan dengan cukup seimbang.

Semi-final satu, BOOM Esports vs Saudara E-Sports

Game pertama, SES membuka permainan dengan rotasi-rotasi yang ciamik. Pergerakan mereka sangat efektif, dan hampir selalu mendapatkan objektif yang dibutuhkan ketika melakukan penyergapan. Sementara di sisi lain, mencoba mempersiapkan untuk late game, BOOM Esports malah sedikit keteteran.

Menggunakan Lindis, gagal mendapatkan winning condition yang seharusnya mereka dapatkan. Kehilangan kuasa atas area jungle mereka sendiri, pergerakan Lindis jadi semakin sulit, membuat dampaknya dalam pertarungan jadi semakin kecil. Kendati demikian, Randy “CL” Shimane berjuang keras untuk mencari celah kemenangan di antara keadaan yang sulit tersebut dengan menggunakan Grakk.

Terlepas dari semua usaha yang dilakukan CL, SES ternyata sudah mendapatkan keunggulan yang dibutuhkan. Melihat kesempatan di depan mata, SES langsung saja memaksa peperangan dan menyelesaikan permainan dalam satu tarikan nafas. 1-0 untuk SES.

Masuk game kedua, BOOM Esports ternyata berhasil mendapatkan momentumnya. Mendapatkan Fennik bagi Cassy jadi salah satu alasannya.  Belum lagi Naitomea juga mendapatkan hero yang masih cukup kuat di musim ini, Liliana. Namun permainan masih imbang sampai setidaknya pada 5 menit pertama.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Masuk pertengahan game, BOOM Esports kembali mendapatkan momentum besar lewat teamfight. SES yang sedang mencari informasi tanpa sadar terjebak dari rotasi BOOM Esports yang datang dari kiri dan kanan. Benar saja, mereka langsung habis kena wipe, yang digunakan oleh BOOM Esports untuk menyelesaikan permainan. Skor kini menjadi 1-1.

Game ketiga, game penentuan. Awal permainan SES cukup unggul dengan beberapa kill penting yang berhasil mereka dapatkan. Namun, memasuki pertengahan, SES sebenarnya sempat kehilangan momentum. Mereka kehilangan tiga pemain saat mereka ingin menekan rotasi milik BOOM Esports.

Masuk menit 10 BOOM sudah mulai tertekan. Melihat keadaan ini SES mengambil kesempatannya untuk membunuh Dark Slayer. SES Esports yang menguasai lebih banyak area kini jadi lebih leluasa. Namun BOOM Esports masih mencoba merebut sang Dark Slayer yang pada akhirnya terpaksa harus gagal setelah permainan brilian dilakukan oleh SES.Mystyk. Dengan buff DS, dan bantuan The Drake, SES tak lagi menunggu lebih lama untuk merampungkan permainan. SES melaju ke babak final dengan skor 2-1.

Semi-final dua, EVOS vs DG E-Sports

Lanjut ke semi-final dua, kita menyaksikan pertarungan antara EVOS melawan DG E-Sports, yang bisa dibilang seperti pertarungan antara si raksasa melawan si manusia kerdil. EVOS sebagai tim yang mendominasi sepanjang fase grup ASL Season 3, kembali menunjukkan kelasnya pada pertarungan ini.

Pada game satu, EVOS sebenarnya bermain dengan cukup santai, terutama pada fase early game. Melihat celah tersebut, DG E-Sports mencoba memanfaatkan keadaan. Walau sudah berhasil menahan, namun EVOS ternyata mulai menunjukkan taringnya ketika masuk fase mid-game. Mereka mulai mengacak-acak permainan, membuat DG E-Sports jadi kalang kabut. Tak perlu waktu lama, EVOS lalu langsung saja mengamankan peluang kemenangan yang terlihat setelah tower ke-3 dari DG E-Sports hancur. 1-0 untuk EVOS Esports.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Game kedua menjadi harapan terakhir bagi DG E-Sports. Permainan sebenarnya berjalan cukup adem di awal-awal permainan, namun memasuki pertengahan EVOS langsung menggila, terutama Florentino dari EVOS.Wyvorz. Masuk pertengahan game, keunggulan EVOS sudah cukup jauh secara skor kill (16-4). Namun DG masih mencoba untuk melakukan perlawanan terbaiknya.

Mereka mendapat kesempatan untuk mengunci Pokka dan Wyvorz. Tanpa disangka, peluang ini malah jadi bencana bagi DG. Berada dalam keadaan 2 lawan 4, Wyvorz dengan Florentino terlihat seperti sedang berdansa di tengah serangan ganas para pemain DG yang sedang haus darah. Dengan ditambah bantuan llaF, tarian pedang Wyvorz menebas pemain DG E-Sports satu per satu, sampai ia berhasil mendapatkan triple kill.

Dengan keunggulan yang sangat jauh, EVOS kini tinggal menutup kemenangannya saja. Akhirnya, DG yang sudah semakin kalang kabut harus menerima kekalahannya di menit 11:35 setelah DG.Backdoor harus mati bersama seluruh kawan-kawannya. EVOS melaju ke babak Grand Final.

Grand-Final, EVOS vs SES

Ini seakan menjadi pertarungan yang sudah ditakdirkan sebelumnya. Pada fase grup, masing-masing berada di peringkat satu dan dua. Langsung saja pertarungan game satu dimulai dengan pertarungan yang berhasil membangkitkan sorak sorai para penonton.

Sepanjang permainan, kedua tim berusaha keras untuk menjaga perolehan kill ataupun net-worth tetap seimbang. Namun semua berubah pada pertarungan di menit 13. SES mencoba menyergap EVOS, mereka sudah mendapatkan posisi yang mantap untuk memenangkan pertarungan tersebut.

Superman dari SES.Mars mencoba memecah formasi, membuat EVOS jadi cukup kelabakan. Untungnya Hayate darn EVOS.Hanns cukup tenang dalam mengambil keputusan, langsung membantai sumber masalah dari tim SES, Diao Chan milik SES.RoboX. Pemain SES tumbang satu per satu, sampai akhirnya tak ada lagi yang tersisa. EVOS langsung mengambil kesempatan ini dan amankan game pertama.

Ketegangan pendukung SES melihat ketatnya pertarungan Grand Final melawan EVOS Esports .Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Ketegangan pendukung SES melihat ketatnya pertarungan Grand Final melawan EVOS Esports .Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Game kedua giliran SES yang dapat kesempatan. Tetapi ini tak lain dan tak bukan karena kawan-kawan SES kini bermain dengan lebih cermat. Terlihat SES kini tak mau terlalu terburu-buru menyelesaikan permainan walau sebenarnya punya kesempatan. Hal ini terlihat pada menit 12, ketika mereka mendapatkan tower tengah dalam, namun memilih untuk regroup terlebih dahulu dibanding memaksakan kemenangan.

Kesempatan untuk Dark Slayer langsung diambil setelahnya, mereka pun lanjut menekan lane bawah untuk mematikan ruang gerak EVOS Esports. Wiraww dan kawan-kawan yang kini sudah terkunci pergerakannya, terpaksa harus menyerah kalah dan memberikan game kedua kepada SES.

Pertarungan seimbang keduanya kembali terjadi pada game tiga dan empat. EVOS dapat game tiga dengan kereta momentum yang dibuat sejak awal permainan. Sementara SES, dengan mengulang permainan cermat, ditambah permainan Nakroth dari SES.Catee yang sangat ganas, berhasil membungkam EVOS di game empat.

Tersisa satu game penentuan, game kelima. Dengan format Global Ban-Pick, kedua tim sudah sama-sama semakin kehabisan opsi. Untungnya, SES masih menyimpan Enzo untuk Catee, yang menurut Teemola sebagai caster, punya win-rate hampir 100%. Dari sisi EVOS, opsi terbaik mereka hanya Richter dari Wyvorz saja, ditambah sedikit kejutan dengan Airi sebagai jungler dari Wiraww.

Pada 5 menit pertama, SES memberi shock therapy kepada EVOS dengan first blood dan juga rotasi-rotasi efektif yang dilakukan. Sayangnya, seiring waktu, entah kenapa dampak permainan Catee malah kurang terasa. Apalagi EVOS juga mulai sedikit demi sedikit menghimpun kekuatannya.

Perjuangan SES jadi semakin berat ketika mereka kehilangan dua carry tim mereka, Mystyk dan Catee di menit 11. Ketika itu SES luput karena mereka terlihat tidak satu visi di dalam pertarungan. Sementaran Mystyk dan Catee sedang berusaha keras mendapatkan Abyssal Dragon, ketiga pemain sisanya justru sedang mencoba melakukan pressure di lane atas dan tengah.

EVOS tanggap melihat hal ini, dan langsung mengerahkan 4 pemainnya untuk meringkus Catee dan Mystyk. SES kembali mencoba membuka kesempatannya di menit 14, menyergap Hanns yang sedang lengah di lane atas. Setelah gagal membunuh Hanns, SES lalu mundur, namun EVOS ternyata melakukan inisiasi balik dan mempersiapkan rotasi ke arah atas.

SES mulai kehilangan satu demi satu pemain. Mystyk yang salah rotasi tak dapat membantu banyak di momen tersebut. Ternyata kesempatan di menit 14 jadi kesempatan terakhir bagi SES. Setelahnya EVOS bisa mendapatkan Abyssal Dragon dan Dark Slayer secara gratis. SES tak lagi mampu menahan gempuran, EVOS menangkan permainan 3-2 dan kembali mengangkat trofi ASL Indonesia untuk ketiga kalinya.

EVOS AOV, Juara Bertahan Liga ASL Indonesia 3 Kali Berturut-turut.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Kali ini adalah kali ketiga EVOS AOV mengangkat trofi ASL Indonesia, serta mengamankan titel sebagai tim terbaik di Indonesia. Pada musim pertama dan kedua, mereka mendapatkan kemenagan yang cukup mendominasi di babak Grand Final. Musim pertama dan kedua, Aldi dan kawan-kawan GGWP.ID gagal memberi perlawanan terbaiknya kepada EVOS Esports. Pada dua musim tersebut mereka selalu menang 3-1 di babak Grand Final.

Musim ini, SES sangat ngotot melawan EVOS Esports. Untuk pertama kalinya, penggemar EVOS AOV harus merasakan ketegangan hampir dikalahkan oleh Catee, Mystyk dan kawan-kawan. “SES memang pesaing terberat EVOS sedari dulu.” Ucap Henry “Carraway” Teja. “Mereka berkembang sangat jauh, Hero Pool mereka juga semakin luas. Dengan adanya Global Ban Pick, menurut saya mereka berhasil  beradaptasi dengan baik.” Carraway menjelaskan lebih lanjut.

Walaupun ini adalah kemenangan ketiga bagi tim EVOS Esports, namun sebenarnya ini tetap memberikan kesan tersendiri kepada tim. Salah satunya adalah karena kehadiran Gilang “Fall” Dwi Fallah. “Fallah sebagai pemain sangat mudah melebur dengan tim dan sangat bisa diajak untuk bekerja sama. Kehadiran Fall juga memberi tantangan bagi tim EVOS, kami jadi mengusahakan kemenangan ini untuk Fall, soalnya dia belum pernah menang sebelumnya…hahaha.” jawab Carraway seraya berkelakar.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Kemenangan ini memberikan mereka hadiah sebesar Rp300 juta dan juga kesempatan bertanding di Arena of Valor International Championship 2019 (AIC 2019). Kini ada dua kompetisi internasional yang akan dihadapi oleh EVOS Esports. Selain dari AIC 2019, ada juga cabang esports AOV di SEA Games 2019.

“Menghadapi dua kompetisi ini, yang pasti sih kita latihan terus. Selain itu juga perbanyak scrim (latih tanding) dengan tim luar negeri, supaya bisa mempelajari cara main tim luar.” Henry menjelaskan.

Akankah kemenangan ini menjadi kereta momentum yang berlanjut sampai AIC 2019 atau SEA Games 2019 nanti? Mari kita doakan agar EVOS Esports bisa mendapatkan hasil terbaik di kompetisi AOV internasional yang akan dihadapi.

Rekap ASL Indonesia Season 3 Week 4 dan 5: Tumbangnya Penguasa Klasemen, Bangkitnya Tim Papan Bawah

Pada 26 Agustus 2019 lalu, ASL Indonesia Season 3 by ESL telah menyelesaikan seluruh rangkaian pertandingannya. Pekan lalu menjadi pekan yang panjang ASL Season 3 karena ada dua pekan pertandingan berlangsung secara berturut-turut, yaitu Pekan 4 (19-21 Agustus 2019) dan Pekan 5 (23-25 Agustus 2019).

Banyak hal menarik terjadi selama satu pekan padat pertandingan tersebut. Berikut rekap Week 4 dan Week 5 ASL Indonesia Season 3.

Week 4: Runtuhnya Dominasi Tim Papan Atas

Selama tiga pekan belakangan kita menyaksikan bagaimana dua tim papan atas, EVOS Esports dan Saudara e-Sports (SES), hampir sepenuhnya mendominasi kompetisi ini. Masuk pekan keempat, ada sebuah kejadian mengejutkan. BOOM.ID menggila seraya mencabik-cabik dominasi tim papan atas.

EVOS adalah tim yang menjadi korban keganasan sang #HungryBeast di pekan ini. Sebelumnya, Muhammad “Naitomea” dan kawan-kawan BOOM.ID tidak berhasil satu kemenangan pun di Week 3. Mereka bahkan kalah dari Armored Project, yang notabene adalah tim kuda hitam pengisi papan bawah ASL Season 3.

Pada Week 4, mereka membalas kekalahan tersebut dan bahkan melibas EVOS AOV dengan skor 2-1. Runtuhnya dominasi EVOS AOV ini jadi menarik untuk disimak, karena ketika itu, kedua tim benar-benar menampilkan permainan level tinggi yang memukau.

Game pertama, EVOS Esports menang cukup dominan (12-6). Masuk game kedua, Muhammad “Menbong” Zefransyah dengan permainan “tengil” yang ditunjukkan berhasil membuat EVOS Esports kalang kabut. Menghadapi keadaan seperti ini, EVOS Esports sebagai tim papan atas tentu tidak akan mengalah dengan segitu mudahnya.

Berlangsung alot, game kedua berakhir dengan kemenangan BOOM.ID di menit 23:39. Menariknya, EVOS Esports malah masih memimpin perolehan networth pada saat pertandingan berakhir.

Dengan perolehan skor 1-1, EVOS Esports agaknya cukup shock dengan keadaan tersebut. Akhirnya BOOM.ID bisa menang mudah di game 3 dengan skor kill 13-0.

Pekan tumbangnya raja-raja juga diikuti dengan kekalahan Saudara e-Sports di hari yang sama. Mereka dikalahkan oleh DG E-Sports, yang baru saja bangkit karena asupan jungler baru, Yayan “Backdoor” Hidayat.

Meski tumbang di satu pertandingan, konsistensi tetap menjadi kunci. Mereka bangkit lagi esok harinya, berhasil kalahkan Bigetron Esports (BTR) dengan skor 2-1.

Week 5: Bigetron yang Semakin Terpuruk

Kekalahan Bigetron di pekan sebelumnya ternyata memberi efek berantai kepada performa tim yang berlogokan robot merah ini. Bigetron yang selama ini kerap bergabung dengan panasnya pertarungan papan tengah, pekan ini dipaksa turun kasta.

Stewart “Xylont” Yoel Tiolamon (Sebelumnya menggunkaan nick Teemola) sepertinya harus berlapang dada setelah kalah di tiga pertandingan yang mereka jalani.

Pada hari pertama pekan ini mereka takluk melawan BOOM.ID (2-1). Hari kedua mereka tambah terpuruk, kalah dari DG E-sports dengan tanpa balas (2-0). Ditambah lagi mereka juga harus menghadapi EVOS Esports, dan kembali mendapatkan hasil yang tidak memuaskan (2-0).

Kemenangan DG E-Sports atas BTR membuat mereka berhasil menyodok ke posisi ke-4, naik kasta jadi tim papan tengah. Kini tersisa satu pekan lagi untuk menentukan 4 tim yang akan melaju ke babak playoff.

Posisi EVOS dan SES sudah sangat solid, dengan perolehan poin masing-masing 27 dan 21 poin. Pekan depan, Week 6, menjadi ajang saling sikut tim papan tengah. Sebab setidaknya ada tiga tim yang akan memperebutkan dua slot terakhir untuk melaju ke babak playoff, yaitu BOOM.ID, DG E-Sports, dan COMEBACK.

Sumber: ESL Indonesia
Klasemen ASL setelah Week 4. Sumber: ESL Indonesia
Sumber: ESL Indonesia
Klasemen ASL setelah Week 5. Sumber: ESL Indonesia

Tapi, tidak menutup kemungkinan juga bagi BTR atau AP untuk menyalip. Dengan catatan, mereka bisa menangkan semua match di Week 6, dan BOOM.ID, DG E-Sports, serta COMEBACK tergelincir di pertandingan pekan tersebut.

Saksikan kelanjutan pertarungan tim-tim AoV terbaik di Indonesia hanya di ASL Indonesia Season 3 by ESL yang dipersembahkan oleh Indofood dengan ChitatoGood to GoPop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena sebagai Official Partner di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

 

[ASL S3 Team Profile] SES: Sang Raja Tanpa Mahkota Kancah AOV

Dalam jagat kompetitif Arena of Valor, nama tim Saudara e-Sports (SES) adalah tim yang selalu santer terdengar. Tim ini merupakan salah satu tim yang disegani dalam peta kekuatan jagat kompetitif Arena of Valor, namun saya sendiri menganggap SES sebagai raja tanpa mahkota.

Seperti biasa, sebelum lebih lanjut membahas sepak terjang SES sebagai organisasi esports dan perjuangannya di kancah kompetitif AOV, mari kita bahas perjalanan SES di ASL Indonesia Season 3 sejauh ini.

Seakan melanjutkan “kutukan” ASL musim lalu, SES lagi-lagi menjadi pesaing ketat EVOS AOV di musim ini. Akhir dari pekan ketiga ASL Season 3 mendapatkan SES kembali berada di posisi yang siap menyergap EVOS AOV kapanpun mereka lengah.

Dari 6 pertandingan yang dijalani, SES berada di peringkat kedua setelah pekan ketiga selesai. Mereka berhasil kumpulkan 12 poin, hanya terpaut 6 poin saja dengan EVOS Esports yang ada di pemuncak klasemen.

Berawal dari Vainglory

Sebelum akhirnya fokus mengembangkan tim AOV, nama organisasi Saudara e-Sports sendiri pertama muncul di kancah kompetitif Vainglory. Aktif sebagai guild dan juga bagian komunitas yang kerap menyelenggarakan berbagai kompetisi internal komunitas.

“Pertama kali terbentuk itu tahun 2017, tepatnya 24 Januari 2017. Kita awalnya berbasis di Bali dan fokus mengembangkan tim Vainglory. Seiring waktu, kita mulai bercabang ke tim AOV juga, yang terus berjalan sampai sekarang.” Ucap Pramada Setiawan atau, general manager tim Saudara e-Sports, yang kerap disapa Iwan.

Kaskus Battleground, salah satu ajang yang diikuti oleh divisi Vainglory Saudara e-Sports. Sumber: Kaskus.co.id
Kaskus Battleground, salah satu ajang yang diikuti oleh divisi Vainglory Saudara e-Sports. Sumber: Kaskus.co.id

Pada zamannya, Saudara e-Sports juga merupakan salah satu dari jajaran tim terkuat di kancah Vainglory bersama dengan Elite 8 dan BOOM.ID. Sayangnya ketika itu mereka lagi-lagi menjadi salah satu dari raja tanpa mahkota, menjadi salah satu tim terkuat, tapi tidak berhasil amankan titel-titel besar.

Terakhir kali, tim Vainglory Saudara e-Sports sempat mencapai babak Grand Final Kaskus Battleground Season 1. Sayangnya mereka langsung kalah oleh Elite8 Win, dan gagal mendapatkan posisi peringkat 3.

Sepak Terjang Saudara e-Sports di AOV

Selama di bertarung di kancah kompetitif Arena of Valor, SES berhasil menjadi nama yang disegani di kalangan komunitas. Hal ini terjadi karena SES ketika itu berhasil menyaingi nama-nama besar di ekosistem esports Indonesia, seperti EVOS, RRQ, ataupun Bigetron Esports.

Kendati demikian, titel raja tanpa mahkota seakan masih melekat di SES hingga saat ini. Tapi bukan berarti SES nihil prestasi. Mereka menjuarai ANC 2018 lewat nama SES VOC IKAMIL 1. Lalu sempat menjadi wakil Indonesia untuk gelaran Arena of Valor International Championship 2018 (AIC 2018).

Sayangnya, mereka masih belum bisa mengamankan titel tertinggi kancah lokal. Dari 2 musim Arena of Valor Star League, SES masih harus puas berada di posisi 4 besar. Prestasi tertinggi dalam usaha mendapattkan titel di kancah lokal adalah ketika ia menjadi runner-up di pertandingan Battle of Valor.

Saudara e-Sports di ASL Season 3 

Akankah Saudara e-Sports bisa mendapatkan titel kancah tertinggi lokal, yang sudah mereka idam-idamkan di ASL musim ketiga ini? Iwan bicara banyak soal proses perjuangan mereka sejauh ini.

“Nothing better than us, i believe in my team.” Iwan menjawab dengan sangat percaya diri. Membahas peluangnya di ASL Indonesia Season 3 ini, Iwan berkata. “Peluang SES untuk juara di musim ini ada di atas 70%. Kita juga sudah mempersiapkan meta baru dan permainan yang lebih variatif lagi.”.

Wajar jika mereka bicara percaya diri seperti itu, mengingat talenta yang mereka miliki juga cukup berkualitas. Salah satu yang paling menonjol adalah Calvin “Catee” Winata, salah satu pemain yang kerap dianggap best jungler menyaingi posisi Wiraww dari tim EVOS.

Sumber: metaco.gg
SES VOC IKAMIL1, Juara ANC 2018, yang rosternya kini menjadi roster utama SES AOV. Sumber: metaco.gg

“Kita juga melakukan latih tanding yang lebih variatif untuk musim ini. Jadi nggak cuma latihan sama tim Indonesia, tapi latihan juga dengan regional MSP (Malaysia, Singapore, Philippines) juga sama regional tim Thailand.” ujar Iwan.

Tapi percaya diri bagi SES AOV bukan berarti menjadi angkuh. Iwan mengakui bahwa timnya masih dirundung masalah konsistensi. Walau kini berada di peringkat 2, namun mereka beberapa kali sempat terpeleset di satu dua momen tertentu.

“Kadang-kadang player tuh lupa cara bermain yang benar karena tertekan oleh beberapa hal. Contohnya terlalu ingin menang, atau terkena tekanan mental dari permainan musuh. Padahal secara skill dan mekanik, saya yakin mereka sudah berada di dalam top perform.” Iwan menjabarkan lebih lanjut soal masalah konsistensi ini.

Terakhir, membahas soal tim-tim yang dihadapi, pendapat dari Iwan juga cukup menarik, terutama ketika membahas soal EVOS. Berbeda dengan COMEBACK yang waspada dengan tim-tim tersebut, Iwan mewakili SES, malah cukup santai dengan EVOS.

“Kalau menghadapi EVOS sih nggak ada masalah hehe. Jujur, mereka tim hebat, tapi saya percaya sama tim saya. Yang main juga sama-sama manusia, sama-sama makan nasi toh..haha.” Iwan menjawab seraya berseloroh.

Sumber: ESL Indonesia Official Page
Sumber: ESL Indonesia Official Page

Tetapi Iwan tetap waspada dengan siapapun yang mereka lawan di musim ini. Bigetron dianggap sebagai sleeping lion yang siap menerkam. AP masih dianggap sebagai tim underdog yang belum terlihat performanya sampai sejauh ini.

Kewaspadaan tertinggi Iwan ada pada dua tim yang papan tengah yang menurut saya juga merupakan penantang keras tim papan atas, yaitu BOOM.ID dan COMEBACK. “Kalau kita nggak hati-hati, mereka bakal siap untuk menggantikan placement kita saat ini.” tukas Iwan.

Siapa saja roster tim Saudara e-Sports yang bertanding untuk ASL Indonesai Season 3 ini? Berikut nama-namanya.

Sumber: Official Page @saudara.esports
(Dari kiri ke kanan) Catee, DyZ (sub), Mars, Mystyk, RoboX, Rasy. Sumber: Official Page @saudara.esports
  • Rasya Arga “SES•Rasy” Wisista – Observer
  • Calvin “SES•Catee” Winata – Jungle
  • Darvianto “SES•R o b o X” Pin – Mid Lane
  • Marsham “SES•Mars” Fakhre – DS Laner
  • Caisar “SES•Mystyk” Alfredo – Abyssal Lane

Akankah Saudara e-Sports mendapatkan mahkota yang mereka idam-idamkan di ASL Indonesia Season 3 ini? Saksikan terus seluruh pertandingan ASL ID S3 by ESL, yang dipersembahkan oleh Indofood dengan ChitatoGood to GoPop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena sebagai Official Partner di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

 

Rekap ASL Indonesia Season 3 Week 3: Persaingan Papan Tengah yang Makin Membara

Arena of Valor Star League (ASL 2019) Indonesia S3 sudah memasuki pekan ketiga. Dari tiga hari pertandingan (14-16 Agustus 2019), persaingan di papan tengah kembali menjadi sorotan. Malah, pertarungan antar timnya terasa semakin membara di pekan ini.

Papan tengah ASL Indonesia S3 sendiri diisi oleh 3 tim, yaitu BOOM.ID, Bigetron Esports, dan COMEBACK, yang sedang saling sikut berebut posisi 4 besar. Dimulai dari perjuangan sang tim kuda hitam yang menjanjikan, COMEBACK.

Pekan lalu, tim yang digawangi oleh Irdham “Damskii”, Ilham “Cipengz” dan kawan-kawan ini tampil memukau. Mereka bahkan bisa kalahkan BOOM.ID, tim menurut saya akan jadi penantang terbesar EVOS Esports.

Sayangnya performa mereka menurun drastis pekan ini. Dari 3 pertandingan, mereka hanya bisa menang satu kali saja, saat melawan Armored Project. Mereka kalah pada dua pertandingan lainnya, yaitu melawan Saudara Esports (0-2) dan DG Esports (1-2).

Selain panasnya pertarungan papan tengah, kebangkitan dua tim papan bawah juga jadi tema lain pertandingan pekan ini. DG Esports yang paling terlihat jelas. Setelah dua pekan puasa kemenangan, kini mereka akhirnya kembali ke dalam permainan.

Kunci performa ganas DG Esports pekan ini adalah kembalinya Yayan “Backdoor” Hidayat, yang mengisi kekosongan posisi jungler pada tim dengan jargon #SuperDG ini. Mereka Berhasil menangkan semua pertandingan, kecuali saat melawan EVOS; yang memang masih perkasa di puncak klasemen ASL Indonesia S3.

“Memang karena Backdoor salah satunya.” tukas Tiara “Ravalda” Evalda, shoutcaster ASL Indonesia S3. “Karena dengan masuknya Backdoor yang memang fokus di Jungle, efeknya adalah Ayep jadi dapat role andalannya, sehingga potensi mereka lebih keluar.” Ravalda menjelaskan komentarnya soal perubahan yang terjadi pada tim DG Esports.

Lalu selanjutnya BOOM.ID, yang pekan lalu berada di posisi ketiga, ternyata malah dibungkam habis-habisan pada pekan ini. Mereka tidak berhasil mengamankan satu kemenangan pun.

Sumber: ESL Indonesia Official Page
Sumber: ESL Indonesia Official Page

Armored Project menjadi salah satu tim yang berhasil membuat BOOM.ID jadi tertekuk lutut. Muhammad “Naitomea” dan kawan-kawan tak berdaya menghadapi buasnya permainan Armored Project dan harus terima kekalahan 2-1.

Setelah kalah melawan Armored Project, tim berjulukan #HungryBeast ini seakan sudah kehabisan tajinya. Melawan Bigetron Esports, mereka kalah total dengan skor 2-0. Bigetron pun kini bisa berbangga diri setelah menyalip BOOM.ID dan mengamankan posisi 4 besar pada klasemen sementara.

“Turunya performa BOOM.ID gue rasa karena mereka terlalu nyaman di comfort zone sih. Variasi hero dan gameplay mereka begitu-gitu aja. Padahal, skill individual mereka sangat kuat.” kata Ravalda bicara soal performa BOOM.ID yang berangsur menurun.

“Mungkin juga karena kekurangan manpower. Sempet role OBS mereka ganti-ganti, ya Fracel lah, ya CL lah, bahkan Naitomea sempet digeser jadi OBS. Ditambah lagi, gue juga merasa selama beberapa pertandingan mereka seperti main sendiri-sendiri.”

Ravalda (kanan), sosok co-caster yang pandai menganalisa situasi permainan, yang selalu memeriahkan tayangan ASL Season 3 by ESL Indonesia. Sumber: ESL Indonesia Official Page
Tiara “Ravalda” Evalda (kanan), sosok co-caster yang pandai menganalisa situasi permainan, yang selalu memeriahkan tayangan ASL Season 3 by ESL Indonesia. Sumber: ESL Indonesia Official Page

Sementara klasemen papan tengah saling sikut, dua tim penghuni klasemen atas terbilang cukup santai. EVOS Esports? Masih mencatatkan kemenangan sempurna tanpa kalah sekalipun. Saudara Esports juga cukup santai pekan ini. Amankan skor penuh 2-0 melawan COMEBACK, walau lagi-lagi masih gagal mengalahkan EVOS Esports.

Pertandingan ASL Indonesia S3 akan kembali lagi pekan depan dengan pemadatan enam hari pertandingan sekaligus. Berikut jadwal lebih lengkapnya:

  • Pekan 1: 17-19 Juli 2019
  • Pekan 2: 3-5 Agustus 2019
  • Pekan 3: 14-16 Agustus 2019
  • Pekan 4: 19-21 Agustus 2019
  • Pekan 5: 23-25 Agustus 2019
  • Pekan 6 (Semifinal): 30 Agustus-1 September 2019

Saksikan terus seluruh pertandingan ASL ID S3 by ESL, yang dipersembahkan oleh Indofood dengan ChitatoGood to GoPop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena sebagai Official Partner di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2

Rekap ASL Indonesia Season 3 Week 2: EVOS Esports Masih Merajai Dunia Persilatan AoV

Arena of Valor Star League (ASL) adalah liga kompetitif dengan kasta tertinggi untuk Arena of Valor di tiap negara. Jika sebelumnya, di Season 1 dan 2, ASL dijalankan langsung oleh Garena sebagai publisher AoV di Indonesia, ASL Season 3 kali ini dijalankan oleh ESL Indonesia dan masuk dalam rangkaian ESL Indonesia Championship Season 2.

Sampai artikel ini ditulis, ASL Indonesia Season 3 telah merampungkan semua pertandingan mereka untuk pekan kedua. EVOS Esports, yang merupakan juara bertahan dari ASL Indonesia Season 2 sekaligus ESL Indonesia National Championship dan Clash of Nations 2019, memang masih mendominasi dunia persilatan AoV Indonesia di 2019 ini.

Di musim kedua ini, EVOS yang hanya memasukkan 1 pemain baru, Gilang “Fall” Dwi Fallah sebagai midlaner, berhasil memuncaki klasemen sementara ASL Indonesia S3 dengan kemenangan sempurna.

Mereka berhasil kokohkan posisinya di puncak klasemen dengan perolehan 12 poin. Melawan BOOM.ID pada pekan ini, EVOS hanya terpeleset satu kali. Namun setelahnya, mereka berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Hal ini menarik karena sebelumnya, BOOM ID yang mendominasi dunia persilatan Dota 2 Indonesia menaklukkan EVOS di ESL Indonesia Championship S2 untuk Dota 2.

Selain perebutan posisi sebagai pemuncak klasemen yang sangat sengit, pertarungan klasemen papan tengah juga jadi tidak kalah menarik karena kehadiran tim Comeback. Merupakan tim kuda hitam yang baru muncul di musim ini, Comeback menjadi penantang keras organisasi-organisasi besar yang sudah lama bertengger di kancah AOV, seperti SES, Bigetron, ataupun DG Esports.

Berisikan pemain-pemain baru, mereka membuktikan juga bisa bicara banyak di dalam liga kasta utama. Pekan ini, mereka bertanding sebanyak tiga kali, melawan Bigetron, SES, dan BOOM.ID. Dari semua rangkaian pertandingan, pertarungan Comeback melawan BOOM.ID adalah yang paling mendebarkan.

Dari seri best of 3, Comeback tergelincir pada game pertama. Hanya karena satu kesalahan dalam teamfight, yaitu 4 pemain Comeback secara berbarengan terkena stun Ormar dari BOOM.Fracel. Dalam satu tarikan nafas, Comeback terkena wipeout, BOOM.ID fokus push lewat tengah, yang langsung memenangkan permainan game 1. Untungnya, dua game selanjutnya Comeback bisa membayar kesalahan tersebut dan menang secara berturut-turut. Permainan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Comeback.

Kemenangan tersebut berhasil mendongkrak posisi Comeback ke peringkat 4. Dengan perolehan dua kali menang dan dua kali kalah dari empat partai pertandingan yang dijalani, poin Comeback dan BOOM.ID kini jadi setara; sama-sama 6 poin. Setelah pertandingan yang panas di pekan ketiga, berikut keadaan klasemen ASL Season 3:

Dalam pertempuran panjang liga dengan model double round-robin, 7 tim Arena of Valor terbaik se-Indonesia harus berjuang selama 6 pekan untuk memastikan 4 slot di babak playoff yang diselenggarakan tatap muka pada pertengahan September 2019. Turnamen gelaran ASL Season 3 yang diselenggarakan oleh ESL ini didukung oleh Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena Indonesia selaku Official Partner, dan menyuguhkan total hadiah sebesar Rp1 Miliar. Kini, turnamen ini masih menyisakan 3 pekan pertandingan dengan jadwal lengkap yang bisa dilihat di bawah ini:

 

  • Pekan 1: 17-19 Juli 2019
  • Pekan 2: 3-5 Agustus 2019
  • Pekan 3: 14-16 Agustus 2019
  • Pekan 4: 19-21 Agustus 2019
  • Pekan 5: 23-25 Agustus 2019
  • Pekan 6 (Semifinal): 30 Agustus – 1 September 2019

Siapakah 4 tim yang nantinya akan berlaga di babak Playoff? Akankah dominasi EVOS dapat ditumbangkan pada musim ini? Dapatkan para kuda hitam buktikan diri bahwa mereka bukanlah penantang yang bisa diremehkan pada ASL musim ini? Saksikan setiap pertandingan Arena of Valor Star League di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2