Perusahaan pengukuran lintas platform asal Amerika Serikat comScore terpilih menjadi penyedia data yang akan menjadi standar pengukuran audiens online di Indonesia dalam waktu 2 tahun ke depan. Keputusan ini diresmikan hari ini oleh lima asosiasi yang tergabung dalam Indonesia Digital Measurement Consortium (IDMC).
“Selama dua tahun ComScore akan bertanggung jawab menjadi penyedia data untuk memonitor consumer-behavior dalam mengkonsumsi data secara online di Indonesia, nantinya jika masa waktu telah selesai akan dilakukan pitching kembali menyesuaikan perubahan serta tren yang terjadi di dunia digital Indonesia,” kata Ketua Konsorsium Jerry Justianto.
Dibentuknya konsorsium dari lima asosiasi ternama
Lima asosiasi yang tergabung tersebut adalah Asia Pacific Advertising Media (AAPAM), Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia (APPINA), Indonesian Digital Association (IDA), Indonesian E-Commerce Association (idEA) dan Persatuan Periklanan Indonesia (P3I). Dalam hal ini Bekraf turut memberikan dukungan kepada IDMC untuk memberikan pelatihan, kemudahan regulasi, dan bantuan lainnya yang diperlukan untuk memuluskan kegiatan IDMC mengukur standar penilaian dalam hal consumer-behavior secara online.
“Industri periklanan digital yang sarat dengan kreativitas perlu memiliki standar acuan yang jelas untuk dapat berkembang secara optimal, terutama saat ini ketika tren serta kebiasaan konsumen menikmati iklan sudah mulai bergeser dan mengalami perubahan yang cukup signifikan,” kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Triawan Munaf.
Secara rutin comScore akan menyediakan data dan draft kepada IDMC yang nantinya akan disebarkan kepada media dalam bentuk rilis pers, sebagai hasil kerja serta pengukuran yang telah dilakukan oleh comScore. Pengukuran dan penilaian iklan secara online tersebut nantinya akan difokuskan kepada top desktop site di Indonesia dan top mobile site di Indonesia.
“Seiring dengan terus berevolusinya dunia periklanan Indonesia, kami dari comScore bangga untuk selalu menyediakan layanan pengukuran yang akurat dan independen, sehingga pengiklan dan agensi semakin percaya diri untuk meningkatkan belanja iklan di media digital,” kata Senior Vice President comScore APAC Joe Nguyen.
Menerapkan metodologi UDM
comScore yang beroperasi di 75 negara dan telah terdaftar di indeks teknologi NASDAQ, nantinya akan menyediakan solusi pengukuran untuk audiens yang mengakses situs online melalui komputer, tablet dan smartphone lewat metodologi Unified Digital Measurement (UDM), yang menghitung kunjungan situs dan membantu bisnis untuk memahami dan mengukur kualitas audiens mereka.
Selama ini best practice di Indonesia masih kerap mengandalkan Facebook dan Google Ads untuk mengukur keberhasilan suatu iklan di media digital. Hal tersebut dianggap kurang optimal terutama untuk para pelaku seperti publisher dan advertiser. Dengan alasan itulah IDMC sebagai konsorsium akhirnya memutuskan untuk menggunakan layanan lain yang nantinya diharapkan bisa menjadi acuan yang seragam untuk pelaku serta insan periklanan di Indonesia.
“Kerja sama dengan comScore merupakan pilot project yang menyasar iklan digital. Nantinya jika sudah ditemukan formula yang tepat diharapkan bisa digunakan secara luas oleh semua industri terkait terutama dalam hal pengukuran audiens terhadap iklan di Indonesia,” tutup Jerry.