Tag Archives: Audio-visual

Mengenal Kuliah Desain Grafis dan Prospek Kerjanya

Desain grafis adalah profesi yang sudah tidak asing lagi. Bahkan saat ini banyak orang yang membagikan ilmu desainnya di berbagai platform. Namun, bagi kamu yang ingin mendalami desain grafis secara mendetail bisa memilih kuliah desain grafis.

Tidak ada salahnya untuk belajar di desain grafis di universitas, karena kuliah desain grafis di Indonesia juga sudah memenuhi standar nasional hingga internasional.

Yuk, cari tahu mata kuliah yang bisa membantu kamu menjadi seorang desain grafis dan apa saja, sih, prospek kerjanya? Simak pembahasan berikut!

Kuliah Desain Grafis

Sebelum menentukan untuk mengambil jurusan ini, kamu perlu tahu apa itu desainer grafis. Desainer grafis adalah sebuah profesi yang memiliki tanggung jawab untuk membuat konten visual dengan teks tertulis yang mengandung unsur estetika.

Mempelajari desain grafis sebenarnya bisa dilakukan secara otodidak karena sudah banyak platform yang menyediakan ruang tersebut. Akan tetapi, belajar desain di sebuah kampus tentunya akan menambah skill kamu karena kamu akan diajarkan oleh dosen yang sudah berpengalaman ditambah fasilitas kampus yang mendukung passion kamu.

Di Indonesia ada banyak kampus yang membuka jurusan untuk kamu yang ingin menjadi seorang desainer grafis. Nah, untuk kamu yang memilih untuk menjadi seorang desainer grafis jangan sampai memilih jurusan.

Sebab, desainer grafis berhubungan dengan konten visual yang mengandalkan software. Sehingga, kamu harus memilih jurusan desain komunikasi visual atau biasa disingkat DKV.

Jurusan desain komunikasi visual bisa kamu temukan di lima universitas berikut:

  1. Institut Teknologi Bandung
  2. Sekolah Tinggi Multimedia Trisakti
  3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  4. Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  5. Institut Kesenian Jakarta
  6. Binus University.

Yang dipelajari jurusan desain komunikasi visual (DKV)

Di jurusan desain komunikasi visual kamu tidak hanya dituntut untuk bisa membuat desain tetapi juga membuat konten komunikasi visual dari sebuah teks menjadi gambar visual dan menguasai software desain.

Mata kuliah yang dipelajari di Jurusan Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Sepuluh Nopember antara lain pengantar desain komunikasi visual, tipografi, fotografi, teknologi grafika, desain komunikasi visual branding, aplikasi desain, marketing desain, animasi, dan masih banyak lagi.

Dilihat dari mata kuliah di atas, nantinya kamu akan lebih banyak membuat tugas yang menggunakan software desain. Sehingga, kamu bisa belajar menggunakan aplikasi desain dari sekarang. Tentu kamu harus bisa menggunakan aplikasi desain berbasis mobile dan PC.

Prospek kerja desain grafis

Prospek kerja dari lulusan desain grafis atau desain komunikasi visual (DKV) tentunya sangatlah terbuka, karena perusahaan apapun itu memerlukan seorang desainer grafis untuk membuat konten visual perusahaan sebagai branding dan strategi pemasaran.

Mengutip dari CareerExplorer ada prospek kerja yang cocok bagi kamu yang tertarik ke dalam dunia grafis.

1. Direktur Kreatif : Mengelola tim kreatif untuk membuat visual branding produk, kampanye iklan, dan lain lain.

2. Jurnalis Visual : Membuat produk jurnalistik berbentuk visual seperti infografis.

3. Broadcast Designer: Membuat desain visual media elektronik untuk digunakan dalam produk televisi.

4. Brand Identity Developer : Mengembangkan identitas merek untuk berbagai perusahaan atau organisasi

5. Visual Image Developer: Membuat gambar atau desain dengan pemodelan 3D, fotografi, dan pengeditan gambar.

6. User Interface Designer : Mengembangkan tampilan antarmuka pengguna untuk perusahaan. pengembangan website.

7. Web Designer: Membuat grafik, tata letak, dan halaman untuk situs website.

8. Multimedia Developer: Mengembangkan keterampilan desain grafis khususnya suara atau motion.

9. Content Developer : Membuat konten visual seperti video, gambar, atau multimedia sebuah perusahaan dan organisasi.

Selain sembilan prospek kerja di atas, masih banyak lagi prospek kerja dari lulusan kuliah desain grafis yang bisa kamu ambil. Jangan lupa untuk mengeceknya di portal lowongan pekerjaan.

MCAS Invests in the Audio-Visual Company “V2”, Developing Metaverse Digital Infrastructure

PT M Cash Integrasi Tbk (IDX: MCAS) digital company through its subsidiary PT Meta Pravia Digital (MPD) disbursed a 50% investment into PT V2 Indonesia (V2). M Cash Integrasi wants to synergize its digital infrastructure ecosystem through this investment to be ready for the metaverse.

M Cash Integrasi’s Managing Director, Jahja Suryandy mentioned the various synergies to be developed with V2, including the ones with tens of thousands of modern retail networks which already connected within the group. Furthermore, synergies in the entertainment and digital content sectors through commercial and marketing activities.

“We are also preparing M Cash to enter the metaverse in the near future. We are optimistic with the various V2 audio-visual technology expertise to connect the digital infrastructure ecosystem in this metaverse,” Jahja added.

On the general note, V2 is an audio-visual technology solution company with a bluechip client base and has collaborated with various leading audio-visual brands. The company was in charge of several projects in the government and corporate sectors for audio-visual related in the command centers, modern retail, airports, and MRT stations.

Meanwhile, V2 Indonesia’s Founder and CEO, Rudi Hidayat, said that the investment support and business network under M Cash Group could accelerate the company’s growth in the near future. His team is preparing various new initiatives in the future, such as House of Future, digital tech experience gallery (AR, VR, AI, XR), and technology center.

The synergy between the two is adhered to bring new breakthroughs, especially in the area of AI, visual IT analysis in government, corporate and retail operations, and IOT smart apps to be implemented for home automation.

“Changes and developments in the creative industry encouraged us to continue developing for creative content to support the digital signage industry, such as the first 3D digital signage in Indonesia. We are currently implementing it in Sarinah Jakarta,” he said.

Metaverse in Indonesia

Metaverse and NFT are two topics that has been on the spotlight for the past three months. Especially after Ghozali Everyday’s NFT photo went viral on the internet. Among technology activists, the government, and the public are increasingly showing their enthusiasm for this new digital era.

M Cash Integrasi has started to anticipate the NFT trend by investing resources. Through its subsidiary, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) formed a joint venture with Bumilangit Entertainment to launch NFT Bumilangit with some characters, including Gundala and Sri Asih for the first time. This is the initial strategy to strengthen the innovation of the Bumilangit digital ecosystem.

Previously, Shinta VR’s Co-founder & Managing Director, Andes Rizky revealed that the Indonesian people currently enjoyed the semi-metaverse content, such as online games, even though they yet to directly enter the real metaverse world.

He said that it is only a matter of time until the metaverse becomes mainstream, and this trend can be started with NFT. As technology and its derivative ecosystem evolve, devices to support the metaverse, such as VR, are becoming more affordable than its first penetration on the market. Likewise, the supporting infrastructure, such as 4G and 5G networks, is one of the foundations to finally realize the metaverse world in the future.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

MCAS Kucurkan Investasi ke Perusahaan Audio-Visual “V2”, Persiapkan Infrastruktur Digital Metaverse

Perusahaan digital PT M Cash Integrasi Tbk (IDX: MCAS) melalui anak usahanya PT Meta Pravia Digital (MPD) mengucurkan investasi 50% ke PT V2 Indonesia (V2). Lewat investasi ini, M Cash Integrasi ingin menyinergikan ekosistem infrastruktur digitalnya demi mempersiapkan diri menuju metaverse.

Managing Director M Cash Integrasi Jahja Suryandy mengungkap berbagai sinergi yang akan dilakukan dengan V2 antara lain sinergi dengan puluhan ribu jaringan modern retail yang telah terkoneksi dalam grupnya. Kemudian, sinergi di sektor hiburan dan konten digital melalui kegiatan komersial dan pemasaran.

“Kami juga mempersiapkan M Cash untuk masuk ke metaverse dalam waktu dekat. Kami optimistis dengan berbagai keahlian teknologi audio-visual V2 untuk menghubungkan ekosistem infrastruktur digital di metaverse ini,” ungkap Jahja.

Sebagai informasi, V2 merupakan perusahaan solusi teknologi audio-visual yang memiliki basis klien bluechip dan telah berkolaborasi dengan berbagai merek audio-visual terkemuka. V2 telah menjalankan sejumlah proyek di sektor pemerintahan dan korporasi untuk kebutuhan audio-visual pada command center, modern retail, bandara, hingga stasiun MRT.

Sementara itu, Founder dan CEO V2 Indonesia Rudi Hidayat menambahkan, dukungan investasi dan jaringan bisnis yang dimiliki M Cash Group dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan dalam waktu dekat. Pihaknya tengah menyiapkan berbagai inisiatif baru di masa depan, seperti House of Future, digital tech experience gallery (AR, VR, AI, XR), dan technology center.

Sinergi keduanya juga diyakini akan membawa terobosan baru, khususnya di ranah AI, analisa IT visual di pemerintahan, perusahaan dan retail operation, hingga IOT smart apps yang akan diterapkan untuk mendukung home automation.

“Perubahan dan perkembangan industri kreatif mendorong kami untuk terus mengembangkan konten kreatif yang akan menunjang industri digital signage, seperti 3D digital signage pertama di Indonesia. Saat ini sedang kami implementasikan di Sarinah Jakarta,” tuturnya.

Metaverse di Indonesia

Metaverse dan NFT merupakan dua topik yang tak pernah absen dalam pembicaraan khalayak selama tiga bulan terakhir ini. Apalagi usai viralnya foto NFT milik Ghozali Everyday di internet. Di kalangan pegiat teknologi, pemerintah, hingga masyarakat awam semakin menunjukkan antusiasmenya menyambut era baru digital ini.

M Cash Integrasi bahkan mulai mengantisipasi perkembangan tren NFT dengan terjun ke dalamnya. Melalui anak usaha PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) membentuk joint venture bersama Bumilangit Entertainment untuk meluncurkan NFT Bumilangit dengan karakter Gundala dan Sri Asih secara perdana. Ini menjadi strategi awal untuk memperkuat inovasi ekosistem digital Bumilangit.

Sebelumnya, Co-founder & Managing Director Shinta VR Andes Rizky mengungkap bahwa saat ini masyarakat Indonesia sebetulnya telah menikmati konten yang sifatnya semi-metaverse, misalnya game online, meski tidak langsung masuk ke dunia metaverse yang sebenarnya

Ia menilai saat ini tinggal menunggu waktu hingga metaverse menjadi sesuatu yang mainstream, dan tren ini dapat diawali dengan NFT. Seiring berkembangnya teknologi dan ekosistem turunannya, perangkat untuk mendukung metaverse, seperti VR, mulai terjangkau jika dibandingkan awal-awal kemunculannya di pasar. Demikian juga infrastruktur pendukungnya, seperti jaringan 4G dan 5G sebagai salah satu fondasi untuk merealisasikan dunia metaverse di masa depan.