Masalah kesehatan mental merupakan tantangan universal yang mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dengan populasi lebih dari 270 juta orang, Indonesia menghadapi beban masalah kesehatan mental yang signifikan.
Meskipun demikian, kesehatan mental tetap menjadi topik yang terabaikan, sering distigmatisasi dan disalahpahami. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, telah tumbuh kesadaran dan upaya untuk mengatasi masalah kesehatan mental di Indonesia.
Salah satu platform yang menghadirkan layanan berupa konsultasi hingga meditasi secara personal kepada masyarakat Indonesia untuk kesehatan mental adalah Riliv. Kepada DailySocial.id, Co-founder & CEO Riliv Audrey Maximillian mengungkapkan rencana perusahaan tahun ini setelah mendapatkan pendanaan tahun lalu dari East Ventures.
Perluas kesadaran kesehatan mental
Stigma kesehatan mental di Indonesia hingga saat ini masih berakar kuat pada kepercayaan budaya dan masyarakat. Banyak individu dan keluarga sering memandang masalah kesehatan mental sebagai tanda kelemahan, rasa malu, dan lainnya. Stigma ini menciptakan hambatan untuk mencari bantuan dan dukungan, mencegah individu menerima perawatan dan pengobatan yang diperlukan yang mereka butuhkan.
Melihat kondisi tersebut, para pendiri yaitu Audrey dan saudaranya Audy Christopher Herli, mengembangkan ide tersebut menjadi Riliv, sebuah startup yang menawarkan layanan konseling dan kesehatan mental. Sebelumnya Riliv juga sempat bergabung dengan program inkubator lokal dan akselerator yang diselenggarakan oleh pemerintah kota setempat.
Menurut Audrey, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini penggunaan aplikasi Riliv terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Hal ini terjadi karena banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai sadar untuk merawat kesehatan mentalnya.
Ditambahkan olehnya dengan meningkatnya kesadaran kesehatan mental masyarakat Indonesia, membuat banyaknya layanan-layanan baru yang bermunculan untuk memberikan solusi soal kesehatan mental. Baik bentuknya layanan penyedia konten meditasi atau konseling.
“Namun, Riliv adalah satu-satunya aplikasi yang mengintegrasikan keduanya, sehingga solusi yang Riliv berikan tidak hanya kuratif tetapi juga preventif untuk merawat kesehatan mental setiap orang,” kata Audrey.
Riliv mencatat kota-kota di Pulau Jawa, antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menjadi kota teratas terkait penetrasi pengguna Riliv. Hingga bulan Maret 2023, tercatat lebih dari 900 ribu orang di seluruh Indonesia telah mengunduh aplikasi Riliv, dan lebih dari 100 psikolog profesional bermitra dengan Riliv.
Pandemi COVID-19, serta peningkatan pendidikan dan kesejahteraan di Indonesia telah berkontribusi pada peningkatan kesadaran kesehatan mental. Pasca pandemi, Riliv mengalami lonjakan permintaan konsultasi online sebesar 800%.
Platform yang menawarkan layanan serupa dengan Riliv saat ini di antaranya adalah, Kalbu yang menyediakan platform yang menawarkan berbagai layanan untuk pemulihan serta pemeliharaan kesehatan mental; Bicarakan.id platform yang menyediakan layanan konseling online; dan Kalm, aplikasi ini menyediakan layanan konseling online berbasis chat yang sifatnya unlimited dan berkesinambungan.
Strategi monetisasi Riliv
Terdapat tiga fitur favorit di Riliv, seperti Counseling, Journal, dan Meditation, untuk pengguna individu dan karyawan perusahaan. Tercatat layanan di aplikasi Riliv yang paling sering digunakan adalah konseling. Dalam hal ini, Riliv memberikan kemudahan untuk masyarakat dalam mengakses layanan psikolog secara online dan dapat mengatur jadwal konseling secara fleksibel. Hal ini tentunya membantu masyarakat agar mereka tidak perlu datang langsung dan menghindari antrian panjang.
Untuk layanan meditasi, Riliv menerapkan strategi monetisasi freemium, pengguna bisa mengakses beberapa konten guided meditation secara gratis. Untuk mengakses keseluruhan kontennya, Riliv menerapkan subscription plan dan untuk layanan konseling, Riliv menggunakan strategi monetisasi pay per use/session. Tersedia juga subscription plan dengan benefit harga sesi satuan yang akan lebih murah daripada membeli per sesi.
Terkait dengan jumlah komisi yang diberikan oleh Riliv kepada mitra mereka yaitu para psikolog, Audrey enggan untuk mengungkapkan lebih lanjut. Namun, saat ini Riliv mengklaim telah memiliki kurang lebih 100 psikolog dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
“Riliv menargetkan tahun ini untuk memperbanyak kerja sama dengan institusi-institusi untuk memberikan layanan kesehatan mental yang lebih luas dan signifikan kepada individu yang membutuhkan di dalamnya,” kata Audrey.
Dukungan East Ventures untuk Riliv
Pembicaraan seputar kesehatan mental di Indonesia berangsur-angsur berubah, dengan meningkatnya kesadaran, inisiatif pemerintah, dan upaya masyarakat. Salah satu venture capital (VC) yang kemudian memiliki upaya untuk memberikan solusi terbaik seputar masalah kesehatan mental adalah East Ventures.
Setelah memberikan pendanaan tahap awal (seed round) tahun 2022 lalu, East Ventures melihat dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental terus meningkat di Indonesia, dan permintaan akan layanan yang relevan turut mengalami peningkatan. Dalam hal ini, Riliv memiliki potensi yang signifikan untuk menghadirkan layanan kesehatan mental yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
Dari sisi East Ventures, tentunya selain memberikan dukungan dari sisi pendanaan, East Ventures juga turut membantu perusahaan portofolio mereka, termasuk Riliv, dalam memberikan ‘value’, baik secara langsung mau pun tidak langsung.
“East Ventures saat ini mendukung beberapa startup kesehatan mental, termasuk Riliv, karena kami percaya bahwa menjaga kesehatan mental sama dengan menjaga kesehatan fisik. Melalui digitalisasi, kami berharap semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses layanan kesehatan di setiap provinsi dan kota yang mungkin belum terakomodasi secara offline,” kata Operating Partner East Ventures David Fernando Audy.
East Ventures merupakan salah satu VC paling aktif berinvestasi di Indonesia. Dalam paparan sebelumnya, disampaikan hingga kuartal I 2023, sebanyak 20 startup yang telah didanai. Sebesar $6,7 miliar masuk ke dalam kategori investasi lanjutan (follow-on funding).