Tag Archives: atlet esports indonesia

Atlet MotoGP Esports Indonesia, Putut Maulana, Dikontrak Manajemen Asal Italia

Kisah go international atlet esports Indonesia mungkin kini sudah tidak lagi jadi sesuatu yang aneh bagi khalayak esports Indonesia. Apalagi belakangan ini, daftar pemain yang sudah terjun, dan merasakan kompetisi esports tingkat internasional sudah makin banyak.

Tetapi, selain nama-nama seperti Kevin “Xccurate” Susanto atau Hansel “BnTeT” Ferdinand, ada satu nama atlet esports yang bisa saja belum pernah Anda dengar, tetapi prestasinya sudah sampai tingkat internasional. Pemain tersebut adalah Putut Maulana, pebalap MotoGP virtual asal Kalimantan Selatan, yang baru-baru saja direkrut oleh perusahaan yang diklaim sebagai esports talent lab asal Italia bernama Pro2Be, berkat prestasinya.

Sumber:
Sumber: MotoGP Game Official Media

Diumumkan lewat laman resmi Pro2Be dalam bahasa Italia, Putut muncul ke permukaan setelah menunjukkan kemampuannya dalam kualifikasi pertama MotoGP Esports Global Series dalam regional “Rest of the World”. Kemampuan berkendara Putut muncul setelah ia cetak rekor lap di dua sirkuit, yaitu Assen dan Sachsenring.

Tetapi, prestasi Putut sendiri di kancah balap MotoGP virtual ini memang sudah sejak lama tercium. Sebelum akhirnya direkrut oleh Pro2Be, ia juga sudah mendapat titel sebagai satu satunya penantang yang berasal dari luar Eropa dalam kancah kompetitif MotoGP Esports.

“Awalnya saya memang fans MotoGP dan main game hanya untuk sekadar hobi. Kebetulan, genre yang saya suka juga kebetulan racing dan adventure.” Putut, menceritakan awal mula pertemuannya dengan esports MotoGP.

Sumber: Facebook Putut Maulana
Sumber: Facebook Putut Maulana

“Saya main MotoGP sejak zaman seri URT (Seri MotoGP rilisan tahun 2000an). Awalnya main casual competitive sama teman-teman di Indonesia, terus berlanjut ikutan liga di luar negeri, sama kawan di Australia. Baru setelahnya di MotoGP 18 ada esports untuk PC, PS4, dan Xbox. Mulai dari situ saya coba ikut kualifikasi dan coba agak serius, hingga akhirnya saya sampai di titik ini.” Putut melanjutkan bercerita soal perjalanannya karirnya di dunia balapan MotoGP virtual.

Nantinya, Putut “Moe” Maulana akan bertanding di dalam gelaran MotoGP Esports Championship dengan tiga pemain lain dari Pro2Be. Mereka sendiri adalah: Andrea Saveri, Michael Amara, dan Davide Gallina.

Terkait bergabungnya Putut, Fabio Battista, Esports Director Pro2Be memberikan komentarnya dalam bahasa Italia lewat sebuah rilis yang dipublikasikan pada laman resmi mereka.

“Kami sangat senang dengan bergabungnya Putut, selaku salah satu pembalap MotoGP virtual terkuat di Asia Tenggara, yang kemampuannya sudah terbukti dengan lolosnya dia ke babak final pada MotoGP Esports sebelumnya. Awal Agustus nanti, kualifikasi untuk Global Series akan segera dimulai, dan kami yakin Putut akan memberikan yang terbaik untuk dapat lolos.” Ucap Fabio dalam rilis.

Pro2Be sendiri merupakan esports talent lab yang berbasis di Italia. Alih-alih membangun organisasi dari game-game terpopuler, Pro2Be Esports justru muncul dari divisi game dengan genre olahraga virtual, seperti FIFA, PES, MotoGP, dan Nba2K. Dengan jargon Talent Lab #1 in Italy, Pro2Be mendedikasikan diri untuk mengembangkan talenta-talenta berbakat agar dapat jadi juara.

Pertandingan berikutnya Putut ada pada bulan Agustus nanti. Masih dalam babak kualifikasi, kali ini Putut harus mendapatkan catatan waktu terbaik untuk dapat lolos ke fase Global Series yang akan diselenggarakan di tiga negara, yaitu: Italia, Malaysia, dan Spanyol

Apapun game yang dimainkan, kita tentunya harus mendukung para atlet esports yang bertanding di luar negeri. Mari kita doakan agar Putut bisa mendapatkan hasil yang terbaik di dalam kompetisi MotoGP Esports 2019.

RRQ.Eggsy jadi Runner-Up Virtual Bundesliga International Series Regional SEA

Kualifikasi regional Asia Tenggara untuk Virtual Bundesliga International Series (VBL International Series) akhirnya selesai digelar. Setelah dua pekan pertandingan, Wisuwat asal Thailand akhirnya keluar sebagai juara pertama, setelah kalahkan wakil Indonesia, Ega “RRQ.Eggsy” Rahmaditya.

Selain Eggsy ada juga Kenny “SFI.Rainesual” Prasetyo turut mewakili Indonesia, dan bertanding dengan 10 regional lainnya. Sepuluh regional yang bertanding dalam VBL International series ini sendiri adalah Malaysia, Timor-Leste, Brunei, Singapura, Kamboja, Vietnam, Filipina, Myanmar, Laos, dan Thailand.

Sumber: PlayStation League Asia
Ega “Eggsy” Rahaditya saat bertanding di gelaran PlayStation League Asia 2018. Sumber: PlayStation League Asia

Menariknya, Ega ternyata sempat harus menghentikan saudara seperjuangannya sendiri, saat menuju babak final. Ia bertemu Kenny di babak semi-final, namun Kenny harus rela tersingkir setelah dikalahkan oleh Ega. Sampai di babak final, Wisuwat yang menjadi lawan Eggsy, ternyata memberikan perlawanan yang sangat tangguh.

Dari pertandingan seri best-of-3, Ega terpaksa kalah 2-0 dengan skor 1-2 pada game pertama dan 0-1 pada game kedua. Lebih lanjut soal melawan Wisuwat, Ega menceritakan pengalamannya secara singkat kepada saya. Menurutnya ada dua faktor ketika itu, pertama adalah break yang tidak sama antara dirinya dengan Wisuwat. “Setelah semifinal saya cuma dapat break 5 menit, sementara Wisuwat sudah dapat break sekitar 1 jam. Terasa kurang fair memang, but it is what it is.” Ega menjelaskan.

Faktor kedua, Wisuwat yang memang punya kualitasnya tersendiri sebagai pemain. “Dia mainnya memang lebih bagus. Dia punya composure lebih, ketenangan lebih dan dia mainnya sabar banget. At the end of the day, he’s the better man, very deserved champ!” jawab Ega dengan menjunjung tinggi sportivitas.

Setelah VBL, kompetisi apa lagi yang dikejar oleh RRQ.Eggsy? Ia menjelaskan bahwa dirinya lolos ke dalam kompetisi EChampionsLeague yang akan diadakan akhir April nanti di Manchester, Inggris. “Lebih spesifiknya fokus latihan FUT” tambah Ega.

Lalu target lain yang juga dikejar adalah Live Qualifying Event dan Indonesia Gaming League, karena Ega belum lolos dari kualifikasi liga FIFA 19 FUT lokal Indonesia tersebut. “Minggu ini sih baru ikut IGL lagi, dicoba dulu, siapa tahu lolos, hehe” Ega menjawab.

Sumber: FIFA Games News
Sumber: FIFA Games News

Sayang, perwakilan SEA untuk VBL di Jerman sendiri hanya satu orang saja. Jadi Ega tak lolos ke Grand Final VBL, hanya Wisuwat sang juara satu yang berhasil lolos. Ega selaku peringkat kedua berhak menerima hadiah sebesar 2000 Ringgit Malaysia (sekitar Rp6,9 juta). Lalu Kenny sebagai semi-finalis berhak menerima hadiah sebesar 1000 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp3,4 juta.

Cukup disayangkan Ega dan Kenny masih belum berhasil lolos dalam kompetisi VBL International Series. Namun, kita tentu harus tetap memberi selamat atas prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Ega dan Kenny. Tetap semangat bagi Ega dan Kenny, semoga komunitas FIFA 19 bisa terus menorehkan prestasi dalam kompetisi tingkat regional ataupun internasional.