Tag Archives: Asumsi

Asumsi InLive

Asumsi Luncurkan “InLive”, Layanan Infrastruktur Pengembangan Aplikasi Live Streaming

Mengawali langkah sebagai perusahaan media dengan produk utama konten digital bertema politik dan dinamika kehidupan masyarakat urban,  Asumsi kian gencar mengembangkan inovasi untuk mendukung bisnis inti mereka. Perusahaan baru saja meluncurkan “InLive”, infrastruktur layanan live streaming yang ditujukan untuk perusahaan di Indonesia.

InLive merupakan produk SaaS yang berbasis API. Solusi ini menawarkan infrastruktur live streaming yang bisa dikendalikan secara personal tanpa pengaturan server dan tanpa perlu instalasi. Layanan ini menawarkan struktur berlangganan mulai dari 400 ribu hingga 2 juta Rupiah per bulan untuk menikmati setiap kemudahan dan perangkat yang tersedia.

Setelah membukukan pendanaan pre-seed pada September 2020 lalu, perusahaan yang didirikan oleh Pangeran Siahaan ini juga berhasil meraih pendanaan lanjutan dari East Ventures di akhir tahun 2021. Inisiatif baru ini merupakan tindak lanjut dari pemanfaatan modal yang telah disuntikkan sejak awal berdirinya perusahaan.

Live Streaming sendiri telah menjadi media integral untuk menjangkau penonton, terlebih selama pandemi. Inovasi ini memungkinkan seseorang atau brand untuk membangun dan memelihara komunikasi secara real-time dengan semua jenis audiens. Berada di ruang virtual, live streaming tidak memiliki batasan geografis, memungkinkan interaksi dari seluruh belahan dunia. Namun, pengembangannya tidak luput dari kompleksitas.

Dalam rangka menyederhanakan proses tersebut, InLive menawarkan contoh, dokumentasi, dan tutorial bagi pengembang untuk membuat aplikasi live streaming mereka sendiri. Produk ini berfokus pada pengalaman pengembang dengan teknologi streaming latensi rendah terbaru, dengan harga terjangkau, dan tanpa persiapan server yang rumit. InLive akan mengambil alih semua persyaratan teknis yang kompleks sementara pengembang dapat fokus membangun aplikasi mereka.

CTO InLive Yohan Totting menjelaskan bahwa, “Untuk mendorong inovasi di industri live streaming, kami perlu membuatnya dapat diakses oleh semua orang dengan membuatnya lebih terjangkau. Dengan cara ini, ‘hacker’ indie dan perusahaan rintisan kecil akan muncul dengan ide-ide baru dan membuka lebih banyak kasus penggunaan dalam streaming langsung.”

Ekosistem InLive

CEO Asumsi Pangeran Siahaan juga mengungkapkan, “InLive akan memberikan Asumsi peluang dan lini bisnis baru yang berbeda dari yang kami lakukan sebelumnya. Sementara operasi konten dan media kami akan terus membuat dan menerbitkan konten berkualitas seperti biasa, dengan InLive kami ingin memanfaatkan sisi teknologi industri. Ini adalah produk yang berbeda dan model bisnis yang berbeda. Kami sangat bersemangat mengenai hal ini.”

Rencana ke depan

Ketika disinggung mengenai pengaruh dari Covid-19, Pangeran berujar bahwa industri live streaming populer seperti game atau belanja online — telah memiliki basis kuat bahkan sebelum pandemi dan diprediksiakan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.

“Misi kami di InLive adalah untuk membuka lebih banyak potensi di sektor live streaming dengan membuatnya dapat diakses oleh semua orang untuk membangun kasus penggunaan yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” tambahnya.

Selain itu, kolaborasi menjadi sangat penting untuk model bisnis seperti ini. Di tahun ini, perusahaan menargetkan untuk mengembangkan use case di 5 sektor berbeda. Hingga saat ini, perusahaan sudah menjalin dua kemitraan yang berkelanjutan di industri e-commerce dan esports. Ke depannya, InLive ingin menjangkau perusahaan-perusahaan  yang ingin memanfaatkan layanan live streaming yaitu di sektor-sektor seperti edutech, olahraga, keuangan, dll.

“Visi saya adalah menumbuhkan Asumsi dari perusahaan konten/media menjadi perusahaan teknologi media. InLive adalah langkah pertama kami ke dalamnya. Sebelumnya kami hanya membuat konten. Sekarang kami membuat solusi teknologi yang dapat digunakan orang lain. Dengan InLive, kami ingin mendemokratisasi pengembangan streaming langsung dan membuatnya dapat diakses oleh semua orang,” ungkap Pangeran.

Sumber: Reuters Institute

Meningkatnya konsumsi media digital selama pandemi menunjukkan bahwa konten-konten yang disajikan terbukti menarik bagi para penonton, pembaca, maupun pemasang iklan. Berdasarkan data dari Reuters Institute, media online dan sosial tetap menjadi sumber berita paling populer di Indonesia dengan sampel yang lebih urban. Meskipun begitu, TV dan radio tetap penting bagi jutaan orang yang belum terjangkau akses internet.

Asumsi Obtains Additional Funding from East Ventures, to Launch Live Streaming Platform

Asumsi digital media startup received additional funding from East Ventures. The value is said to reach $700 thousand or around 10 billion Rupiah. Previously, the startup founded by Pangeran Siahaan had secured pre-seed funding in September 2020.

Fresh funds will be focused on expanding media operations and strengthening the engineering team to create a more interactive platform. Asumsi targets to launch a live streaming platform in mid-2022. The platform is highly customizable to streamers’ needs, and viewers can access interactive features such as tipping, Q&A, and quizzes.

“As a media company with video as its main product, we recognize several limitations in interacting with viewers, especially during live streams. With the live streaming platform, Asumsi can continue to encourage the involvement of various elements of society in public spaces,” Asumsi’s Founder & CEO, Pangeran Siahaan said.

In addition, this platform will also add two new categories, Sport and Lifestyle, to complement the content that focused on politics and social issues. These two topics were chosen to broaden the audience reach and increase new commercial opportunities.

To date, Asumsi has produced a lot of content in the form of videos, articles, podcasts, newsletters, to mini content on its social media platforms. From a business perspective, they claim to have posted revenues of up to 10 times (year-on-year) since the previous funding round, with more than 10 million monthly viewers across platforms.

East Ventures’ media startup portfolios

In the East Ventures’ portfolio hypothesis, online media vertical becomes quite an attractive sector. Currently, several local media startups have received funds from the venture capitalist. Aside from Asumsi, there are also IDN Media, Katadata, and Content Collision.

“Asumsi continues to expand to provide quality news to the Indonesian people. We believe that the innovations in journalism from Panferan and his team will create greater space for all forms of diversity and democracy in Indonesia,” East Ventures’ Co-founder and Managing Partner, Willson Cuaca said.

The increasing consumption of digital media during the pandemic shows that the content presented is proven to be attractive to viewers, readers and advertisers. Based on the GWI report in 2020, viewers are now often watching television content through streaming applications on their gadgets. This reflects the huge potential of the media market, which is projected to grow from $1.7 billion in 2020 to $2.6 billion in 2025, globally.

The largest GMV generated from the digital industry in Indonesia (in $ billion), online media is one of them

According to the e-Conomy SEA 2020 report, online media is one of the biggest GMV contributors to digital businesses in Indonesia. By 2020 its value has reached $4.4 billion, will grow to $10 billion by 2025 at a CAGR of 18%. The online media coverage here includes OTT services and digital media.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan Asumsi Media

Asumsi Dapatkan Pendanaan Lanjutan dari East Ventures, Segera Luncurkan Platform “Live Streaming”

Startup media digital Asumsi kembali mendapatkan pendanaan dari East Ventures. Kali ini nilainya mencapai $700 ribu atau sekitar 10 miliar Rupiah. Sebelumnya startup yang didirikan Pangeran Siahaan tersebut telah membukukan pendanaan pre-seed pada September 2020 lalu.

Dana segar akan difokuskan untuk memperluas operasional media dan memperkuat tim engineer untuk membuat platform yang lebih interaktif. Asumsi juga memasang target untuk meluncurkan platform live streaming di pertengahan tahun 2022 mendatang. Platform ini sangat mudah disesuaikan dengan kebutuhan para streamer, dan penonton dapat mengakses fitur-fitur interaktif seperti memberi tip, Q&A, serta kuis.

“Sebagai perusahaan media yang memiliki video sebagai produk utamanya, kami menyadari adanya batasan dalam berinteraksi dengan penonton, terutama saat live stream. Dengan platform live streaming, Asumsi dapat terus mendorong keterlibatan berbagai unsur masyarakat di ruang publik,” ujar Founder & CEO Asumsi Pangeran Siahaan.

Selain itu, Asumsi juga akan menambah dua kategori konten baru yakni Sport dan Lifestyle, untuk melengkapi konten yang saat ini berfokus pada politik dan isu sosial. Kedua topik ini dipilih untuk memperluas jangkauan pemirsa dan meningkatkan kesempatan komersial baru.

Sejauh ini, Asumsi banyak memproduksi konten berupa video, artikel, podcast, newsletter, hingga konten mini di platform media sosial mereka. Dari sisi bisnis, mereka mengklaim telah membukukan pendapatan hingga 10 kali lipat (year-on-year) semenjak putaran pendanaan sebelumnya, dengan lebih dari 10 juta penonton setiap bulannya di seluruh platform.

Startup media di portofolio East Ventures

Di hipotesis portofolio East Ventures, vertikal online media cukup menjadi perhatian. Sejauh ini sudah ada beberapa startup media lokal yang mendapatkan suntikan dana dari pemodal ventura tersebut. Selain Asumsi, ada juga IDN Media, Katadata, hingga Content Collision.

“Asumsi terus berkembang untuk menyajikan berita berkualitas kepada masyarakat Indonesia. Kami yakin inovasi-inovasi di bidang jurnalistik dari Pangeran dan tim Asumsi akan menciptakan ruang yang lebih besar bagi segala bentuk keragaman dan demokrasi di Indonesia,” sambut Co-founder dan Managing Partner East Ventures  Willson Cuaca.

Meningkatnya konsumsi media digital selama pandemi menunjukkan bahwa konten-konten yang disajikan terbukti menarik bagi para penonton, pembaca, maupun pemasang iklan. Berdasarkan laporan GWI di tahun 2020, penonton kini lebih sering menonton konten televisi melalui aplikasi streaming pada gadget mereka. Ini mencerminkan besarnya potensi pasar media, yang diproyeksikan akan berkembang dari $1.7 miliar di tahun 2020 ke $2.6 miliar di tahun 2025, secara global.

GMV terbesar yang dihasilkan dari industri digital di Indonesia (dalam $ miliar), online media jadi salah satunya

Menurut laporan e-Conomy SEA 2020, online media menjadi salah satu penyumbang GMV terbesar bisnis digital di Indonesia. Pada tahun 2020 nilainya telah mencapai $4,4 miliar, akan bertumbuh $10 miliar pada 2025 dengan CAGR 18%. Cakupan online media di sini termasuk layanan OTT dan media digital.

Pendanaan Asumsi.co

Asumsi Dapatkan Pendanaan Awal dari East Ventures, Difokuskan untuk Peningkatan Teknologi

East Ventures hari ini (15/9) mengumumkan investasi tahap awalnya untuk startup media digital Asumsi. Tidak disebutkan nominal pendanaan yang diberikan. Modal segar ini akan digunakan untuk mengakselerasi proses pengembangan produk teknologi, dengan misi menjadi ekosistem media yang berkelanjutan. Termasuk untuk merekrut talenta teknologi dan membangun infrastruktur teknis.

Menargetkan pembaca muda, Asumsi banyak mengangkat topik peristiwa terkini seputar isu sosial, politik, dan budaya. Didirikan pada tahun 2017 oleh Pangeran Siahaan, saat ini perusahaan mengklaim telah meraih 10 juta kunjungan per bulan di situsnya, dengan rata-rata 3,2 juta penonton setiap bulan di kanal YouTube-nya.

“Asumsi percaya bahwa kunci dari bisnis media yang berkelanjutan adalah kombinasi dari konten berkualitas dan inovasi teknologi. Kami telah berusaha sebaik mungkin dalam menciptakan konten berkualitas tinggi yang memenuhi standar jurnalistik untuk menawarkan alternatif dari media arus utama. Namun, kami sadar bahwa ini hanya solusi sebagian,” ujar Pangeran.

Terobosan model bisnis

Akses internet yang semakin meluas memberikan keuntungan sekaligus tantangan untuk industri media digital. Keuntungannya jelas, memungkinkan setiap perusahaan/startup merangkul pembacanya secara lebih efisien. Sementara tantangannya, makin banyaknya media –baik mainstream maupun niche—membuat kue iklan (sebagai legasi model pendapatan) semakin kecil. Maka inovasi strategi bisnis perlu digencarkan.

Bulan Februari 2020, Asumsi meluncurkan YourMedia, memungkinkan pengguna untuk memberikan donasi terhadap sajian konten yang menurut mereka layak untuk diapresiasi. Sederhananya, perusahaan merilis platform crowdfunding untuk mengajak pembacanya turut serta membangun bisnis Asumsi. Program tersebut diluncurkan pasca perusahaan mengikuti program Google News Initiative.

Kepada DailySocial tim Asumsi mengatakan, setelah hampir 8 bulan dirilis, platform YourMedia mendapati traksi yang cukup baik. “Kami berhasil mendapatkan funding ratusan juta Rupiah dari audiens. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya ada dorongan dan kemauan dari audiens untuk merogoh kantongnya untuk konten media yang mereka anggap berkualitas jika menggunakan pendekatan yang tepat.”

Isu lain yang disampaikan seputar industri media digital adalah soal ketergantungan terhadap media sosial. Di satu sisi, platform seperti Twitter, Facebook dll memudahkan proses distribusi konten dan terhubung dengan penikmatnya, tapi di sisi lainnya kemunculan kreator konten individu memperketat persaingan di industri yang sudah kompetitif sejak lama.

“Karena itu, kami harus berpikir di luar pendekatan yang biasa. Investasi ini memberikan Asumsi kemampuan untuk membangun infrastruktur teknologi, yang memberikan kami keunggulan sambil menjaga kualitas dan pendekatan unik yang membuat Asumsi berbeda. Asumsi ingin menciptakan platform berita yang didukung oleh sistem analisis dan monitoring canggih,” imbuh Pangeran.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai detail sistem tersebut, pihak Asumsi masih enggak untuk menceritakan. Selain itu, mereka memiliki beberapa rencana lain di beberapa bulan mendatang. Dua di antaranya merilis produk teknologi dan membuat vertikal media (konten) baru.

“Asumsi berencana membantu media independen lain untuk membuat dan memonetisasi konten dengan segera membuka platform YourMedia bagi mereka. Asumsi juga berencana untuk membantu audiens memahami dan mengonsumsi konten berita berkualitas dengan lebih baik. Ini tidak terbatas pada konten kami sendiri, tetapi juga konten berkualitas di platform lain.”